materi dkv3 - UIGM | Login Student

advertisement
Desain Komunikasi Visual
Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya
Universitas Indo Global Mandiri
Palembang
2017
4
Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn
Pertemuan 6
Sesi 1 & 2
Pokok Bahasan :
1. STRATEGI MEDIA
2. PEMILIHAN MEDIA
Aktiļ¬tas Perkuliahan :
1. Mahasiswa diarahkan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media yang tepat
2. Mahasiswa diarahkan untuk menyusun strategi dalam penempatan media.
Desain Komunikasi Visual - Universitas IGM - Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn
Pertemuan 6
Sesi 1 & 2
Metode Perancangan Desain Iklan Komersial Versi Perwanal DMB&B:
Iklan adalah suatu bentuk komunikasi dari penjual kepada calon pembeli tentang suatu barang,
jasa atau gagasan (ide) yang ditawarkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dirancang sebuah alur kerja strategi perencanaan yang
signifikan, sebagai berikut:
1. Pengarahan dari Pengiklan
1.1. Uraian tentang produk/jasa yang ditawarkan. Termasuk di dalamnya: harga, distribusi, dan
manfaat.
1.2. Uraian tentang pengguna produk/jasa dan pola penggunaannya.
Siapa yang menggunakan produk? Siapa yang menentukan merek? Ciri-ciri demografis dan
psikografis. Kapan digunakan? Seberapa sering? Di mana? Kapan dibeli? Seberapa sering? Di
mana?
1.3. Rencana kegiatan pemasaran.
Kegiatan-kegiatan khusus yang perlu didukung iklan.
1.4. Tujuan Periklanan.
Peluncuran produk, pengembangan produk, kegiatan promosi, membangun merek/citra, mengingatkan.
1.5. Hasil yang ingin dicapai dari penggunaan media
Jangkauan geografis, jangkauan populasi, kesempatan lihat.
1.6. Anggaran periklanan.
1.7. Periode kegiatan periklanan.
2. Sasaran dan Strategi Media
2.1. Sasaran penggunaan media
Apa yang ingin dicapai dengan beriklan di media. Sebaiknya berisi hal-hal yang dapat diukur,
misalnya: a) menjangkau 90 persen daro khalayak sasaran minimum 1 kali lihat. b) Berapa kali
rata-rata iklan dilihat oleh khalayak sasaran. c) Meningkatkan awereness dari 50 persen menjadi
60 persen.
Desain Komunikasi Visual - Universitas IGM - Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn
Pertemuan 6
Sesi 1 & 2
2.2. Khalayak sasaran
Uraian demografis dan psikografis dari khalayak yang ingin dicapai oleh kegiatan periklanan.
Contoh: Sasaran utama, pria 40-60 tahun dari klas sosial ekonomi A-B. Sasaran kedua, pria 15-25
tahun, belum berkeluarga.
2.3. Jangkauan Geografis
Lokal atau Nasional, perkotaan, pedesaan, atau, skala prioritas.
2.4. Musim/waktu khusus
Adakah waktu/musim di mana produk/jasa cenderung lebih banyak digunakan. Misalnya:
hotel/travel pada masa liburan sekolah dan akhir tahun. Obat batuk pada musim pancaroba.
2.5. Pemilihan media:
Jenis media apa yang tersedia. Karakter media, Menentukan media utama, pendukung serta
fungsi masing-masing.
2.6. Bobot pemasangan pada media terpilih:
Berapa jumlah pemasangan yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Bagaimana pembagiannya permedia.
2.7. Pola pemasangan iklan:
Berkesinambungan, periodik. Waktu maksimum antar periodik, kegiatan beriklan.
Strategi pemasangan: perminggu, perbulan atau perperiodik. Bila lebih dari satu versi, bobot
pemasangan antar versi.
2.8. Materi yang digunakan:
Jumlah versi media terpilih. Ukuran atau durasi masing-masing versi.
2.9. Data-data pendukung:
Riset media, kegiatan pesaing …
3. Karakteristik Media:
3.1. Televisi
3.2. Radio
3.3. Internet
3.4. Bioskop
3.5. Koran
3.6. Majalah
3.7. Media Luar Ruang
Desain Komunikasi Visual - Universitas IGM - Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn
Pertemuan 6
Sesi 1 & 2
4. Pelaksanaan:
4.1. Rancangan media untuk satu periode (biasanya per 12 bulan) disetujui pengiklan
4.2. Membuat jadwal pemasangan bulanan dan mendapat persetujuan pengiklan
4.3. Pengiklan memberikan perintah pelaksanaan jadwal pemasangan
4.4. Formulir pemesanan tempat ke media. Informasi yang mutlak perlu: produk, merek, versi
iklan, ukuran-durasi, jumlah spot, tanggal tayang, jam tayang, biaya pemasangan.
4.5. Media memberikan konfirmasi penerimaan pemesanan serta memberitahukan apakah
tempat masih tersedia. Bila tempat sudah penuh perlu kembali ke pengiklan untuk menentukan
pengganti
4.6. Setelah pemasangan media memberi bukti iklan yang telah terpasang (bagi media cetak
berupa contoh majalah atau surat kabar, bagi media elektronik berupa bukti siar)
4.7. Tagihan dari media berikut bukti iklan dicocokkan dengan pemesanan lalu diteruskan ke
bagian keungan untuk penagihan kepada pengiklan
5. Penilaian Hasil Kegiatan Periklanan:
5.1. Setelah kegiatan periklanan berakhir, perlu diadakan evaluasi terhadap hasil yang dicapai.
Untuk itu perlu kembali kepada sasaran yang ditetapkan/disetujui pada dokumen awal ‘’Sasaran
dan Strategi Media’’
5.2. Pertama yang dilihat apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan. Semakin kecil penyimpangannya semakin baik. Bila ada penyimpangan perlu dilihat penyebabnya agar dapat diadakan
perbaikan pada kegiatan periklanan berikutnya.
5.3. Kedua, yang dinilai adalah hasil dari kegiatan periklanan itu sendiri. Apakah sasaran yang
telah disetujui sudah tercapai atau belum. Mengapa? Di sinilah pentingnya merumuskan
sasaran-sasaran yang dapat diukur.
5.4. Ada baiknya setiap selesai kegiatan periklanan selama satu tahun, diadakan penelitian yang
disebut tracking studi, yaitu melihat perubahan-perubahan yang terjadi sehubungan dengan
jenis produk tersebut dan melihat seberapa jauh perubahan tersebut dihasilkan oleh kegiatan
periklanan baik merek yang kita tangani maupun competitor.
6. Riset Media:
Memonitor kegiatan periklanan yang ada pada media elektronik dan media massa cetak. Data
yang dihasilkan berupa: produk/merek yang beriklan. Seberapa banyak pemuatan/spot. Kapan
saja termuat/tertayang. Biaya yang dikeluarkan. Materi yang digunakan (ukuran dan versi).
Khusus untuk media televise ada yang dikaitkan dengan data TV Diary, sehingga memungkinkan
analisa tambahan berupa: berapa banyak pemirsa yang ada pada kurun waktu 15 menit iklan
tertayang. Berapa kali iklan tersebut dilihat oleh berapa banyak orang dalam kurun waktu
tertentu.
Desain Komunikasi Visual - Universitas IGM - Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn
Download