1 hubungan antara pengetahuan laboratorium kimia dengan

advertisement
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN LABORATORIUM KIMIA
DENGAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
KELAS XI SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
CORRELATION BETWEEN CHEMISTRY LABORATORY
KNOWLEDGE WITH PSYCHOMOTOR ABILITY OF GRADE XI
SCIENCE STUDENTS OF SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL
AT ACADEMIC YEAR 2015/2016
Julia Dian Wijayanti, Indyah Sulistyo Arty
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan metode penelitian kuantitatif.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) ada atau tidaknya hubungan yang positif
dan signifikan antara pengetahuan tentang laboratorium kimia dengan kemampuan
psikomotorik peserta didik; 2) besarnya sumbangan efektif pengetahuan
laboratorium kimia terhadap kemampuan psikomotorik; 3) kriteria pengetahuan
laboratorium kimia; dan 4) kriteria kemampuan psikomotorik peserta didik kelas
XI SMA Negeri 1 Sewon Bantul tahun ajaran 2015/2016 dalam praktikum kimia.
Populasi penelitian ini adalah peserta didik di 5 kelas XI IPA SMA Negeri
1 Sewon Bantul dengan jumlah 163 peserta didik. Sampel penelitian ini adalah
peserta didik dari 2 kelas dengan jumlah 63 peserta didik yang diambil dengan
teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan
observasi. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda tentang pengetahuan
laboratorium, dan lembar observasi kemampuan psikomotorik yang dilengkapi
dengan rubrik penilaian. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi
satu prediktor, pengetahuan laboratorium sebagai variabel bebas dan kemampuan
psikomotorik sebagai variabel terikat.
Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan
antara pengetahuan laboratorium kimia terhadap kemampuan psikomotorik peserta
didik, dengan koefisien korelasi 0,519. Sumbangan efektif pengetahuan
laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik sebesar 26,9%. Rata-rata
persentase pengetahuan laboratorium peserta didik sebesar 80,38% dengan kriteria
sangat baik. Rata-rata persentase kemampuan psikomotorik peserta didik sebesar
75,35% dengan kriteria baik.
Kata Kunci: hubungan, pengetahuan laboratorium, kemampuan psikomotorik.
1
Abstract
This research is a survey research with quantitative research method. The
aimed of this research was to determine: 1) positive and significant relationship
between student’s chemistry laboratory knowledge and their psychomotor ability;
2) the effective contribution of chemistry laboratory student’s knowledge towards
student’s psychomotor ability; 3) criteria of chemistry laboratory; and 4) criteria of
psychomotor ability of students in grade XI science of SMA Negeri 1 Sewon Bantul
at academic year 2015/2016.
The population of this research was five class consist of 163 students of
grade XI science in SMA Negeri 1 Sewon Bantul. Samples of this research was
consist of 63 students taken by purpossive sampling technique. The collection of
the data by test and observation technique. The instrumen used are chemistry
laboratory knowledge multiple choice questions and student’s psychomotor ability
observation form include with assessment rubric. Data analysis method used was
one predictor regression analysis, where laboratory knowledge as independent
variable and psychomotor ability as dependent variabel.
The results of data analysis showed that is positive and significant
relationship between student’s chemistry laboratory knowledge and their
psychomotoric ability, with value of correlation coefficient is 0.519. The effective
contribution of student’s chemistry laboratory knowledge towards student’s
psychomotor ability is 26.9%. The average of student’s chemistry laboratory
knowledge is 80.38% (very good criteria). The average of student’s pscyhomotor
ability is 75.35% (good criteria).
Keywords: correlation, laboratory knowledge, psychomotor ability.
sehingga pembelajaran kimia tidak
PENDAHULUAN
terpusat pada guru (teacher centered),
Pada kegiatan pembelajaran
kimia,
guru
diharapkan
mampu
dan
karakter
kimia
sebagai
pembelajaran
“experimental science” nampak pada
yang tepat, yang dapat melatih
kegiatan pembelajaran kimia [2].
