I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklim di dunia selalu berubah-ubah sejak jutaan tahun yang lalu. Wilayah yang dahulu tertutupi es, namun kini sebagian dari wilayah tersebut telah menjadi lebih hangat. Menurut United Nations Development Program (2007) suhu ratarata atmosfer telah mengalami fluktuasi secara musiman yang merupakan akibat dari radiasi matahari, misalnya akibat letusan gunung berapi secara berkala. Pembangunan ekonomi dunia yang semakin pesat mengakibatkan meningkatnya konsentrasi emisi gas rumah kaca (GRK) dan menyebabkan suhu bumi semakin panas dan berdampak terhadap perubahan iklim. Berbagai aktivitas manusia merupakan penyumbang emisi GRK yang memberikan pengaruh terbesar terhadap terjadinya perubahan iklim, antara lain berasal dari sektor industri serta transportasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang akan sangat merasakan dampak dari perubahan iklim karena posisi geografis yang terletak di ekuator, antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, selain itu Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 95.000 km garis pantai dengan dua pertiga lautan. Posisi geografis Indonesia menyebabkan bahwa setiap saat di dalam wilayah negara ini terdapat musim-musim yang saling berlawanan dan bersifat ekstrim, di satu wilayah terjadi kekeringan dan kekurangan air di wilayah lain terjadi banjir. Musibah angin kencang dan gelombang pasang bisa terjadi setiap waktu dan sulit diprediksi jauh-jauh hari. Perubahan iklim global yang ekstrim ini diprediksi akan terus terjadi pada beberapa dekade yang akan datang. Iklim dunia 1 yang semakin tidak dapat terkontrol ini merupakan salah satu dampak dari pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini dikarenakan teknologi yang digunakan tidak ramah lingkungan, contohnya emisi yang berasal dari pembangkit listrik dan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara yang merupakan sumber utama karbondioksida (CO2). Dampak perubahan iklim global tentu saja berpengaruh terhadap iklim lokal yang ekstrim. Perubahan iklim lokal di Indonesia ini akan sangat mempengaruhi berbagai kehidupan yaitu perubahan musim dan curah hujan, peningkatan permukaan air laut, peningkatan suhu udara, penurunan produktivitas pertanian dan perikanan, perubahan tata guna dan penutupan lahan yang mengancam keanekaragaman hayati, pengurangan kuantitas dan kualitas air di Lombok dan Sumbawa, perubahan terhadap preferensi masyarakat terhadap permintaan tempat wisata alam dan sebagainya. Salah satu sektor yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim lokal adalah pariwisata. Perubahan iklim lokal akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sektor pariwisata. Pengaruh yang dirasakan terhadap sektor pariwisata ini yaitu adanya perubahan preferensi pengunjung akan daerah tujuan wisatanya serta berubahnya daya tarik wisata yang dimiliki sehingga berakibat terhadap perubahan pengeloaan pariwisata. Adanya resiko yang lebih besar yang harus ditanggung pada saat akan berwisata alam pantai yang dipengaruhi oleh angin, gelombang pasang, curah hujan yang tinggi serta panas yang terik. Sebaliknya, sektor wisata juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan iklim, terutama emisi karbondioksida dari kegiatan pariwisata, karena sektor 2 pariwisata ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia yang berkembang dengan pesat. Menurut Becken S dan John E (2007) contoh emisi karbondioksida yang disumbangkan oleh pariwisata adalah pesawat yang digunakan sebagai alat transportasi untuk dapat mencapai tempat wisata yang akan didatangi. Dampak perubahan iklim global tentu saja berpengaruh terhadap iklim lokal yang ekstrim yang terjadi juga di Indonesia yang berdampak terhadap sektor wisata lokal. Indonesia sangat mengandalkan potensi sumber daya alam serta keanekaragaman hayati dan budaya yang kaya dalam mengembangkan kepariwisataan. Perubahan iklim di Indonesia diperkirakan mempengaruhi karakteristik dan pola kunjungan pengunjung, baik nusantara maupun mancanegara. Salah satu sektor pariwisata yang mempunyai keterkaitan yang cukup signifikan antara perubahan iklim terhadap permintaan pengunjung adalah wisata alam pantai. Pantai