know price increases - Journal ITEKS STT Wiworotomo

advertisement
iteks
Intuisi Teknologi dan Seni
ISSN 1978-2497
MANAGEMEN INVENTORI UNTUK MENGANTISIPASI RENCANA
KENAIKAN HARGA YANG DIKETAHUI (KNOW PRICE INCREASES)
DENGAN KETERBATASAN MODAL KERJA
Oleh :
Suprajono
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Magelang
ABSTRACT
A supplier may announce that a price increase for an item will take place on
some future date. The logical response is to order additional units to take advantage of
the lower (present) price. Known price increases may indicate the need to increase the
order size. If working capital restrictions limit the size of order then the increasing in
order size need to be adjusted. This paper will describe inventory management in
known price increases situation with working capital restriction.
Keywords: Known price Increases, Optimal Order Quantity, LIMIT model, working
capital
A. Pendahuluan
Pada lingkungan bisnis yang ketat, seringkali supplier memiliki kebijakan baik
yang menguntungkan maupun yang merugikan bagi pembeli/perusahaan. Salah satu
kebijaksanaan yang berdampak merugikan adalah adanya rencana kenaikan harga
suatu bahan / produk. Hal ini harus direspon secara logis oleh pihak pembeli untuk
mengambil keuntungan sebelum kenaikan harga terjadi. Pemesanan dalam jumlah
besar adalah respon logis untuk mendapatkan keuntungan sebelum kenaikan harga.
Namun terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil
keputusan untuk menaikkan jumlah order, antara lain meningkatnya kebutuhan
modal kerja, luas gudang, perubahan jumlah permintaan konsumen, perubahan
teknologi dan umur pakai (Shelf Life). Paper ini akan membahas system
pengendalian inventori bila terdapat rencana kenikan harga dari supplier dan bila
modal kerja terbatas.
B. Model Matematis Known Price Increases
Bila harga suatu item adalah P dan akan naik sebesar k sejak saat t1, maka harga
beli untuk item tersebut adalah sebesar P sebelum saat t1 dan menjadi (P+k) sesudah
saat t1. Order quantity sebelum dan sesudah kenaikan harga diberikan dalam
persamaan (1) dan persamaan (2)
Q* =
2CR
= EO Q
PF
Q*a=
2CR
= Q*
(P + k ) F
(sebelum kenaikan harga)………………………..(1)
P
= EOQ
P+k
107
(sesudah kenaikan harga )……...(2)
iteks
Intuisi Teknologi dan Seni
ISSN 1978-2497
Bila lead time pemesanan adalah nol, maka system inventori dengan kenaikan
)
harga digambarkan pada gambar 1. Spesial order sebesar Q akan dilakukan pada saat t1,
ketika posisi stok sebesar q. Pemesanan berikutnya pada saat t3 yaitu periode sesudah
)
( Q + q)/R. Biaya inventori total dihitung dengan persamaan berikut (Tersine, 1994):
Total cost = purcase cost + holding cost + order cost.
