1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan,
yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk
Kontrak pengelolaan dana ataupun reksa dana. Berbeda dengan Kontrak Pengelolaan
Dana yang merupakan perjanjian bilateral antara investor dengan manajer investasi,
reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
(Undang-undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 pasal 1, ayat 27).
Berdasarkan data Infovesta, pada bulan Desember 2012 terdapat 683 reksa dana yang
dikelola secara aktif oleh manajer investasi. Tiap manajer investasi bisa mengelola lebih
dari satu reksa dana seperti yang tercantum pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya
No 1 Manajer Investasi PT Schroders Manajemen Investasi Indonesia 2 PT BNP Paribas Investment Partner 3 PT Mandiri Manajemen Investasi 4 5 PT Manulife Aset Manajemen Indonesia PT Bahana TCW Investment Management Nama Produk Reksa dana Schroder Dana Prestasi Plus, Schroder Dana Kombinasi, Schroder Dana Istimewa, dll. BNP Paribas Ekuitas, BNP Paribas Pesona, BNP Paribas Star, dll. Mandiri Investa Atraktif, Mandiri Investa Pasar Uang, dll. Manulife Dana Saham, Manulife Dana Campuran, Manulife Pendapatan Bulanan II, dll. Bahana Dana Selaras, Bahana Investa Abadi, dll. Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun 2013
Dalam lima tahun, dana kelolaan industri reksa dana di Indonesia melonjak 147%
menjadi Rp181,11 triliun dengan 16.127 Wakil Agen Penjual Reksa Dana (WAPERD)
yang tersebar di 73 perusahaan manajemen investasi dan 22 Agen Penjual Reksa Dana
(KONTAN, Edisi Khusus Februari 2013). Jumlah investor reksa dana pun meningkat
secara signifikan selama tiga tahun terakhir (tabel 1.2. Data Jumlah Investor Reksa Dana
di Indonesia). Ini menunjukkan bahwa minat pemodal di Indonesia akan reksa dana
terus meningkat dan kondisi persaingan antara perusahaan manajemen investasi juga
semakin ketat dengan bertambah produk reksa dana yang diluncurkan oleh Manajer
1 Investasi. Sebagai salah satu produk investasi, para investor menilai bahwa reksa dana
adalah instrumen investasi yang fleksibel dibandingkan dengan produk investasi
lainnya, tapi juga diharapkan reksa dana dapat memenuhi kebutuhan para investor untuk
mencapai tujuan finansial mereka.
Tabel 1.2
Data Jumlah Investor Reksa Dana di Indonesia
Jumlah Reksa Dana Jumlah Investor Reksa Dana Januari 2010 617 356.919 Desember 2010 558 353.704 ‐0.90%
Januari 2011 595 393.650 11.29%
Desember 2011 646 476.940 21.16%
Januari 2012 652 473.975 ‐0.62%
Desember 2012 683 518.283 9.35%
Periode Peningkatan Jumlah Investor (%) Sumber: Infovesta, tahun 2013
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) adalah salah satu perusahaan
manajemen investasi terbesar di Indonesia dengan total dana kelolaan Rp40,93 trilyun
per Desember 2012. Dari total dana kelolaan tersebut, Rp14,3 trilyun merupakan hasil
himpunan dana dari produk reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Sedangkan sisanya adalah nilai dari Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) secara individual.
KPD merupakan perjanjian bilateral antara MAMI dan perusahaan atau individu
sehingga kinerja dari produk tersebut tidak dapat dipublikasikan secara luas karena akan
melanggar perjanjian.
Saat ini MAMI memiliki 18 reksa dana dengan berbagai tipe; saham, campuran,
pendapatan tetap dan pasar uang. Tidak hanya dalam denominasi Indonesia Rupiah,
MAMI juga memiliki reksa dana dalam mata uang Dolar Amerika Serikat untuk
memenuhi kebutuhan investor yang memiliki dana dalam mata asing. Seiring dengan
meningkatnya minat atas calon investor reksa dana, ini berdampak kepada peningkatan
jumlah investor reksa dana MAMI selama periode 2011 – 2012 seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.1.
