Informasi laba dalam laporan keuangan pada umumnya penting

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
CV. SARANA MAKMUR SEJAHTERA SURABAYA
Dienul Jihad
[email protected]
Nurul Widyawati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The aimed of this research is find out the influence of marketing mix which consist of product variable, price,
promotion, and distribution channels both simultaneously and partially towards purchase decisions at CV.
Sarana Makmur Sejahtera Surabaya, also to find out the dominant variable which is influence of purchase
decisions at CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Type of this research used is quantitative research. The
data collection used is primary and secondary data which is the data collection method by using purposive
sampling method. The data analysis technique used is multiple regression analysis. Based on the result of the
research it can be concluded that the independent variable (product variable, price, promotion, and distribution
channels) are significantly influence both simultaneously and partially towards purchase decisions and the
dominant variable is distribution channels it indicated with the correlation coefficient value of the distribution
channels is greater than product, price and promotion variable.
Key Words: Marketing Mix, Purchase Decisions, and Rergression Coefficient.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk,
harga, promosi, dan saluran distribusi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan
pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya, serta untuk mengetahui variabel mana yang
dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Jenis
penelitian ini yang digunakan pada penelitian ini adalah bersifat kuantitatif. Data yang digunakan
pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan metode pengambilan sampel
adalah metode purposive sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah
wawancara, obesrvasi, dan kuesioner. Teknik analisa data pada penelitian ini adalah menggunakan
metode analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas (produk, harga, promosi, dan saluran distribusi) berpengaruh signifikan secara parsial
dan simultan terhadap keputusan pembelian dan variabel yang berpengaruh dominan yang
mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel saluran distribusi, karena nilai koefisien
korelasi lebih besar dari variabel produk, harga, promosi.
Kata-kata Kunci: Bauran pemasaran, Keputusan Pembelian, dan koefisien regresi
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan pada
saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan
strategi bersaingnya agar dapat memenangkan persaingan yang dihadapi. Pasar semakin
berorientasi pada keinginan pelanggan yang semakin bervariasi. Maka seluruh perusahaan
akan bersaing untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut, Hal ini akan
mengakibatkan semakin banyaknya ragam produk yang beredar dipasar dan akan
mengakibatkan semakin banyaknya konsumen dalam memilih dan mempergunakan
barang-barang yang ditawarkan produsen sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
2
Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat dan dapat pula mencapai
tujuan yang diinginkan, setiap produsen wajib memperhatikan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan konsumen karena pada dasarnya konsumen akan membeli suatu produk yang
akan memuaskan keinginannya, sehingga dalam jangka panjang perusahaan dapat
mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh strategi
pemasaran. Perusahaan menyadari bahwa untuk mencapai jumlah penjualan yang tinggi
perlu usaha sungguh-sungguh di bidang pemasaran sebab pemasaran merupakan salah satu
dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Disamping kegiatan lainnya yaitu di
bidang produksi, administrasi, keuangan, dan personalia yang satu sama lainnya
mempunyai kaitan yang sangat erat. Dalam hal ini maka usaha pemasaran yang menunjang
keberhasilan perusahaan haruslah didasarkan pada konsep pemasaran yang mengarah pada
sasaran pasar yang dituju. Saat ini perkembangan persaingan pasar sepeda motor semakin
kompleks. Hal ini disebabkan oleh pengaruh trend yang terjadi di masyarakat dan semakin
banyak pilihan yang tersedia di pasar. Semakin kompleksnya pasar sepeda motor membuat
suatu perusahaan perlu memahami konsumen, terutama dengan memberikan pelayanan
jasa yang terbaik untuk pelanggannya.
