1. Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh dan Kenyamanan pada Anak yang Mengalami Demam 2. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Derajat Neuropati Diabetikum 3. Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015 4. Gambaran Skala Nyeri Haid pada Usia Remaja 5. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Rupture Perineum Persalinan Normal Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis 6. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Kebersihan Tangan Petugas Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 7. Hubungan antara Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II Dustira Cimahi 8. Kualitas Hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru Berdasarkan Aspek Kepatuhan Terhadap Pengobatan di Puskesmas Padasuka Kota Bandung 9. Gambaran Tingkat Kecemasan Remaja Putri pada Saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung 10. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Masyaraka Terhadap Pencegahan Penyakit Filariasis di RW 13 Kelurahan Dangdeur Wilayah Kerja Puskesmas Sukarahayu Kabupaten Subang Tia Setiawati, Yeni Rustina, Kuntarti Afrieani Deasy Apri Sulistianingsih, Desi Ari Madi Yanti, Evi Agustina Rahayu Savitri Neli Sunarni Lia Nugraha, Iyus Yosef Kiki Rizki Octaviani, Dadang Darmawan Suci Tuty Putri Mulyanti Upik Rahmi, Saeni Volume 2 | Nomor 2 | Desember2015 DEWAN REDAKSI JURNAL KEPERAWATAN ‘AISYIYAH (JKA) Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 Pelindung: Ketua STIKes ‘Aisyiyah Bandung Penanggung Jawab: Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid. Ketua: Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO. Sekretaris/Setting/Layout: Aef Herosandiana, S.T., M.Kom. Bendahara: Riza Garini, A.Md. Penyunting/Editor : Perla Yualita, S.Pd., M.Pd. Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep Pemasaran dan Sirkulasi : Nandang JN., S.Kp., M.Kep.,Ns., Sp.Kep., Kom. Mitra Bestari : Dewi Irawati, MA., Ph.D. Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D. DR. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. Iyus Yusep, S.Kp., M.Si., MN. Irna Nursanti, M.Kep., Sp. Mat. Erna Rochmawati, SKp., MNSc., M.Med.Ed. PhD. Mohammad Afandi, S.Kep., Ns., MAN. Alamat Redaksi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269 E-mail: [email protected] DAFTAR ISI 1. Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh dan Kenyamanan pada Anak yang Mengalami Demam 2. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Derajat Neuropati Diabetikum 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tia Setiawati, Yeni Rustina, Kuntarti .............................................................................................. 1-9 Afrieani Deasy ......................................................................................................................................... 11 - 16 Apri Sulistianingsih, Desi Ari Madi Yanti, Evi Agustina ............................................................ 17 - 24 Rahayu Savitri ............................................................................................................................................ 25 - 29 Neli Sunarni ................................................................................................................................................. 31 - 40 Lia Nugraha, Iyus Yosef ........................................................................................................................... 41 - 47 Kiki Rizki Octaviani, Dadang Darmawan ....................................................................................... 49 - 59 Suci Tuty Putri ............................................................................................................................................ 61 - 67 Mulyanti ....................................................................................................................................................... 69 - 77 Upik Rahmi, Saeni ..................................................................................................................................... 79 - 84 Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015 Gambaran Skala Nyeri Haid pada Usia Remaja Hubungan Berat Badan Lahir dengan Rupture Perineum Persalinan Normal Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Kebersihan Tangan Petugas Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014 Hubungan antara Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II Dustira Cimahi Kualitas Hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru Berdasarkan Aspek Kepatuhan Terhadap Pengobatan di Puskesmas Padasuka Kota Bandung Gambaran Tingkat Kecemasan Remaja Putri pada Saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung 10. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Masyaraka Terhadap Pencegahan Penyakit Filariasis di RW 13 Kelurahan Dangdeur Wilayah Kerja Puskesmas Sukarahayu Kabupaten Subang JKA.2015;2(2): 17-24 ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS GISTING LAMPUNG TAHUN 2015 ABSTRAK Apri Sulistianingsih1Desi Ari Madi Yanti2 Evi Agustina3 Pengetahuan tentang gizi merupakan pengetahuan tentang hubungan konsumsi makanan dengan kesehatan tubuh. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi baik dapat memilih asupan makanan yang bernilai gizi baik dan seimbang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang gizi ibu hamil dengan status pada ibu hamil, karena setiap ibu hamil tidak semua memiliki status gizi baik tetapi ada yang memiliki status gizi kurang. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik, yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi yang saling berhubungan serta menggunakan pendekatan cross sectional dan tehnik yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah sampel yaitu 44 responden dengan cara memberikan kuesioner. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square menghasilkan nilai p value < 0,05 yaitu = 0,001, dengan demikian Ha diterima yang berarti ada hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan tentang gizi ibu hamil dengan status gizi pada ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Tahun 2015. Penelitian dari 44 responden, pengetahuan gizi ibu hamil tentang status gizi di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Tahun 2015, sudah tergolong baik karena ibu hamil sudah banyak yang mendapatkan informasi tentang status gizi tetapi hanya tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Peneliti menyarankan kepada ibu hamil untuk lebih meningkatkan pengetahuannya, serta mengikuti penyuluhan di puskesmas, kegiatan posyandu, dan pertemuan lainnya yang diadakan didaerah tersebut. Kata kunci: pengetahuan, status gizi ibu hamil Abstract Nutrition is the knowledge about the relationship of the consumption of foods with health. Pregnant women with the knowledge of good nutrition can choose food intake and nutritional value well balanced. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of the nutritional status of pregnant women in pregnant women, because every pregnant women do not all have good nutritional status, but nothing has less nutritional status. This research uses the analytic survey research design, the research aims to describe a situation or situations that are interconnected and cross sectional approach and technique used was random sampling with a sample size that is 44 respondents by giving questionnaires. Based on statistical test using chi-square test resulted in p value <0.05 is 0.001, thus Ha accepted which means there is a significant relationship between knowledge of nutrition of pregnant women with nutritional status in pregnant women in BPS Puskesmas Gisting 2015. Study of 44 respondents, knowledge of nutrition of pregnant women on the nutritional status in BPS Puskesmas Gisting 2015, has been quite good because pregnant women have a lot to gain information about the nutritional status but simply do not apply them in daily life - today. Researchers suggested to pregnant women to improve their knowledge, as well as follow counseling in health centers, growth monitoring sessions, and other meetings held in the area. Keywords: knowledge, nutritional status of pregnant women 1 Dosen STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung 2 Dosen STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung 3 Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung 17 18 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah PENDAHULUAN Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Dimasa ini ibu hamil harus mempersiapkan diri sebaik-sebaiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah faktor yang mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya antara lain: anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, prematur, perdarahan selama persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah. Faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu usia, kondisi kesehatan, aktifitas/ pekerjaan, pendapatan, dan pengetahuan tentang gizi. Kehamilan kurang dari 20 tahun secara biologis belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami guncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhapat pemenuhan nutrisi pada kehamilannya. Kurangnya pendapatan pada keluarga juga mempengaruhi pemenuhan status gizi pada ibu hamil. Terdapat penyebab tidak langsung dari kematian ibu dari sisi masyarakat antara lain tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan peran kaum ibu yang tidak menguntungkan dan tranportasi. Resiko kematian ibu makin besar dengan adanya anemia, kekurangan energi kronik (KEK) dan penyakit menular seperti malaria, tuberkolosis (TB) Hepatitis, dan HIV / AIDS. JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan ibu dengan berat badan yang normal. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan mengukur kadar Hb. Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menyebutkan bahwa kematian bayi membawa dampak bahwa status gizi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap hasil luaran janin. Pengukuran LILA pada ibu hamil dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang menderita KEK. Ambang batas LILA dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran <23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya ibu hamil mempunyai resiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah. Kejadian KEK pada ibu hamil disebabkan oleh pengetahuan terhadap gizi ibu hamil yang kurang, ketidak mampuan keluarga menyediakan makanan bergizi dan kurangnya kesadara pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandung. Ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan Bayi Berat Lahir rendah (BBLR), kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan. Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015 sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Berdasarkan SDKI 2012 tentang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kehamilan dengan KEK merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu di Indonesia sekitar (19,1%). Sekitar 30 juta wanita usia subur menderita KEK yang bila hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan BBLR. Setiap tahun diperkirakan sekitar 350 ribu bayi BBLR (≤ 2500 gram), sebagaai salah satu penyebab utama tingginya angka gizi kurang dan kematian balita. Sementara masalah gizi kurang dan gizi buruk masih tinggi, ada kecenderungan peningkatan masalah gizi lebih sejak tahun 2007. Perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu hamil, dan anak melalui peningkatan ketersediaan dan jangkauan pelayanan kesehatan berkelanjutan difokuskan pada intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil, bayi, dan anak bawah dua tahun. Kabupaten Pacitan merupakan salah satu lokasi sasaran rencana aksi dalam indikator penanganan KEK wanita usia subur. Penanganan kekurangan energi kronis wanita usia subur harus dilakukan karena jika wanita hamil dengan keadaan tersebut berisiko terjadi kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak balita. Pentingnya gizi yang baik pada ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Kondisi reproduksi yang normal tidak menderita sakit dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil, maupun saat hamil ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat dari pada ibu dengan kondisi 19 kehamilan sebaliknya. Ibu hamil yang status gizinya baik, maka janin yang dikandungnya akan baik juga dan kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin. Sebaliknya jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang baik, maka akan dapat berakibat janin lahir mati (stillborn fetus) dan bayi lahir dengan BBLR. Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan pada bulan januari - februari 2015 di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting terdapat 80 ibu yang melalukan kunjungan ANC di BPS Wilayah kerja Puskesmas Gisting didapatkan data yaitu: ibu yang melakukan kunjungan ANC yang memiliki gizi kurang sebanyak 29 ibu hamil, data tersebiut didapatkan dari hasil pengukuran LILA yaitu dibawah normal <23,5 cm. Sedangkan ibu yang melakukan kunjungan ANC yang memiliki gizi baik sebanyak 51 ibu hamil, data tersebut didapatkan dari hasil pengukuran LILA yaitu normal ≥23,5 cm (Prasurvey, BPM Wilyah Kerja Puskesmas Gisting pada bulan Januari – Februari 2015) Bedasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi pada ibu hamil di BPM Wilyah Kerja Puskesmas Gisting Lampung. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting tahun 2015 dengan jumlah 80 ibu hamil. Jumlah sampel dengan rKriteria yang diambil oleh peneliti sebagai sampel dalam penelitian ini adalah: seluruh ibu hamil yang rumus uji proporsi JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 20 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah dari Lameshow didapatkan jumlah sampel sebesar 44 orang. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada 6- 31 mei 2015 HASIL PENELITIAN Status Gizi Ibu Hamil Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan gizi ibu hamil dan mengetahui distribusi frekuensi status gizi pada ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2015. Hasil penelitian terhadap 44 responden didapatkan: Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Baik Kurang Data primer :2015 Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2015, dapat diketahui bahwa yang memiliki pengetahuan tentang gizi ibu hamil dalam katagori baik sebanyak 28 orang (63.6%), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (36.4%). Jumlah Persentase (%) 28 63,6 16 36,4 Tidak KEK Resiko KEK Jumlah Persentase (%) 24 54,5 20 Data primer : 2015 45,5 Tabel 2. Distribusi frekuensi status gizi pada ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 Berdasarkan tabel 2 Hasil penelitian dapat diketahui ibu hamil yang memiliki status gizi kurang sebesar 20 orang (45.5%) dan yang memiliki status gizi baik sebesar 24 orang (54.5%). Analisis Bivariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi pengetahuan Gizi Ibu Hamil pada Ibu hamil Dalam Memenuhi Status Gizi Distribusi frekuensi pengetahuan gizi ibu hamil berdasarkan tabel 1 dalam memenuhi status gizi di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gizi ibu hamil dengan status gizi pada ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2015. Hasil analisis bivariat didapatkan sebagai berikut : Status Gizi Pengetahuan Baik Kurang Total Tidak KEK Risiko KEK N % N % N % 21 75,0 7 25,0 28 100 3 24 18,8 54,4 13 20 81,2 45,5 Total 16 44 100 100 P-value 0R 0,001 0,077 Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 diketahui bahwa dari 44 responden dengan pengetahuan baik terdapat 7 (25.0%) responden memiliki risiko KEK dan 21 (75.0%) responden memiliki status gizi baik. Sedangkan ibu yang JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 pengetahuan kurang berjumlah 13 (81.2%) responden memiliki risiko KEK dan 3 (18.8%) memiliki status gizi baik. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan komputerisasi didapatkan P value = Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015 0,001 < ⍺ = 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan pengetahuan tentang gizi ibu hamil dengan status gizi pada ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun 2015. Hasil uji statistik didapatkan OR 0.077 artinya ibu yang memiliki pengetahuan baik sebesar 0.077 kali lebih kecil dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang untuk terkena KEK. PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitia, data dikumpul, diolah dan dianalisa hingga diperoleh hasil penelitian, maka dalam pembahasan dapat dijabarkan sebagai berikut : Pengetahuan gizi ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh responden 44 ibu hamil. Jumlah ibu dengan pengetahuan baik 28 (63.6%) sedangkan ibu dengan pengetahuan kurang 16 (36.4%). Dari hasil penelitian terlihat bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik angka kejadiannya lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang. Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang – barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia bebentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan. Menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikir manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Konsep pengetahuan manusia sesungguhnya berasal dari pengalaman manusia 21 yang diperoleh dari pancaindra atau refleksi atas yang diberikan oleh pancaindra tersebut. Selanjutnya dengan mengetahui manfaat, maka akan menyebabkan seseorang mempunyai sifat positif sehingga hasil ini dapat menyebabkan seseorang memahami materi dengan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat. Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman lingkungan sekitar dan informasi. Data diatas didapatkan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang kebutuhan gizi lebih banyak dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan kurang. Sebagian besar ibu hamil yang pengetahuannya baik mereka mendapatkan informasi dari media masa seperti televisi, radio, majalah, surat kabar. Tingginya pengetahuan tentang gizi akan membuat ibu hamil lebih cermat dalam menentukan makanan yang akan di makan oleh ibu dan janin. Adanya pengetahuan maka perilaku ibu terhadap pola makan akan lebih baik. Hasil yang didapat peneliti, pengetahuan ibu hamil tentang status gizi dipengaruhi oleh pendidikan, usia, pengalaman, dan informasi. Kurangnya penyuluhan yang didapatkan responden mengenai kebutuhan gizi selama kehamilan dari petugas kesehatan dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi. Kurangnya pengetahuan tentang status gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan ibu terkena risiko KEK, abortus, bayi lahir prematur, tetapi ada beberapa responden yang mendapat informasi dari media cetak dan elektronik sehingga mayoritas responden memiliki pengetahuan baik. Status gizi ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh responden yang berjumlah 44 ibu hamil, sebagian kecil ibu yang memiliki resiko KEK berjumlah 20 JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 22 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah (45.5%) dan sebagian besar ibu memiliki status gizi baik 24 (54.5%). Menurut Murti (2004) status gizi adalah tanda – tanda penampilan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara gizi disatu pihak dan pengeluaran oleh organisme dilain pihak yang terlihat melalui variabel tertentu. Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Penilaian status gizi pada ibu hamil dilakukan dengan pengukuran antropometri, yaitu dengan cara pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan injak, pengukuran tinggi badan dengan menggunakan microtoice dan pengukuran lingkar lengan atas menggunakan pita LILA dengan ketentuan apabila ukuran LILA kurang dari 23.5 cm dapat dikatakan menderita KEK. Dari hasil penelitian ditemukan ibu hamil yang menderita KEK adalah 20 (45.5%) dari jumlah responden 44 orang. Apabila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi diantaranya berupa anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal. Dampak kurang gizi terhadap janin dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, kematian neonatal, cacat bawaan anemia pada bayi, asfiksia dan BBLR. Ibu hamil sangat membutuhkan banyak asupan nutrisi pada saat masa kehamilan, karena untuk perkembangan janin apabila asupan nutrisi pada ibu hamil tidak terpenuhi maka akan berdampak pada janinnya yaitu dapat menyebabkan anemia, berat bayi lahir rendah dan persalinan prematur. Ibu hamil yang terkena risiko KEK JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 dikarenakan pengetahuan ibu yang kurang terhadap pemenuhan status gizi pada ibu hamil, sehingga nutrisi pada ibu hamil tidak terpenuhi. Selain faktor pengetahuan juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada ibu hamil diantaranya pendidikan, usia, dan status ekonomi juga mempengaruhi pemenuhan nutrisi pada ibu hamil ( Wibowo dan Basuki, 2006) Hubungan pengetahuan dengan status gizi Berdasarkan hasil penelitian pada 44 responden diketahui bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik dengan status gizi baik berjumlah 21 (75.0%) dan yang mengalami risiko KEK berjumlah 7 (25.0%). Sedangkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang dengan status gizi baik berjumlah 3 (18.8%) dan yang mengalami risiko KEK berjumlah 13 (81.2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0.001 sehingga p<⍺=0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti dari hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan tentang gizi ibu hamil dengan status gizi pada ibu hamil di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting. Secara statistik diperoleh nilai OR= 0.077 (CI= 0,017 – 0,351) bahwa ibu hamil dengan pengetahuan baik memiliki peluang 0,077 kali lebi kecil dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang untuk terkena risiko KEK. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang, dalam hal ini karena ibu hamil sudah banyak memanfaatkan sarana yang sudah ada. Pendidikan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil, karena ibu hamil dengan pendidikan rendah maka tingkat pengetahuannya tentang pemenuhan gizi pada ibu hamil tidak sesuai. Sebab ibu hamil dengan pendidikan Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Ibu Hamil dengan Status Gizi pada Ibu Hamil di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Gisting Lampung Tahun 2015 rendah sulit untuk menerima dan mendapatkan informasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden tentang kebutuhan gizi selama kehamilan salah satunya yaitu informasi. Hubungan bermakna antara asupan sumber energi dengan risiko KEK. Selain itu wanita yang memiliki jumlah asupan protein kurang berpeluang mengalami risiko KEK sebanyak 3,2 kali dibanding dengan wanita yang mengonsumsi energi cukup. Bahwa ibu hamil yang memiliki status gizi kurang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dalam kandungan, sehingga dapat melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Hasil penelitian Surasih (2005) salah satu penyebab munculnya gangguan gizi pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang gizi atau kurangnya pengetahuan tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari. Gizi kurang dan gizi lebih sebelum kehamilan berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan. Keadaan gizi yang kurang dan simpanan zat gizi pada ibu hamil tidak cukup, akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu. Pola makan ibu hamil yang tidak benar dapat menyebabkan gizi kurang pada ibu hamil. Kurangnya gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah, dan ibu dapat terkena infaksi. Selain itu kurangnya gizi pada ibu hamil dapat berpengaruh terhadap proses persalinan yang mengakibatkan persalinan sulit atau lama dan perdarahan setelah persalinan. Penelitian yang telah dilakukan di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Gisting diperoleh bahwa ibu dengan pengetahuan baik dapat mengalami risiko KEK. Hal ini disebabkan banyak ibu dengan pengetahuan baik tetapi dalam memenuhi 23 kebutuhan gizinya selama hamil tidak sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu juga terdapat ibu Begitu penting informasi bagi ibu hamil untuk menunjang kecukupan gizinya. Peran serta keluarga sangat diperlukan, karena saat ini keluarga dengan pengetahuan kurang tetapi memiliki status gizi yang baik. Hal ini disebabkan ibu tidak menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi saat hamil merupakan makanan yang baik untuk menunjang pemenuhan gizi selama kehamilan. Sehingga tanpa disadari gizi yang diperlukan saat masa kehamilan dapat terpenuhi. Oleh sebab itu ibu hamil dengan status gizi yang kurang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin. Begitu pentingnya informasi bagi ibu hamil untuk menunjang kecukupan gizinya. Peran serta keluarga sangat diperlukan, karena saat ini keluarga merupakan orang terdekat ibu dalam menunjang pemenuhan gizi. Dengan terpenuhinya gizi ibu selama hamil maka akan menghindarka ibu terkena risiko KEK. DAFTAR PUSTAKA Waryono. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama; 2010. Fajariani. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2013. Suhardjo. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara; 2010. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2013. Statistic Indonesia. Indonesia Demographic Health Survey. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2007. Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran: ; 2010. Departemen Kesehatan RI. Pusat Data dan JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 24 Badan Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah Informasi. Profil kesehatan Indonesia Tahun 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI 2009, 2009. Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur PJT. Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Jawa Timur 2011-2015. . Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2011. Murti. Gizi dan Penggolongan Pangan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa; 2004. Notoadmojo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003. N N. Teori – teori Sosiolog. Bandung: Widya Padjajaran; 2009. Notoadmojo S. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003. Mubarak WI, Chayatin, Rozikink, Supriadi. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; 2012. JKA | Volume 2 | Nomor 2 | Desember 2015 Murti. Gizi dan Penggolongan Pangan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa; 2004. Gibson R. Principle of Nutritional Assesment. London: Oxford; 2005. Kalaivani. Prevalence & consequence of anemia in pregnancy. Indian J Med Res. 2009;130:7. Popa AD, Nita O, Graur LI, Popescu RM, Bornariu CE. Nutritional Knowledge as a Determinant of Vitamin and Mineral Supplementation During Pregnancy. BMC Public Health. 2013;13(1105):10. Ausa. Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian KEK Pada ibu. Makasar: Universitas Hasannudin; 2013. Hanafi. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2009. Almatsier. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2012. Adriani. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kharisma Putra Utama; 2012.