Praktisi kesehatan di lapangan sering mengalami kesulitan dalam menetapkan penyebab pembesararan kelenjar tyroid (struma/gondok). Hypotyroid dan Hypertyroid sama-sama bisa menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid. Pemeriksaan yang akurat harus melalui pemeriksaan darah atau urine di laboratorium. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki laboratorium GAKY, setahu penulis hanya ada di UNDIP Semarang. Terapi penderita dengan pembesaran kelenjar tyroid menjadi bias, karena terdapat perbedaan antara Hypotyroid dan Hypertyroid. Tips berikut ini mungkin dapat membantu untuk melihat perbedaan pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan karena hypotyroid atau hypertiroid. HIPOTYROID 1. Hipotyroid merupakan suatu keadaan dimana kelenjar Tiroid kurang aktif dan menghasilkan sedikit Hormon Tiroksin, sehingga fungsi Metabolisme tubuh bekerja sangat lambat. 2. Beberapa gejala yang umumnya terjadi pada orang dewasa, diantaranya, kecapekan, penambahan Berat Badan, kulit menjadi tebal dan kering, sembelit, depresi, malas, rambut rontok, muka dan kaki menjadi bengkak, perasaan tidak tenang, siklus menstruasi tidak teratur, kejang, suara menjadi parau, nyeri badan, ingatan terganggu, sulit fokus. 3. Sedangkan pada bayi baru lahir diantaranya adalah Hipotonia, tubuh yang kasar, distensi abdomen, kadangKadang Goiter (pembengkakan dibagian depan leher). penderita dengan Hipotiroid ringan mungkin tidak mengalami gejala seperti ini, tetapi bisa menjadi parah jika tingkat hormon semakin rendah. karena itu tetap perlu mendapatkan perawatan supaya tidak menghambat rertumbuhan kita. 4. Rasa capai berlebihan, tak tahan dingin, sukar buang air besar, serta kulit yang kering dan kasar. 5. Kemudian dengan pemeriksaan darah dapat dipastikan adanya Hipotiroid. HIPERTYROID 1. Hipertiroid merupakan suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja berlebihan sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. 2. Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh 3. Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar). 4. Tekanan darah cenderung meningkat. 5. Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk 6. Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan 7. Tangan memperlihatkan (gemetaran) yang halus tremor 8. Penderita merasa gugup,gelisah, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat 9. Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang 10. Sulit tidur disertai penyakit kuning ringan 6. Hasil T3 dan T4 darah biasanya rendah sedangkan TSH tinggi. 11. Perubahan suasana hati 12. Kebingungan 7. Pada keadaan Hipotiroid yang Subclinical (tanpa gejala), biasanya hanya ditemukan TSH yang tinggi sedangkan T3 dan T4 masih normal. 8. Bila penyebab Hipotiroid adalah kelainan di Hipofisis atau Hipotalamus, maka akan ditemukan TSH atau TRH yang rendah. 9. Pembesaran kelenjar gondok. 13. Pembesaran hati 14. Sering buang air besar, kadang disertai diare 15. Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, mata melotot (Eksoftalmus), penglihatan ganda,bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus. 16. Pembesaran kelenjar gondok 17. Otot lengan atas dan paha terasa melemah. 18. Tidak tahan panas dan lembab 19. Sering buang air besar, dan mudah diare. 20. Menstruasi mudah rontok. tidak teratur, rambut 21. Keguguran pada ibu hamil 22. Hasil tes TSH darah rendah kecuali pada tumor di hipofisis TSH akan meningkat.