Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CV. SARANA MAKMUR SEJAHTERA SURABAYA Dienul Jihad [email protected] Nurul Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The aimed of this research is find out the influence of marketing mix which consist of product variable, price, promotion, and distribution channels both simultaneously and partially towards purchase decisions at CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya, also to find out the dominant variable which is influence of purchase decisions at CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Type of this research used is quantitative research. The data collection used is primary and secondary data which is the data collection method by using purposive sampling method. The data analysis technique used is multiple regression analysis. Based on the result of the research it can be concluded that the independent variable (product variable, price, promotion, and distribution channels) are significantly influence both simultaneously and partially towards purchase decisions and the dominant variable is distribution channels it indicated with the correlation coefficient value of the distribution channels is greater than product, price and promotion variable. Key Words: Marketing Mix, Purchase Decisions, and Rergression Coefficient. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, harga, promosi, dan saluran distribusi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya, serta untuk mengetahui variabel mana yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Jenis penelitian ini yang digunakan pada penelitian ini adalah bersifat kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan metode pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, obesrvasi, dan kuesioner. Teknik analisa data pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (produk, harga, promosi, dan saluran distribusi) berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian dan variabel yang berpengaruh dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel saluran distribusi, karena nilai koefisien korelasi lebih besar dari variabel produk, harga, promosi. Kata-kata Kunci: Bauran pemasaran, Keputusan Pembelian, dan koefisien regresi PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya agar dapat memenangkan persaingan yang dihadapi. Pasar semakin berorientasi pada keinginan pelanggan yang semakin bervariasi. Maka seluruh perusahaan akan bersaing untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut, Hal ini akan mengakibatkan semakin banyaknya ragam produk yang beredar dipasar dan akan mengakibatkan semakin banyaknya konsumen dalam memilih dan mempergunakan barang-barang yang ditawarkan produsen sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. 1 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 2 Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat dan dapat pula mencapai tujuan yang diinginkan, setiap produsen wajib memperhatikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen karena pada dasarnya konsumen akan membeli suatu produk yang akan memuaskan keinginannya, sehingga dalam jangka panjang perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh strategi pemasaran. Perusahaan menyadari bahwa untuk mencapai jumlah penjualan yang tinggi perlu usaha sungguh-sungguh di bidang pemasaran sebab pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Disamping kegiatan lainnya yaitu di bidang produksi, administrasi, keuangan, dan personalia yang satu sama lainnya mempunyai kaitan yang sangat erat. Dalam hal ini maka usaha pemasaran yang menunjang keberhasilan perusahaan haruslah didasarkan pada konsep pemasaran yang mengarah pada sasaran pasar yang dituju. Saat ini perkembangan persaingan pasar sepeda motor semakin kompleks. Hal ini disebabkan oleh pengaruh trend yang terjadi di masyarakat dan semakin banyak pilihan yang tersedia di pasar. Semakin kompleksnya pasar sepeda motor membuat suatu perusahaan perlu memahami konsumen, terutama dengan memberikan pelayanan jasa yang terbaik untuk pelanggannya. Para pelanggan akan mencari produk, berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Salah satu dari konsep manajemen pemasaran terpenting adalah produk. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk bukan hanya sesuatu yang bisa diraba (tangible), namun juga termasuk didalamnya adalah faktor yang intangible, seperti laba, kualitas maupun konsep rancangan produk itu. Harga mempunyai banyak fungsi dalam kaitannya dengan produk. Harga bisa diartikan sebagai pengorbanan atas pemuas (barang) yang dibeli. Selain itu harga juga bisa digunakan alat untuk segmentsi produk. Harga juga bisa digunakan untuk citra produk. Produk dengan harga tinggi umumnya dicitrakan sebagai produk high class dengan mutu baik. Sedangkan produk dengan harga rendah biasanya dictrakan sebagai produk dengan kualitas rendah. Walaupun begitu harga yang baik adalah harga yang dapat digunakan untuk menilai manfaat produk yang dibeli. Harga diharapkan sepadan dengan nilai produk yang dibeli konsumen. Keberhasilan produk untuk diterima dengan baik oleh pelanggan adalah promosi. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Persaingan motor dengan brand kuat seperti Honda, Kawasaki, maupun Suzuki telah menjadikan persaingan menjadi sedemikian ketat. Gencarnya promosi, tawaran harga yang kompetitif, kualitas produk, maupun pelayanan purna jual yang ditawarkan oleh merk dan membuat motor Yamaha harus juga meningkatkan kebijakan-kebijakan baik dari sisi produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Apalagi serangan terhadap pasar motor juga datang dari produk- produk Cina yang lebih dikenal dengan Mochin (Motor Cina) dengan keunggulan harga yang sangat rendah, dan desain tiruannya membuat pangsa pasar motor di Surabaya semakin sesak. Oleh karena itu Dealer dari motor Yamaha harus mengantisipasi terhadap semua kebijakan persaingan tersebut. Oleh sebab dengan memperhatikan keadaan dan fenomena ketatnya persaingan bisnis motor di Surabaya. Berkaitan dengan masalah produk, harga, promosi, dan saluran distribusi maka menarik untuk menganalisis persaingan bisnis penjualan sepeda motor di Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 3 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti dan kajian lebih mendalam tentang sejauh mana marketing mix mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merk Yamaha, untuk kemudian dijadikan sebagai penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada CV. Sarana Makmur Sejahtera“. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Tinjauan teoritis Pemasaran Pengertian. Menurut Philip Kotler (2007:7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dari pengertian ini, pemasaran menurut Philip Kotler merupakan suatu proses penukaran produk atau perpindahan hak milik, dalam hal ini adalah pertukaran benda-benda yang benilai bagi manusia berupa barang dan jasa serta uang untuk kelangsungan hidupnya. Aktivitas pemasaran memiliki peranan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena kegiatan pemasaran tidak hanya ditujukan untuk menciptakan suatu perputaran siklus bisnis, namun lebih dari pada itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, kegiatan pemasaran juga dijadikan perangkat untuk mengantar perusahaan mencapai tujuan dan target yang diharapkan. Bauran Pemasaran Pengertian. Menurut Buchari Alma (2008:265), Marketing mix ialah “Suatu usaha mencari kombinasi yang memberikan hasil maksimal dari segala unsur-unsur produk, distribusi, harga dan komunikasi”. Ke empat unsur ini dikenal dengan istilah 4 P yaitu (product, place, price, promotion). Produk Pengertian. Di dalam kondisi persaingan, sangatlah berbahaya bagi sebuah perusahaan bila hanya mengandalkan produk tanpa usaha untuk mengembangkannya. Oleh karena itu di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan market share perlu mengadakan penyempurnaan dan pengembangan produk yang di hasilkan lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna, daya pemuas, serta daya tarik yang lebih besar. Untuk itu, peran produk sangat menentukan keinginan konsumen tersebut sehingga akan tercapai suatu kepuasan tersendiri bagi konsumen (Rodhiah, 2007). Produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama menurut Tjiptono (2008:98) yaitu: (1) Barang. Ditinjau dari aspek daya tahannya, Barang tahan lama (Durable Goods) dan Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods), Ditinjau berdasarkan tujuan konsumsi, Barang konsumsi (consumer’s goods) dan Barang industri (industrial’s goods); (2) Jasa. Jasa adalah produk yang tidak berwujud dan tidak berpindah kepemilikan yang biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen, (Kotler 2007:486). Mis: Salon Kecantikan, Rumah Sakit, Universitas, Biro Konsultasi Manajemen dan sebagainya. Atribut produk menurut Kotler dan Armstrong (2009:347) yaitu: (1) Kualitas produk pada saat berlakunya suatu konsep produk (product concept); (2) Gaya dan Desain Produk lebih luas dibandingkan gaya. Harga Pengertian. Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan Menurut Kotler dan Amstrong dalam bukunya Widjaja (2009:78), kebijakan penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 4 mempengaruhi total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentuan menurut posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan. Pada tingkat ingin membeli harga menjadi faktor yang diperhatikan oleh pembeli. (Goni, 2007:87), Penetapan harga harus sudah dipikirkan ketika produk masih berada dalam taraf pengembangan dan bukannya setelah produk itu ada. Strategi penetapan harga seharusnya diletakkan dalam perspektif jangka panjang. Strategi yang tepat bukan hanya akan memperkuat kesehatan perusahaan, tetapi juga menjadi sarana penting pertumbuhan perusahaan. Basu Swastha dan