Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi antara Sarulla

advertisement
~ Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi antara Sarulla Operations Limited dan PLN
PLTP Sarulla Segera Dibangun
Medan, KompasTercapainya kata sepakat soal harga jual beli listrik Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi antara Sarulla Operations Limited dan PLN bakal membuat pembangkit
berkapasitas 330 megawatt segera dibangun. Bila selesai dibangun, ini akan menjadi
pembangkit dengan energi panas bumi terbesar di Indonesia.
Vice President General Support and External Relations PT Medco Geothermal Sarulla Encep
Sutisna menjanjikan, begitu dokumen kontrak jual beli atau power purchase agreement
ditandatangani, Sarulla Operations Limited (SOL) akan segera membebaskan lahan guna
keperluan uji produksi sumur. PLTP Sarulla merupakan salah satu pembangkit listrik swasta di
Sumut. SOL, pemilik pembangkit ini, merupakan konsorsium yang terdiri atas Medco, Itochu,
dan Ormat.
Harga jual
Harga jual listrik PLTP Sarulla kepada PLN disepakati awal April lalu sebesar 6,79 sen dollar
Amerika Serikat per kWh. ”Untuk PPA-nya masih dalam proses untuk ditandatangani. Setelah
beres, kami akan langsung membebaskan lahan untuk keperluan uji produksi sumur panas
bumi,” ujar Encep, Selasa (18/5).
Encep mengatakan, uji produksi sumur panas bumi harus dilakukan sebelum proses konstruksi
pembangkit listrik. ”Kami ingin mengetahui kapasitas produksi sumur yang ada dan
mencocokkannya dengan data yang dimiliki Unocal. Akhir tahun ini rencananya kami akan
melakukan tes tersebut,” ujar Encep. Unocal merupakan pemilik konsesi panas bumi di Sarulla
sebelum dikuasai SOL.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumut Untungta Kaban berharap
penandatanganan kontrak jual beli listrik PLTP Sarulla segera terealisasi. Proyek PLTP Sarulla
telah lama tertunda karena proses negosiasi ulang harga jual listriknya berlangsung cukup alot.
1/2
~ Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi antara Sarulla Operations Limited dan PLN
Meski telah ada kesepakatan harga jual listrik sebelumnya, ketika terjadi lonjakan harga minyak
dunia, SOL sempat meminta negosiasi ulang hingga akhirnya disepakati pada awal April lalu.
”Tentu saja kami mendukung agar proyek ini bisa segera dibangun karena ini telah tertunda
sejak lama,” kata Untungta.
Untungta menyatakan, bentuk dukungan pemerintah daerah agar proyek ini cepat dikerjakan,
antara lain, adalah membantu proses pembebasan lahan. Dia mengatakan, tak seperti PLTA
Asahan III yang dituntut memberikan saham kepada pemerintah daerah, untuk PLTP Sarulla,
Pemprov Sumut tidak menuntut pembagian saham.
Encep mengatakan, SOL diminta PLN untuk bisa menyelesaikan unit satu PLTP Sarulla pada
2012. Menurut dia, sebenarnya SOL punya waktu 30 bulan sejak financial closing atau
kesepakatan pendanaan proyek ditandatangani untuk menyelesaikan pembangkit tahap
pertama. Proses financial closing biasa dilakukan setelah penandatanganan PPA. ”Meski kami
punya waktu 30 bulan sejak financial closing, kami akan berusaha memenuhi permintaan PLN
agar unit satu PLTP Sarulla dengan kapasitas 50 MW dapat beroperasi pada 2012,” katanya.
Menurut General Manager PLN Wilayah Sumut Denny Pranoto, jika rampung dibangun, PLTP
Sarulla akan menjadi pembangkit dengan tenaga panas bumi terbesar di Indonesia. Saat ini
Indonesia memiliki dua PLTP yang beroperasi, yakni di Kamojang, Garut; dan Gunung Salak,
Bogor, Jawa Barat. (BIL)
Sumber : Kompas
2/2
Download