Para pelanggan akan mencari produk, berupa barang atau jasa dari perusahaan yang
dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Salah satu dari konsep manajemen pemasaran
terpenting adalah produk. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk bukan hanya
sesuatu yang bisa diraba (tangible), namun juga termasuk didalamnya adalah faktor yang
intangible, seperti laba, kualitas maupun konsep rancangan produk itu. Harga mempunyai
banyak fungsi dalam kaitannya dengan produk. Harga bisa diartikan sebagai pengorbanan
atas pemuas (barang) yang dibeli. Selain itu harga juga bisa digunakan alat untuk segmentsi
produk. Harga juga bisa digunakan untuk citra produk. Produk dengan harga tinggi
umumnya dicitrakan sebagai produk high class dengan mutu baik. Sedangkan produk
dengan harga rendah biasanya dictrakan sebagai produk dengan kualitas rendah. Walaupun
begitu harga yang baik adalah harga yang dapat digunakan untuk menilai manfaat produk
yang dibeli. Harga diharapkan sepadan dengan nilai produk yang dibeli konsumen.
Keberhasilan produk untuk diterima dengan baik oleh pelanggan adalah promosi. Promosi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam pemasaran. Betapapun
berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin
produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Persaingan motor dengan brand kuat seperti Honda, Kawasaki, maupun Suzuki telah
menjadikan persaingan menjadi sedemikian ketat. Gencarnya promosi, tawaran harga yang
kompetitif, kualitas produk, maupun pelayanan purna jual yang ditawarkan oleh merk dan
membuat motor Yamaha harus juga meningkatkan kebijakan-kebijakan baik dari sisi
produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Apalagi serangan terhadap pasar motor juga
datang dari produk- produk Cina yang lebih dikenal dengan Mochin (Motor Cina) dengan
keunggulan harga yang sangat rendah, dan desain tiruannya membuat pangsa pasar motor
di Surabaya semakin sesak. Oleh karena itu Dealer dari motor Yamaha harus mengantisipasi
terhadap semua kebijakan persaingan tersebut. Oleh sebab dengan memperhatikan keadaan
dan fenomena ketatnya persaingan bisnis motor di Surabaya. Berkaitan dengan masalah
produk, harga, promosi, dan saluran distribusi maka menarik untuk menganalisis
persaingan bisnis penjualan sepeda motor di Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
3
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti dan kajian lebih mendalam
tentang sejauh mana marketing mix mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merk
Yamaha, untuk kemudian dijadikan sebagai penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh
Produk, Harga, Promosi, dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Yamaha Pada CV. Sarana Makmur Sejahtera“.
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
Tinjauan teoritis
Pemasaran
Pengertian. Menurut Philip Kotler (2007:7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dari
pengertian ini, pemasaran menurut Philip Kotler merupakan suatu proses penukaran
produk atau perpindahan hak milik, dalam hal ini adalah pertukaran benda-benda yang
benilai bagi manusia berupa barang dan jasa serta uang untuk kelangsungan hidupnya.
Aktivitas pemasaran memiliki peranan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena
kegiatan pemasaran tidak hanya ditujukan untuk menciptakan suatu perputaran siklus
bisnis, namun lebih dari pada itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Selain itu, kegiatan pemasaran juga dijadikan perangkat untuk mengantar perusahaan
mencapai tujuan dan target yang diharapkan.
Bauran Pemasaran
Pengertian. Menurut Buchari Alma (2008:265), Marketing mix ialah “Suatu usaha
mencari kombinasi yang memberikan hasil maksimal dari segala unsur-unsur produk,
distribusi, harga dan komunikasi”. Ke empat unsur ini dikenal dengan istilah 4 P yaitu
(product, place, price, promotion).
Produk
Pengertian. Di dalam kondisi persaingan, sangatlah berbahaya bagi sebuah
perusahaan bila hanya mengandalkan produk tanpa usaha untuk mengembangkannya. Oleh
karena itu di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan market share perlu
mengadakan penyempurnaan dan pengembangan produk yang di hasilkan lebih baik,
sehingga dapat memberikan daya guna, daya pemuas, serta daya tarik yang lebih besar.