kemampuan kognitif afektif dan
Contoh metode pembelajaran yang
psikomotorik peserta didik. Salah satu
dapat diterapkan dalam pembelajaran
tujuan pembelajaran kimia adalah
kimia
peserta didik
eksperimen/praktikum. Pada proses
merancang
metode
dapat
memperoleh
yaitu
pengetahuan melalui penerapan ilmu
pembelajaran
kimia sebagai proses [1]. Oleh karena
eksperimen, peserta didik diberikan
itu, guru sebaiknya dapat menemukan
kesempatan
cara/metode pembelajaran yang tepat
mengikuti, mengamati, menganalis,
2
dengan
metode
untuk
metode
mengalami,
membuktikan, dan menyimpulkan
peserta didik cenderung pasif dan
sendiri mengenai suatu objek keadaan
hanya
atau
melakukan
proses
tertentu.
Melalui
mengamati
temannya
praktikum.
Beberapa
eksperimen di laboratorium kimia,
alasan yang membuat peserta didik
peserta didik diharapkan mampu
kurang aktif adalah mereka merasa
mengenal
kurang
berbagai
alat
untuk
terampil
dalam
melakukan eksperimen dan memiliki
mengoperasikan alat, cenderung takut
keterampilan menggunakan alat-alat
salah dalam memakai alat kimia, atau
tersebut [3].
takut terkena bahan-bahan kimia.
Seseorang yang bekerja di
Penilaian merupakan salah satu
laboratorium kimia harus menyadari
tugas dan tanggung jawab guru.
bahwa di laboratorium kimia banyak
Permendikbud No 66 Tahun 2013
mengandung
yang
tentang Standar Penilaian Pendidikan
membahayakan keselamatan kerja
menyatakan penilaian hasil belajar
[4]. Peserta didik membutuhkan
peserta didik mencakup kompetensi
pengetahuan laboratorium agar dapat
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melaksanakan
dengan
yang dilakukan secara berimbang [5].
aman dan efisien. Tetapi, banyak
Berdasarkan kenyataan di lapangan,
peserta
penilaian kegiatan praktikum kimia
resiko
praktikum
didik
pengetahuan
yang
memiliki
laboratorium
yang
masih
belum
kurang. Hal ini bisa berpengaruh pada
umumnya
kelancaran
melakukan
peserta
praktikum,
meningkatkan
resiko
maksimal.
hanya
Pada
menitikberatkan
didik
saat
penilaian aspek kognitif, sedangkan
dan
juga
aspek
kecelakaan
psikomotorik
dan
afektif
dilakukan hanya sebatas pengamatan
kerja.
tidak terstruktur dan bersifat umum
Berdasarkan pengalaman dan
pengamatan
peneliti,
untuk semua peserta didik, sehingga
pelaksanaan
hasil penilaian kurang valid dan
kegiatan praktikum di sekolah sering
objektif.
menunjukkan ketergantungan antara
Aspek
psikomotorik
pada
satu peserta didik dengan peserta
penilaian kemampuan psikomotorik
didik yang lain. Sebagian besar
berhubungan dengan penampilan dan
3
aktivitas fisik peserta didik saat
Instrumen penelitian terdiri dari
melakukan praktikum. Pelaksanaan
soal pengetahuan laboratorium kimia
praktikum pasti melibatkan alat,
yang akan diisi oleh peserta didik dan
bahan
lembar
kimia,
teknik
dasar
observasi
kemampuan
penggunaan alat, dan keselamatan
psikomotorik yang akan diisi oleh
kerja di laboratorium. Oleh sebab itu,
observer.
Sebelum
pengetahuan laboratorium yang baik
instrumen
diuji
sangat
reliabilitasnya. Uji validitas empiris
diperlukan
sehingga
validitas
menggunakan
dan
menunjang kelancaran praktikum dan
butir
memberikan nilai tambah dalam
korelasi point biserial [7], sedangkan
penilaian psikomotorik. Secara tidak
uji
langsung, pengetahuan laboratorium
menggunakan rumus K-R20 [7]. Soal
dengan kemampuan psikomotorik
pengetahuan laboratorium terdiri dari
mempunyai hubungan yang erat.
pengetahuan tentang alat, bahan,
METODE PENELITIAN
simbol bahan kimia, keselamatan
Penelitian ini merupakan jenis
soal
digunakan,
reliabilitas
rumus
butir
soal
kerja, dan teknik dasar penggunaan
penelitian survey dengan metode
alat
penelitian
yaitu
observasi kemampuan psikomotorik
metode penelitian kuantitatif [6].