Irawan, (2008:242) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penetapan harga adalah sebagai berikut: (a) Keadaan Perekonomian; (b) Penawaran dan Permintaan; (c) Elastisitas Permintaan; (d) Persaingan; (e) Biaya; (f) Tujuan manajer; dan (g) Pengawasan Pemerintah. Promosi Pengertian. Promosi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran dan dikenal sebagai unsur dari bauran pemasaran (marketing mix). Promosi sangat diperlukan oleh perusahaan karena disatu pihak meyakinkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan sedangkan, dipihak lain sangat menentukan suksesnya perusahaan menghadapi persaingan di pasar Swastha dan Irawan (2008:349) mengatakan, promosi sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan permintaan. Craven dalam bukunya Widjaja (2008:77) mengemukakan, market targets dan positioning strategy merupakan acuan untuk pengambilan keputusan dalam promosi. Jenis-Jenis Promosi yaitu: (a) Periklanan (advertising); (b) Penjualan personal (personal selling); (c) Promosi penjualan (sales promotion); (d) Hubungan masyarakat (public realition); dan (e) Pemasaran langsung (direct marketing). William J.Stanton menyatakan four factors that should into account in deciding on the promotional mix are (Alma, 2007:179): (a) The amount of money available for promotion; (b) The nature of the market; (c) The nature of product; and (d) The stage of the products life cycle. Saluran Distribusi Pengertian. Saluran distibusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri (Dharmmesta, 2007). Oleh karena itu distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution). Menurut Mc Leod dalam bukunya Widjaja (2009:81), lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga akan menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi mahal. Bentuk-bentuk dari saluran distribusi: (a) Saluran langsung; (b) Saluran satu tingkat; dan (c) Saluran dua tingkat. Faktor-faktor Penentu Saluran Distribusi Yang Optimal menurut (Madura, 2007:222): (1) Kemudahan transpotasi; (2) Tingkat Standarisasi; (3) Pesanan Melalui Internet; dan (4) Tingkat Cakupan Pasar, dapat diklasifikasikan menjadi: (a) distribusi intensif; (a) distribusi selektif; dan (a) distribusi eksklusif (Madura, 2007:224). Keputusan pembelian Pengertian. Menurut Supranto dan Limakrisna (2007:211), Pengambilan keputusan konsumen merupakan memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif atau dimana konsumen sebenarnya memilih antara alternatif perilaku berkenaan dengan objek tersebut. Konsumen membuat keputusan tentang perilaku mana yang cocok untuk mencapai tujuan atau keinginan. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 5 Rerangka Pemikiran Pengertian. Menurut Uma Sekaran bukunya Bussines Research (2007) mengemukakan bahwa, rerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Perumusan Hipotesis Dalam setiap penelitian ilmiah setelah menentukan rumusan masalah, maka perlu untuk mengajukan hipotesis. Hipotesis adalah jaawaban sementara atau anggapan mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar keputusan pemecahan persoalan yang perlu diuji kebenarannya dalam penelitiannya tersebut. (Supranto,2009). Berdasarkan pengertian hipotesis dan hubungannya dengan rumusan masalah serta berdasarkan tinjauan teori yang telah disampaikan tersebut di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: (a) diduga product, price, promosi, and distribution channels secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera, (b) diduga product, price, promosi, and distribution channels secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera, dan (c) diduga distribution channels bepengaruh paling dominan dari pada variabel product, price,and promosi. METODA PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Jenis Penelitian. Dengan menggunakan metoda survey, Menurut Nazir (2009:63) survey adalah Suatu kegiatan penelitian yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian. Menurut Sugiyono (2008:72) definisi populasi: “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya“. Berkenaan dengan itu, maka populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli di Dealer CV. Sarana Makmur Sejahtera dalam kurun periode tertentu. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sample menggunakan random sampling atau pengambilan sampel secara acak adalah metode yang memberikan peluang sama pada semua elemen populasi untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2010:120). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli sepeda motor Yamaha CV. Sarana Makmur Sejahtera Berdasarkan data bulan Juli sampai dengan Agustus 2012 jumlah pembeli sebanyak 43 orang. Menurut Notoatmodjo yang disitir oleh Setyorini (2007: 41) untuk mengetahui ukuran sampel yang bisa didapat berdasarkan rumus sederhana yaitu: N n = Nd² + 1 Dimana: N : besarnya populasi n : besarnya sampel d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan 10%. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 6 Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 43 dengan mengambil tingkat kepercayaan (d) = 10%, sebagai berikut: N n = Nd² + 1 43 n = (43) (0.10)² + 1 43 = 100,2 = 30,07 = 30 Mengacu kepada pendapat para ahli tersebut diatas, maka sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang. Teknik Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: Jenis Data. Menggunakan Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari perhitungan jawaban-jawaban responden atas kuesioner, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sumber Data. Pada penelitian ini menggunakan sumber (1) data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah langsung dari subyek penelitian, berupa hasil wawancara langsung kepada narasumber sehubungan dengan penelitian yang dilakukan dan (2) data sekunder, yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti atau yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. Bisa berupa gambaran umum perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan lain sebagainya. Teknik Pengambilan Data. Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan (Library Study) dan studi kasus dan lapangan (Case and Field study) yang meliputi wawancara (interview) dan kuesioner (Questionare). Teknik atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner berupa sejumlah daftar pertanyaan secara sistematis kepada para responden yang dijadikan obyek penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tidak berstruktur, yaitu responden bebas memberikan tanda atau mengisi tanda (checklist) menurut skala yang telah ditentukan. Skala pengukuran nilai variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk skala likert. Menurut Sugiyono (2008:132) mengemukakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Pengertian. Adalah segala sesuatu yang berbentuk sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Menurut Sugiyono (2008:59). Variabel yang digunakan dalam penelitian Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 7 dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Variabel bebas (independent variable) pada penelitian ini adalah adalah product (X1), price (X2), promotion (X3), dan distribution channels (X4); (2) Variabel terikat (dependent variable) pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Definisi Operasional Variabel Variabel bebas (independent variable) a. Product atau Produk (X1). Adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan pasar sebagai pemenuhan kebutuhannya. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: kehandalan mesin, desain produk, variasi produk, dan bahan bakar irit. b. Harga atau Price (X2). Adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga yang kompetitif dibandingkan produk lain sejenis, keterjangkauan harga produk, dan diskon harga. c. Promotion atau Promosi (X3). Adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh dealer untuk menginformasikan, menonjolkan atau pun membujuk konsumen untuk mengetahui, tertarik dan melakukan aktifitas pembelian atas dealer motor Yamaha. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: promosi lewat iklan, promosi lewat penjualan, promosi lewat publisitas, dan promosi personal selling. d. Distribution channels atau saluran distribusi (X4). Aadalah tempat atau sarana yang mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: lokasi strategis, mudah dijangkau, suasana aman, dan pengiriman produk yang cepat dan tepat. Variabel terikat (dependent variable) Purchase decision atau keputusan pembelian (Y). Adalah Pengambilan keputusan konsumen merupakan memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: kualitas terjamin, purna jual tinggi dibandingkan merk lain, harga terjangkau, dan variasi model inovatif. Teknik Analisis data Teknik analisis data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Tahapan Analisis Data Tahapan analisa data pada penelitian ini yaitu: (a) analisis kualitatif adalah suatu analisis yang dibuat berdasarkan data dalam bentuk uraian dan hanya dapat diukur secara langsung; dan (b) analisis kuantitatif adalah suatu bentuk analisis yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik tertentu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan program statistik komputer SPSS (Statistical Program for Social Science) 16.0. Tahapan-tahapan dari analisis kuantitatif adalah: editing (pengeditan), coding (pengkodean), scoring (pemberian skor), dan tabulating (tabulasi). Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara variabel terikat (variabel yang dijelaskan) dan variabel bebas (variabel yang menjelaskan). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh product (X1), price (X2), promotion (X3), dan distribution channels (X4), terhadap keputusan pembelian(Y). Y = α + 1X1 + 2X2+ 3X3 + 4X4 + 5X5 + e Keterangan: Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 8 Y = keputusan pembelian X1 X2 X3 X4 e = = = = = = = Kostanta Koefisien Regresi product price promotion distribution channels Standart Error Uji Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Pengertian. adalah suatu ukuran yang menunjukan keaslian atau kevalitan suatu instrument. Instrument penelitian dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) mengemukakan bahwa valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu instrument dikatakan valid jika mempunyai validitas tinggi yaitu correlation r hitung > r tabel sebaiknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah dengan nilai correlation r hitung. b. Uji Reliabilitas Pengertian. dapat diartikan tentang sejauh mana pengukuran dapat memberikan suatu hasil yang relatif sama jika dilakukan pengukuran kembali pada subyek penelitian yang sama, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa pengukuran, atau dengan kata lain jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Menurut (Suharsimi Arikunto,2009) yang dimaksud dengan reliabilitas adalah “menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu”. Pengujian reliabilitas dapat menggunakan metode Cronbach Alfa, dengan kriteria Cronbach Alfa dari masing-masing variabel lebih dari 0,6 maka alat ukur dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel. Uji Asumsi Klasik. Persamaan regresi linier berganda harus bersifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE), artinya hasil analisis tidak boleh bias. Oleh karena itu perlu dilakukan uji asumsi klasik terhadap variabel independen, karena salah satu syarat uji regresi adalah data harus memenuhi beberapa asumsi dasar (klasik). Menurut Ghozali (2006:91) mengemukakan bahwa uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolonieritas dan autokorelasi. a. Normalitas Pengertian. Uji normalitas menurut Imam Ghozali (2007:110) bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat normal probability plot yang Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 9 membandingkan distribusi komulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya Yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statisk non-parametik kolmogrov-smirnov (K-S) dengan I-sampel. Di dapatkan angka signifikan jauh diatas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik (Ho ditolak Ha diterima). b. Heterokedastisitas Pengertian. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scotterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi– Y sesungguhnya) yang telah di-stundentized. Dasar analisisnya adalah jika sebaran titik-titik berada diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Multikonieritas Pengertian. Menurut Ghozali (2007:91) mengemukakan bahwa multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance) menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10. d. Autokorelasi Pengertian. Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2007:100). Yang dapat dicari menggunakan test Durbin-watson. Uji Hipotesis 1: Uji t (Parsial). Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, X3, dan X4 (product, price, promosi, dan distribution channels) secara parsial berpengaruh siqnifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian). Kriteria hipotesis adalah sebagai berikut: (a) Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima dan HA ditolak, berarti variabel independent tersebut secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent; (b) Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak dan HA diterima, berarti variabel independent tersebut secara individu berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap variabel dependent. Uji Hipotesis 2: Uji F (Simultan). Menurut Ghozali (2005:84) mengemukakan bahwa uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (a) Ho : β1, β2, β3, β4, β5 = 0, Variabel X1, X2, X3, dan X4, (product, price, promotion, dan distribution channels) tidak berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian; (b) HA : β1, β2, Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 10 β3, β4, β5 ≠ 0, Variabel X1, X2, X3, dan X4 (product, price, promotion, dan distribution channels) berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Koefisien Determinasi (R²). Menurut Sugiyono (2007:183) mengemukakan bahwa koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat dan mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar variabel X dan Y. Koefisien determinasi (R²) merupakan perbandingan antara variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-sama dibandingkan dengan variasi total variabel dependen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Metode pengumpulan data adalah melalui metode penyebaran daftar pertanyaan atau kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada 43 nasabah CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Kuesioner ini meliputi karakteristik responden dibagi menjadi 4 yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan bidang pekerjaan responden dan terdiri atas empat jenis pertanyaan yaitu pertanyaan I meliputi pertanyaan mengenai product (X1), pertanyaan II meliputi pertanyaan mengenai price (X2), pertanyaan III meliputi pertanyaan mengenai promotion (X3), pertanyaan IV meliputi pertanyaan mengenai Distribution Channels (X4), dan pertanyaan V meliputi pertanyaan mengenai keputusan pembelian (Y), selanjutnya dilakukan tabulasi sesuai dengan nilai skor yang diberikan atas pilihan jawaban yang dipilih oleh responden. Sesuai dengan batas terakhir tanggal pengembalian kuesioner, berdasarkan 43 kuesioner yang disebarkan, sebanyak 43 kuesioner yang kembali dan datanya layak untuk diolah lebih lanjut. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Product, Price, Promotion, Distribution Channels, dan Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada responden CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya mengenai product (X1), price (X2), promotion (X3) distribution channels (X4), dan keputusan pembelian (Y) dengan keseluruhan responden yang berjumlah 43 responden menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan puas dalam menjawab pertanyaan yang diberikan tentang semua aspek yang berkaitan dengan product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4), dan keputusan pembelian (Y). Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas. Hasil uji validitas terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4), dan keputusan pembelian (Y) menunjukkan bahwa keseluruhan pertanyaan memiliki nilai koefisien korelasi > r tabel (r hitung > 0,254). Berdasarkan hasil uji validitas dapat ditarik suatu simpulan bahwa seluruh pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4), dan keputusan pembelian (Y) adalah valid. b. Uji Reliabilitas. Hasil uji teliabilitas terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai pengaruh variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4), terhadap keputusan pembelian (Y) menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha memiliki nilai reliabilitas > 0,600. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat ditarik suatu simpulan bahwa seluruh pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4) tersebut memiliki nilai yang reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 11 pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4) memiliki nilai konsistensi dan dapat dipercaya dari waktu ke waktu meskipun instrumen tersebut digunakan untuk mengukur berkali-kali selama variabel yang diukur tidak berubah. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas. Pengujian Kolmogorov Smirnov (K-S) berdasarkan variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4) memiliki nilai absolute, nilai Z Hitung, dan nilai Sig. Kolmogorov Smirnov (K-S )> 0,05. Berdasarkan pengujian Kolmogorov Smirnov (KS) di atas menunjukkan bahwa variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4) adalah bersifat normal. b. Uji Heterokedastisitas. Metode Uji Lagrange Multiplier (LM) digunakan untuk menguji heteroskedastisitas. Metode yang digunakan adalah membandingkan N x R² dengan nilai tabel Chi-Square derajat kebebasan 5 dan Alpha 5%, pada model regresi diperoleh R² = 0,038 maka N.R² = 30 x 0,038 = 1,4 < dari nilai tabel Chi-Square 101,880 sehingga dapat ditarik suatu simpulan bahwa standar error (e) tidak mengalami heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinieritas. Berdasarkan uji multikolinieritas, menunjukkan bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel product (X1) adalah sebesar 1,043, price (X2) adalah sebesar 1,061, promotion (X3) adalah sebesar 1,051, distribution channels (X4) adalah sebesar 1,009, dimana nilai VIF adalah < 10. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian tidak terjadi gejala multikolienaritas. d. Uji Autokorelasi. Hasil pengujian Durbin-Watson (D-W) dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (D-W) untuk k = 4 dan n = 30, pada derajat kepercayaan = 5%, adalah: dL = 1,14 dU = 1,74 Sehingga : 4 – du = 4 – 1,74 = 2,26 4 – dl = 4 – 1,14 = 2,86 Nilai Durbin-Watson (D-W) yang didapat dari model regresi adalah 2,008 yang menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (D-W) berada diantara nilai dU < d < 4-dU dimana 1,74 < 2,008 < 2,26. Sesuai dengan kriteria Durbin-Watson (D-W) di atas maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa pengujian tidak terdapat autokorelasi. Analisis Regresi Berganda Tabel 1 analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara variabel terikat (variabel yang dijelaskan) dan variabel bebas (variabel yang menjelaskan). Tabel 1 Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error .24,829 6.561 Product .239 .105 Price .191 .112 Promotion .341 Distribution channels .215 Standardized Coefficients Beta T Sig. 3.784 .001 -.106 2.276 .009 .021 1.705 .013 .111 .201 3.072 .001 .110 .0216 1.949 .044 Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 12 Persamaan Regresi. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan persamaan regresi yang didapat adalah: Y = 24,829 + 0,239 X1 + 0,191 X2 + 0,341X3 + 0,215X4 Koefisien Regresi. Konstanta (a) adalah intersep Y jika X = 0. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel dependen yang digunakan dalam model penelitian akan sebesar konstanta jika variabel independennya = 0. a. Besarnya nilai konstanta (α) adalah 24,829. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen (product, price, promotion, distribution channels) = 0, maka variabel dependen yaitu kepuasan nasabah akan menjadi sebesar 24,829. b. Koefisien regresi product (1) = 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara assurance (X1) dengan kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel assurance (X1) naik 1 satuan maka akan menggerakkan nilai kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,239. c. Koefisien regresi price (2) = 0,191. Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara reliability (X2) dengan kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel reliability (X2) naik 1 satuan maka akan menggerakkan kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,191. d. Koefisien regresi promotion (3) = 0,341. Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara responsiveness (X3) dengan kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel responsiveness (X3) naik 1 satuan maka akan menggerakkan kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,341. e. Koefisien regresi distribution channels (4) = 0,215. Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara tangible (X4) dengan kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel tangible (X4) naik 1 satuan maka akan menggerakkan kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,215. Hasil Uji t (Parsial) Tabel 2 uji signifikasi secara parsial (Uji-t), yaitu untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan masing-masing variabel apakah ada pengaruh signifikan variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Tabel 2 Uji T T Hitung Significance Product(X1) 2,276 0,009 Price(X2) 1,705 0,013 Promotion(X3) 3,072 0,001 Distribution channels(X4) 1,949 0,044 Variabel T Tabel 1,697 a. Uji t Product (X1) terhadap Keputusan pembelian (Y) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar 2,276 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,009. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 2,276 lebih besar dari pada nilai ttabel sebesar 1,697dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,009 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 13 menunjukkan bahwa pengaruh Product (X1) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara parsial adalah signifikan. b. Uji t Price (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar 1,705 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,013. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 1,705 lebih besar dari pada nilai ttabel sebesar 1,697dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,013 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Price (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara parsial adalah signifikan. c. Uji t Promotion (X3) terhadap Keputusan pembelian (Y) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar 3,072 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,001. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 3,072 lebih besar dari pada nilai ttabel sebesar 1,697dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,001 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Promotion (X3) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara parsial adalah signifikan. d. Uji t Distribution channels (X4) terhadap Keputusan pembelian (Y) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar 1,949 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,044. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 1,949 lebih besar dari pada nilai ttabel sebesar 1,697 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,044 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Distribution channels (X4) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara parsial adalah signifikan. Uji F (Simultan) Tabel 3 uji F digunakan secara simultan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 3 Uji F Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total Df Mean Square 26.391 4 6.598 141.075 25 5.643 167.467 29 F 1.169 Sig. .348a Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa uji simultan ini menghasilkan Fhitung sebesar 1,169 dengan (α) 0,384 atau lebih dari 0,05. Nilai Ftabel untuk model regresi dengan nilai N=30 dan (α)=0,05 adalah 2,76. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 1,169 < 2,76. Hal ini menunjukkan bahwa product (X1), price (X2), promotion (X3), distribution channels (X4) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Koefisien Determinasi Majemuk (R2) Menurut Sugiyono (2007:183) Tabel 4 mengemukakan bahwa koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat dan mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar variabel X dan Y. Koefisien determinasi (R²) merupakan perbandingan antara variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-sama dibandingkan dengan variasi total variabel dependent. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 14 Tabel 4 Model Summaryb Model 1 R .397a R Square .158 Adjusted R Square .023 Std. Error of the Estimate 2.37550 Kemampuan variabel bebas dalam menerangkan atau menjelaskan perubahan variabel terikat dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi majemuk (R2). Berdasarkan hasil SPSS di atas menunjukkan bahwa nilai dari koefisien determinasi adalah sebesar 0,158. Hal ini menunjukkan bahwa 15,8% perubahan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) mampu dijelaskan oleh variabel bebas yang dimasukkan dalam model product (X1), price (X2), promotion (X3), distribution channels (X4) secara bersama-sama, sedangkan sisanya 0,852 atau sebesar 85,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model. Pengaruh Variabel Yang Dominan Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel thitung menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel distribution channels (X4) lebih besar dari variabel product (X1), price (X2), dan promotion (X3). Hal ini menunjukkan bahwa variabel distribution channels (X4) adalah variabel dominan yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan di atas menunjukkan bahwa kualitas pelayanan (product, price, promotion, dan distribution channels) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) menunjukkan bahwa variabel product (X1), price (X2), promotion (X3), dan distribution channels (X4), secara individual (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya; (2) menunjukkan bahwa variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 (product, price, promotion, dan distribution channels) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya; dan (3) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel distribution channels (X4) lebih besar dari variabel product (X1), price (X2), dan promotion (X3) menunjukkan bahwa variabel distribution channels (X4) adalah variabel dominan yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Saran 1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang yang sama yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki, misalnya dengan memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat lebih mencerminkan hasil penelitian yang lebih optimal. 2. Serta penelitian ini dapat juga dikembangkan sebagai bahan untuk membandingkan jenis perusahaan lainnya yang menggunakan indikator pemasaran yang berbeda serta pada jenis industri yang berbeda pula. DAFTAR PUSTAKA Buchari, A. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Craven, David W. 2008. Strategic Marketing. Eighth Edition. New York : McGrawHill. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012) 15 Dharmestha dan Irawan. 2007. Manajemen Pemasaran Modern edisi Kedua. Yogyakarta: Liberty. Duwi Priyatno. 2010. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media Goni, Roy, 2007, Playing To Win; langkah-langkah cerdas ditengah pusaran Copycat Economy, Jakarta: PT Gramedia Ghozali, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hurriyanti, R. 2009. Bauran Pemasasaran Dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV. Alfabeta J. Supranto, 2009. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh Jilid 2: Jakarta, Penerbit Erlangga. Kotler, Philip, and Armstrong. 2009. Principles of Marketing. New Jersey. Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid Dua. Jakarta: Indeks. Madura, J. 2007.Pengantar Bisnis, Edisi ke Empat. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Moh. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Raymond, Mc.Leod, Jr, Widjaja 2009, Bauran Pemasaran, edisi bahasa Indonesia jilid 8, PT. Buana Ilmu Populer. Rodhiah. 2007. Definisi Produk. [Online]. Tersedia: http://rodhiahplasacom.blogspot.com/2007/07/definisiproduk.html Setyorini, W. 2007. Metode pengembangan Populasi dan Sampel. Jakarta: Rieneka Eka Cipta. Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sugiyono. 2007. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. CV. Alfabeta: Bandung. . 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas. CV Alfabeta: Bandung . 2010. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta: Bandung Supranto, J. & Limakrisna, N. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk memenangkan persaingan bisnis. Edisi Asli. Jakarta: Mitra Wacana.Media. Suharsimi,Arikunto. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Eka Cipta. Swastha, B. dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketiga belas. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarya: CV Andi Offset. Uma Sekaran. 2007. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. ●●●