2 Gambar 1.1
GrafikJumlah InvestorReksa Dana PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
Jumlah Nasabah 54,000 52,000 50,000 48,000 46,000 Jumlah Nasabah 44,000 42,000 Sumber: PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, tahun 2013
MAMI merupakan salah satu perusahaan manajemen investasi yang telah lama berada
di Indonesia. Salah satu produknya, Phinisi Dana Saham, bahkan telah diluncurkan pada
tahun 1998. Dengan lini produk reksa dana yang lengkap, MAMI mempunyai total dana
kelolaan yang besar jika dibandingkan dengan seluruh perusahaan manajemen investasi
di Indonesia.
Berdasarkan data MAMI posisi bulan Desember 2012, pangsa pasar yang dimiliki
adalah 8% dan berada di posisi ke-empat setelah Schroders, BNP Paribas dan Mandiri
Manajemen Investasi. Dibandingkan dengan posisi Desember 2011, MAMI telah naik
satu peringkat, melewati Bahana (Tabel 1.3.) Tetapi walaupun telah naik peringkat, gap
antara tiga pemilik dana kelolaan Reksa dana terbesar di Indonesia dengan MAMI
masih besar. Ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan penjualan reksa dana dan
menjadi manajer investasi terbaik dengan total dana kelolaan reksa dana terbesar di
Indonesia.
3 Tabel 1.3
Data Top 10 Fund Managers tahun 2011 dan 2012
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun 2013
Strategi Umum MAMI pada tahun 2012 sebagai berikut:
1. Memperkuat sumber daya manusia yang tersedia di MAMI dengan strategi motivate and
retain people.
2. Pertumbuhan dana kelolaan reksa dana yang agresif dengan menambah lini produk yang
ditawarkan, penjualan melalui saluran distribusi ritel, institusional dan kerja sama
dengan bank distribusi.
3. Optimalisasi kualitas serta menyelaraskan bagian Operasional MAMI.
1.2 Rumusan Masalah
Saat ini strategi yang dijalankan oleh MAMI adalah mengembangkan business model
yang baru untuk saluran distribusi ritel agar dapat melanjutkan penjualan reksa dana
lebih agresif dan menjangkau investor individu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menambah produk reksa dana yang akan menarik investor maupun calon investor untuk
berinvestasi di reksa dana MAMI.
Berdasarkan penjualan reksa dana tahun 2012, strategi pertumbuhan dana kelolaan reksa
dana yang agresif tersebut telah dilaksanakan dengan baik tapi penjualan tersebut tidak
menambah total dana kelolaan reksa dana MAMI meningkat agresif sehingga bisa
menyaingi tiga besar kompetitor di Industri Reksa Dana. Peringkat total dana kelolaan
MAMI (tabel 1.4) menunjukkan perubahan peringkat dari tahun 2011 ke tahun 2012,
melewati Bahana TCW Investment Management. Oleh karena itu, berikut ini
dirumuskan pokok pertanyaan penelitian pada tesis ini, yaitu:
4 1. Apa saja yang menjadi hambatan peningkatan total dana kelolaan reksa dana
MAMI?
2. Apakah strategi yang dimiliki MAMI saat ini masih relevan dan efektif untuk
meningkatkan total dana kelolaan reksa dana MAMI?
3. Strategi apa yang seharusnya dilakukan oleh MAMI untuk meningkatkan
posisinya sebagai market leader di industri reksa dana di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pertanyaan penelitian yang akan menjadi fokus dalam
tesis ini, maka yang menjadi tujuan penelitian tesis ini adalah :
1.
Melakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal yang secara
langsung mempengaruhi kinerja MAMI dalam industri reksa dana.
2.
Evaluasi atas strategi MAMI untuk mengetahui apakah strategi yang ada saat ini
masih relevan dan efektif bagi MAMI dalam mengembangkan bisnis Reksa dana di
industri reksa dana di Indonesia.
3.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan alternatif strategi MAMI yang cocok
untuk lingkungan industri reksa dana saat ini dalam meningkatkan posisi MAMI
sebagai market leader.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian tentang analisis strategi bersaing MAMI dalam industri Reksa dana di
Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Perusahaan, yaitu hasil
penelitian dapat digunakan untuk memberikan gambaran bagaimana strategi yang sudah
dijalankan oleh MAMI, gambaran kondisi persaingan yang ada, serta alternatif strategi
yang akan dilakukan oleh MAMI dalam meningkatkan posisinya sebagai market leader
pada industri Reksa dana di Indonesia.
