Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru dengan Metode Graphic Rating Scales Study Kasus IT-SMARTTM Oleh : Roro Meta Virginia Tigris 03410100234 S1 Sistem Informasi 1 Latar Belakang Masalah SPV dan Branch Manager membaca dokumen untuk menilai kinerja guru Guru, admin memberikan data penilaian SPV melakukan penilaian kinerja guru Manager melihat hasil penilaian Kinerja guru Perumusan Masalah ???? Bagaimana merancang bangun sistem informasi penilaian kinerja guru di IT-SMARTTM Bagaimana menerapkan metode graphic rating scales dalam sistem informasi penilaian kinerja guru di IT-SMARTTM Batasan Masalah Kriteria-kriteria penilaian kinerja berdasarkan Undang – undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Guru dan dosen. Pendekatan pembobotan untuk jawaban menggunakan skala likert. Penentuan skala kategorisasi nilai akhir ditentukan oleh pusat pelatihan. Aplikasi yang dibangun berbasis aplikasi desktop Aplikasi hanya menangani proses penilaian Tujuan Menghasilkan sistem informasi penilaian kinerja guru di IT-SMARTTM dengan objektif Menerapkan metode graphic rating scales dalam sistem informasi penilaian kinerja guru di IT-SMARTTM untuk menghitung nilai kinerja guru sesuai dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan oleh Undang – undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Guru dan dosen Landasan Teori Konsep Dasar Sistem Informasi Penilaian Kinerja Graphic Rating Scales Skala Likert Extensible Markup Language (XML) Konsep dasar Sistem Informasi Sistem Informasi ... ??? Menurut Hartono (1990), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu keadaan nyata. Sistem informasi adalah “suatu sistem yang terdiri dari komponen–komponen atau blok–blok yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan mencapai sasaran”. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses dalam organisasi yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan kerja masingmasing individu dalam organisasi tersebut (Simamora, 1999:415). Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Manfaat Penilaian Kinerja Hasil-hasil penilaian kinerja sering berfungsi sebagai basis evaluasi reguler terhadap kinerja anggota-anggota organisasi (Simamora, 1999:424). Apakah seorang individu dinilai kompeten atau tidak kompeten, efektif atau tidak efektif, dapat dipromosikan atau tidak dapat dipromosikan dan seterusnya adalah didasarkan pada informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja. Kinerja Guru Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 (2005:6) yang berbunyi guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh malalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Kompetensi guru dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 (2005:35), Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi pemahaman terhadap peserta didik yang meliputi perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 (2005:35), Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, berakhlak mulia dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kinerja Guru (Lanjutan) Kompetensi Sosial Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 (2005:35), Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi Profesional Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 (2005:35), Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Graphic Rating Scales (GRS) • • Graphic Rating Scales atau yang biasa disebut sebagai skala penilaian grafik memungkinkan penilai untuk memberikan nilai terhadap kinerja guru dan siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Penilai memberikan penilaian yang pantas dalam suatu skala untuk setiap pekerjaan yang didata. Menurut Dessler (1997:5) skala penilaian grafik memberikan penilaian yang khas. Di situ didaftarkan ciri-ciri (seperti mutu dan kehandalan) serta kisaran nilai kinerja (dari yang tidak memuaskan sampai yang luar biasa memuaskan) untuk masing-masing ciri. Penyelia menilai masing-masing bawahan dengan melingkari atau memeriksa skor yang paling baik menggambarkan kinerjanya untuk masing-masing ciri. Kelebihan Graphic Rating Scales • • Menurut Simamora (1999:453) dua alasan metode ini banyak dipakai secara luas yaitu: Skala penilaian grafik mudah digunakan. Penyelia dapat menilai banyak individu dalam waktu singkat. Skala-skala ini juga mudah dipahami dan dijelaskan kepada orang-orang yang dinilai. Metode ini juga mudah dibuat dan dimodifikasi jika dibutuhkan. Skala penilaian grafik membandingkan kinerja individu terhadap sebuah standar absolut. Penilai mengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau kriteria, seperti kualitas kerja, penerimaan kritik, kemauan memikul tanggung jawab, dan hal-hal serupa lainnya. Penilai menggunakan skala berupa angka-angka mulai dari terendah sampai ke tinggi, dari yang dinilai jelek sampai ke nilai yang baik sekali. Atau dari kinerja yang tidak memuaskan sampai ke kinerja yang sangat memuaskan. Skala Likert • Penentuan skala yang digunakan untuk memberikan skor terhadap jawaban, yaitu dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (method of summated rating) atau yang popular dengan nama penentuan skala model likert. Skala likert merupakan metode penentuan skala pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai sikapnya (Saifuddin, 2003:139). Kategori faktor penilaian individu dan nilaianya dinyatakan dengan kata-kata dan angka sebagai berikut: a. Sangat baik (Outstanding) =5 b. Baik (Excellent) =4 c. Cukup(Acceptable) =3 d. Kurang (Marginal) =2 e. Sangat kurang (Deficient) =1 Kriteria penilaian Rumus Perhitungan Nilai Detil Kriteria = Jumlah nilai detil item / jumlah detil item Nilai kriteria = ( Jumlah nilai detil kriteria / jumlah detil kriteria ) x persentase Nilai akhir = jumlah nilai kriteria Kemudian berdasar nilai akhir yang diperoleh melalui perhitungan tersebut, akan disesuaikan dengan skala yang telah dibuat. Skala nilai tersebut adalah seperti berikut: a. b. c. d. Jika nilai x terletak diantara 4,01 dan 5,0 maka nilai karyawan adalah A. Jika nilai x terletak diantara 3,01 dan 4,00 maka nilai karyawan adalah B. Jika nilai x terletak diantara 2,01 dan 3,00 maka nilai karyawan adalah C. Jika nilai x terletak diantara 0 dan 2,00 maka nilai karyawan adalah D. Model Pengembangan System Flow Maintenance Data System Flow Maintenace Data System Flow Penilaian Kinerja Diagram berjenjang Data Flow Diagram (DFD) Demo Program SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU DENGAN GRS Kesimpulan • Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang sudah dilakukan, penerapan metode graphic rating scales di dalam sistem informasi penilaian kinerja guru terdapat standart penilaian yang jelas, tidak terdapat hasil yang menyebabkan penilai menggunakan Efek Halo, dan tidak membuat penilai melakukan kecondongan memusat. • Berdasarkan analisis uji perhitungan metode yang sudah dilakukan terhadap 3 guru dengan kriteria yang digunakan adalah Kompetensi Pedagogik : Pengalaman Mengajar, Nilai keseharian siswa, Pendidikan, Menyusun materi pengembangan (baru), Kompetensi Kepribadian : Surat – surat pelengkap, Kompetensi Sosial : Absensi Siswa, Pengalaman Organisasi, Update pengetahuan, Professional : Absensi guru, Prestasi siswa sehingga nilai akhir penilaian kinerja guru yakni guru dengan NIK G001 memperoleh nilai akhir 3.52. Sedangkan guru dengan NIK G002 memperoleh nilai akhir 5. Dan guru dengan NIK G003 memperoleh nilai akhir 2.89. Hal ini dibuktikan dengan hasil memperoleh nilai akhir sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.