BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuaan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuaan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaranya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkn ada penekanan pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA. 7 8 2.1.1 Tujuan Pembelajaran IPA di SD Materi IPA yang disajikan di SD dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA di SD secara umum yaitu : a. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecakan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP. 9 2.1.2 Pembelajaran IPA Kelas IV Gaya Standar Kompetensi : Siswa memahami bahwa gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda. Kompetensi Dasar: Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda. a. Arti gaya Cara menggerakan benda bermacam – macam. Ada yang didorong, dilempar, ditarik, ditendang, diputar dan sebagainya. Tukang bakso mendorong gerobak bakso kelilingnya.Pemain bola menendang bola untuk mengoperkan bola kepada temanya.anak melempar bola, lalu bola ditangkap temanya. Semua cara menggerakkan benda itu adalah gaya.gaya dapat digolongkan ke dalam tarikan atau dorongan. b. Jenis gaya Gaya yang menggunakan tubuh disebut gaya otot, selain itu ,ada berbagai gaya yang disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya gaya gesek, gaya mesin, pegas, magnet, listrik dan gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi mengakibatkan benda jatuh dari tempat yang lebih tinggi ke tempat lebih rendah. Jadi, akibat gaya gravitasi, benda selalu jatuh ke bawah. Gaya gravitasilah yang mengakibatkan kelapa dan dedaunan jatuh dari pohon ke tanah. 10 c. Pengaruh Gaya Terhadap Bentuk dan Gerak Benda Gaya dapat mengubah gerak benda, seperti menghentikan benda yang sedang bergerak. Misalnya dalam permainan sepak bola, seorang penjaga gawang menangkap bola yang ditendang lawan. Ketika bola ditendang, bola bergerak melayang menuju gawang. Sebelum bola masuk gawang, penjaga gawang menangkapnya. Tangkapan penjaga gawang menyebabkan bola yang bergerak menjadi terhenti. Selain itu gaya juga dapat mengubah arah gerak benda. Misalnya bola ditendang hingga bola melambung. Kemudian, bola yang melambung disundul dengan kepala oleh salah seorang temanya. Arah gerak bolapun akan berubah. d. Gerak benda dipengararuhi oleh beberapa faktor yang meliputi : 1. Besar kecilnya gaya yang bekerja pada benda. 2. Halus atau kasarnya permukaan benda. 3. Besar kecilnya gaya gesekan dan kemiringan permukaan suatu benda. 4. Gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda. e. Faktor yang mempengaruhi benda di air. Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam air, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yaitu terapung, melayang dan tenggelam.salah satu yang mempengaruhi keadaan benda di air adalah gaya tekan ke atas oleh air. Gaya tekan ke atas oleh air dapat menyebabkan berat benda seolah – olah berkurang. 2.2 Hasil Belajar 11 Setiap akhir program pembelajaran selalu diadakan evaluasi dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar siwa, karena hasil belajar yang diperoleh siswa dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan. 2.2.1 Pengertian Hasil Belajar Nana Sudjana (2010) mengemukakan Hasil Belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: (a)ketrampilan dan kebiasaan, (b)pengetahuaan dan pengertian, (c) sikap dan citacita. Masing-maing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) ketrampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan penddidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. 12 2.3 Metode Pengajaran Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang merupakan proses belajar mengajar itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya, metode mengajar ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2.3.1 Pengertian Metode Prof. Dr. Winarno Surakhmad (1961) menegaskan bahwa metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah. Moedjono (1992) mengemukakan, Metode yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain, di mana informasi tersebut dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan. Jadi jelas bahwa metode adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Ada beberapa jenis metode dalam pembelajaran IPA antara lain; metode penugasan, diskusi, tanya jawab, latihan, ceramah, simulasi, proyek, studi lapangan, demonstrasi dan eksperimen. 13 2.3.2 Metode Demonstrasi Cardille (1986) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah suatu penyajiaan yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tidakan atau prosedur yang digunakan. Winarno mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalalah adanya seorrang guru, orang luar, atau siswa memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas (1980) Metode Demonstrasi adalah meode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Walaupun dalam proses demontrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. a. Kelebihan Metode Demonstrasi 1. Melalui metode demonstrasi terjadi verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 14 3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. Kelemahan Metode Demonstrasi 1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai. 3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan yang khusus. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti: guru harus mempersiapkan sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan demonstrasi, menjelaskan tujuan demonstrasi kepada siswa, memperhatikan situasi dan kondisi yang dapat mempengaruhi jalannya demonstrasi dan selama demonstrasi hendaknya semua siswa dapat memperhatikan jalannya demonstrasi. b. Langkah – langkah menggunakan Metode Demonstrasi 1. a. Tahap Persiapan Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. b. Persiapkan garis besar langkah – langkah demonstrasi yang akan dilakukan. c. Lakukan uji coba demonstrasi 15 2. Tahap Pelaksanaan a. 1. Langkah Pembukaan Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dengan jela apa yang didemonstrasikan . 2. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. 3. Kemukakan tugas-tuga apa yang harus dilakukan oleh siswa. b. 1. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir 2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. 3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa. 4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. c. Langkah mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugaas tertentu yang ada kaitanya dengan pelaksanaan demonstraasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hali ini diperlukan untuk meyakini apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. 16 2.3.3 Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran IPA Di waktu melaksanakan demonstrasi IPA biasanya guru sendirilah yang melakukanya, tetapi alangkah baiknya bila siswa yang melakukanya. Demonstrasi IPA dilakukan guru sendiri, apabila alatnya mudah pecah, benda atau bahan yang mahal, mudah rusak, berbahaya dan jumlahnya hanya satu. Agar sewaktu melakukan demonstrasi IPA tidak gagal, sebaiknya Guru sebelumnya telah melakukanya sendiri. Sehingga jalanya demonstrasi lebih lancar dan menghehat waktu. Pelaksanaan demonstrasi harus dapat dilihat oleh seluruh murid. Dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus disampaikan pada siswa. Sehingga siswa tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang disaksikan. 2.4 Media Pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima iformasi. Proses belajar mengajar pada dasrnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. 2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran AECT mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. 17 Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen siswa dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. 2.4.2 Manfaat media Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, pemilihan metode terrtentu mempengaruhi media pembelajaran yang akann digunakan. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitakan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis teerhadap siswa. Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkanya mengguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi. d. Siswa dpat lebih melakukan kegiatan belajar. 18 2.4.3 Media Real Media real adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media real tidak harus dihadirkan secara nyat dalam ruang kelas. Real dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Media real sangat beermnfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Selain dalam kondisi aslinya, penggunaan media real juga dapat dimodifikasi. Modifikasi media real bisa berupa : potongan benda, benda contoh, dan pameran. 2.5 Kajian Yang Relevan Dari hasil penelitian, perbaikan, dan pembahasan yang dilakukan oleh: Yuni Sri Widodo (2010) dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Metode Demonstrasi dan Eksperimen untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV semester II mata pelajaran IPA tentang gaya di SD Negeri 01 Sawangan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Yaitu tentang perencanaan, pelaksanaan pengamatan dan refleksi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai rata-rata siswa dari hasil tes formatif pra siklus dilanjutkan siklus I menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen ada peningkatan belajar siswa kelas IV semester II pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 19 Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda di SDN 01 Sawangan Th. 2010 / 2011 2. Dari hasil tes formatif siklus II semua siswa tuntas dalam pembelajaran setelah memperbaiki kekurangan dan mengoptimalkan metode demonstrasi dan eksperimen siklus II pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda pada siswa kelas IV semester II di SDN 01 Sawangan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011. Boniman (2009) upaya meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas V Sdnegeri 1 Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Semester 1 tahun ajaran 2009/2010 PJJ UKSW.Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kemudo Kecamatan Prambanan Kabunilai rata-rata sisswa dari siklus I adalah 66,9 dan II adalah 76,9. Hal ini menunjukan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi,prestasi belajar siswa dapat lebih meningkat. 2.6 Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, maka dapat di ambil pokok- pokok pikiran sebagai berikut: “Bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar adalah mempelajari setiap konsep secara bertahap untuk mendapatkan pengertian, hubungan-hubungan, simbol-simbol kemudian mengaplikasikan konsep tersebut ke situasi yang baru”. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar akan berhasil bila memanfaatkan media yang sesuai dengan lingkungan siswa, seperti: meja, kursi, papan tulis, almari, sepeda, 20 pintu, jendela, dan sebagainya. Selain itu, dengan penerapan metode demonstrasi hasil belajar dapat ditingkatkan. 21 Gambar 2.1 Bagan Alur Kerangka Berpikir Siswa hanya Mendengarkan Main sendiri Mengobrol Pembelajaran Matematika Guru menyampaikan materi ceramah, sedikit tanya jawab, Pembelajaran Konvensional tidak membawa media dan metode Hasil belajar<KKM Guru Pembelajaran dengan metode demonstrasi menyampaikan materi menggunakan Siswa Aktif Menjawab Bertanya Berdiskusi metode demonstrasi dan media benda nyata Hasil belajar > KKM 22 2.7 Hipotesis Penelitian Dari kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan sementara (hipotesis) sebagai berikut “Ada peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya dengan metode demonstrasi kelas IV SD Negeri Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2011/2012 ”.