Kajian Dampak Radiologi dan Pemanfaatan Ruang

advertisement
157
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Secara umum penelitian ini telah menunjukkan hasil kajian baru bahwa
kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir selama 40 tahun di Ujung
Lemahabang, Kabupaten Jepara tidak memberikan dampak radiologi yang dapat
membahayakan penduduk walaupun selama kurun waktu tersebut terjadi
perubahan pertumbuhan penduduk dan pemanfaatan ruang. Walaupun demikian
upaya penganggulangan kecelakaan harus tetap disiapkan dengan menyusun
Rencana Tanggap Darurat
agar masyarakat di sekitar PLTN, dengan pola
pemanfaatan ruang yang ada,
benar-benar dapat terlindungi dari ancaman
dampak radiologi kecelakaan nuklir.
Beberapa kesimpulan yang mendukung hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Sebaran dosis radiasi secara spasial menunjukkan bahwa sebaran yang
dominan ada pada arah Selatan, sedangkan critical group berada pada arah
angin dari sudut 850 (Timur) ke 265o (Barat) pada jarak lebih kecil dari 1 km.
Berdasarkan variasi kondisi stabilitas atmosfir dan tinggi efektif cerobong,
puncak sebaran bahan radionuklida berada pada radius < 1 km dari sumber
oleh karena itu radius < 1 km dinyatakan sebagai eksklusi zone. Zone ini
sepenuhnya dikuasai oleh pengusaha PLTN.
2.
Dampak radiologi secara individu yang bersifat segera atau deterministik
tidak dapat diamati karena dosis individu maksimum yang diterima sangat
kecil sekali (5.69 mSv) dibanding dengan batas ambang untuk terjadinya
kerusakan deterministik. Dampak jangka panjang, yaitu dalam kurun waktu
50 tahun, terhadap penduduk terjadi secara stokastik sehingga prediksi tingkat
kematian kanker fatal dan kanker non-fatal menggambarkan kemungkinan
jumlah kematian dalam kurun 50 tahun sebesar rata-rata 3 kasus dan
maksimum 27 kasus dalam tahun 2016 dengan probabilitas sebesar 1.058E7. Angka ini meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk sekitar
PLTN.
158
3.
Pertumbuhan penduduk dengan pendekatan eksponensial menunjukkan pola
yang mengelompok di pusat-pusat kota Jepara, Pati, Kudus dan Demak
dengan jarak > 10 km dari PLTN. Hal ini menguntungkan dari sisi proteksi
radiasi karena pusat-pusat penduduk terletak menjauh dari sumber
radionuklida. Sebagai konsekuensi dari pertumbuhan penduduk
maka
probabilitas jumlah kematian kanker fatal dan non fatal meningkat menjadi
rata-rata 7 kasus kematian dan maksimum 107 kasus kematian pada tahun
2056. Biaya kerugian yang mungkin timbul diperkirakan Rp 276.313,231
milyar bila kejadian kecelakaan terjadi pada Tahun 2016.
4.
Kondisi pemanfaatan ruang saat ini pada radius 0-10 km umumnya
didominasi kebun karet dan tidak terdapat aktivitas penduduk yang dapat
mengancam beroperasinya sebuah PLTN. Untuk mencegah perkembangan
wilayah tersebut menjadi wilayah industri lain maka sejak dini dapat
diusulkan
pemanfaatan ruang di lokasi sekitar Ujung Lemahabang
diperuntukkan untuk industri nuklir dan tertutup bagi industri lain yang dapat
menarik penduduk mendekati instalasi nuklir. Implementasi dari kesimpulan
ini adalah dilakukannya usaha untuk menjadikan lokasi Ujung Lemahabang
bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara dengan
kebutuhan akan zone PAZ, UPZ, dan LPZ. Di dalam rencana tata ruang yang
sudah diusulkan kemudian disusun langkah- langkah tanggap darurat berupa
upaya perlindungan, evakuasi, relokasi, minum tablet untuk memblok iod
sehingga dampak radiologi dapat dikurangi secara signifikan.
Saran
Hal yang kritis dalam kajian ini dari sisi pelepasan adalah penentuan arah
dan kecepatan angin, dan dari sisi penerima adalah besar dan arah pertumbuhan
penduduk serta perubahan pola pemanfaatan ruang yang diakibatkannya selama
usia PLTN.
Oleh karena itu sangat disarankan agar instalasi PLTN memasang
stasiun pengukur meteorologi arah dan kecepatan angin yang akurat dan memiliki
pencatatan yang cermat dalam periode satu jam. Langkah tanggap darurat sangat
ditentukan oleh arah dan kecepatan angin sehingga dapat ditentukan lokasi
pengukuran dan langkah penanggulangan.
159
Pengendalian jumlah penduduk di sekitar PLTN sangat diperlukan dengan
tidak menjadikan wilayah sekitar PLTN menjadi wilayah industri, pariwisata, dan
pusat perdagangan,
yang praktis akan mengubah pola pemanfaatan ruang.
Melalui kebijakan tata ruang yang diterima oleh berbagai pihak terkait akan dapat
melindungi lokasi sekitar PLTN dari pemanfaatan yang dapat mengancam
keselamatan penduduk di sekitarnya. Perubahan pertumbuhan penduduk dan pola
pemanfaatan ruang harus dievaluasi dalam periode lima tahunan agar kondisi
yang sebenarnya dapat diketahui. Prediksi dalam rentang waktu yang sangat
panjang sangat memungkinkan terjadi kesalahan.
Dengan tersedianya ruang yang cukup untuk pengendalian kondisi darurat
di dalam zone PAZ, UPZ, dan LPZ perlu disusunlah prosedur ataupun program
tanggap darurat. Semua pihak yang menjadi stakeholder harus dapat memahami
dan menerimanya. Kordinasi pihak fasilitas atau pengusaha PLTN dengan pihak
di luar kawasan sangat menentukan keberhasilan langkah kedaruratan yang
efektif. Oleh karena itu selama masa usia operasi PLTN perlu dilakukan secara
berkala pelatihan kedaruratan dengan berbagai pihak.
Download