SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL) 2.1 Persamaan Linier (PL) Definisi 2.1.1 Persamaan Linier dengan n variabel x1, x2, …, xn adalah suatu persamaan yang berbentuk a1 x1 + a2 x2 + … + an xn = b, dengan a1, a2, …, an, b bilangan riil. Dalam suatu persamaan linier, variabel yang digunakan berderajat nol atau satu, variabel bukan fungsi trigonometri dan tidak terjadi perkalian antara variabelnya. Contoh : 1. 2 x + 3y - 6z = 9 adalah suatu persamaan linier dengan 3 variabel, 2. x1 + 3x2 + 2x3 + 8x4 + 4= 0 adalah suatu persamaan linier dengan 4 variabel. 3. 6x2 + 2y – 3z = 1, bukan persamaan linier sebab memuat variable berpangkat 2 4. 2 sin x – 3 cos x + 4 y = 5, bukan persamaan linier sebab memuat fungsi trigonometrik 5. 6xy + 3y + z = 7 bukan persamaan linier sebab memuat hasl kali dua variable. Definisi 2.1.2 Selesaian (solusi) dari persamaan linier a1 x1 + a2 x2 + … + an xn = b adalah pasangan n-bilangan terurut (s1, s2, …, sn) yang jika s1 disubstitusikan ke x1, s2 disub-stitusikan ke x2, …, sn disubstitusikan ke xn maka berlaku a1 s1 + a2 s2 + … + an sn = b Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com) Himpunan semua solusi dari persamaan linier a1 x1 + a2 x2 + … + an xn = b disebut Himpunan Solisi (HS). Contoh : 1. Persamaan 3x + 7 = 0, untuk x bilangan bulat. Maka tidak terdapat x bilangan bulat yang memenuhi persamaan linier tersebut. Jadi, himpunan solusinya (HS) adalah himpunan kosong. Ditulis HS = { } 2. Himpunan Solusi dari persamaan linier 2x = 8 adalah HS = {4}. 3. Himpunan Solusi dari persamaan linier 2x + 3y + z = 7 adalah HS = {(s, t, 7-2s+3t/ s, t R}. 4. Proses penyelesaian : Dalam HS dari persamaan linier ini, terdapat dua variable bebas, yaitu variable x dan y. Untuk menentukan nilai variable z, dapat ditentukan dengan mensubstitusikan variable x dan y ke persamaan. Hasil perhitungan diperoleh nilai z = 7-2s-3t. Jadi, HS = {(s, t, 7-2s-3t ) / s, t R }. ( Hasil HS ini, dijelaskan pada waktu kuliah) 2.2 Sistem Persamaan Linier (SPL) Definisi 2.2.1 Sistem Persamaan Linier (SPL) dengan n variabel x1, x2, …, xn dan m persa-maan adalah suatu sistem persamaan yang berbentuk a11 x1 + a12 x2 + … a1j xj + … + a1n xn = b1 a21 x1 + a22 x2 + … a2j xj + … + a2n xn = b2 . . . . . . . . **(1) am1 x1 + am2 x2 + … amj xj + … + amn xn = bm dengan aij R,I=1,2, …, m dan j=I,2, … , n. Definisi 2.2.2 Selesaian (solusi) dari System Persamaan Llinier (**) adalah pasangan n-bilangan terurut (s1, s2, …, sn) yang jika s1 Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com) disubstitusikan ke x1, s2 disubstitusikan ke x2, …, sn disubstitusikan ke xn maka berlaku ai1 s1 + ai2 s2 + … + ain sn = bi, i=1,2, …, m Secara lengkap, jika (s1, s2, …, sn) dari SPL (**) maka (s1, s2, …, sn) merupakan solusi dari setiap persamaan dalam SPL (**). Artinya berlaku a11 s1 + a12 s2 + … a1j sj + … + a1n sn = b1 a21 s1 + a22 s2 + … a2j sj + … + a2n sn = b2 . . . . . . . . am1 s1 + am2 s2 + … amj sj + … + amn sn = bm Himpunan semua selesaian dari Sistem Persamaan Linier (**) disebut Himpunan Solusi Notasinya HS Sistem Persamaan Linier yang mempunyai selesaian disebut Konsisten dan Sistem yang tidak mempunyai selesaian disebut tidak konsisten Contoh : Diberikan suatu SPL sebagai berikut : 1. 2x + 3y =7 3x + y =7 2. x + 2y = 5 3. 2x + 5y = 7 2x + 4y = 10 6x + 15y = 10 Penyelesaian. Berdasarkan SPL di atas maka pasangan bilangan (2,1) merupakan selesaian dari SPL (1) karena x=2 dan y=1 memenuhi kedua persamaan, yaitu 2 . 2 + 3 . 1 = 7 dan 3 . 2 + 1 . 1 = 7 sehingga diperoleh HS = { (2,1) }. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com) Pada SPL (2), persamaan-2 merupakan 2 kali persamaan-1 sehingga SPL mempunyai satu persamaan dengan 2 variabel. Maka terdapat 1 variable bebas dan misal variabel bebasnya adalah y. Variabel bebas y dapat dipilih y = t, t bilangan riil. Substitusikan y = t ke persamaan sehingga didapat nilai x = 7-2t . Jadi HS = {(7-2t, t) / t R}. Pada SPL(3), tidak terdapat pasangan bilangan (x,y) yang memenuhi kedua persamaan. Sebab, jika memenuhi persamaan 1 maka 6x + 15y = 3(2x + 5y) = 3 . 7 = 21 10, sehingga HS = { }. Untuk melihat tafsiran geometri dari selesaian suatu SPL, diberikan SPL dengan 2 persamaan dan 2 variabel, sebagai berikut : a1 x + b1 y = c1 a2 x + b2 y = c2, dengan a1, a2, b1 dan b2 konstanta riil tidak nol. Grafik persamaan-persamaan ini merupakan garis, misal garis l1 dan garis l2. Karena titik (x,y) terletak pada sebuah garis jika dan hanya jika bilangan-bilangan x dan y memenuhi persamaan tersebut, maka selesaian SPL tersebut akan bersesuaian dengan titik perpotongan dari garis l1 dan garis l2. Terdapat 3 (tiga) kemungkinan, yaitu : (a). garis l1 dan garis l2 sejajar, yaitu jika tidak terdapat titik perpotongan sehingga sistem tidak mempunyai selesaian (b). garis l1 dan garis l2 berpotongan pada satu titik, sehingga sistem hanya mempunyai satu (tunggal) selesaian. (c). garis l1 dan garis l2 berimpit artinya terdapat takterhingga banyak titik perpotongan. Dalam hal ini sistem mempunyai takterhingga banyak selesaian. Biasa dikatakan SPL mempunyai banyak solusi. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com) Secara visual dapat digambarkan, sebagai berikut : Y y X l1 l2 a) tidak ada solusi y x l1 (b) satu solusi l2 x l1 dan l2 (c) takterhingga banyak solusi Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, maka SPL mempunyai tiga kemungkinan yang berkaitan dengan selesaian, yaitu tidak mempunyai selesaian, mempunyai satu selesaian dan mempunyai takterhingga banyak selesaian. 2.3 Metode Selesaian SPL 2.3.1 Operasi Persamaan Linier (OPL) Metode dasar untuk menyelesaikan suatu SPL adalah mengganti sistem yang diberikan dengan sistem baru. Sistem baru yang mempunyai himpunan selesaian (HS) sama, dengan pemecahan yang lebih mudah. Sistem baru ini diperoleh dari suatu tahapan dengan menerapkan suatu langkah operasi. Operasi-operasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menghilangkan variabel-variabel secara sistematis. Operasi Persamaan Linier (OPL) tersebut adalah 1. mengalikan suatu persamaan dengan skalar riil tidak nol, k 2. menukar letak dua persamaan 3. mengganti suatu pers. dengan pers. tsb + k kali pers. lain Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com) Untuk menyelesaikan suatu SPL dapat dilakukan dengan satu atau lebih operasi persamaan linier (OPL). Contoh : Diberikan suatu SPL dengan 3 persamaan dan 3 variabel x + 2y + 3z = 6 2x + 3y + 2z = 7 3x + y + 2z = 6 (2) Penyelesaian. Untuk menyelesaikan SPL di atas digunakan langkahlangkah OPL : persamaan 2 diganti dengan persamaan-2 + (-2) kali persamaan-1, sehingga diperoleh SPL baru, yaitu x + 2y + 3z = 6 - y - 4z = -5 3x + y + 2z = 6 (3) persamaan 3 pada SPL (3) diganti dengan persamaan 3 + (-3) kali persamaan 1, sehingga diperoleh SPL baru, yaitu x + 2y + 3z = 6 - y - 4z = - 5 - y - 7z = -12 (4) persamaan 3 pada SPL (4) diganti dengan persamaan 3 + (-1) persamaan 2 sehingga diperoleh SPL baru, yaitu x + 2y + 3z = 6 - y - 4z = - 5 (5) -3z = - 3 Berdasarkan persamaan 3 pada SPL (5), didapat z = 1. Dengan mensubstitusikan z=1 ke persamaan 2 diperoleh -y – 4 . 1 = -5 sehingga didapat y = 1. Kemudian, dengan mensubstitusikan z=1 dan y =1 ke persamaan 1 diperoleh x + 2 . 1 + 3 . 1 = 6 sehingga didapat x = 1. Dengan demikian didapat HS = { (1,1,1) }. Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)