KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

advertisement
KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN
UMUR, PARITAS, DAN PENDIDIKAN
Agustin tri Mayasari*, Hermina Humune*
*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pendahuluan : Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang mengalami
kekurangan gizi (kaloridan protein) berlangsung lama ditandai berat badan < 40 kg dengan
LILA-nya < 23,5 cm. Dari hasil studi pendahuluan pada 10 ibu hamil di BPS Enny Juniati
Surabaya didapatkan 60 % mengalami KEK. Tujuan penelitianya itu menggambarkan KEK
pada ibu hamil berdasarkan umur, paritas, dan pendidikan. Metode : Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif pengambilan sampel menggunakan teknik non probability
sampling dengan sampel jenuh yaitu seluruh populasi ibu hamil periode Januari-April 2014
sebesar 240 orang, menggunakan data sekunder kemudian dilakukan tabulasi frekuensi dan
tabulasi silang. Hasil : Hasil penelitian disimpulkan bahwa KEK pada ibu hamil dipengaruhi
umur, paritas, pendidikan. Dimana dengan umur yang produktif, paritas yang tinggi dan
pendidikan dasar maka proporsi kejadian KEK pada ibu hamil cukup tinggi. Diskusi :
Penyuluhan tentang kunjungan rutin hamiluntuk mendeteksi adanya komplikasi kehamilan
termasuk KEK dan pentingnya asupan nutrisi saat hamil penting diberikan bagi ibu hamil.
Kata Kunci : KEK, Umur, Paritas, Pendidikan
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan permulaan suatu
kehidupan baru-suatu periode pertumbuhan.
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor
yang ikut mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kemiskinan, kurang
pendidikan, lingkungan yang buruk, kebiasaan
makan, dan kondisi kesehatan yang buruk
akan terus berpengaruh pada status gizi dan
pertumbuhan dan perkembangan janin
(Bobak, 2004).
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan
seimbang dalam bentuk variabel tertentu atau
perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel
tertentu (Supriasa, 2002). Status gizi ibu hamil
adalah suatu keadaan keseimbangan atau
perwujudan nutrisi pada ibu hamil.
Empat masalah gizi utama di Indonesia
yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK),
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA) dan
Anemia Gizi Besi (AGB). Kurang energi
kronis (KEK) adalah keadaan dimana
seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori
dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. Dengan ditandai berat badan kurang
dari 40 kg atau tampak kurus dan dengan
LILA-nya kurang dari 23,5 cm (Depkes,
1999). Di Indonesia ibu hamil yang menderita
Kekurangan Energi Kronik (KEK) (Lingkar
Lengan Atas < 23,5 cm) masih tinggi yaitu
35% dari hasil survei yang dilakukan terhadap
ibu hamil paska sensus tahun 1999 dan 24%
dari hasil survei kesehatan tahun 2000. Ibu
hamil yang menderita kurang energi kronis
mempunyai resiko kematian ibu mendadak
pada masa perinatal atau resiko melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada
keadaan ini banyak ibu yang meninggal
karena
perdarahan,
sehingga
akan
meningkatkan angka kematian ibu dan bayi
(Chinue, 2009).
Status
kesehatan
dan
gizi
ibu
kemungkinan sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Kehamilan dengan jarak
yang pendek dengan kehamilan sebelumnya
(kurang dari 2 tahun) dapat mempengaruhi
status gizi ibu hamil terutama dalam pola
pemilihan
makanan.
Paritas
dimana
kehamilan memerlukan tambahan zat gizi
untuk meningkatkan jumlah sel darah merah,
membentuk sel darah merah, janin dan
plasenta, makin sering seorang wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan akan
makin banyak kehilangan cadangan zat gizi
tubuh sehingga ibu akan kekurangan zat gizi,
dan usia hamil, usia muda perlu tambahan gizi
yang banyak karena selain digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri
juga berbagi dengan janin yang dikandung.
Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi
yang besar juga karena fungsi organ yang
makin melemah dan diharuskan untuk bekerja
maksimal maka memerlukan tambahan energi
yang cukup guna mendukung kehamilan yang
sedang
berlangsung.
Faktor-faktor
predisposisi yang menyebabkan kurang energi
kronis pada ibu hamil yaitu adalah faktor
sosial ekonomi (pendapatan keluarga,
pendidikan), faktor biologis (usia hamil, jarak
kehamilan, paritas), faktor pola konsumsi dan
faktor perilaku (Sophia, 2009).
Kurang energi kronik pada saat
kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun
pada janin yang dikandungnya. Pengaruh
kurang energi kronis pada ibu yaitu akan
terjadi KKP (Kurang Kalori Protein), anemia,
produksi ASI berkurang, pada persalinan
pengaruhnya
pada
persalinan
dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature),
perdarahan. Terhadap janin
antara lain
menimbulkan keguguran/abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) (Purwitasari, 2009).
Dalam menanggulangi masalah dan
mencegah dampak dari kurang energi kronis
pada ibu hamil, maka diperlukan upaya
pencegahan supaya ibu hamil tidak
mengalami kurang energi kronis yaitu
mengusahakan agar ibu hamil memeriksakan
kehamilan secara rutin sejak hamil muda
untuk mendeteksi secara dini kejadian kurang
energi kronis, dan penyuluhan tentang asupan
nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau deskriptif tentang
suatu keadaan secara objektif. ( Notoatmodjo,
S.,
2005).
Dalam
hal
ini,
akan
menggambarkan tentang kejadian Kurang
Energi Kronis ibu hamil berdasarkan umur,
paritas dan pendidikan.
Penelitian
ini
dilakukan
pada
pengambilan data bulan April – Agustus 2014
bertempat di BPS Enny Juniati Surabaya.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
jumlah ibu hamil di BPS Enny Juniati
Surabaya sebanyak 240 orang. Besar sampel
sebanyak 240 orang, menggunakan teknik
sampling Non Probability sampling dengan
teknik sampling jenuh. Dan variabel dalam
penelitian ini adalah kurang energi kronis
pada ibu hamil, umur, paritas dan pendidikan.
Pengambilan
data
didapat
dari
penelusuran data sekunder yaitu dari buku
Kohort Ibu Hamil periode Januari-April 2014.
Data yang diperoleh kemudian di tabulasi dan
dianalisis dengan membuat tabulasi frekuensi
dan tabulasi silang.
HASIL DAN PENELITIAN
Distribusi
ibu
hamil
yang
memeriksakan kehamilnannya di BPS Enny
Juniati didapatkat hasil ada 70 orang (29,17%)
yang mengalami KEK dan yang berdasarkan
umur adalah mayoritas mayoritas umur ibu
hamil berada pada 20-35 tahun yaitu 124
orang (51,67%). Sedangkan Distribusi ibu
Hamil berdasarkan Paritas menunjukkan
bahwa mayoritas ibu hamil Multipara yaitu
sebesar 100 orang (41,67%), sementara itu
Distribusi Ibu hamil berdasarkan pendidikan
didapatkan data mayoritas ibu hamil
berpendidikan menengah yaitu sebanyak 129
orang (53,75%).
Dari data kejadian kehamilan dengan
KEK yang terjadi di BPS Enny Juniati,
dilakukan tabulasi silang antara kejadian KEK
dengan Umur Ibu Hamil seperti yang di
tampilkan pada Tabel 1. Tabulasi Silang
Umur Ibu Hamil dengan Kejadian KEK di
BPS Enny Juniati Surabaya Periode Januari April Tahun 2014. Didapatkan data bahwa ibu
hamil yang mengalami KEK mayoritas
berumur < 20 tahun sebesar 46,51%.
Tabel 1 Tabulasi Silang Umur Ibu Hamil
dengan Kejadian KEK di BPS Enny
Juniati Surabaya Periode Januari April Tahun 2014.