)
Q
TCs
)
= PQ +
)
PFq Q
)
PF Q 2
PFq2
+
R
QUANTITY
)
Q
q
q
) )
= P Q + Q PF— + — PF — + — PF — + C
R 2
R 2
R
q
+
2R
+ C……………………..(3)
2R
)
Q
Q*
Qa*
q
t2
TIME
t1
t3
)
Bila tidak ada special order selama periode ( Q + q)/R, biaya total ketika semua order
dibeli dengan harga (p+k) adalah sebagai berikut:
)
Q
Q a*
TCn
q
q
)
= (P + k) Q + — (P + k)F — + — PF — +
2
R
2
R
)
=(P + k) Q +
)
(P + k ) Q a* Q
2R
)
CQ
PFq2
+
)
CQ
+
2R
108
Q a*
Q a*
iteks
Intuisi Teknologi dan Seni
)
= (P + k) Q +
ISSN 1978-2497
)
(P + k)F Q a* Q
PFq2
+
R
………………………..(4)
2R
Dengan
k
= Kenaikan harga (known price increase)
P
= Harga beli
C
= Biaya pesan
F
= Persentase biaya simpan pertahun
R
= Permintaan pertahun
q
= Posisi stok ketika special order dilakukan
Q*
= Eqonomic order quantitiy sebelum kenaikan harga
Qa* = Economic order quantity sesudah the price increase
)
Q
= Ukuran special order
)
Q /Qa* = Jumlah pemesana n selama periode t2 sampai t3
)
Untuk menemukan optimal special order size ( Q *), perbedaan dalam total cost harus
dimaksimasikan dan diturunkan terhadap Q dan disamakan dengan nol, sebagai
berikut:
g = TCn – TCs = Penghematan biaya karena adanya special order
)
PFq
PF Q 2
(P + k)F Q a*
)
Q - C
= k+
R
R
2R
dg
— =k+
)
dQ
(P + k)FQ a*
)
PF Q
PFq
-
R
R
=0
R
kR (P + k) Q a*
)
Q* = — +
-q
PF
P
)
)
Dengan mengganti Q menjadi Q * dalam rumus g, penghematan biaya
didapatkan dalam persamaan berikut:
P
)
Q*
P+k
Qa*
g* = C
)
Q*
2
-1 = C
-1 ………………..(5)
Q*
109
2
iteks
Intuisi Teknologi dan Seni
ISSN 1978-2497
)
Special order sebesar Q * hanya dilakukan bila penghematan biaya inventory lebih
)
besar dari 0 (g* > 0), ini terjadi hanya bila Q * / Q* lebih besar dari 1.
C. Pendekatan Limit Untuk Sistem Inventori Dengan Kendala Modal Kerja
Harty, Plossl dan Wight (1963 dalam Fogarty, 1991, Narasimhan, 1995)
memperkenalkan teknik optimasi kuantitas pemesanan dengan jumlah order / set up
yang terbatas. Teknik ini disebut LIMIT (Lot size Inventory Managtement
Interpolation Technique). Hoffmann (1964) memperluas pendekatan LIMIT untuk
situasi dimana kebutuhan investasi (pada saat jumlah pemesanan sama dengan
Eqonomic Order Quantity (EOQ) melebihi anggaran modal / investasi yang
tersedia. Teknik LIMIT menentukan hubungan antara Jumlah investasi yang
dibutuhkan (pada saat jumlah pemesanan sama dengan EOQ dan jumlah investasi
yang tersedia. Pada saat terjadi keterbatasan investasi, kuantitas pemesanan
optimum direvisi dengan cara mengalikan EOQ dengan proporsi (factor tertentu)
agar jumlah yang diperlukan tidak melebihi jumlah investasi yang tersedia
sebagaimana diberikan dalam persamaan (6).
Q* = BQj*/ ∑ CjQj* = ( B/E)Qj* …..(6)
Dengan E = Kebutuhan investasi / modal kerja
B = Ketersediaan investasi / modal kerja
Untuk kondisi keterbatasan investasi, Proporsi (multiplier) adalah
perbandingan antara jumlah investasi yang tersedia dengan investasi yang dibutuhkan
oleh EOQ.
D. Contoh Kasus
Berikut diberikan data hipotetik dari kebutuhan tiga item yang akan dibeli oleh
sebuah perusahaan beserta data biaya yang terkait dengan inventori yang diberikan
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Data kebutuhan dan harga per unit
Item
Kebutuhan / th
Harga / unit
1
8000
Rp.10.000
2
6000
Rp.30.000
3
7000
Rp.25.000
Dengan biaya pesan sebesar Rp. 20.000 dan persentase biaya simpan 3% dari
nilai barang yang disimpan pertahun. Direncanakan terjadi kenaikan harga beli pada
item 1 menjadi Rp. 11.000 per unit dan mulai diberlakukan efektif tanggal 1 Januari.
Diasumsikan bahwa jumlah stok / inventori modal kerja yang tersedia Rp. 40.000.000.