yang divalidasi secara logis oleh
Variabel dalam penelitian ini ada dua,
dosen pembimbing berisi tentang
yaitu pengetahuan laboratorium kimia
aspek psikomotorik yang akan diteliti
sebagai variabel bebas (X), dan
saat
kemampuan psikomotorik sebagai
praktikum,
variabel terikat (Y). Penelitian ini
mempersiapkan
dilakukan di SMA Negeri 1 Sewon
kemampuan
Bantul dengan populasi penelitian
praktikum, kemampuan menganalisis
peserta didik kelas XI IPA, dan
data
sampel penelitian adalah peserta didik
sistematika penulisan laporan, dan
di dua kelas XI IPA yang dipilih
keselamatan kerja.
yang digunakan
menggunakan
teknik
Purposive
di
laboratorium.
peserta
dan
Teknik
Sampling [7].
didik
yaitu
alat
Lembar
melakukan
kemampuan
dan
bahan,
melaksanakan
membuat
analisis
kesimpulan,
data
yang
digunakan adalah uji normalitas, uji
4
linieritas,
analisis
regresi
satu
HASIL DAN PEMBAHASAN
prediktor, serta penentuan persentase
dan
kriteria
laboratorium
dan
Data yang diperoleh dari hasil
pengetahuan
penelitian terdiri dari dua data, yaitu
kemampuan
data
pengetahuan
psikomotorik peserta didik. Analisis
peserta
regresi digunakan untuk mempelajari
kemampuan
psikomotorik
bagaimana
didik
Rincian
antar
variabel
berhubungan [8].
didik
(Y).
(X)
laboratorium
dan
data
peserta
data
hasil
penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Pengetahuan Laboratorium dan Kemampuan
Psikomotorik
Data
Jumlah sampel
Jumlah indikator
Pengetahuan Laboratorium
63
5
Skala penilaian
1 (Benar) dan 0 (Salah)
Skor maksimal
Skor minimal
Skor tertinggi
Skor terendah
Rata-rata
Persentase
Kriteria
25
0
24
14
20,10
80,38%
Sangat baik
Kemampuan Psikomotorik
63
14
5 (SB), 4 (B), 3 (C), 2 (K),
dan 1 (SK)
70
14
59
46
52,75
75,35%
Baik
berdistribusi
normal.
normalitas
skor
dari 45 butir soal pengetahuan
psikomotorik
menghasilkan
laboratorium kimia diperoleh 26 butir
phitung (0,200) > α (0,05), artinya data
soal yang valid. Besarnya koefisien
tersebut berdistribusi normal.
reliabilitas
Uji Linieritas
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji validasi,
instrumen
penelitian
adalah r11=0,410 (reliabilitas sedang).
uji
pengetahuan
artinya
kemampuan
nilai
bahwa nilai fhitung (0,861) < ftabel
normalitas
skor
(2,06), artinya data tersebut memiliki
laboratorium
regresi yang linier.
menghasilkan nilai phitung (0,089) > α
(0,05),
uji
Hasil uji linieritas menunjukkan
Uji Normalitas
Hasil
Hasil
data
Analisis Regresi Satu Prediktor
tersebut
5
Persamaan regresi sederhana
bahan, simbol bahan kimia, dan
yang diperoleh adalah y = 0,924x +
keselamatan kerja. Peserta didik
34,105.
dengan
Persamaan
regresi
bahwa
koefisien
menunjukkan
variabel
bebas
menjawab
terendah
salah
banyak
butir
soal
(pengetahuan
pengetahuan alat dan pengetahuan
laboratorium) berharga positif dengan
bahan kimia, sedangkan butir soal
variabel
yang
terikat
psikomotorik).
