badan koordinasi penanaman modal

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Serap 301 Ribu Naker, Jabar Teratas Se-Indonesia
Jakarta, 10 Februari 2016 - Provinsi Jawa Barat di sepanjang tahun 2015 berhasil menduduki
peringkat teratas provinsi di Indonesia yang menyerap tenaga kerja hingga 301.474 orang atau
berkontribusi sebesar 21% dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebesar 1.435.704
tenaga kerja.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengemukakan bahwa
serapan tenaga kerja di Jawa Barat tersebut mengungguli serapan tenaga kerja di Jawa Tengah
yang mencapai 161.811 tenaga kerja. "Setelah itu Jawa Timur dengan penyerapan tenaga kerja
mencapai 130.112, kemudian DKI Jakarta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai
121.224," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada media, Rabu (10/2).
Franky menambahkan bahwa industri padat karya yang menjadi unggulan Jawa Barat dan Jawa
Tengah sebagai sektor industri berkontribusi besar pada angka penyerapan tenaga kerja di
Pulau Jawa. "Untuk sektor tekstil dan produk tekstil dua provinsi (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
ini memang bersaing," ungkapnya.
Provinsi lainnya yang juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja adalah Banten sebesar
100.032 orang, kemudian Yogyakarta yang menyerap 9.025 orang. Dalam kesempatan
tersebut, Franky juga menyinggung pentingnya upaya pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi tenaga kerja sehingga daya saing investasi turut meningkat. "Perlu sinergi antara
Balai Latihan Kerja dengan investor. BKPM siap memfasilitasi dan menginisiasi kerjasama
tersebut," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala BKPM menjelaskan bahwa pihaknya masih mengandalkan investasi sektor
padat karya. Sepanjang tahun 2015, sektor ini menyerap 414.347 tenaga kerja, 29% dari
penyerapan tenaga kerja 2015 sebanyak 1,43 juta orang. Tahun 2016 ini, pemerintah
menargetkan 2 juta penciptaan lapangan kerja.
Investasi Banten Tumbuh Tertinggi Se-Jawa
Tingginya penyerapan tenaga kerja provinsi di Pulau Jawa merupakan merupakan implikasi
dari realisasi investasi yang dilakukan oleh investor. Di antaranya adalah Provinsi Banten yang
mencatatkan pertumbuhan investasi sebesar 40% dengan nilai investasi mencapai Rp 42,5
triliun dan menyerap 100.032 tenaga kerja.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa pihaknya menyambut positif capaian
pertumbuhan investasi yang dibukukan oleh Provinsi Banten. "Secara keseluruhan nilai
AnD
investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 297 triliun tumbuh 13% dari periode yang sama tahun
sebelumnya. Banten tumbuh di atas itu," paparnya.
Banten, merupakan provinsi yang baru menjadi incaran lokasi investasi meningkat seiring
dengan pengembangan Banten sebagai salah satu cluster industri di tanah air. "Beberapa
rencana proyek-proyek infrastruktur besar juga akan dilakukan di Provinsi Banten seperti PLTU
1.000 MW," lanjutnya.
Selain Banten, provinsi lain di Pulau Jawa yang juga berhasil mencatatkan pertumbuhan
investasi yang signifikan adalah Jawa Tengah dengan pertumbuhan mencapai 40% dengan nilai
mencapai Rp 26 triliun. Kemudian diikuti oleh Jawa Timur yang tumbuh 18% senilai Rp 67,6
triliun, Jawa Barat tumbuh 9% menjadi Rp 98 triliun, dan DI Yogyakarta tumbuh 4% senilai Rp
1,5 triliun. Hanya DKI Jakarta yang pada 2015 pertumbuhan investasinya minus 8% dengan
nilai mencapai Rp 60,8 triliun.
Franky menilai bahwa masing-masing provinsi di Pulau Jawa memiliki karakteristik dan daya
tarik investasi. "Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan lokasi yang dapat banyak ditemui
industri Padat Karya, sementara Jawa Timur dan Banten lebih pada industri substitusi impor
dan berorientasi ekspor," imbuhnya.
Lebih lanjut Franky mengharapkan pertumbuhan investasi di Pulau Jawa tersebut
menunjukkan tren yang postif dan diharapkan dapat terus meningkat dan berkontribusi pada
pencapaian target investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun. "Dari sisi proporsi Pemerintah
memang ingin meningkatkan investasi luar Jawa, namun untuk mencapai target 2016,
kontribusi realisasi investasi di Pulau Jawa masih mendominasi," pungkasnya.
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
AnD
Download