POTENSI DESA GUARANTENG Desa Guranteng adalah sebuah wilayah yang berada di Kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Desa Guranteng berdiri sekitar pada tahun 1910 M dengan Kepala Desa yang pertama adalah Eyang Nesah. Desa Guranteng adalah salah satu desa di Kecamatan Pagerageung yang mempunya luas wilayah 24 km2 (2.002.625 Ha), terhitung desa yang paling luas di Kabupaten Tasikmalaya. Jumlah penduduk Desa Guranteng sebanyak 6.933 jiwa terdiri dari 3.429 Laki-laki dan 3.504 Perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.878 KK. Masih ada sekitar 747 KK yang termasuk kedalam Keluarga Miskin atau sekitar 40% dari jumlah keseluruhan Kepala Keluarga (KK) di Desa Guranteng. Batas-batas administratif pemerintahan Desa Guranteng antara lain sebagai berikut: Sebelah Utara: Desa Sindangbarang Kabupaten Ciamis Sebelah Timur: Desa Tanjungkerta Kabupaten Tasikmalaya Sebelah Selatan: Desa Puteran Kabupaten Tasikmalaya Sebelah Barat: Desa Nanggewer Kabupaten Tasikmalaya Dilihat dari Topografi dan kontur tanah, Desa Guranteng secara umum berupa dataran tinggi berbukit yang berada di ketinggian 600 m s/d 700 m diatas permukaan laut, dengan suhu rata-rata 26 s/d 27 derajat celcius. Desa Guranteng terdiri dari 13 kepunduhan dengan 13 RW dan 41 RT. Dan Desa Guranteng ini juga memiliki visi dan misi sebagai berikut: VISI “Menghadirkan Kepemimpinan yang Melayani, Bersih, Peduli dan Membawa Kemaslahatan untuk Masyarakat”. MISI 1. Mengoptimalkan kinerja Perangkat Desa secara maksimal sesuai tugas pokok dan fungsi Perangkat Desa demi tercapainya pelayanan yang baik bagi masyarakat. 2. Mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia dan memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk menambah Pendapatan Asli Daerah demi kesejahteraan rakyat. 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan yang ada di desa Guranteng; BPD, LMD, MUI, Karang Taruna, BKMM dan PKK. Serta mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam usaha Pembangunan di desa Guranteng. 4. Menerapkan asas pemerintahan yang adil, transparan, dan bertanggungjawab (accountable). 5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan mewujudkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan program pemberdayaan ekonomi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa. 6. Membuka peluang kerjasama kemitraan dengan investor untuk membantu percepatan Pembangunan dan menggali berbagai potensi alam dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Desa Guranteng. Potensi Desa Guranteng dapat dibagi menjadi tiga bagian antara lain: Potensi produk Potensi wisata Potensi bumdes Guranteng adalah sebuah daerah yang mempunyai potensi yang sangat banyak, baik potensi dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA), dengan dukungan wilayah yang sangat luas untuk ukuran sebuah desa, guranteng sangat berpotensi dari segi Sumber Daya Alam (SDA). ada sekitar 12 kampung yang ada di bawah Desa Guranteng, 1. Kampung Guranteng 2. Kampung Cibogo 3. Kampung Ciguha 4. Kampung Cikerenceng 5. Kampung Cisema 6. Kampung Picung 7. Kampung Parung 8. Kampung Tewel 9. Kampung Harentang 10. Kampung Leuwihalang 11. Kampung Cijamaka 12. Kampung Cikadu Setiap kampung memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berbeda yang sangat perlu dikembangkan, diantaranya sebagai berikut: Sapi Perah (Desa Guranteng adalah penghasil susu terbesar di kecamatan pagerageung) Pertanian dan budidaya bunga Peternakan Ayam Broiler Peternakan Ayam Petelur Pariwisata Industri Pengolahan Kayu Sebenernya masih banyak lagi potensi yang dimiliki dari Desa Guranteng ini, Permasalahan mengenai pengembangan potensi di desa guranteng adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat kurang, terutama dalam masalah pendidikan, sedikit sekali masyarakat guranteng yang