proses pengambilan minyak atsiri dari daun nilam

advertisement
PROSES PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI
DAUN NILAM DENGAN PEMANFAATAN
GELOMBANG MIKRO (MICROWAVE)
Nama/NRP
: 1. Novita Setya Hernawati
2310 105 008
2. Aprilia Budiarti
2310 105 024
Jurusan
: Teknik Kimia FTI - ITS
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA
ABSTRAK
Minyak daun nilam merupakan salah satu jenis minyak
atsiri yang sering juga disebut dengan minyak eteris atau minyak
terbang. Minyak atsiri atau minyak eteris adalah istilah yang
digunakan untuk minyak yang mudah menguap dengan komposisi
dan titik didih yang berbeda-beda. Proses pembuatan minyak
daun nilam dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
diantaranya yaitu destilasi air, destilasi uap dan air dan destilasi
uap. Untuk menaikkan harga jual minyak atsiri dan
mengoptimalkan potensi minyak atsiri, maka perlu dilakukan
usaha untuk menaikkan mutunya sehingga sesuai dengan standart
mutu yang berlaku. Salah satu usaha yang dapat dilakukan
adalah memperbaiki teknik destilasi dan memperbaiki kondisi
operasi agar proses distilasi dapat menghasilkan minyak atsiri
dengan standart mutu yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini
adalah mempelajari proses pengambilan minyak nilam dari daun
nilam dengan menggunakan microwave distillation serta
mempelajari beberapa faktor yang berpengaruh seperti pengaruh
waktu penyulingan minyak daun nilam, kondisi daun (kering,
basah dan dibasahi), perlakuan bahan (dicacah dan tidak
dicacah) terhadap rendemen dan mutu minyak nilam yang
dihasilkan.
Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan microwave.
Dalam pemanfaatan gelombang mikro, pertama menimbang
daun nilam sebanyak 100 gram dan memasukkannya ke dalam
labu destilasi tanpa pelarut untuk variabel daun basah, dengan
penambahan pelarut untuk variabel daun nilam kering serta
tanpa pelarut dan penambahan steam untuk variabel daun kering,
untuk daun nilam kering di labu distilasi II diberi steam dari
labu distilasi I yang bersuhu 100oC dan tekanannya ± 1 atm yang
dialirkan ke labu distilasi II, sedangkan untuk daun nilam kering
dengan penambahan pelarut memanaskan labu destilasi yang
berisi daun nilam dengan mengatur daya pemanas dan suhu pada
proses distilasi sesuai dengan variabel yang ditentukan.
Menghitung waktu destilasi mulai tetes pertama keluar dari
kondensor, kemudian menampung destilat dan memisahkan air
dengan minyak menggunakan corong pemisah. Menghilangkan
sisa air dalam minyak dengan menyimpannya ke dalam freezer,
kemudian menganalisa minyak yang dihasilkan. Variabel pada
penelitian ini adalah daun nilam yang pemotongan/dicacah
±2cm dan daun utuh, lama waktu pengamatan pemanfaatan
microwave, pengambilan minyak dilakukan selama 20 menit
setelah destilat pertama kali menetes, Temperatur destilasi (105,
110, 115 dan 120 0C), dan kondisi daun (basah,kering dan
dibasahi). Sedangkan kondisi operasinya adalah tekanan
atmosferik dan massa daun nilam sebanyak 100 gram.
Dari hasil penelitian diperoleh %rendemen minyak yang
dihasilkan dengan menggunakan MDP lebih besar daripada
menggunakan MDS untuk daun nilam utuh maupun daun nilam
cacah (±2cm) yaitu berkisar antara 1,3567-2,4566, sedangkan %
rendemen untuk MDS berkisar antara 1,4604-1,9485. Perlakuan
daun cacah (±2cm) lebih baik secara kuantitas dibandingkan
dengan perlakuan daun utuh yaitu % rendemen minyak atsiri
yang dihasilkan pada daun cacah (±2cm) yaitu sebesar 2,4566 %
untuk metode MDP dan 1,9485 % untuk MDS. Hasil analisa
kualitatif (GCMS), komponen terbesar dari minyak nilam dari
daun nilam adalah patchouli alcohol. Dan % pactchouli alcohol
pada daun nilam cacah lebih besar dibandingkan dengan daun
nilam utuh yaitu sebesar 31,88% untuk daun nilam cacah dan
27,24 % untuk daun nilam utuh.
Kata Kunci : Minyak atsiri, Distilasi, Ekstraksi, Microwave
Download