15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia usaha di Indonesia akhir-akhir ini berjalan dengan sangat pesat, sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan diantara badan usaha yang semakin ketat. Gejala yang demikian membawa permasalahan bagi suatu perusahaan agar mampu mempertahakan diri dan mampu mencapai tujuan perusahaan. Oleh sebab itu manajemen perusahaan harus mampu mengelola perusahaannya secara efektif dan efisien untuk mengatasi keadaan tersebut. Hal ini berarti bahwa keberhasilan suatu perusahaan yang berorientasi pada laba yang maksimal harus memperhatikan kendala yang ada baik yang berkaitan dengan masalah dibidang finansial atau sektor lainnya. Oleh karena itu perusahaan sangat memerlukan suatu alat yang berfungsi sebagai perencanaan serta pengendalian. Untuk melakukan perencanaan dan pengendalian diperlukan suatu alat yang baik, yang dapat memberikan informasi yang diperlukan manajemen dalam menjalankan fungsinya. Alat tersebut adalah anggaran. Anggaran berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan organisasi atau unt organisasi dengan cara membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah ditetapkan. Sistem anggaran dalam perkembangannya telah menjadi instrument kebijakan multifungsi yang dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan 16 organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan manajemen yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis. Anggaran berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk sederhana anggaran merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran dalam organisasi swasta mengandung nuasa politik yang relatif kecil dibandingkan dengan organisasi sektor publik. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Penganggaran terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktifitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategi telah selesai dilakukan. Anggaran merupaka artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategi yang telah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat 17 penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi (Mardiasmo, 2002:61). Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Anggaran bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran yang strategis disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen pengintegrasian aktifitas organisasional kea ah tujuan yang berorientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan mendorong untuk menyusun strategi. Pemikiran strategi manajemen direalisasi dalam berbagai dokumen perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi. Anggaran dapat diintepretasi sebagai paket penyataan pemikiran penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Di dalam tampilan anggaran selalu disertakan data penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu (Bastian, 2001:79). Secara otomatis tujuan anggaran adalah mendukung terciptanya kesatupaduan aktivitas dari berbagai elemen dan level manapun di dalam organisasi untuk mencapai tujuan akhir organisasi. Maka disini letak pentingnya system evaluasi terhadap pencapaian target maupun sasaran organisasi diciptakan sehingga seorang manajer tidak saja termotivasi mencapai indicator kinerja yang 18 telah direncanakan, pada saat yang bersamaan juga melakukan tindakan koreksi berdasarkan kepentingan strategis suatu entitas (Harun, 2009:107). Meskipun penganggaran merupakan salah satu tugas manajemen setiap tahun, namun berbagai persoalan masih sulit diselesaikan. Hal ini mengingat proses tsb sangat luas dengan melibatkan banyak sumber daya, dipengaruhi juga oleh factor internal dan ekternal, serta ketidakpastian ekonomi dan politik. Untuk itu anggaran kinerja sangat penting terutama bagi manajemen sebagai alat ukur untuk menilai efektivitas dari kinerjanya terhadap anggaran itu sendiri, apakah telah merialisasikan anggaran sesuai dengan yang ditetapkan. Secara langsung maupun tidak langsung dengan disusunnya anggaran akan mengakibatkan perbaikan dari suatu organisasi serta dilihat dari banyaknya manfaat yang didapat dari adanya anggaran maka sudah seharusnya juga manajemen menerapkan penggunaan anggaran sebagai alat pengukuran kinerja. Dengan menetapkan tujuan dalam bentuk criteria kinerja yang bias diukur, anggaran hadir sebagai standar-standar dimana hasil operasi akrual yang dicapai bias dibandingkan dengan standar tsb. Didasarkan pada penjelasan tersebut maka banyak perusahaan-perusahaan yang lebih memaksimalkan kinerja didalam organisasinya, termasuk didalamanya PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup) yang bergerak dalam bidang jasa bongkar muat counteiner/peti kemas dan ekspedisi telah melakukan evaluasi kinerja perusahaannya. PT. Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) merupakan anak perusahaan dari PT. Meratus dan juga PT. Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang 19 bergerak dibidang jasa pelayaran. Sedangkan PT. NPTI sendiri bergerang dibidang jasa bongkar muat container dari 2 perusahaan induk tersebut (PT. Meratus & PT. SPIL). Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yang dimaksud, kinerja manajemen sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan dan memperlancar fungsi dari kinerja PT. NPTI yang dibutuhkan dari 2 perusahaan induk tersebut, sehingga adanya program anggaran mengalokasikan belanja segala operasional. aktivitas-aktivitas Pengelolaan belanja manajemen operasional dalam kedalam perencanaan anggaran sangat dibutuhkan mengingat sub bagian dalam keuangan PT. NPTI sangan beragam, mulai dari pengendalian dan skill dari SDM yang ada, pengadaan alat-alat berat sampai dengan perawatan khusus untuk alat-alat berat tersebut. Sehingga kemampuan untuk mengendalikan, mengevaluasi, dan mampu mempertanggungjawabkan atas penggunaan dana anggaran pengeluaran dan realisasi anggaran penerimaan perusahaan di setiap sub bagian tersebut sanganlah penting. Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian penggunaan anggaran dalam penilaian kinerja di PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup). 1.2 Perumusan Masalah Masalah merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah yang dikemukakan adalah bagaimana anggaran produktifitas dapat mengukur efektifitas kinerja perusahaan PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup)? 20 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa penggunaan anggaran biaya terhadap efektifitas kinerja manajemen di PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup). 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam rangka pengembangan konsep-konsep, teori-teori terutama pemecahan masalah dalam pelaksanaan anggaran belanja operasional dalam mengevaluasi kinerja manajemen. Serta mampu mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan tentang anggaran dalam kinerja serta dapat memberikan informasi usulan kinerja manajemen pada organisasi di PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup) ini, tentunya yang realitas sehingga dapat memberikan gambaran wajar mengenai kinerja pada organisasi ini. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya terfokus dan terarah pada proses penyusunan anggaran belanja dan evaluasi kinerja manajemen berdasarkan kinerja keuangan periode tahun 2012 yang diterapkan pada PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup). Diharapkan dengan pembatasan ruang lingkup tersebut akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan awal penelitian. Penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang bagaimana peran sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja manajemen pada 21 pusat biaya dibagian operasional yang ada pada PT. Nilam Port Terminal Indonesia (Meratus Grup) yang didalamnya terdapat elemen akuntansi pertanggungjawaban yaitu struktur organisasi, sistem anggaran, laporan pertanggungjawaban dan kinerja manajemen serta bagaimana gambaran dan pemahaman lebih mendalam mengenai sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam praktik.