BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Simbol-simbol meme yang telah digunakan oleh Komunitas Gay akan diteliti sebagai bahan skripsi penulis. Karena, mempunyai makna dari simbolsimbol yang telah Komunitas Gay lakukan dengan menggunakan simbol meme tersebut. Makna yang akan diteliti penulis menggunakan pesan verbal dan non verbal dalam bahasa. Komunitas Gay memakai pesan verbal dan non verbal yang telah ia pakai dalam simbol-simbol meme tersebut. Yang dimaksud dengan simbol dari Komunitas Gay yaitu bentuk gambar yang menandai sesuatu diluar perwujudan itu sendiri. Symbol atau lambang adalah semacam tanda, lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya, yang menyatakan sesuatu hal, atau mengandung maksud tertentu. Misalnya, warna putih merupakan lambang kesucian.1 Dari simbol-simbol meme yang penulis telah teliti, ada makna yang akan mengartikan simbol-simbol meme ini. Dengan simbol-simbol meme dari Komunitas Gay memiliki pesan verbal (kata-kata) dalam simbol meme tersebut yang akan dimaknai oleh penulis. Makna yang mengandung arti pemaknaan yang berarti perkataan atau kata-kata dalam kalimat. 1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, 2003, hal. 155-156 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Penulis memaknai simbol-simbol meme ini menggunakan bahasa verbal dan non verbal yaitu pesan verbal: semua jenis simbol yang menggunakan katakata, pesan non verbal: semua jenis simbol yang menggunakan isyarat atau kode. Yang dijelaskan komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui media massa (media cetak dan elektronik). Komunikasi yang menggunakan media itu sendiri dan sasaran kelompok orang khusus, misalnya Komunitas Gay yang mempunyai akun Fesbook yang mereka buat khusus untuk Komunitas mereka sendiri. Simbol-simbol meme yang penulis dapati dari Komunitas Gay melalui akun sosial media yaitu Facebook yang penulis kumpulkan datanya menjadi satu.2 Komunikasi menjelaskan sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap dan perilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku, dan perasaanperasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhadap informasi sikap dan perilaku tersebut berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia alami. Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerima informasi (audience). Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi (pemberitaan) untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk khalayak umum. Sedangkan 2 Dahrun Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya, 2009, hal. 1-37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 audience adalah perorangan atau kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi. Selain tiga unsur ini, yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknakan informasi yang disampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi yang diterimanya itu. Pemaknaan kepada informasi bersifat subjektif dan konteksual. Subjektif, artinya masingmasing pihak (sumber informasi dan audience) memiliki kapasitas untuk memaknakan informasi yang disebarkan atau yang diterimanya berdasarkan pada apa yang ia rasakan, ia yakini, dan ia mengerti serta berdasarkan pada tingkat pengetahuan kedua pihak. Sedangkan sifat kontekstual adalah bahwa pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan tempat dimana informasi itu ada dan dimana kedua belah pihak itu berada. Dengan demikian, konteks sosial budaya ikut mewarnai kedua pihak dalam memaknakan informasi yang disebarkan dan yang diterima itu. Maka sebuah proses komunikasi memiliki dimensi yang sangat luas dalam pemaknaannya, karena dilakukan oleh subjek-objek yang beragam dalam konteks sosial yang majemuk pula.3 Dari Komunitas gay sendiri menjelaskan bahwa Komunitas Gay adalah satu komunitas yaitu khusus Gay dalam satu grup yang berisikan tentang Gay dalam setiap harinya. Sedangkan Gay adalah laki-laki yang mempunyai ketertarikan seksual kepada sesama jenis dan memiliki kecenderungan psikologis, emosional, dan sosial dengan sesama jenis. 3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Surabaya, 2007, hal. 57-58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 Dalam simbol-simbol meme Komunitas Gay ini, penulis menjelaskan isi makna bahasa verbal dan non verbal yang belum mungkin pembaca mengetahuinya. Maka, penulis ingin berbagi supaya pembaca lebih memaknai apa arti sebenarnya dari simbol-simbol meme dalam Komunitas Gay ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti makna dari simbol-simbol meme dalam Komunitas Gay. Apa yang penulis artikan dari makna simbol-simbol meme ini dan juga penulis berkesan untuk membuat sebuah judul “Pemaknaan Simbol-simbol Meme Dari Komunitas Gay Dalam Pesan Verbal Dan Non Verbal”. 1.2. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah mengenai permasalahan yang akan diteliti yaitu menyangkut Komunitas Gay yang berjudul “Pemaknaan Simbol-simbol Meme Dari Komunitas Gay Dalam Pesan Verbal Dan Non Verbal” dengan menggunakan analisis Semiotika Sosial versi Halliday. Makna dari sebuah wahana tanda (sign-vechicle) adalah satuan kurtural yaitu, secara semantik mempertunjukkan pula ketidaktergantungannya pada wahana tanda yang sebelumnya. Ada tiga pandangan analisis Semiotika dari Halliday dalam sebuah wacana menurut mereka, yaitu pandangannya tentang (1) field of discourse (medan wacana) menunjukkan pada hal yang terjadi; (2) tenor of disourse (pelibat wacana) menunjukkan pada orang-orang yang dicantumkan dalam teks (berita); http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 (3) mode of discourse (sarana wacana) menunjukkan pada bagian yang diperankan oleh bahasa. Dan dari penjelasan tersebut penulis akan membahas mengenai pemaknaan simbol-simbol meme dalam bahasa verbal dan non verbal dari Komunitas Gay yang penulis dapat. 1.3. Rumusan Masalah Penulis meneliti makna simbol-simbol meme dari Komunitas Gay yang telah penulis kumpulkan datanya, bahwa Komunitas Gay membuat simbol-simbol meme tersebut berbentuk comedy yang pada akhirnya orang yang melihatnya lucu, dan unik. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari bentuk-bentuk simbol meme yang telah dipakai dalam Komunitas Gay dalam pesan verbal maupun non verbal. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian tentang pemaknaan simbol-simbol meme dalam pesan verbal dan non verbal dari Komunitas Gay, diharapkan memiliki manfaat yaitu: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 1.5.1. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat yang positif bagi pengembangan Ilmu Komunikasi, khususnya tentang bagaimana seharusnya menerapan metode penelitian (content analysis – khususnya analysis semiotika) terhadap pemaknaan simbol meme dalam kata-kata verbal maupun non verbal yang digunakan dalam Komunitas Gay. 1.5.2. Manfaat Praktis Manfaat penelitian secara praktis dari penelitian ini dapat memberikan informasi dan juga pengalaman kepada penulis yang akan datang dibidang Ilmu Komunikasi. Sekian itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi praktisi komunikasi, sehingga dapat memberi masukkan gambaran-gambaran atau pesan verbal maupun non verbal yang lebih baik (berkualitas bagi pembacanya). 1.5.3. Manfaat Sosial Dari manfaat teoritis dan praktis adapun manfaat sosial yang mencapai informasi yang didapati penulis. Penulis mengetahui hasil dari makna simbol-simbol meme dari pesan verbal dan non verbal dalam Komunitas Gay. http://digilib.mercubuana.ac.id/