1.5 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keadaan pasar reksa dana
dalam keadaan tetap (ceteris paribus) tanpa mengindahkan keadaan pasar modal di
Indonesia.
5 Data reksa dana yang digunakan adalah reksa dana yang aktif selama tahun 2012
dan dikelola oleh manajer investasi yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan.
1.5.2 Data Penelitian
1.5.2.1 Data Primer
1. Visi, Misi dan Strategi umum yang dilaksanakan oleh MAMI periode tahun
2012 dan tahun 2013.
2. Struktur organisasi MAMI per Desember 2012.
3. Laporan Keuangan MAMI yang telah diaudit untuk tahun 2011 dan tahun 2012.
4. Data turnover karyawan MAMI selama tahun 2012
1.5.2.2 Data Sekunder
1. Data dana kelolaan reksa dana selama tahun 2012.
2. Data industri reksa dana Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan.
3. Data reksa dana di Indonesia dari media cetak maupun online khusus ekonomi.
1.6 Metoda Penelitian
1.6.1 Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, baik dengan cara observasi maupun
wawancara dengan pihak terkait. Data yang dibutuhkan antara lain:
1. Data strategi MAMI selama periode tahun 2012 dan 2013.
2. Struktur organisasi MAMI per Desember 2012.
3. Laporan keuangan MAMI
4. Data kepegawaian dari bagian Sumber Daya Manusia.
5. Data kelolaan reksa dana di Indonesia selama tahun 2012.
6. Data industri reksa dana di Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan.
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi
lapangan. Studi lapangan ini dilakukan melalui pengamatan langsung untuk
memperoleh gambaran dan fakta yang jelas mengenai data yang di perlukan. Studi
lapangan ini dilakukan dengan cara:
6 a. Observasi di perusahaan dengan tujuan untuk memahami proses yang telah
dilakukan. Data yang akan dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan
reksa dana di MAMI juga keadaan di manajer investasi pesaing sebagai
pembanding.
1. Data dana kelolaan reksa dana di MAMI.
2. Data dana kelolaan reksa dana lima besar manajer investasi di Indonesia
berdasarkan total dana kelolaan per Desember 2012.
b. Wawancara langsung dengan pihak manajemen perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari dan perencanaan perusahaan. Yang akan diwawancarai adalah
presiden direktur beserta jajaran manajemen senior yang berkaitan dalam penelitian
ini. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur atau bebas yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik dan hanya memuat hal-hal penting yang relevan dengan tujuan
penelitian.
1. Implementasi strategi penjualan reksa dana yang diterapkan pada tahun 2010
sampai dengan saat ini.
2. Indikator untuk mengevaluasi strategi penjualan reksa dana yang
dilaksanakan, antara lain:
a. Target dana kelolaan reksa dana.
b. Target penjualan reksa dana.
3. Hambatan dalam menerapkan strategi perusahaan.
1.7.3 Metode Analisis
1.7.3.1 Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan industri reksa dana yang dilakukan adalah:
1. Karakteristik industri reksa dana
Reksa dana merupakan produk finansial non bank yang mempunyai karakteristik
yang berbeda dengan produk industri jasa finansial lainnya. Maka dari itu, yang akan
dilakukan dalam analisis lingkungan industri reksa dana adalah dengan
mengidentifikasi karakteristik industri tersebut.
a. Market Size
7 Besaran industri reksa dana ini berkaitan dengan potensi dan ukurannya, yakni
banyaknya perusahaan manajemen investasi dalam industri tersebut dan tingkat
pertumbuhannya.
b. Scope persaingan
Apakah industri reksa dana ini didominasi oleh pemain utama yang selama ini
menguasai segmen reksa dana dan bagaimana konsentrasi pemain dalam industri ini.
c. Entry Barrier
Sulitnya mendapatkan ijin sebagai perusahaan manajemen investasi di industri ini
menciptakan hambatan bagi masuknya pendatang baru.
d. Regulasi
Peraturan Pemerintah yang mendukung industri ini berkaitan dengan peluncuran
produk baru yang dapat membatasi pendatang baru di industri.
