BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Dalam suatu organisasi sering terjadi permasalahan yang tidak menutup kemungkinan bisa membuat organisasi itu hancur bahkan bubar. Masalah itu sering datang dari individu yang berada dalam organisasi, media cetak dan elektronik atau bahkan dari suatu badan organisasi lain. Informasi tidak mengalir secara harfiah. kenyataanya, informasi sendiri tidak bergerak. Yang sesungguhnya terlihat adalah penyampaian suatu pesan, interpretasi penyampaian tersebut, dan interpretasi pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan ke seluruh organisasi. Star Media Nusantara adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manejemen artis, berkarakter formal dan dinamis dengan gaya kepemimpinan yang sangat demokratis terdiri dai 52 orang karyawan, usia karyawan yang tergolong masih muda berkisar 26-27 tahun, dan lokasi tempat tinggal karyawan yang sebagian tidak terlalu jauh dengan lokasi kantor sehingga dalam menjalani rutinitas sehari-hari dalam berkomunikasi dan berinteraksi para karyawan nya sering menggunakan komunikasi non formal. Hal ini dilakukan agar suasana bekerja terasa lebih akrab, menyatu, harmonis dan mencair antar karyawan dalam bergaul sehingga dalam berkomunikasi dan berinteraksi tidak menjadi kaku terasa lebih kekeluargaan, misalnya antar karyawan star media nusantar sering menyapa atau memanggil sesama rekan kerja dengan sapaan “gua 1 2 dan elo” atau meminta dan bertanya tentang sesuatu hal terkait pekerjaan dengan memanggil dari jarak jauh hal ini lumrah saja dilakukan. Gaya komunikasi yang diterapkan adalah The equalitarian style dimana para karyawan dapat saling bertukar ide dan gagasan secara terbuka ,informal, rileks dan santai sehingga rasa kebersamaan antar karyawan star media nusantara sangatlah kuat tetapi kesemua itu dilakukan tetap berlandaskan dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan tetap menjunjung tinggi etika pergaulan. Suasana kerja yang sangat nyaman membuat para karyawan bekerja tanpa beban semua dilakukan dengan hati yang senang karna terkadang antar karyawan star media nusantara dalam bekerja diselingi dengan saling bercengkrama ria, atau bercanda kecil untuk menghilangkan kepenatan, ada juga beberapa karyawan yang berdiskusi kecil dengan santai atu menyetel music atau lagu dari salah satu album artis yang mereka kelola. Untuk menambah keakraban karyawan star media nusantara setelah bekerja, pada tiap malam kamis untuk yang prianya memiliki aktivitas rutin bermain futsal yang tempatnya tidak jauh dari lokasi kantor karna biasanya para karyawan pria pulang agak malam mereka mengisi berbagai kegiatan pada malam hari misalnya maen game atau berdiskusi kecil, menonton youtube tampilan artis mereka atau menyetel lagu atau melepas penat diruang rokok untuk relaksasi Selain mendapatkan aktivitas yang melatih fisik para karyawan di Star Media Nusantara juga dibekali dengan kegiatan kerohanian dimana untuk karyawan yang beragama Kristen mereka melakukan kegiatan kerohanian tiap hari kamis dengan berkumpul diruang serba guna dan mendapatkan pencerahan 3 dari narasumber (pendeta), sedangkan untuk karyawan yang beragama muslim yang pria melakukan sholat jumat di masjid kantor dan yang wanita melakukan pengajian diruang serba guna, hal ini rutin mereka lakukan pada hari- hari yang sudah ditentukan oleh perusahaan selain itu juga ada kegiatan olahraga yoga bagi seluruh karyawan dan jajaran star media nusantara tiap hari rabu. Terasa lengkaplah sudah fasilitas dan aktivitas yang sangat bermanfaat bagi para karyawan agar mereka tetap fit dalam bekerja star media menservice karyawan nya dengan sangat baik agar mereka semua dapat bekerja dengan maksimal. Inilah yang menjadi dasar kuat bagi peneliti untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pola aliran informasi ynag terjadi di star media nusantara. Meskipun organisasi formal mengandalkan proses berurutan umum untuk menghimpun dan menyebarkan informasi, pola khusus aliran informasi berkembang dari kontak antar persona yang teratur dan cara-cara rutin pengiriman dan penerimaan pesan. Dalam suatu aliran informasi komunikasi dapat dilihat bahwa pengaturan tertentu mengenai “ siapa berbicara kepada siapa” mempunyai konsekuesi besar dalam berfungsinya organisasi. Apa yang di kemukakan dalam struktur dapat saja bukan yang sebenarnya terjadi. Efisiensi dapat bergantung pada aliran informasi, tetapi ini bukan pertimbangan satu-satunya. Organisasi mengandalkan inovasi dan harus mampu menghasilkan informasi para anggotanya. Aliran informasi dapat menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya berpengaruh pada aliran informasi. Teknologi baru menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana mempengaruhi aliran informasi. konsep mengisyaratkan bahwa peristiwa- 4 peristiwa dan hubungan-hubungan bergerak dan berubah