Rencana kenaikan ini akan di antisipasi dengan melakukan pembelian pada tanggal 31
Desember (satu hari sebelum kenaikan harga terjadi) dan jumlah inventori saat ini
adalah 400 unit yang ada di gudang. Lead time pemesanan 2 minggu. Berikut adalah
perhitungan jumlah pembelian (Order Quantity), reonder point dan beberapa
perhitungan lainnya.
Reorder point: B = RL/52 = 8000. 2/52 = 308
110
iteks
Intuisi Teknologi dan Seni
ISSN 1978-2497
Economic order quantity sebelum kenaikan harga :
2CR
Q* =
= EOQ
PF
Q* = √ (2. 20000. 8000 / 10000.0.3)
Q* = 326
Eqononic order quantity sesudah kenaikan harga:
Qa* = √ (2.20.000. 8000/11.000.0.3)
Qa* = 311 unit
Kuantitas special order:
)
Q * = (1000 . 8000)/(10.000 . 0.3) +11000 . 311/ 10000 – (400 – 308)
)
Q * = 3657 unit
Penghematan biaya dengan adanya special order :
g* = 20000[(3657/326)2 – 1] = Rp. 2.488.800
Kuantitas ini akan digunakan selama 0.45 tahun (3657/8000)atau selama 5,4 bulan .
Selanjunya jumlah pemesanan sama dengan 311 unit.
Perhitungan special order dengan adanya keterbatasan investasi.
Dengan adanya kendala jumlah investasi yang tersedia yaitu Rp. 40.000.000 maka akan
digunakan pendekatan LIMIT untuk mengetahui apakah rencana pembelian layak
dilakukan.
Tabel 2 memberikan jumlah kebutuhan investasi untuk pembelian item1, item2 dan
item3.
Jenis
item
1
2
3
Tabel 2. Kebutuhan investasi
EOQ*
Cj
Kebutuhan Investasi
3657
163
193
Rp. 10.000
Rp. 30.000
Rp. 25.000
Rp. 36.570.000
Rp. 4.890.000
Rp. 4.825.000
Rp. 46.285.000
Karena kebutuhan investasi melebihi ketersediaannya maka dilakukan modifikasi EOQ
dengan pendekatan LIMIT dengan menggunakan persamaan (6). Nilai (EOQ) baru yang
sesuai dengan ketersediaan investasi diberikan dalam Tabel 3.
Jenis item
1
2
3
Total
Tabel 3. Perhitungan Kuantitas Order Yang Feasible
B/E x EOQ*
EOQ* feasible
Kebutuhan investasi
0.864 x 3657
3160
Rp. 31.600.000
0.864 x 163
141
Rp. 4.230.000
0.864 x 193
166
Rp. 4.150.000
Rp. 39.980.000
111
iteks
Intuisi Teknologi dan Seni
ISSN 1978-2497
Sehingga jumlah order untuk item 1 akan turun menyesuaikan terhadap ketersediaan
investasi.
E. Kesimpulan
Respon logis dari adanya rencana kenaikan harga oleh supplier adalah dengan
membeli bahan / produk dengan jumlah besar untuk mengambil keuntungan sebelum
kenaikan harga terjadi. Pembelian khusus ini (special order) ini akan mengakibatkan
kebutuhan investasi yang lebih besar dari kondisi normal. Bila terdapat keterbatasan
jumlah investasi maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap kuantitas order.
Pendekatan LIMIT dapat digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimum
bila dalam system terdapat kendala keterbatasan investasi .
Daftar Pustaka
Elsayed,E.(1994), Analysis And Control Of Production Systems. Second edition.
Prentice-Hall International,Inc, New Jersey.
Fogarty,D.(1991). Production And Inventory Management. Second edition. South
Western Publishing Co.Cicinnati,Ohio.
Narasimhan,S.(1995). Production Planning andInventory
edition.Prentice-Hall International,Inc,New Jersey.
Control.
Second
Tersine,R.(1994). Principles Of Inventory And Materials Management. Fourth edition.
Prentice-Hall International,Inc,New Jersey.
112
Download