1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat hubungan yang erat antara manusia dengan energi. Manusia sampai
dengan revolusi industri hanya menggunakan sebagian kecil energi yang ada di alam
yang disebut energi terbarukan (renewable energy). Sejak revolusi industri,
dimungkinkan pemakaian energi dalam jumlah besar yang berasal dari batubara.
Memasuki abad 20 pemakaian energi minyak bumi semakin meluas, dan akhir-akhir
ini gas alam dan tenaga nuklir telah dimanfaatkan untuk menopang kebutuhan energi
dalam jumlah besar. Masa setelah revolusi industri dapat disebut sebagai era
penggunaan energi atau bahan bakar fosil seperti gas alam, minyak bumi dan
batubara dalam jumlah besar, yang sampai saat inipun masih berlanjut.
Meningkatnya aktivitas manusia dan besarnya tuntutan untuk mendapatkan
kepraktisan dan kenyamanan hidup manusia, berakibat pada meningkatnya konsumsi
energi. Dengan alasan itulah sampai saat ini, permasalahan kebutuhan energi menjadi
alasan bangsa-bangsa di dunia untuk berperang. Di sisi lain, ada gerakan untuk
meninjau kembali hubungan antara manusia dengan energi, karena muncul
kekhawatiran akan terjadi kerusakan lingkungan bumi akibat konsumsi energi dalam
skala besar. Di abad 22 diperkirakan akan terjadi kelangkaan bahan bakar fosil,
karena itu perlu dilakukan usaha pengembangan energi untuk menggantikan bahan
bakar tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada saat ini sudah berkembang
dan dimanfaatkan secara besar-besaran, dimana tenaga nuklir digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan. Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan
secara komersial sejak tahun 1954. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara
maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit
PLTN yang tersebar di 31 negara dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap konstruksi
di 18 negara.
1
2
Keuntungan PLTN dari sisi lingkungan adalah penggunaannya yang
sangatlah bersih, tidak menghasilkan CO2 bila dibandingkan dengan jenis
pembangkit listrik lainnya. Uranium sebagai bahan bakar PLTN mampu
menghasilkan energi listrik yang jauh lebih besar daripada bahan bakar lainnya
seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam, dimana 1 gram uranium dapat
menghasilkan energi panas yang setara dengan hasil pembakaran 4 ton bahan bakar
batubara, dan 2 ton bahan bakar minyak bumi.
Prinsip kerja PLTN adalah dari reaksi pembelahan uranium dalam suatu
reaktor nuklir yang kemudian menghasilkan panas. Dari tenaga panas tersebut
digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap, kemudian
uap digunakan untuk menggerakan turbin generator sebagai pembangkit tenaga
listrik. Penulis berusaha menjabarkan cara kerja PLTN ke dalam bentuk animasi
karena menurut penulis PLTN adalah pembangkit listrik yang akan digunakan dan
diterapan di Indonesia dimasa yang akan datang. Tidak semuanya mengetahui
bagaimana PLTN bekerja menghasilkan tenaga listrik. Apalagi bagi mereka yang
masih duduk di bangku sekolah. Maka dipakailah metode animasi edukasi untuk
membantu penyampaian mengenai cara kerja PLTN secara lebih efektif, komunikatif
dan menyenangkan.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan yang telah dijabarkan di atas, maka lingkup proyek ini akan
dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani melalui pendekatan disiplin ilmu Desain
Komunikasi Visual, yaitu dengan membuat materi komunikasi visual animasi
edukasi dalam bentuk 3D animasi yang dimana animasi tersebut mengajarkan
tentang bagaimana cara kerja PLTN hingga menghasilkan tenaga listrik.
Download