seminar usulan penelitian

advertisement
REVIEW CHAPTER 4
REFORMERS' ACTIVITIES – WHAT DID THEY DO?
Oleh :
Taufiq Ade Nurfahmi F1B007019
Tito Adityo W F1B007083
Ade Luthfi J. Arif F1B008018
Nanda Dian Sari F1B008034
Abd. Bunga F1B008061
Adrian Arvin F1B008078
Miya Venny F F1B008095
Adila C F1B009005
R . A. Yuninda F1B009030
Masfufah F1B009048
Fatwa Lutvie F1B009067
Pada periode 1980-an sampai 1990-an, program reformasi diadakan
untuk memecahkan masalah inefisiensi, pelayanan publik yang buruk,
akuntabilitas, dan tekanan fiscal. New Public Management (NPM)
mendominasi kebijakan saat itu, yang kemudian diterapkan oleh
beberapa Negara kecil yang memiliki karakteristik radikal top-down yang
tidak memiliki kelembagaan dan konstitusi serta struktur Negara yang
relative sederhana, seperti Selandia Baru, Inggris, dan Australia.
2
Secara umum reformasi sektor publik terbagi dalam 4 bidang
pengaturan kelembagaan, yaitu :
•
•
•
•
Pengaturan pengeluaran
Manajemen personaliaan dan pelayanan sipil
Struktur organisasi eksekutif
Peran dan beban kebijkan yang dilakukan oleh pemerintah
3
Menurut Schick (1998) bahwa dimana ada reformasi sektor publik maka
akan terdapat tidak disiplin kinerja pada pegawai negeri maupun politisi
yang telah berakar dalam budaya organisasi di sektor publik.
Reformasi dimaksudkan untuk mencapai atau memperkuat disiplin
sektor publik.
Dalam sistem penganggaran ada sistem baru yang disebut dengan
sistem remunerasi, tujuannya adalah untuk menarik staf yang
kompeten.
Pendekatan reformasi di atas bertujuan untuk fragmentasi,
menyediakan layanan sipil yang diperkuat dengan kapasitas manajemen,
dan untuk menyediakan dasar yang lebih baik bagi pengembangan
manajemen pelayanan sipil.
4
Dalam reformasi semua sektor publik, dan adanya Peningkatan
reformasi itu bisa dilakukan melalui :
• Agregat biaya,pengurangan pengerasan anggaran yang selalu menuai
kendala baik transparansi penganggaran biaya maupun efisiensi
dalam mengimplementasikannya di publik. Peningkatan dalam
melakukan perubahan dengan melakukan perbaikan yang
berorientasi pada line-item penganggaran dengan mengubah format
anggaran yang melihat jangka panjang yaitu ke masa depan
• Reformasi keuangan dalam lembaga juga dapat dilakukan dengan
memperkenalkan double-entry pembukuan dan akrual akuntansi
5
• Dalam bidang manajemen reformasi dapat dilakukan dengan
reformasi audit penguatan tradisional keuangan dan kepatuhan audit
dan melakukan kinerja beberapa audit.
• Advance reformasi dapat juga dilakukan dengan melembagakan audit
kinerja di lembaga audit tertinggi dan lembaga audit internal karir
• Mengubah kinerja pembangunan dari sistem tertutup ke arah
“positionbased” dengan dorongan dari lateral yang masuk dalam
suatu instansi.
Dalam New Public Management, sektor swasta mempunyai peranan
besar dalam kinerja maupun pemberian keputusan. Pemerintah hanya
memberikan pengawasan dalam kinerja mereka. Organisasi pemberi
pelayanan selalu melakukan persaingan dengan organisasi lain agar bisa
memberikan pelayanan yang benar-benar memuaskan.
6
Kesimpulan Kelompok
Pengaturan pengeluaran, Manajemen personalia dan pelayanan sipil,
Struktur organisasi eksekutif, Peran dan beban kebijkan yang dilakukan
oleh pemerintah.
Reformasi birokrasi di Indonesia yaitu dengan cara sejauh mana pelayan
publik dapat diimplementasikan dengan baik tidak hanya pada sektor
pusat akan tetapi pada daerah, jenjang karir suatu pegawai negeri sipil
pun haruslah diperhatikan dengan adanya pengaturan masa produktif
pegawai, juga dalam penerimaan pegawai diadakan pengujian yang
kompetitif yang nantinya akan menghasilkan pegawai yang kompeten
dalam bidangnya.
7
• Dalam proses reformasi kebijakan yang dibuat tidak hanya
berimplikasi pada pusat pemerintahan tapi juga menyeluruh ke
daerah-daerah yang ada, tidak adanya unsur-unsur KKN dalam
birokrasi pemerintah.
• Mungkin dengan memperhatikan aspek-aspek seperti itu Negara kita
akan lebih baik dalam penyelenggaraan pemerintahnya, sehingga
nantinya tidak hanya pemerintah saja yang sejahtera tapi rakyatnya
pun sejahtera.
Download