Faktor-faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi adalah 1. Faktor Internal, seperti krisis ekonomi 1998 yang diakibatkan oleh buruknya fundamental ekonomi nasional.kemudian lambatnya proses pemulihan di sebabkan oleh kondisi politik, sosial dan keamanan dalam negri. 2. Faktor Eksternal, seperti perdagangan dua (bebas), kondisi politik global, krisis global. Menurut Kuznets pertanian di negara maju dapat menjadi contoh terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yiatu: 1. Ekspansi dari sektor ekonomi dapat menyediakan kelangsungan pertumbuhan ekonomi melalui suplai makanan dengan mengikuti pertumbuhan penduduk, baik dari sisi permintaan maupun pemasokan makan secara berkelanjutan seperti industri manufaktur (tekstil, barang-barang yang terbuat dari kulit, makanandan minuman. 2. Bias-bias sektor ekonomi selama tahap awal proses pembangunan ekonomi populasi di sektor pertanian membentuk proporsi sangat besar dalam pasar domestik untuk produksi dalam negeri termasuk pasar untuk barang-barang produsen maupun konsumsi 3. Pentingnya pertanian yang secara relatif menurun dalam pertumbuhan dan pembangunannya, maka sektor pertanian di anggap sebagai modal investasi. Dengan kata lain pembangunan ekonomi melibatkan transfer “surplus” dari sektor pertanian ke sektor-sektor non pertanian Industrialisasi adalah proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi dan perdagangan antar negara yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong perubahan struktur ekonomi di banyak negara dari yang awalnya pertanian menjadi industri. Faktor Pendorong Industrialisasi yaitu: 1. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. 2. Besarnya pasar dalam negeri yang ditentukan oleh kombinasi jumlah populasi dengan pendapatan perkapita 3. Tahapan dari implementasi, jenis industri yang di unggulkan, pola pembangunan sektor industri dan insentif termasuk intensif kepada investor 4. Keberadaan SDA 5. Kebijakan atau strategi pemerintah yang diterapkan termasuk instrumen-instrumen kebijakan. 1. Keterbatasan teknologi dan SDA 2. Dana Atau Modal dari pemerintah sangat terbatas 3. Sedikitnya Perusahaan swasta dalam permodalan 4. Lembaga penelitian dan pengembangan penelitian belum maksimal 5. Kurangnya kerjasama antara pihak perusahaan swasta dengan pihak universitas serta pusat pelatihan masih sangat lemah