secara berkesinambungan, bahwa peristiwa dan hubungan adalah dinamik. suatu hubungan atau peristiwa dinamik melibatkan energi dan tindakan. Jadi yang kita namakan aliran informasi dalam suatu organisasi, sebenarnya suatu proses dinamik, dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan , ditampilkan , dan diinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan artinya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti. Komunikasi terjadi sepanjang waktu. Aliran informasi dalam organisasi dapat terjadi dengan tiga cara : serentak , berurutan , atau kombinasi Bila pesan yang sama harus tiba dibeberapa tempat yang berbeda pada saat yang sama, harus dibuat rencana untuk menggunakan strategi atau teknik penyebaran pesan serentak. Pemilihan teknik penyebaran yang berdasarkan pada waktu (tiba secara serentak) memerlukan pemikiran mengenai metode penyebaran yang sedikit berbeda dari yang biasa kita kerjakan. Misalnya, salah satu pertimbangan pokok adalah apakah pesan dapat didistribusikan pada saat yang sama. Mungkin anda berpikir untuk menulis memo sebagai suatu cara yang meyakinkan untuk mengirimkan pesan kepada semua anggota organisasi pada saat yang sama. Tetapi pelayanan pos masih mungkin menyebabkan keterlambatan diterimanya memo oleh sebagian orang, dan sebagian orang yang lainnya mungkin tidak memeriksa kotak suratnya selama beberapa hari. Memo merupakan media tertulis sedangkan pertemuan adalah bentuk lisan, atau suatu media tatap muka. Salah satu dari kedua metode tersebut atau 5 kedua-duanya mungkin melancarkan penyebaran informasi secara serentak kepada sekelompok anggota organisasi salah satu atau keduanya- duanya mungkin pula tidak efektif. Selain itu dengan berkembangnya media telekomunikasi, tugas menyebarkan informasi kepada semua anggota secara serentak menjadi lebih sederhana bagi sebagian organisasi. pada saat yang ditentukan, para pegawai yang tersebar luas di berbagai lokasi dapat menyetel saluran televisi tertentu dan serentak melihat serta mendengar informasi yang disampaikan oleh direktur utamanya. Televisi memungkinkan pembicara tunggal berhubungan dengan seluruh anggota suatu organisasi secara perorangan, tanpa ada keharusan dari mereka untuk datang atau untuk menerima pesan tertulis yang disampaikan informasi akan menyebabkan informasi itu sulit digunakan untuk membuat keputusan karena ada orang yang belum memperoleh informasi. Dengan berkembangnya sistem kabel dan telepon yang lebih canggih, dirangkaikan dengan video, semua organisasi dapat berhubungan secara visual dan vokal antara satu dengan yang lainnya sambil tetap berada ditempat kerja masing-masing. Penyebaran pesan secara serentak mungkin suatu cara yang lebih umum, lebih efektif dan lebih efisien daripada cara lainnya untuk melancarkan aliran informasi dalam suatu organisasi Proses ini disebut dengan penyebaran secara serentak, apabila sebuah pesan yang harus disampaikan secara bersamaan kepada seluruh anggota organisasi melalui saluran yang sama. Cara yang dapat dilakukan antara lain melalui memo, undangan tertulis, BBM, SMS, pengumuman, dan pertemuaan 6 rapat, 2) Penyebaran Pesan Secara Berurutan; merupakan bentuk komunikasi yang utama, yang pasti terjadi dalam organisasi. Penyebaran informasi berurutan meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik, jadi pesan disampaikan dari si A kepada B,C,D, dan E dalam serangkaian transaksi dua orang dalam hal ini setiap individu kecuali orang ke 1 ( sumber pesan ), mula-mula menginterpretasikan pesan yang diterimanya dan kemudian meneruskan hasil interpretasinya kepada orang berikutnya dalam rangkaian tersebut Penyebaran pesan berurutan memperlihatkan pola "siapa berbicara kepada siapa". Penyebaran pesan tersebut mempunyai suatu pola sebagai salah satu ciri terpentingnya. Bila pesan disebarkan secara berurutan, penyebaran informasi berlangsung dalam waktu yang tidak beraturan, jadi informasi tersebut tiba ditempat yang berbeda dan waktu yang berbeda pula. Individu cenderung menyadari adanya informasi yang pada waktu yang berlainan. Karena adanya perbedaan dalam menyadari informasi tersebut, mungkin timbul masalah dalam koordinasi. Adanya keterlambatan dalam penyebaran informasi akan menyebabkan informasi itu sulit digunakan untuk membuat keputusan karena ada orang yang belum memperoleh informasi. Bila jumlah orang yang harus di beri informasi cukup banyak, proses berurutan memerlukan waktu yang lebih lama lagi untuk menyampaikan informasi kepada mereka. Selain itu, kebenaran atau kecermatan informasi akan terganggu sebagai akibat dari interpretasi dan reproduksi pesan yang berlangsung dalam penyampaian pesan secara berurutan. Penyebaran pesan secara berurutan merupakan sebuah proses diadik, jadi disampaikan dari si A kepada si B, kemudian dari si B kepada si C, dan seterusnya, tergantung banyaknya anggota 7 dalam organisasi. 