Yoghurt Yoghurt atau yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kedelai. Produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur dan aroma yang khas pada yoghurt. Sedangkan pengertian dari fermentasi itu sendiri adalah proses yang berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam proses ini tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam membran sel. Tidak sembarangan mikroorganisme yang dapat membantu proses pembuatan yogurt, terdapat dua bakteri utama yang membantu proses fermentasi yogurt diantaranya adalah Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Pada dasarnya kerja kedua bakteri ini yaitu menghasilkan asam laktat sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam. Streptococcus thermophilus merupakan bakteri yang bersifat anaerob. Streptococcus thermophilus merupakan bakteri yang paling komersial dari semua bakteri yang penghasil asam laktat. Streptococcus thermophilus banyak digunakan pada pembuatan keju, fermentasi makanan. Streptococcus thermophilus memiliki peran sebagai probiotik. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri yang membantu dalam proses fermentasi yoghurt. Bakteri ini pertamakali diidentifikasi oleh seorang dokter yang bernama Stamen grigorov pada tahun 1905 asal Bulgaria. Bakteri ini mengubah laktosa menjadi asam laktat. Manfaat Bakteri Lactobacillus bulgaricus untuk kesehatan manusia adalah sebagai berikut : Meningkatkan kemampuan usus besar menyerap zat mutagenik dan mencegah kanker. Meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan zat antitumor. Alternatif untuk diet sehat karena memiliki kandungan gizi sangat tinggi, sedangkan kandungan lemaknya justru rendah. Menurunkan risiko infeksi candida pada penderita diabetes. Mencegah osteoporosis. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Pada kebanyakan negara, produk mungkin disebut yoghurt hanya jika bakteri hidup ada di produk akhir. Produk yang telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup, disebut susu fermentasi (minuman). Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup yang panjang dan tidak membutuhkan kulkas. Berdasarkan komposisinya yoghurt dibedakan menjadi : Yoghurt berkadar lemak penuh dengan kandungan lemak di atas 3,0 % Yoghurt berkadar lemak medium dengan kandungan lemaknya 0,5 – 3,0 % Yoghurt berkadar lemak rendah bila kandungan lemaknya kurang dari 0,5 % Berdasarkan metode pembuatannya : Set yoghurt, bila fermentasi susu dilakukan dalam kemasan kecil sehingga gumpalan susu yang terbentuk tetap utuh dan tidak berubah sewaktu akan didinginkan atau sampai siap konsumsi. Stirred yoghurt, fermentasi dilakukan dalam wadah yang benar kemudian produk dikemas dalam kemasan kecil sehingga gumpalan susu dapat berubah atau pecah sebelum pendinginan. Berdasarkan cita rasa : Yoghurt alami, yoghurt yang tidak ditambah cita rasa lain sehingga asamnya tajam. Yoghurt buah, yoghurt yang ditambah dengan komponen cita rasa yang lain seperti buah-buahan, sari buah, dan zat pewarna