Status Gizi
Umur
Jumlah
KEK
Tidak KEK
(tahun
)
%
%
%



< 20
4 46,5 46 53,4 86 10
0
1
9
0
20-35
2 23,8 80 76,1 10 10
5
1
9
5
0
> 35
5 10,2 44 89,8 49 10
0
0
0
Jumla
h
7
0
29,1
7
17
0
70,8
3
24
0
10
0
Sumber:Data Sekunder Yang Diolah Oleh Peneliti.
Sedangkan hasil tabulasi silang antara
antara Paritas dan Kejadian KEK dilihat pada
tabel 2. dibawah ini.
Tabel 2 Tabulasi Silang Paritas dengan
Kejadian KEK di BPS Enny
Juniati Surabaya Periode Januari April Tahun 2014
Status Gizi
Jumlah
KEK
Tidak
Paritas
KEK
%
 %

 %
Primipara
1 19, 45 80, 56 10
1 64
36
0
Multipara
3 34, 75 65, 11 10
9 21
79
4
0
Grandemulti 2 28, 50 71, 70 10
para
0 57
43
0
Jumlah
7 29, 17 70, 24 10
0 17
0
83
0
0
Sumber: Data Sekunder
Peneliti
Yang Diolah Oleh
Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa
disimpulkan ibu hamil yang mengalami KEK
mayoritas paritas multipara sebesar 34,21%.
Hasil tabulasi silang antara Pendidikan
Ibu Hamil dan Kejadian KEK dapat dilihat
pada tabel 3. dibawah ini
Tabel 3. Tabulasi Silang Pendidikan Ibu
Hamil dengan Kejadian KEK di
BPS Enny Juniati Surabaya Periode
Januari - April Tahun 2014
Status Gizi
Jumlah
KEK
Tidak
Pendidik
KEK
an
%
%
%



Dasar
3 30,5 82 69,4 11 10
6
1
9
8
0
Menenga 2 30,1 58 69,8 83 10
h
5
2
8
0
Tinggi
9 23,0 30 76,9 29 10
8
2
0
Jumlah
7 29,1 17 70,8 24 10
0
7
0
3
0
0
Data Sekunder Yang Diolah Oleh Peneliti
Berdasarkan Tabel 3, dapat disimpulkan
bahwa bahwa ibu hamil yang mengalami
KEK mayoritas memiliki pendidikan dasar
sebesar 30,51%.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ibu hamil yang
memeriksakan diri di BPS enny juniati teryata
ditemukan kejadian KEK yang cukup
signifikan. kejadian Kurang Energi Kronis
(KEK) yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
infeksi, sosial ekonomi (pendapatan keluarga,
pendidikan), faktor biologis (usia hamil, jarak
kehamilan, paritas), faktor pola konsumsi dan
faktor perilaku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas umur ibu yang mengalami
kehamilan dengan KEK adalah < 20 th. Hal
ini berhubungan dengan kematangan sistem
reproduksi pada usia tersebut seorang wanita
dilarang untuk hamil karena organ reproduksi
yang kurang sempurna juga karena kurangnya
kematangan dalam berfikir
Dari hasil analisis didapatkan bahwa
pada ibu hamil KEK mayoritas paritas
multipara atau ibu hamil yang pernah
melahirkan bayi 2-4 kali. Hal ini hal ini terjadi
ibu kurang peduli akan nutrisi yang
dikonsumsi karena sudah beberapa kali hamil
dan melahirkan pernah hamil maka
kemungkinan banyak akan ditemui keadaan
kesehatan terganggu (anemia, kurang gizi).
Hasil penelitian ibu hamil dengan KEK
berdasarkan Pendidikan menunjukkan bahwa
meyoritas berpendidikan dasar. Hal ini
dikarenakan makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, makin mudah menerima informasi
sehingga makin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki mengenai gizi selama hamil.
Pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilainilai yang baru diperkenalkan termasuk
mengenai gizi selama hamil
Dalam menanggulangi KEK pada ibu
hamil, maka dilakukan upaya pencegahan dan
pengobatan yaitu mengusahakan agar ibu
hamil memeriksakan kehamilan secara rutin
sejak hamil muda untuk mendeteksi secara
dini kejadian kurang energi kronis,
memberikan penyuluhan tentang makanan
bergizi pada ibu hamil, pemberdayaan
ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu
memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama
dalam mencukupi kebutuhan akan makanan
bergizi. Peningkatan variasi dan jumlah
makanan. Oleh karena itu kandungan zat gizi
pada setiap jenis makanan berbeda-beda, dan
tidak ada satu pun jenis makanan yang
mengandung zat gizi secara lengkap, maka
untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar
zat gizi diperlukan konsumsi makanan yang
beragam. Selain itu, karena kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya pada ibu hamil dan ibu
menyusui meningkat maka jumlah konsumsi
makanan mereka harus bertambah. Kebutuhan
energi pada saat hamil meningkat sehingga
pengurangan beban kerja pada wanita sangat
dibutuhkan.
Maka
penting
dilakukan
adanya
pemeriksaan hamil yang rutin serta
penyuluhan atau pendidikan tentang gizi
penting sebelum dan selama hamil yang dapat
mempengaruhi hasil kehamilan sehingga
kejadian kejadian KEK yang merupakan
penyakit menahun dapat dicegah dan
diminimalisirkan terutama pada ibu hamil
maupun wanita usia subur.
perdarahan. Terhadap janin
antara lain
menimbulkan keguguran/abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) (Purwitasari, 2009).
Maka dari itu, Dampak dari persalinan bekas
operasi Sectio Caesarea adalah masa
penyembuhan yang relatif lama dan pada
persalinan berikutnya cenderung akan
melahirkan secara Sectio Caesarea lagi
(Health Medical, 2008). Maka dari itu, untuk
mengurangi atau mencegah kejadian KEK
seorang ibu hamil harus rutin memeriksakan
kehamilan pada petugas kesehatan untuk
mendeteksi adanya KEK pada kehamilan
selain itu, petugas kesehatan diharapkan
memberi konseling bagi ibu hamil tentang gizi
sebelum dan selama hamil, dampak KEK,
gejala
KEK,
pencegahan
serta
penanganannya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas ,
dapat disimpulkan bahwa kejadian Kurang
Energi Kronis (KEK) yang terjadi pada ibu
hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Umur, Paritas dan Pendidikan. Umur
dianggap penting karena ikut menentukan
prognosa dalam kehamilan karena dapat
mengakibatkan kesakitan baik pada ibu
maupun
janin.
Paritas
juga
dapat
mempengaruhi karena pada ibu yang sering
melahirkan cenderung akan ditemui keadaan
kesehatan terganggu (anemia, kurang gizi),
kekendoran dinding rahim, hal ini akan
mengakibatkan
penyulit
pada
masa
kehamilan, bersalin dan nifas. Pendidikan,
makin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
makin mudah menerima informasi sehingga
makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki.faktor pola konsumsi dan faktor
perilaku.
Saran
Dampak dari Kurang energi kronik pada
saat kehamilan dapat berakibat pada ibu
maupun pada janin yang dikandungnya.
Pengaruh kurang energi kronis pada ibu yaitu
akan terjadi KKP (Kurang Kalori Protein),
anemia, produksi ASI berkurang,
pada
persalinan pengaruhnya pada persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature),
KEPUSTAKAAN
Anonim, 2012.
(http://apps.umsurabaya.ac.id/digilib/fil
es/disk1/7/perpustakaan%20umsurabay
a--dwifitriya-350-1-pendahul-n.pdf)
diakses 15 April 2014
Anonim, 2012.