2. Analisis Lingkungan Persaingan (Five-forces)
Analisis Five-Forces menurut Porter (2008), dapat mengetahui kondisi persaingan
dalam suatu industri yang dipengaruhi oleh lima faktor kekuatan dasar yaitu:
a. Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan merebut pangsa pasar dan sumber daya
manusia yang siap pakai. Beberapa kendala untuk pendatang baru:
1) Diferensiasi dari existing firm
2) Biaya untuk pindah
3) Akses untuk ke saluran distribusi
4) Kebijakan Pemerintah
b. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Saat ini agen penjual produk reksa dana tidak hanya perusahaan aset manajemen
dan bank distribusi, tetapi juga perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas ini tidak
hanya menyalurkan saham dan obligasi tetapi juga bisa menjadi agen penjual reksa
dana dan produk mereka tersedia di portal mereka – online transaction.
1)
Perusahaan sekuritas di Indonesia.
2)
Ancaman produk substitusi yang juga ditawarkan oleh perusahaan sekuritas.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Tidak mudah untuk menjual produk reksa dana kepada investor mengingat
masyarakat Indonesia yang belum semuanya mengerti tentang produk investasi
8 non-bank. Tetapi di akhir Desember 2012, terdapat 73 perusahaan aset manajemen
yang menawarkan reksa dana kepada investor. Oleh karena ituinvestor reksa dana
mempunyai banyak pilihan selain reksa dana Manulife. Faktor-faktor yang
menentukan kekuatan tawar-menawar pembeli antara lain:
1)
Volume pembeli
2)
Brand identity
3)
Diferensiasi produk
d. Ancaman Produk Pengganti
Reksa dana pada hakikatnya merupakan produk investasi non-bank, dimana
pengelola produk ini adalah perusahaan aset manajemen. Dalam konteks tabungan
dan investasi, produk penggantinya adalah produk-produk perbankan, pasar modal
dan instrumen alternatif investasi lainya seperti asuransi unit link. Analisis
persaingan dengan produk penggantinya dapat dijelaskan dari faktor-faktor
dibawah ini:
1)
Pilihan produk substitusi.
2)
Perbandingan karakteristik reksa dana dengan produk substitusinya.
e. Persaingan Antara Perusahaan Sejenis
Intensitas persaingan dalam merebut pangsa pasar reksa dana dengan berbagai
strategi untuk berusaha lebih unggul dari pesaingnya sangat tinggi. Jumlah
perusahaan aset manajemen yang mengelola berbagai reksa dana semakin
meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan:
1) Pertumbuhan industri Reksa dana di Indonesia
2) Diferensiasi produk
3) Jumlah pesaing
Dengan melakukan analisis eksternal dapat diketahui peluang dari industri Reksa
dana yang memberikan daya tarik untuk dikembangan sehingga meningkatkan daya
saing dan menambah keunggulan dari Reksa dana serta ancaman dari lingkungan
eksternal yang mempengaruhi kinerja produk.
9 3. Key Success Factors
Menurut Thompson, et al. (2010 hal.92), “Key Success Factors yaitu hal-hal yang
sangat mempengaruhi perusahaan untuk sukses dalam lingkungan pasar, serta elemen
strategi tertenu seperti perlengkapan penduduk, sumber daya, kemampuan, kemampuan
bersaing dan hasil bisnis yang dapat mempengaruhi perbedaan antara keuntungan dan
kerugian.”
Key Success Factors (KSF) juga merupakan implikasi dari proses penyesuaian
perusahaan terhadap lingkungan yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal
perusahaan. Hasil identifikasi tersebut merupakan sebuah potensi yang bertujuan untuk
memperoleh competitive advantage dalam suatu industri, dalam hal ini industri reksa
dana. Tahapan dalam mengidentifikasi KSF dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Faktor apa yang menjadi hal penting bagi investor untuk memilih satu reksa dana
dari berbagai macam reksa dana yang tersedia di pasar? Atribut produk apakah yang
menjadi pertimbangan penting bagi investor?
