W ISATA JUMAT, 25 MARET 2011 43 Berwisata ke Bunaken dengan Biaya Ekonomis Keindahan Taman Laut Bunaken sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Walaupun begitu, berwisata ke sana tidak harus menguras kantong Anda. Dengan biaya murah Anda sudah bisa menikmati keindahannya. KENNORTON HUTASOIT P AGI hari, sejumlah pekerja pelabuhan sibuk menyiapkan kapal untuk turis di Pelabuhan Marina, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), beberapa waktu lalu. Mereka menyalakan mesin, menyiapkan perlengkapan keselamatan, dan bersiap untuk mengangkut wisatawan yang sudah tiba di dermaga. Mereka mengangkut wisatawan menuju Taman Laut Nasional Pulau Bunaken atau lebih dikenal dengan Taman laut Bunaken. Salah satu taman laut terindah di dunia ini berada di Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken, sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado atau 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Taman Laut Bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Pada lahan seluas 75.265 hektare dengan 20 titik penyelaman, wisatawan bisa menyaksikan keindahan 13 genera karang hidup yang didominasi jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Ada juga tebing karang vertikal sampai sejauh 25-50 meter. Keindahan Taman laut Bunaken juga dihiasi sedikitnya 91 jenis ikan, di antaranya ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa, ila gasi, ikan hiu, kura-kura, mandarin fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah ikan purba raja laut (coleacant). Bahkan Kementerian Kehutanan menyebutkan Taman Laut Bunaken sebagai perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia, yang terdiri atas ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan/pesisir. ANTARA/BASRUL HAQ TAMAN LAUT: Keindahan Taman Laut Bunaken bisa dinikmati ketika Anda berada di atas kapal. Tapi, keindahannya akan jauh tereksplorasi ketika kita menyelam dan bermain bersama ikan-ikan di dalamnya. Ramah dan kooperatif Musim kunjungan terbaik ke Taman Laut Bunaken adalah Mei hingga Agustus. Ketika itu, cuaca sangat mendukung untuk kegiatan snorkeling dan diving. Kapal-kapal yang sudah disediakan akan membawa wisatawan mengunjungi bagian utara taman nasional yang terdiri atas Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Montehage, Pulau Siladen, Pulau Nain, Pulau Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Di bagian selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa. Tiap pulau memiliki keindahan yang spesifik. Perjalanan wisatawan tergantung kesepakatan dengan pihak kapal. Kalau tidak ada permintaan khusus, kapal-kapal itu akan membawa wisatawan ke Pulau Bunaken. Begitu sampai dermaga Pelabuhan Bunaken, akan terlihat gapura bertuliskan ‘Taman Laut Bunaken ManadoSulut’. Wisatawan juga bisa menggunakan kapal selam Blue Banter untuk melihat keindahan dasar laut Bunaken yang menakjubkan. Kapal selam akan langsung berada di bawah permukaan air sehingga Anda bisa menyaksikan keindahan tebing yang ditumbuhi te- rumbu karang. Bagi yang senang bersosialisasi, Anda bisa menikmati wisata Bunaken berbiaya murah. Anda bisa menggunakan kapal angkutan umum dari Pelabuh an Manado dengan ongkos Rp10 ribu. Selama wisata di Pulau Bunaken, Anda juga bisa menyewa perahu tradisional yang biayanya relatif murah. Pemilik perahu itu akan memandu Anda untuk menikmati snorkeling. Mereka juga bisa membantu Anda mendapatkan ikan, baik dengan memancing maupun membeli ke nelayan tradisional setempat. Sesuai menikmati snorkeling, Anda bisa mencari rumah penduduk untuk tempat menginap sambil menunggu kapal angkutan umum balik ke Pelabuhan Manado. Biaya menginap di rumah penduduk tergantung kesepakatan. Tentu tak semahal tarif cottage yang mencapai Rp150 ribu per malam. Anda tidak perlu khawatir, penduduk lokal cukup kooperatif. Bahkan, Anda bisa memasak sendiri di rumah penduduk. Mereka bisa membantu mencarikan ikan segar, sayuran segar, dan menemani Anda memancing di laut Bunaken. Tentunya dengan kesepakatan bersama. Menikmati Kota Tua Bersama The Batavia Hotel B erlibur dan berwisata tidak harus ke daerah-daerah terpencil nun jauh di sana. Kedua hal itu juga bisa didapatkan di kota besar seperti Jakarta. Misalnya di kawasan wisata dan bersejarah, Kota Tua Jakarta. Bahkan, Anda bisa menikmatinya sambil menikmati liburan bersama keluarga dengan menginap di The Batavia Hotel. Dengan mengusung tag line Experience the Batavian Heritage, The Batavia Hotel merupakan satu-satunya hotel yang terletak di kawasan wisata dan bersejarah Kota Tua Jakarta. The Batavia Hotel merupakan pilihan yang tepat bagi Anda untuk berakhir pekan bersama keluarga, apalagi letaknya yang strategis membuat berbagai tujuan wisata dapat dengan mudah dijangkau. Bisa dengan berjalan kaki atau menggunakan alat transportasi umum. Anda cukup meluangkan waktu berjalan kaki sambil berolahraga selama 15 menit untuk mengunjungi berbagai museum bersejarah di kawasan Kota Tua, misalnya Museum Fatahillah, Museum Wayang, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Jembatan Kota Intan. Bagi yang ingin berekreasi, Taman Impian Jaya Ancol dapat dicapai dengan hanya 15 menit berkendara dari sana. Pilihan lain berbelanja di Mangga Dua. The Batavia Hotel berlokasi hanya 20 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan 5 menit dari Stasiun Kereta Api Kota. Hal tersebut menjadikan hotel yang berdiri sejak 1995 itu mudah dijangkau berbagai pilihan media transportasi. Tidak kalah menariknya, The Batavia Hotel juga menyediakan fasilitas seperti kolam renang, yang kini terbuka untuk umum. Jika Anda senang mencoba makanan baru, tak ada salahnya mencoba Pasar Rempah Restaurant di area lobi yang menyajikan hidangan khas Asia dan Western serta Super Star Restaurant yang berada di lantai 2 yang menyajikan masakan dengan cita rasa autentik Chinese dan Cantonese. Jangan lupa pula kehadiran restoran Jepang Yoshi’s Restaurant sebagai satu-satunya restoran Jepang di kawasan Kota Tua. (S-25) Tinggal di rumah penduduk memberi peluang bagi Anda berinteraksi dan mempelajari karakteristik masyarakat setempat untuk menambah pengetahuan. Kelurahan Bunaken yang kerap dikunjungi wisatawan terdiri atas tujuh lingkungan. Penduduknya sebagian berasal dari Sangier Talaud dan Tidore.Nama Bunaken sendiri berasal dari bahasa Sangier Talaud, suku yang terkenal sebagai nelayan yang suka mengadakan perjalanan dan terdampar di pulau itu. Bunaken berasal dari kata wunekeng yang berarti sampai atau tiba. Pulau Bunaken sendiri terdiri atas dua kelurahan, yakni Kelurahan Bunaken dengan jumlah penduduk sekitar 3.400 orang dan Kelurahan Anung Banua dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 orang. Wisatawan bisa mendapat- kan suvenir karena terdapat sejumlah pedagang kaus, gelang, topi, dan anting. Termasuk juga banyak pedagang makanan masakan khas masyarakat setempat. (S-4) kennorton @mediaindonesia.com