3) Penyebaran Informasi Menurut Jaringan Dalam Organisasi; Proses penyebaran informasi di sini dilakukan sesuai dengan struktur formal yang ada dalam organisasi atau dengan kombinasi kedua penyebaran pesan. Misalnya perintah dari atasan kepada bawahan, informasi atau laporan dari bawahan kepada atasan, dan juga penyampaian informasi antar anggota yang berada dalam garis kedudukan yang sama.. Salah satu sarana komunikasi dalam organisasi dapat berbentuk dalam budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu model komunikasi yang mengatur nilai dan norma dalam organisasi. Model komunikasi sendiri merupakan proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada konteks organisasi, organisasi berperan sebagai komunikator, dan informasi-informasi penting atau kebijakan perusahaan merupakan pesan yang ingin disampaikan, melalui budaya organisasi sebagai saluran komunikasi, yang ditujukan kepada seluruh karyawan di organisasi. Adanya proses komunikasi tersebut dapat mempengaruhi kepuasan komunikasi karyawan atau tidak. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi 8 Tanpa pengetahuan dasar organisasi sukarlah untuk mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam organisasi, termasuk proses komunikasi yang ada didalamnya dengan adanya pola aliran informasi yang baik dalam organisasi diharapkan dapat menjadi acuan bagi setiap orang yang ada di lingkup organisasi tersebut dan kesemua nya itu dapat di kelola oleh Public Relations sebagai mediator komunikasi yang mewadahi berbagai kegiatan komunikasi dalam organisasi agar feedback yang diinginkan baik dari komunikator ke komunikan atau komunikan ke komunikator dalam proses penyampaian pesannya menjadi efektif sesuai dengan yang diharapkan sehingga miss Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung Peran Public Relations dalam suatu organisasi menyusun program komunikasi internal maupun eksternal, menciptakan komunikasi dua arah dan timbal balik antara organisasi dengan publiknya. Peran pokok Public Relations adalah demi kepentingan umum dapat memelihara dan membangun komunikasi yang baik antara sesama karyawan. Keberhasilan penerapan pola komunikasi internal antara sesama karyawan dalam hal ini tergantung dari kemampuan praktisi Public Relations sebagai komunikator, mediator, dan didukung dengan tingkat penguasaan pengetahuan tentang manajemen teknis serta manajerial skill.. 9 Untuk itu dalam bekerja SMN memiliki banyak program acara yang harus dikelola dengan baik oleh para head dan karyawan program tersebut antara lain terdiri Indonesia Idol, Idola cilik, Master chef, X –factor, dan KDI. Agar kesemua program itu dapat berjalan seperti yang diinginkan maka diperlukan kerja sama yang solid antar karyawan dan head of program. karena meski berbeda program mereka tetap saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Selain itu karyawan SMN juga bekerja sama dengan HITZ record dan Star Harvest guna mempublikasikan artis yang mereka kelola agar dapat lebih dikenal publik dan laris di bidang pertelevisian. Hal ini sangat tergantung dari bagaimana pola komunikasi organisasi yang ada atau diterapkan agar terjalin hubungan yang baik antar sesama karyawan. MNC Talent Management awalnya bertanggung jawab mengelola artis/talent dari program pencarian bakat (talent search) yang diadakan di stasiun tv MNC Group (RCTI, Global TV, TPI - sekarang MNC TV-red). Dimulai dengan mengelola finalis program Bintang Cilik dan Bintang Akting di RCTI dan terus berkembang dengan bergabungnya talent dari KDI, Indonesian Idol, Miss Indonesia dan MTV VJ Hunt. . Hingga saat ini, tercatat lebih dari 150 artis/talent yang dikelola oleh SMN. SMN akan terus melakukan yang terbaik bagi artis/talent yang dikelola dan menjadikan SMN sebagai Talent Management terlengkap dan terdepan dalam inovasi 10 1.2. Perumusan masalah Berdasarkan topik dan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pola Aliran Informasi (Antar Karyawan) Di PT. Star Media Nusantara Jakarta Barat ?” 1.3. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan Pola Aliran Informasi (Antar Karyawan) di PT. Star Media Nusantara 1.4 Kegunaan penelitian 1.4.1 Kegunaan akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan keilmuan kepada seluruh civitas ilmu komunikasi, khususnya Public Relations mengenai aktivitas dan informasi yang diberikan serta menerapkan dan mengembangkan teori-teori ilmu komunikasi pada umumnya, menggambarkan serta memberikan manfaat yang di peroleh peneliti selama ini, juga dapat menjadi bahan kajian ilmiah bagi pihak lain yang ingin menindak lanjut penelitian ini. 1.4.2 Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Star Media Nusantara sebagai masukan dan bahan kajian agar proses penyampaian informasi organisasi dapat lebih baik lagi sehingga tujuan organisasi yang diinginkan dapat sustainable dan lebih baik lagi kedepannya