mengenyam pendidikan sampai tingkat tinggi (SMA maupun Perguruan Tinggi). masyarakat guranteng lebih suka bertani ataupun mencari pekerjaan di kota-kota besar untuk mendapatkan penghasilan. oleh karena itu perlu ditumbuhkan kesadaran mengenai penting nya pendidikan. sehingga Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah tidak sia-sia hanya karena gara-gara Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak mampu untuk mengelolanya. Salah satu potensi produk yang menjadi kebanggan dari Desa Guranteng ini yang pertama adalah Produksi Susu Sapi, Desa Guranteng ini mempunyai potensi yang sangat banyak, baik potensi dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA), dengan dukungan wilayah yang sangat luas untuk ukuran sebuah desa, guranteng sangat berpotensi dari segi Sumber Daya Alam (SDA). salah satu potensinya yaitu pengahasil Susu Sapi. Di dapat dari sumber Fokusjabar.com bahwa Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya menjadi produsen susu sapi terbanyak dan terbaik se-Tasikmalaya. Diakui pengelola kelompok peternak susu youguhrt, kecamatan pagerageung yuyu wahyudin, dalam sehari produksi susu di daerahnya bisa mencapai 5.000 liter. Dengan Banyaknya masyarakat Desa Guranteng Yang bepropesi sebagai peternak sapi perah dan penghasil susu sapi, Harapan untuk kedepanya Bisa Menciptakan terjadinya kawasan Desa wisata dengan konsep Ekowisata dan Agrowisata yang nantinya bisa menarik wisatawan dari luar daerah dan bisa meningkatkan perekonomian warga masyarakat Desa Guranteng. Potensi produk kedua yang ada di Desa Guranteng ini adalah perkembangan budidaya bunga, menurut pengelola budidaya bunga setempat, menyebutkan bahwa perkembangan untuk kedepannya dalam pemasaran bunga tersebut peluangnya sangat besar, karena sudah ada konsumen yang akan membeli bunga tersebut. menurutnya harga per satu tangkai bunga tersebut seharga Rp.700. Dengan adanya budidaya bunga ini pemerintahan Desa Guranteng berharap tanaman bunga ini bisa menjadi produk unggulan desa untuk kedepanya dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Desa Guranteng. Dan beberapa potensi lain yang dimiliki oleh Desa Guranteng ini antara lain sebagai berikut: Dodol Niknok, Dodol ini terbuat dari beras ketan dan gula aren dibungkus dengan daun pisang kering. Karena bentuknya yang memanjang dan lembek, sebagian orang ada yang menyebut penganan ini dengan sebutan dodol geboy. Gula Aren pada Desa ini tumbuh subur kurang lebih 60 hektar pohon enau. Oleh masyarakat pohon enau tersebut dijadikan mata pencaharian sebagai bahan pembuat gula merah. Selain itu air niranya bisa diminum langsung sebagai pelepas dahaga. Selain diproduksi menjadi gula merah untuk keperluan pasar lokal, juga dibuat gula semut untuk keperluan ekspor. Teh, karena daerahnya termasuk berhawa dingin, kurang lebih ada 20 hektar perkebunan teh. Produksi teh per hari dari perkebunan ini sebanyak 500 kg. Nilam, Mengembangkan perkebunan nilam sangat mudah, karena tanaman nilam bisa tumbuh dimana saja terutama di dataran rendah. Untuk memperbanyak bibit pohon nilam tinggal melakukan stek dari pohon induknya kemudian ditanam dengan jarak yang cukup. Selang beberapa minggu tanaman nilam baru siap berkembang. Dalam satu kali tanam pohon nilam bisa berproduksi antara 7 – 8 kali panen. Untuk panen perdana antara 6 – 8 bulan, setenisnya 2 bulan sekali sampai 8 kali masa panen dengan peningkatan panen selanjutnya antara 30 sampai 100%. Tanaman nilam relatif tahan pada hama penyakit dan wabah (biasanya beialang dan ulat putih) yang biasa menyerang tanaman lain dalam kurun waktu tertentu. Hama biasanya datang dari tanaman lain seperti rumput yang dibiarkan berkembang di sekitar tanaman nilam. Sumber: http://guranteng.sideka.id/ http://guranteng.blogspot.com/2010/08/potensi-daerah-pagerageung-guranteng.html