(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/1
32/jtptunimus-gdl-astritunju-6552-2babi.pdf) diakses 16 April 2014
Anonim, 2012. (http://www.greenebookshop.net/jurnal-masalah-gizi-ibuhamil-pdf-free-download/) diakses 16
April 2014
Adriani, 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Arikunto,
Suharsini.
2010.
Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan.
Jakarta : EGC.
Badriah, Dewi L, 2011. Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi. Bandung : Refika Aditama
Bobak, Irene M. 2004. Buku Ajar
Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC.
Bobak, I.M., Lawdermilk, D.L dan Jensen,
M.D., 2004. Perawatan Maternitas dan
Ginekologi. Bandung : YIA-PKP
Budijanto, D., 2006. Metodologi Penelitian.
Surabaya : P3SKK.
Budijanto, Didik. 2012. Metode Penelitian.
Surabaya : Depkes RI.
Chinue, 2009 Perhitungan Kebutuhan Gizi.
Malang : Media Group.
Depkes RI. 1996. Pedoman Penaggulangan
Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis.
Jakarta : Direktorat Pembinaan
Kesehatan Masyarakat
Depkes. 2013. RISKESDAS 2013. Jakarta.
Tersedia
di
http://depkes.go.id/downloads/riskesdas
2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
(Diakses tanggal 15 April 2014).
Dinkes. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur.
Tersedia
di
http://www.dinkesjatim.go.id (Diakses
tanggal 15 April 2014).
Hidayat, A.A.A., 2007. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Istiany, D dan Rusilanti, 2013. Gizi Terapan.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Medforth, 2006. Oxford Handbook of
Midwifery.Diterjemahan dari bahasa
Inggris oleh Devi Yulianti. J akarta :
EGC.
Merryana, A, 2012. Peranan Gizi dalam
Siklus Kehidupan, Yogyakarta :
Prenada Media Group
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri
Jilid I. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S.,
2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Nurchasanah, 2009. Ensiklopedi Kesehatan
Wanita. Yogyakarta : Familia
Nurlaela.
2013.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi Kejadian KEK Ibu
Hamil.
Tersedia
di
http://adamnurlaela.blogspot.com/2013/
07/hubungan-tingkat-pendidikandan.html diakses 10 April 2014
Nursalam,
2000.
Metodelogi
Riset
Keperwatan. Jakarta: Info Medika.
Nursalam, 2008. Metode Penelitian. Jakarta :
CV. Sagung Seto.
PERSAGI, 2009. Kamus Gizi. Jakarta : Buku
Kompas
Prawirohardjo,
Sarwono.
2010.
Ilmu
Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.
Purnomo, W dan Bramantoro T., 2012. 36
Langkah Praktis Sukses Menulis Karya
Tulis Ilmiah. Surabaya : Revka Petra
Medika
Purwitasari, D dan Maryanti D., 2009 Gizi
dalam
Kesehatan
Reproduksi.
Yogyakarta. Nuha Medika
Putra, SR, 2013. Pengantar Ilmu Gizi dan
Diet. Yogyakarta : D – Medika
Setiadi, 2007. Konsep Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Sibagariang,
E.E.,
2010.
Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta : Trans Info
Media
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak.
Jakarta : EGC.
Sulistyoningsih, 2011. Gizi untuk Kesehatan
Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu
Solihin Pudjiadji, 2000. Ilmu Klinis Gizi.
Jakarta.Balai
Penerbit
Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Suparyanto,
2010.
http://dr.suparyanto.blogspot.com
diakses tgl 18-04-2013
Rochjati,Poedji. 2003. Skrining Antenatal
Pada Ibu Hamil. Surabaya : FK UNAIR
Wijono, 2009. Manajemen Perbaikan Gizi
Masyarakat-Kebijakan dan StrategiPendekatan Kesehatan Komunitas.
Surabaya : Duta Prima Airlangga
Waryono, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta
: Pustaka Rihama
Download