merupakan salah satu wisata alam yang banyak digemari oleh pengunjung. Namun isu mengenai perubahan iklim lokal yang terjadi beberapa tahun terakhir ini diduga juga akan berpotensi mempengaruhi permintaan wisata alam pantai di Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan adanya resiko yang lebih besar yang harus ditanggung oleh pengunjung saat memilih wisata alam pantai dengan adanya perubahan iklim lokal yang ekstrim. Wisata alam pantai rentan terhadap pengaruh dari perubahan iklim, misalnya pada saat curah hujan tinggi serta angin dan ombak yang besar yang akan mempengaruhi perubahan perilaku dari pengunjung terhadap aktivitas wisata alam pantai. Hal ini dikarenakan pada saat adanya perubahan iklim akan membuat iklim semakin ekstrim menjadi lebih buruk sehingga dapat menyebabkan kejadian ekstrim (bencana), seperti badai dan banjir. 3 Provinsi Banten sangat terkenal karena keindahan pantainya. Kawasan Pantai Anyer merupakan objek wisata yang terletak di Kabupaten Serang. Panorama yang indah serta pasir pantainya yang putih menjadikan kawasan ini sering dikunjungi oleh pengunjung lokal maupun mancanegara. Kawasan Pantai Anyer, Banten merupakan salah satu pantai yang kaya akan sumberdaya yang menjadi salah satu pantai favorit yang sering dikunjungi oleh pengunjung. Salah satu pantai yang paling digemari di Kawasan Pantai Anyer, Banten adalah Pantai Bandulu Anyer. Hal ini dikarenakan belum pernah terjadi kecelekaan, tidak terdapat karang serta di Pantai Bandulu Anyer ini bukan hanya menawarkan kegiatan untuk berenang saja namun menawarkan juga beberapa wisata air seperti banana boat, jetsky dan bermain papan selancar. Wisata air yang ditawarkan oleh Pantai Bandulu Anyer ini dapat dinikmati pada saat cuaca yang mendukung, namun dengan adanya perubahan iklim lokal yang semakin ekstrim akan mempengaruhi terhadap keputusan pengunjung untuk berwisata karena resiko yang harus diambil oleh pengunjung sehingga dapat membatasi kegiatan wisata air. Oleh karena itu, dampak perubahan iklim lokal cenderung akan menimbulkan resiko terhadap keselamatan pengunjung pada saat cuaca semakin ekstrim sehingga dapat mempengaruhi permintaan akan wisata alam di Kawasan Pantai Anyer, Banten dan akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan pedagang sekitar pantai. 1.2 Rumusan Masalah Kemajuan pembanguanan ekonomi dunia yang semakin pesat memberikan dampak terhadap iklim dunia. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya pembakaran batubara dan minyak bumi secara besar-besaran serta adanya 4 pembabatan dan kebakaran hutan. Berbagai aktivitas tersebut dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca di atmosfer sehingga terjadi perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim ini adalah peningkatan permukaan air laut, peningkatan suhu bumi, perubahan pola hujan, peningkatan suhu muka laut, penurunan produktivitas pertanian dan perikanan, perubahan tata guna dan penutupan lahan, pengurangan kuantitas dan kualitas air. Perubahan iklim global yang terjadi pada saat ini akan berdampak terhadap perubahan iklim lokal di Indonesia. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terkait dengan adanya perubahan iklim. Kawasan Pantai Anyer, Banten merupakan salah satu wisata alam pantai yang digemari oleh para pengunjung lokal dan asing karena keindahan pantainya dan berbagai wisata air yang ditawarkan. Kawasan Pantai Anyer ini berhadapan dengan Selat Sunda yang sangat dipengaruhi oleh berbagai perubahan iklim lokal. Fenomena dari perubahan iklim lokal sekitar Pantai Anyer, Banten yang terjadi ini dipengaruhi oleh kondisi iklim global. Perubahan iklim lokal ditandai dengan adanya perubahan suhu udara, perubahan curah hujan dan perubahan kecepatan angin yang mengakibatkan perubahan ketinggian gelombang. Adanya perubahan iklim lokal ini juga berpengaruh terhadap berbagai kegiatan wisata air di Kawasan Pantai Anyer, Banten termasuk di Pantai Bandulu Anyer. Fenomena perubahan iklim lokal juga diindikasikan dengan adanya perubahan gelombang, perubahan suhu air laut yang semakin meningkat, cuaca buruk dan peningkatan permukaan air laut, sehingga diperkirakan akan mempengaruhi keputusan pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata di Pantai Anyer, Banten. Indikasi adanya perubahan permintaan terhadap wisata alam di Kawasan Pantai Anyer, Banten ini berpengaruh terhadap pihak pengelola pantai 5 serta terhadap pendapatan masyarakat sekitar yang memanfaatkan Pantai Anyer, Banten sebagai mata pencahariannya. Permintaan terhadap tempat wisata alam erat hubungannya dengan iklim lokal. Hal ini dikarenakan adanya hubungan dari interaksi antara iklim dan pariwisata. Sehingga diperlukan informasi yang jelas untuk dapat mengendalikan efek dari perubahan iklim lokal ini, misalnya dengan mengurangi resiko yang diambil pengunjung dan memaksimalkan peluang dengan adanya manajemen dan instrumen yang sesuai. Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana fenomena perubahan iklim lokal yang terjadi di Kawasan pantai Anyer, Banten serta pengaruhnya terhadap keputusan pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata di pantai tersebut? 2. Berapa kerugian ekonomi terhadap pelaku pariwisata Kawasan Pantai Anyer, Banten khususnya Pantai Bandulu Anyer akibat adanya perubahan iklim lokal? 3. Berapa kerugian ekonomi total akibat adanya perubahan iklim lokal terhadap objek wisata di Kawasan Pantai Anyer, Banten? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi fenomena perubahan iklim lokal yang terjadi di Kawasan Pantai Anyer, Banten serta menganalisis pengaruh fenomena tersebut terhadap keputusan pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata di pantai tersebut. 6 2. Mengestimasi kerugian ekonomi terhadap pelaku pariwisata di Kawasan Pantai Anyer, Banten khusunya Pantai Bandulu Anyer akibat adanya perubahan iklim lokal. 3. Mengestimasi kerugian ekonomi total akibat adanya perubahan iklim lokal terhadap objek wisata di Kawasan Pantai Anyer, Banten. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain, yaitu: 1. Secara akademik untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor. 2. Bagi peneliti, sebagai bahan pembelajaran dan aplikasi dari ilmu ekonomi sumberdaya dan lingkungan yang telah dipelajari selama perkuliahan untuk diterapkan di lapangan. 3. Bagi pemerintah, analisis interaksi perubahan iklim terhadap permintaan wisata alam ini khususnya wisata alam pantai dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan mengenai dampak dari perubahan iklim terhadap pengelolaan sektor pariwisata. 4. Bagi masyarakat, sebagai informasi mengenai sejauh mana dampak perubahan iklim lokal mempengaruhi preferensi masyarakat dalam memilih tempat wisata alam pantai. Hal ini terkait dengan adanya berbagai resiko karena adanya perubahan iklim lokal. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengkaji dampak dari interaksi perubahan iklim terhadap keputusan pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata di Pantai Anyer, Banten. 7 Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu wisata alam pantai yang banyak diminati oleh pengunjung lokal dan asing. Dampak perubahan iklim lokal ini dilihat dengan adanya peningkatan curah hujan, lamanya hari hujan dan ketinggian gelombang yang merupakan indikator terjadinya perubahan iklim lokal yang mempengaruhi keputusan untuk datang ke objek wisata pantai. Data mengenai adanya perubahan iklim dilihat dari data lima tahun terakhir iklim di Provinsi Banten. Pengunjung yang berkunjung ke Pantai Anyer, Banten khususnya Pantai Bandulu Anyer akan dijadikan responden untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari perubahan iklim lokal terhadap keputusan mereka untuk tetap berwisata ke pantai serta pengeluaran pengunjung. Selanjutnya, pedagang sekitar Pantai Bandulu dijadikan pula sebagai responden untuk mengetahui penurunan pendapatan karena adanya perubahan iklim lokal. Selain itu, dibutuhkan data sekunder mengenai jumlah pengunjung yang menginap di Kawasan Pantai Anyer, Banten. Dampak dari perubahan iklim lokal terhadap permintaan wisata alam Pantai Anyer, Banten dilihat dengan adanya perubahan permintaan selama lima tahun terakhir serta persepsi pengunjung mengenai keputusan mereka dalam melakukan kegiatan wisata di pantai pada saat cuaca lebih ekstrim dan adanya perubahan pendapatan pedagang sekitar serta kerugian yang dirasakan objek wisata. 8