2) Dari faktor – faktor penting diatas, manakah yang menjadi hal penting dan krusial
bagi sebuah perusahaan aset manajemen dalam memenangkan kompetisi?
1.7.3.2 Analisis Lingkungan Internal
Pada bagian ini akan dibahas beberapa aspek perusahaan sebagai berikut :
1.7.3.2.1 Gambaran umum PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)
1.7.3.2.1.1 Visi dan Misi MAMI
1.7.3.2.1.2 Analisis Kemampuan Perusahaan (analisis kinerja)
1. Struktur Organisasi
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia memiliki struktur organisasi berdasarkan
fungsional masing-masing peran bisnis didalam perusahaan.struktur organisasi yang
dimiliki oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesiadibuat agar sasaran dapat
dicapai oleh perusahaan.Kekuatan dan kelemahan dapat diperoleh dari struktur
organisasi, koordinasi dalam organisasi, sinergi dalam organisasi dan penggunaan
sistem dalam pengambilan keputusan.
10 Gambar 1.2
Struktur Organisasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
President Director
Director of Investment
Director of Legal, Risk & Compliance
Head of HR
Director of Business Development
Director of Operations
Head of Partnership Distribution
Head of Retail Distribution
Head of Institutional Sales
Sumber: PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, tahun 2012
Struktur organisasi MAMI yang terlihat pada tabel 1.4 menunjukkan keinginan
perusahaan untuk menyelaraskan fungsi yang diwajibkan oleh regulator dengan
melihat keefektifan pemisahan dari semua saluran penjualan untuk berdiri sendiri dan
memiliki strategi unik.
2. Aspek Keuangan
Mengevaluasi kemampuan keuangan MAMI untuk mengetahui peningkatan laba dan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) darilaporan keuangan tahun 2011 dan
tahun 2012. Juga menilai beberapa indikator keuangan sebagai berikut:
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Ringkasan Laba Rugi
c. Pendapatan
d. Modal Kerja Bersih Disesuaikan
3. Operasional
Mengevaluasi optimalisasi proses operasional dan penyelarasan yang telah dilakukan.
Kekuatan dan kelemahan dapat diperoleh dari:
a. Beban Operasional
b. Jangka waktu dalam proses transaksi sehari-hari.
11 4. Pemasaran
Mengevaluasi strategi pemasaran yang diterapkan oleh MAMI. Kekuatan dan
kelemahan pemasaran dapat dilihat dari kualitas layanan, produk yang ditawarkan,
reputasi dan efektivitas distribusi.
a. Aspek Produk Reksa Dana
b. Aspek Harga atau Biaya yang dikenakan.
c. Aspek Saluran Distribusi
5. Sumber Daya Manusia
Dalam industri reksa dana, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset
perusahaan yang paling penting karena menentukan kinerja dari reksa dana yang
ditawarkan oleh perusahaan. Faktor-faktor yang akan dievaluasi adalah:
a. Turn over rate karyawan.
b. Manajemen SDM.
Dengan melakukan analisis kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, diharapkan
MAMI akan mengetahui bagaimana kondisi saat ini dibandingkan dengan sasaran
perusahaan dan mengetahui kekuatan dari sumber daya yang ada dan kelemahan dari
Reksa dana MAMI dalam memenangkan persaingan sehingga hasil analisis tersebut
dapat digunakan MAMI untuk menentukan strategi kedepan.
1.8 Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Berisi tentang landasan teori dan konsep yang digunakan untuk mendukung
penelitian ini.
Bab III
Metode Penelitian dan Profil PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
(MAMI)
12 Berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini dan
gambaran umum MAMI dan posisinya dalam industri reksa dana, sebagai
obyek penelitian.
Bab IV
Analisis dan Pembahasan
Berisi tentang analisis yang dilakukan terhadap strategi MAMI dalam
industri reksa dana berdasarkan landasan teori dan konsep yang digunakan,
serta hasilnya yang dihubungkan dengan pemilihan strategi yang tepat bagi
MAMI.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan yang merupakan tujuan dari penelitian ini yaitu strategi
bersaing MAMI dalam industri reksa dana serta saran yang diberikan untuk
MAMI dalam usaha meningkatkan posisinya sebagai market leader di
industri reksa dana di Indonesia.
13 
Download