Tekanan dalam Berkomunikasi1

advertisement
COMM5377 : Seminar Komunikasi Organisasi
Tekanan dalam Berkomunikasi1
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu atau disebut juga komunikasi dengan
bahasa nonverbal.
Yang termasuk dalam komponen-komponen komunikasi menurut Laswell2 adalah
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi/maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Penerima atau
komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan.
Dalam melakukan komunikasi terdapat hambatan-hambatan baik yang berasal dari factor
internal (dalam diri) seperti kemampuan menyampaikan pesan, fisik dan sifat watak pribadi,
maupun ekternal (luar diri) seperti adat budaya, saluran penyampaian hingga audien yang
hendak kita sasar.
B. Keterampilan Komunikasi
Faktor internal yang berperan dalam menyampaikan adalah keahlian dalam
berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi masing-masing individu berbeda bergantung pada
karakteristik diri yang terbangun sehingga dapat menjadi hambatan dan menimbulkan ketegangan
dalam proses komunikasi antar individu maupun kelompok. Keterampilan yang menimbulkan
tantangan yaitu memberi dan menerima kritik, pujian, dan permintaan Adapun Keterampilan yang
menimbulkan tantangan bagi kami adalah menerima permintaan.
Tekanan yang dihadapi kami dengan menerima permintaan adalah sejauh mana dapat
memenuhi/mengabulkan permintaan tersebut. Hal ini terkendala oleh keterbatasan sumber daya
yang kami miliki baik materi maupun imateri yang mengakibatkan belum dapat terpenuhinya
secara utuh permintaan tersebut.
C. Ketegangan Komunikasi
Mengabulkan/memenuhi permintaan sebagai dampak dari keterampilan komunikasi dalam
menerima permintaan tersebut berpengaruh pada sendi kehidupan kami. Sendi kehidupan yang
berpengaruh antara lain: -- terimakasih untuk analisa sumber yang memicu munculnya tantangan
komunikasi ini
1. Keluarga; asumsi kami yang memiliki pendidikan dan telah bekerja mempunyai
kemampuan berlebih dalam semua aspek baik materi maupun imateri. Hal ini
menimbulkan tekanan terhadap setiap permintaan walaupun saat disampaikan bukan
merupakan suatu yang penting.
1
CM Pride Campaign Bogor 4 pada TN Bunaken
2
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
COMM5377 : Seminar Komunikasi Organisasi
2. Faktor budaya dan norma; asumsi saling membantu antar keluarga dan nilai jangan
pernah mempunyai utang budi, walaupun sebenarnya keluarga tidak mengharuskan
menerima permintaan tersebut karena telah cukup semua aspek dari kami.
3. Kurang terampil dalam berkomunikasi; menghindar, berbohong dan mencari suatu
pembenaran dari penolakan karena kami kurang mampu memenuhi permintaan menjadi
jalan keluar selama ini dalam mengatasi tekanan komunikasi tersebut.
D. Strategi Mengatasi Tekanan
Tujuan komunikasi adalah efektif , tanpa kesalahpahaman dan kebingungan. Caranya
dengan mengurangi frekuensi masalah, jelas, singkat, akurat, komunikasi yang terencana. Adapun
stategi yang kami terapkan dalam menyingkirkan halangan komunikasi berupa menerima
permintaan berpatokan pada proses komunikasi yaitu:
1. Sumber; menyakinkan dalam diri bahwa informasi yang akan dikomunikasikan berguna dan
akurat bagi kami dan sasaran.
2. Pesan; informasi yang dikomunikasikan dipilih mana yang harus diterima dan tidak
permintaannya.
3. Encoding; melatih kemampuan kami untuk menyampaikan informasi yang spesifik, jelas dan
sederhana, serta kemampuan mengantisipasi dan menghilangkan sumber kebingungan
(asumsi keliru, ketegangan komunikasi dan kehilangan informasi.) sehingga sasaran tidak
bingung dan salah arti pada pesan yang disampaikan.
4. Channel; pesan disampaikan melalui saluran yang efektif dan efesien yaitu verbal
telepon/sms selain dengan lisan.
5. Decoding; memahami arti pesan, melatih keterampilan untuk meluangkan waktu menelaah
pesan yang hendak disampaikan dengan hati-hati, dan mendengarkan masukan dari orang
lain dalam melakukan penolakan terhadap permintaan.
6. Penerima; memikirkan tindakan penyampaian pesan, siap menerima kritik dalam proses
penyampaiannnya. Berusaha dengan argument dan perasaan yang mempengaruhi
pemahaman sasaran tentang alasan permintaannya belum/tidak terpenuhi.
Skor SW (12/6/2010):
Identifikasi tantangan & sumber tantangan = 4
Cara praktis menghadapi tantangan = 5
Gaya penulisan = 5
Total: 14/15 * 100%=
93
Terima kasih untuk tulisannya yang singkat, spesifik, jelas. Semangat!
Download