Penggunaan Bakteri Asam Laktat dalam

advertisement
PENGGT]NAAN BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM
PEMBUATAN STARTER YOGHURT
Oleh : Dra. P. Maria Hendrati, M.Si.
Pembekalan Alumni I Desember 2015
Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Pendahuluan
Susu merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan kultur bakteri.
Kultur starter
memegang peranan penting dalam pembuatan yoghurt. Beberapa aspek penting pada kultur
yaitu bebas dari kontaminasi, menghasilkan flavor yang khas serta tekstur dan bentuk yang
bagus. Perbandingan yang sesuai pada kultur bakteri sangat diperlukan dalam pembantukan
flavor dan tekstur yoghurt. Kultur starter yoghurt pada umumnya terdiri dari bakteri asam
laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang merupakan pasangan
baLcteri utama dalam pembuatan yoghurt. Bergabungnya kedua
bakteri ini akan menghasilkan
nilai organoleptik yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunffm kultur tunggalnya.
Keadaan ini disebabkan oleh adanya simbiosis antara L. bulgariczs dengan S. thermophilus
yang saling menguntungkan, karena bakteri yang satu akan mensintesis dan membebaskan
senyawa yang saling menguntungkan atau menstimulasi bakteri lainnya. Starter yoghurt
terkadang ditambah dengan bakteri jenis probiotik, seperti misalnya Bifidobacterium bifidum.
Adanya bakteri probiotik, berarti bermanfaat bagi inangnya dengan menjaga keseimbangan
mikroflora usus.
Perbandingan yang sesuai antara Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus diperlukan dalam pembentukan flavor dan tekstur pada yogurt. Diasetil dan
volatil dari susu merupakan sumber utama citarasa yogurt. Penggunaan starter BAL
meningkatkan citarasa. Citarasa dan sifat tertentu didapatkan dengan penambahan BAL dari
asam
spesies
lain seperti Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacteria sp. Keduanya merupakan
bakteri probiotik yang mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan manusia dan
menekan pertumbuhan bakteri pembusuk. Bakteri probiotik juga mempunyai fungsi sebagai
penghasil substrat yang setara dengan antibiotik alami sehingga mempunyai nilai medis.
Penggunaan dua jenis bakteri harus tepat supaya didapat hasil yang maksimal.
bio.unsoed.ac.id
jenis bakteri ini
dari
l:1.
Perbandingan yang tepat adalah
jika ditumbuhkan
Produksi asam
bersama dibandingkan
dua
akan maksimal
jika terpisah. Streptococcus thermophilus
memilil<r
fungsi sebagai penghasil suasana asam untuk Lqctobacillus bulgariqzs tumbuh
karena
Streptococcus thermophilus memfermentasi laktosa menjadi asam laktat
sehingga
menyebabkan penguraian protein susu melalui keda dari enzim proteolitik.
Kondisi tersebut
menguntungkan untuk pertumbuhan Lactobaeillus bulgaricus yang mulai berkembang
bila pH
telah menurun sampai 4,5. Lactobacillus bulgaricus berperan dalam
pembentukan
asetaldehida.
Pembuatan Starter Yoghurt
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat starter yoghurt diantaranya
l.
Panci,
2. Pengaduk,
3. Kompor
4. Wadah starter yoghurt (botol kaca kecil)
5. Lemari pendingin (kulkas)
Bahan yang digunakan untuk membuat starter yoghurt diantaranya
I.
Kulturmurni bakteri L. bulgaricus danS. thermophilus
2. Susu sapi
3. Gula pasir
Cara pembuatan starter yoghurt
1-
Siapkan kultur mumi cair bakteri L. bulgaricus dan s. thermophilus
2'
Susu sapi sebanyak 200 ml (1 gelas minum) dituang ke dalam panci
dan ditambahkan
gula pasir 5-10
o/o
(2 sendok makan), kemudian dipanaskan di atas kompor
sampai
suhu sekitar 80 0c, jangan sampai mendidih, sambil di aduk-aduk.
3'
Siapkan
2
botol kaca kecil yang sebelumnya sudah di sterilisasi dengan
cara
memasukkan air mendidih ke dalam botol selama beberapa menit,
kemudian air segera
dibuang dan botol ditutup rapat
4'
Susu yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam botol masing
- masing 100 ml
(setengah gelas minum) dan ditunggu sampai suhunya
turun, yaitu sekitar 40 0C
(hangat hangat kuku)
bio.unsoed.ac.id
5.
Pada
masing
masing botol ditambahkan bakteri yang berbeda, satu botol
ditambahkan dengan kultur cair L. bulgaricus sekitar 3-5 ml dan botol yang satunya
juga ditambahkan dengan kultur cair
6.
,S.
thermophilus sekitar 3-5 ml
Kemudian didiamkan dalam suhu ruang selama 24 jam, setelah 24 jam starter yoghurt
sudah siap digunakan.
7. Pada pembuatan yoghurt ke dua starter bakteri tersebut dapat dicampur terlebih dahulu
sebelum ditambahkan ke dalam susu sapi yang sudah dipasteurisasi atau dapat juga
ditambahkan terpisah dengan perbandingan yang sama
8.
I
:
1.
Starter segera disimpan pada lemari pendingin bila belum digunakan agar tidak
mengalami kerusakan dan dapat bertahan lama.
g.
Peremajaan starter harus dilakukan dua sampai empat minggu sekali untuk menjaga
kualitas bakteri yang digunakan sebagai starter.
Penutup
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilas merupakan pasangan bakteri
utama dalam pembuatan yoghurt. Bergabungnya kedua bakteri
ini akan meningkatkan citarasa
yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan kultur tunggalnya. Disamping itu, dapat
pula ditambahkan bakteri Bifidabacterium bifidum yang berfungsi dalam
menjaga
keseimbangan miklofl ora usus.
Daftar Pustaka
Astuti., Rocktiningruffi, E., Hasanah, H. Optimalisasi Potensi Petemak Susu Sapi
Perah
Melalui Peyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Keju Dan Yoghurt Aneka Rasa Guna
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. PPM UNY. Yogyakarta
Paramita". D. 2008. Kualitas Mikrobiologis set yoghurt sinbiotik dengan pemanbahan
natamycin sebagai biopreservatif. (Skripsi) tidak dipublikasikan. Prodi teknologi
hasil ternak Fakultas Peternakan IPB. Bogor.
Rahman,
Yardiaz, W.P. Rahayu, Suliantari, dan C.C. Nurwitrt. 1992. Teknologi
Fermentasi Susu. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, PAU Pangan dan Gizi,
IPB. Bogor
A., S.
Sirait, C. H. 1984. Proses Pengolahan Susu menjadi Yoghurt. WARTAZOA Vol.
Bogor
bio.unsoed.ac.id
I No. 4.
Download