KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INSTRUMEN FISKAL UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA INDONESIA SEBAGAI HUB LOGISTIK DI ASIA PASIFIK Disampaikan Oleh : SRI MULYANI INDRAWATI, Menteri Keuangan RI Dalam Acara Jakarta International Logistic Summit & Expo Jakarta, 19 Oktober 2016 Kementerian Keuangan Republik Indonesia KONDISI RIIL LOGISTIK NASIONAL 2012 2014 2016 Singapore 1 5 5 Malaysia 29 25 32 Thailand 38 35 45 Indonesia 59 53 63 Vietnam 53 48 64 Philippines 52 57 71 Cambodia 101 83 73 Myanmar 129 145 113 Laos PDR 109 131 152 Sumber : LPI, World Bank LPI Indonesia masih rendah dibanding negara tetangga. Score rendah pada : 1. Infrastruktur 2. Customs (meliputi perizinan dibidang impor dan ekspor dari K/L terkait) 2 Kementerian Keuangan RI VISI LOGISTIK NASIONAL Sumber : Bambang Prihartono, Direktur Transportasi BPPN : Pengembangan Tol Laut 3 Kementerian Keuangan RI KOMPONEN KESUKSESAN PENGEMBANGAN LOGISTIK INFRASTRUKTUR (PELABUHAN YANG HANDAL) INLAND AKSES YANG EFEKTIF PELAYARAN RUTIN DAN TERJADWAL 4 TUMBUHNYA SENTRA2 INDUSTRI/LOGISTIK (UNTUK KECUKUPAN MUATAN BARAT-TIMUR) PERTUMBUHAN INDUSTRI TRANSPORTASI (LAUT, UDARA, DARAT) Kementerian Keuangan RI INSTRUMEN FISKAL UNTUK LOGISTIK NASIONAL UPAYA KEMENTERIAN KEUANGAN UNTUK MENDUKUNG VISI PENGEMBANGAN LOGISTIK NASIONAL Reformasi Birokrasi • Alokasi anggaran u Modernisasi birokrasi • Alokasi anggaran u Deregulasi perizinan impor/ekspor Infrastruktur Logistik • Alokasi anggaran u pembangunan infrastruktur logistik 5 Politik APBN Insentif Fiskal Kemudahan Prosedural Fasilitas penangguhan BM dan tidak dipungut pajak impor Relaksasi prosedur impor/ekspor (Pusat Logistik Berikat, Kawasan Berikat, KEK, Gudang Berikat, BMDTP, Pembebasan BM untuk importasi barang tertentu, dll) Kementerian Keuangan RI REGULASI & INSENTIF FISKAL (1) HUB (Tanjung Priok Port) SPOKE (TPB) SPOKE (Dryport) SPOKE (PLB) MEMPERBANYAK SALURAN PENYELESAIAN CUSTOMS CLEARANCE UNTUK IMPOR/EKSPOR (MEMPERBANYAK SPOKE2 PELABUHAN SEPERTI PENGEMBANGAN DRYPORT, PUSAT LOGISTIK BERIKAT, KAWASAN BERIKAT, DLL) DENGAN MENDAPATKAN INSENTIF FISKAL DAN KEMUDAHAN PROSEDURAL 6 Kementerian Keuangan RI REGULASI & INSENTIF FISKAL (2) MENDUKUNG PERTUMBUHAN PUSAT EKONOMI BARU, ZONA LOGISTIK, DAN ZONA PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Pemberian fasilitas Pusat Logistik Berikat di sentra-sentra logistik di Indonesia (sebagai Hub Logistik nasional dan regional) • Pemberian fasilitas kepada industri yang berorientasi ekspor (Kawasan Berikat, Fasilitas Impor Tujuan Ekspor, Kawasan Ekonomi Khusus, dll) Gambar : Lokasi PLB dan rencana Pengembangan 7 Kementerian Keuangan RI REGULASI & INSENTIF FISKAL (3) MENDUKUNG TERWUJUDNYA KONSEP TOL LAUT DAN JEMBATAN UDARA 8 a. Mendukung pengembangan Pelabuhan yang Handal Fasilitas pembebasan bea masuk atas importasi barang-barang keperluan pembangunan sarana umum Mengembangkan Fasilitas Gudang Berikat temporary untuk menimbun barang keperluan pembangunan pelabuhan b. Mendukung Kecukupan Muatan Mengembangkan Pusat Logistik Berikat untuk seluruh barang (tidak hanya tujuan industri) di sentra-sentra logistik khusus di wilayah Timur Indonesia Menyederhanakan proses transit dan transhipment barang impor dan ekspor di pelabuhan pengumpul c. Memajukan Industri transportasi Memberikan fasilitas fiskal dan prosedural dalam skema Kawasan Berikat atau Fasilitas Impor tujuan Ekspor kepada perusahaan pembuat kapal, kereta api, pesawat Memberikan fasilitas Pusat Logistik Berikat kepada perusahaan Maintenance, Repair, dan Overhaull pesawat udara. Kementerian Keuangan RI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TERIMAKASIH Kementerian Keuangan Republik Indonesia