X
skor
Y
(kemampuan
Harga
koefisien
dijawab
benar
yaitu
pengetahuan simbol bahan kimia dan
korelasi tunggal rxy = 0,519 (korelasi
keselamatan
cukup).
signifikansi
keseluruhan, butir soal yang dijawab
menunjukkan nilai fhitung (22,459) >
benar oleh sebagian besar peserta
ftabel (3,99), berarti terdapat hubungan
didik
yang positif dan signifikan antar
keselamatan kerja di laboratorium
kedua variabel. Besarnya sumbangan
kimia. Butir soal yang dijawab salah
efektif
laboratorium
oleh sebagian besar peserta didik
terhadap kemampuan psikomotorik
adalah teknik dasar penggunaan alat
sebesar 26,9%.
di laboratorium kimia.
Penentuan Persentase dan Kriteria
Penentuan Persentase dan Kriteria
Pengetahuan Laboratorium
Kemampuan Psikomotorik
Hasil
uji
pengetahuan
kerja.
adalah
Secara
pengetahuan
Skor tertinggi yang diperoleh
Skor tertinggi yang diperoleh
peserta didik yaitu 24, dan skor
peserta didik yaitu 59, dan skor
terendah yaitu 14. Rata-rata total skor
terendah yaitu 46. Rata-rata total skor
pengetahuan
kemampuan
laboratorium
peserta
psikomotorik
peserta
didik yaitu 20,10 dengan persentase
didik yaitu 52,75 dengan persentase
80,38% (kriteria sangat baik).
75,35% (kriteria baik).
Peserta
didik
dengan
skor
Peserta
didik
dengan
skor
tertinggi rata-rata menjawab salah
tertinggi rata-rata mendapat skor skor
butir soal pengetahuan alat kimia dan
sangat baik pada indikator mengecek
teknik dasar penggunaan alat di
kelengkapan
laboratorium kimia. Butir soal yang
keterampilan merangkai alat titrasi,
dijawab benar yaitu pengetahuan
ketepatan
6
alat
dan
menggunakan
bahan,
alat
praktikum
sesuai
fungsinya,
praktikum selesai. Indikator dengan
keterampilan membaca skala pada
perolehan skor paling sedikit adalah
buret, ketepatan menentukan titik
indikator
akhir titrasi, mengembalikan dan
pelindung saat melakukan praktikum
mengatur kembali alat-alat praktikum
dan keterampilan mengambil larutan.
setelah
KESIMPULAN
praktikum
selesai,
dan
menggunakan
alat
indikator mematuhi tata tertib di
Berdasarkan hasil penelitian
laboratorium. Akan tetapi, mereka
dapat disimpulkan: 1) ada hubungan
memiliki skor sangat kurang pada
yang positif dan signifikan antara
indikator
pengetahuan
pelindung
menggunakan
pada
saat
alat
laboratorium
kimia
melakukan
dengan kemampuan psikomotorik
praktikum, dan skor kurang pada
peserta didik kelas XI di SMA Negeri
indikator keterampilan mengambil
1 Sewon Bantul dengan koefisien
larutan. Peserta didik dengan skor
korelasi sebesar 0,519; 2) sumbangan
kemampuan psikomotorik terendah
efektif
pengetahuan
laboratorium
memiliki skor sangat baik hanya pada
kimia
dengan
kemampuan
indikator
psikomotorik
keterampilan
mengukur
sebesar
3)
volum larutan menggunakan gelas
persentase
ukur. Indikator yang menyebabkan
laboratorium kimia sebesar 80,38%
peserta didik tersebut memiliki skor
(kriteria
terendah
persentase
adalah
indikator
rata-rata
26,9%;
sangat
psikomotorik
indikator
(kriteria baik).
alat
baik);
rata-rata
keterampilan mengambil larutan, dan
menggunakan
pengetahuan
dan
4)
kemampuan
sebesar
75,35%
pelindung saat melakukan kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
praktikum.
1. Ratna Wilis Dahar & Liliasari.
Secara
keseluruhan,
Buku
Materi
Pokok
indikator dengan perolehan skor
(1986).
terbanyak adalah indikator mengecek
Pengelolaan Pengajaran Kimia.
kelengkapan alat dan bahan sesuai
Departemen
panduan praktikum serta indikator
Kebudayaan Universitas Terbuka.
mengembalikan
dan
Pendidikan
dan
mengatur
2. Harry Firman. (2007). Pendidikan
kembali alat-alat praktikum setelah
Kimia. Dalam Tim Pengembang
7
Download