Untuk itu, peran produk sangat menentukan keinginan konsumen tersebut sehingga akan
tercapai suatu kepuasan tersendiri bagi konsumen (Rodhiah, 2007). Produk dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama menurut Tjiptono (2008:98) yaitu: (1) Barang.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, Barang tahan lama (Durable Goods) dan Barang tidak
tahan lama (Nondurable Goods), Ditinjau berdasarkan tujuan konsumsi, Barang konsumsi
(consumer’s goods) dan Barang industri (industrial’s goods); (2) Jasa. Jasa adalah produk yang
tidak berwujud dan tidak berpindah kepemilikan yang biasanya berupa pelayanan yang
dibutuhkan oleh konsumen, (Kotler 2007:486). Mis: Salon Kecantikan, Rumah Sakit,
Universitas, Biro Konsultasi Manajemen dan sebagainya. Atribut produk menurut Kotler
dan Armstrong (2009:347) yaitu: (1) Kualitas produk pada saat berlakunya suatu konsep
produk (product concept); (2) Gaya dan Desain Produk lebih luas dibandingkan gaya.
Harga
Pengertian. Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis
seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di
antara berbagai kelompok pelanggan Menurut Kotler dan Amstrong dalam bukunya Widjaja
(2009:78), kebijakan penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan
melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
4
mempengaruhi total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentuan menurut posisi
dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan,
serta persaingan. Pada tingkat ingin membeli harga menjadi faktor yang diperhatikan oleh
pembeli. (Goni, 2007:87), Penetapan harga harus sudah dipikirkan ketika produk masih
berada dalam taraf pengembangan dan bukannya setelah produk itu ada. Strategi penetapan
harga seharusnya diletakkan dalam perspektif jangka panjang. Strategi yang tepat bukan
hanya akan memperkuat kesehatan perusahaan, tetapi juga menjadi sarana penting
pertumbuhan perusahaan. Basu Swastha dan Irawan, (2008:242) Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat penetapan harga adalah sebagai berikut: (a) Keadaan Perekonomian;
(b) Penawaran dan Permintaan; (c) Elastisitas Permintaan; (d) Persaingan; (e) Biaya; (f)
Tujuan manajer; dan (g) Pengawasan Pemerintah.
Promosi
Pengertian. Promosi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran dan dikenal sebagai
unsur dari bauran pemasaran (marketing mix). Promosi sangat diperlukan oleh perusahaan
karena disatu pihak meyakinkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan sedangkan,
dipihak lain sangat menentukan suksesnya perusahaan menghadapi persaingan di pasar
Swastha dan Irawan (2008:349) mengatakan, promosi sebagai arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan permintaan. Craven dalam bukunya Widjaja (2008:77) mengemukakan, market
targets dan positioning strategy merupakan acuan untuk pengambilan keputusan dalam
promosi. Jenis-Jenis Promosi yaitu: (a) Periklanan (advertising); (b) Penjualan personal
(personal selling); (c) Promosi penjualan (sales promotion); (d) Hubungan masyarakat (public
realition); dan (e) Pemasaran langsung (direct marketing). William J.Stanton menyatakan four
factors that should into account in deciding on the promotional mix are (Alma, 2007:179): (a) The
amount of money available for promotion; (b) The nature of the market; (c) The nature of product; and
(d) The stage of the products life cycle.
Saluran Distribusi
Pengertian. Saluran distibusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri (Dharmmesta, 2007). Oleh karena itu distribusi merupakan salah satu
kebijakan pemasaran yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan
distribusi fisik (physical distribution). Menurut Mc Leod dalam bukunya Widjaja (2009:81),
lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah
terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga akan menjadikan biaya rental atau
investasi tempat menjadi mahal. Bentuk-bentuk dari saluran distribusi: (a) Saluran langsung;
(b) Saluran satu tingkat; dan (c) Saluran dua tingkat. Faktor-faktor Penentu Saluran
Distribusi Yang Optimal menurut (Madura, 2007:222): (1) Kemudahan transpotasi; (2)
Tingkat Standarisasi; (3) Pesanan Melalui Internet; dan (4) Tingkat Cakupan Pasar, dapat
diklasifikasikan menjadi: (a) distribusi intensif; (a) distribusi selektif; dan (a) distribusi
eksklusif (Madura, 2007:224).
