MANAGEMENT OPERATIONAL POLICY Oleh: DESTANUL AULIA, SKM, MBA, MEC, PhD INTRODUCTION In implementing the strategy it is suggested that line managers need to be involved because they implemented the strategy In effect, the functional manager (such as operational manager) makes plans to use the resources allocated to them in specific ways MANAGEMENT OPERATIONAL POLICY Pada fungsi manajemen operasional, agar dapat sesuai dengan strategi yang telah diputuskan untuk dipakai, perlu pemeriksaan: 1. Fasilitas a. b. c. Gedung (ruangan/tempat tidur) Peralatan Sumberdaya manusia (dokter/perawat/petugas lainnya) Selain fasilitas hal lain yang perlu diperiksa dalam manajemen operasi adalah: 2. 3. 4. 5. 6. 7. Inventory (cadangan/gudang) Biaya Tingkat produktivitas Pengawasan terhadap kualitas Kegiatan pemeliharaan Penjadwalan (scheduling) MANAJEMEN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN “Yang terpenting dalam manajemen operasi di rumah sakit, puskesmas, atau layanan kesehatan lainnya adalah “layanan akhir” yang terasa dan diperoleh pasien (bukan konsepkonsep pelayanan/harapan atau prosedur tertulis/pedoman)”. MANAJEMEN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN Ciri manajemen operasional yang baik: No. Ciri 1. Uraian Kegiatan 1. Penerapan konsep layanan akhir 2. 3. 4. 5. 2. Saat ini Kepuasan pasien Pelaku kegiatan berperan penting Pentingnya kerja tim Proses yang saling terkait 6. Perlunya penjadwalan 7. Terkait dengan bahan-bahan 8. Perlu pemeliharaan alat yg sesuai 9. Keterlibatan manajer scr terus-menerus 1. FASILITAS a. b. b. Gedung: Jika strategi yang terpilih adalah strategi ekspansi, apakah perlu penambahan ruangan? Dapatkah segala aktivitas ditampung dalam satu atap? Peralatan: Dengan strategi ekspansi, semakin banyak alat yang mulai usang atau rusak, disamping semakin majunya perkembangan teknologi, dan pertimbangan budget yang ada, perlukah mengganti atau menambah peralatan? Sumberdaya manusia: Berdasarkan strategi ekspansi, perlukah penambahan atau hanya pelatihan sumberdaya manusia agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan? 2. INVENTORI (PERSEDIAAN) Persediaan yang banyak membuat biaya penyimpanan tinggi, namun pembelian sering (persediaan sedikit) menyebabkan biaya pembelian (pemesanan) besar Alat bantu yang biasa digunakan untuk meminumkan biaya persediaan: EOQ. Jumlah yang dipesan (beli): R = Jumlah yg diperlukan per periode S = Biaya tiap kali pesan 2RS EOQ PI P = Harga pembelian per unit I = Biaya penyimpanan (% harga pembelian) Pemesanan/pembelian kembali dilakukan bila jumlah persediaan (reorder point): RP = KL + SS; RP=Reorder point, KL=Kebutuhan pd lead time dan SS=Safety stock CONTOH SOAL EOQ Kebutuhan obat per periode (tahun) 2000 unit dgn harga pembelian per unit Rp 1,-. Biaya pemesanan Rp 8,- dan biaya penyimpanan 20% dari harga obat. Safety stock 40 unit dan lama pesanan sampai (lead time) 5 minggu dgn kebutuhan tiap minggu 40 unit. Maka kuantitas yang dipesan setiap kali pemesanan adalah: 2RS 2.2000.8 EOQ 400 PI 1.0.2 Dlm setahun pemesanan dilakukan sebanyak: 2000 5 kali 400 RP = KL + SS = 5.40 + 40 = 240 unit, jadi pemesanan kembali dilakukan bila persediaan sudah mencapai 240 unit. 3. BIAYA Penekanan efisiensi, biaya murah dgn mutu baik, dgn hal yang perlu diperhatikan: 1. 2. Alokasi biaya tetap pada masing-masing komponen Hubungan penerimaan dengan anggaran: a. Perhitungan BEP b. Cost Benefit Budget: 1. tentukan biaya 2. kuantifikasi manfaat 3. bandingkan biaya dan manfaat 4. buat keputusan Dari gambaran data dapat diketahui dan dipelajari penerimaan suatu bahagian dibandingkan dengan pengeluarannya. Selanjutnya dapat disusun anggaran operasional ke depan. 4. PRODUKTIVITAS Salah satu cara mengukur produktivitas pekerja, melalui akrivitas pekerja, tempat kerja (alat, tata letak), proses atau urutan pekerjaan, rancangan input dan output adalah dengan time motion study. Pengendalian manajemen yang dapat dibuat berdasarkan time motion study adalah: Penentuan beban kerja Penentuan kebutuhan sumberdaya manusia Pencapaian kinerja TIME MOTION STUDY Manfaat: 1. Peningkatan kegiatan tunggal dalam suatu pelayanan 2. Peningkatan pada beberapa langkah tertentu 3. Peningkatan pada pelayanan yang lebih luas Perhitungan: Perhitunga n waktu yang rasional 1. INDEKS TEKNIS (motion) 100 Standar wa ktu yang ditetapkan Waktu standar 2. INDEKS PETUGAS (time) 100 Kinerja standar 3. INDEKS PRODUKTIVI TAS INDEKS PETUGAS INDEKS TEKNIS 5. KUALITAS Quality assurance: merupakan kegiatan saling terkait berupaya untuk menjaga mutu pelayanan suatu layanan kesehatan Komponen model quality assurance: 1. 2. Identifikasi nilai: menentukan nilai-nilai atau aturan yang berlaku mis. sterilitas kamar operasi atau standar terapi yang ada Identifikasi standar dan kriteria: penentuan standar atau patokan tertentu dan kriteria yaitu benar atau salah pada tingkatan tertentu contoh standar misalnya standar terapi thypoid, sedangkan kriteria sembuh adalah 5 hari tidak panas. QUALITY ASSURANCE Komponen 3. 4. 5. 6. 7. model quality assurance: Melakukan penelitian: apakah ada penyimpangan dari standar kriteria Membuat interpretasi: penilaian seberapa jauh penyimpangan yang terjadi Pembentukan tindakan: pembuatan alternatif tindakan untuk mengatasinya Memilih tindakan: pemilihan tindakan terbaik untuk mengatasinya Melakukan tindakan: perlakuan tindakan pemecahan masalah. 6. PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) The purpose of the maintenance program is to make the facilities and equipment available now remains as good as new for as long as practicable. Preventive maintenance is probably the most important part of the facilities maintenance program. Done properly it gives the advantage of making corrective repairs rather than emergency breakdown repairs. It will save time, money and more importantly minimize down time. Preventive maintenance defined as periodically scheduled work on selected equipment, usually dynamic, to provide for required inspection, lubrication and adjustment. 7. PENJADWALAN (SCHEDULING) Penjadwalan perlu memperhatikan hal berikut: Jadwal induk dan buku perjanjian Rencana bahan dan alur kerja Penjadwalan pekerjaan Penyesuaian jadwal dgn kenyataan tempat kerja Pelaporan dan pengendalian PEDOMAN SCHEDULING 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pilih jenis jadwal Tetapkan tingkatan staf Kembangkan kelompok staf Tentukan format, teknologi dan kunci jadwal Sesuaikan pola waktu Persiapan struktur tahap Lengkapi tahapan jadwal rutin