Keputusan pembelian
Pengertian. Menurut Supranto dan Limakrisna (2007:211), Pengambilan keputusan
konsumen merupakan memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif atau dimana
konsumen sebenarnya memilih antara alternatif perilaku berkenaan dengan objek tersebut.
Konsumen membuat keputusan tentang perilaku mana yang cocok untuk mencapai tujuan
atau keinginan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
5
Rerangka Pemikiran
Pengertian. Menurut Uma Sekaran bukunya Bussines Research (2007) mengemukakan
bahwa, rerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.
Perumusan Hipotesis
Dalam setiap penelitian ilmiah setelah menentukan rumusan masalah, maka perlu
untuk mengajukan hipotesis. Hipotesis adalah jaawaban sementara atau anggapan mungkin
benar dan sering digunakan sebagai dasar keputusan pemecahan persoalan yang perlu diuji
kebenarannya dalam penelitiannya tersebut. (Supranto,2009).
Berdasarkan pengertian hipotesis dan hubungannya dengan rumusan masalah serta
berdasarkan tinjauan teori yang telah disampaikan tersebut di atas, maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut: (a) diduga product, price, promosi, and distribution
channels secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana
Makmur Sejahtera, (b) diduga product, price, promosi, and distribution channels secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera, dan (c)
diduga distribution channels bepengaruh paling dominan dari pada variabel product, price,and
promosi.
METODA PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian
Jenis Penelitian. Dengan menggunakan metoda survey, Menurut Nazir (2009:63)
survey adalah Suatu kegiatan penelitian yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang
yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian. Menurut Sugiyono (2008:72) definisi
populasi: “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai
kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya“. Berkenaan dengan itu, maka populasi penelitian ini adalah
konsumen yang membeli di Dealer CV. Sarana Makmur Sejahtera dalam kurun periode
tertentu.
Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sample menggunakan random sampling atau pengambilan
sampel secara acak adalah metode yang memberikan peluang sama pada semua elemen
populasi untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2010:120). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsumen yang membeli sepeda motor Yamaha CV. Sarana Makmur
Sejahtera Berdasarkan data bulan Juli sampai dengan Agustus 2012 jumlah pembeli
sebanyak 43 orang. Menurut Notoatmodjo yang disitir oleh Setyorini (2007: 41) untuk
mengetahui ukuran sampel yang bisa didapat berdasarkan rumus sederhana yaitu:
N
n
=
Nd² + 1
Dimana:
N : besarnya populasi
n : besarnya sampel
d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan 10%.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
6
Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 43 dengan mengambil
tingkat kepercayaan (d) = 10%, sebagai berikut:
N
n
=
Nd² + 1
43
n
=
(43) (0.10)² + 1
43
=
100,2
= 30,07
= 30
Mengacu kepada pendapat para ahli tersebut diatas, maka sampel dalam penelitian ini
adalah berjumlah 30 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, teknik pengumpulan
data dilakukan sebagai berikut:
Jenis Data. Menggunakan Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk
angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari perhitungan jawaban-jawaban
responden atas kuesioner, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Sumber Data. Pada penelitian ini menggunakan sumber (1) data primer yaitu data
yang dikumpulkan dan diolah langsung dari subyek penelitian, berupa hasil wawancara
langsung kepada narasumber sehubungan dengan penelitian yang dilakukan dan (2) data
sekunder, yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti atau
yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. Bisa berupa gambaran umum perusahaan,
bidang usaha, struktur organisasi, dan lain sebagainya.
Teknik Pengambilan Data.
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studi
kepustakaan (Library Study) dan studi kasus dan lapangan (Case and Field study) yang
meliputi wawancara (interview) dan kuesioner (Questionare). Teknik atau metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner berupa sejumlah
daftar pertanyaan secara sistematis kepada para responden yang dijadikan obyek penelitian
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tidak berstruktur, yaitu responden bebas memberikan tanda atau mengisi tanda (checklist)
menurut skala yang telah ditentukan. Skala pengukuran nilai variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dibuat dalam bentuk skala likert. Menurut Sugiyono (2008:132) mengemukakan
bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Pengertian. Adalah segala sesuatu yang berbentuk sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya Menurut Sugiyono (2008:59). Variabel yang digunakan dalam penelitian
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
7
dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Variabel bebas (independent variable) pada penelitian ini
adalah adalah product (X1), price (X2), promotion (X3), dan distribution channels (X4); (2) Variabel
terikat (dependent variable) pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).
Definisi Operasional Variabel
Variabel bebas (independent variable)
a. Product atau Produk (X1). Adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan pasar sebagai pemenuhan kebutuhannya.
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: kehandalan mesin, desain produk, variasi
produk, dan bahan bakar irit.
b. Harga atau Price (X2). Adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen
untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang belum terpuaskan. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: kesesuaian
harga dengan kualitas produk, harga yang kompetitif dibandingkan produk lain
sejenis, keterjangkauan harga produk, dan diskon harga.
c. Promotion atau Promosi (X3). Adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh dealer
untuk menginformasikan, menonjolkan atau pun membujuk konsumen untuk
mengetahui, tertarik dan melakukan aktifitas pembelian atas dealer motor Yamaha.
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: promosi lewat iklan, promosi lewat
penjualan, promosi lewat publisitas, dan promosi personal selling.
d. Distribution channels atau saluran distribusi (X4). Aadalah tempat atau sarana yang
mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Adapun indikatornya
adalah sebagai berikut: lokasi strategis, mudah dijangkau, suasana aman, dan pengiriman
produk yang cepat dan tepat.
Variabel terikat (dependent variable)
Purchase decision atau keputusan pembelian (Y). Adalah Pengambilan keputusan
konsumen merupakan memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif. Adapun
indikatornya adalah sebagai berikut: kualitas terjamin, purna jual tinggi
dibandingkan merk lain, harga terjangkau, dan variasi model inovatif.
Teknik Analisis data
Teknik analisis data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan
tujuan untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis.
Tahapan Analisis Data
Tahapan analisa data pada penelitian ini yaitu: (a) analisis kualitatif adalah suatu
analisis yang dibuat berdasarkan data dalam bentuk uraian dan hanya dapat diukur secara
langsung; dan (b) analisis kuantitatif adalah suatu bentuk analisis yang menggunakan
angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik tertentu. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan program statistik komputer SPSS (Statistical
Program for Social Science) 16.0. Tahapan-tahapan dari analisis kuantitatif adalah: editing
(pengeditan), coding (pengkodean), scoring (pemberian skor), dan tabulating (tabulasi).
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
terikat (variabel yang dijelaskan) dan variabel bebas (variabel yang menjelaskan). Analisis
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh product (X1),
price (X2), promotion (X3), dan distribution channels (X4), terhadap keputusan pembelian(Y).
Y = α + 1X1 + 2X2+ 3X3 + 4X4 + 5X5 + e
Keterangan:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
8
Y
=
keputusan pembelian
X1
X2
X3
X4
e
=
=
=
=
=
=
=
Kostanta
Koefisien Regresi
product
price
promotion
distribution channels
Standart Error
Uji Instrumen
Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Pengertian. adalah suatu ukuran yang menunjukan keaslian atau kevalitan suatu
instrument. Instrument penelitian dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
diinginkan, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) mengemukakan bahwa valid adalah menunjukkan
derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang
dapat dikumpulkan oleh peneliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Suatu instrument dikatakan valid jika mempunyai validitas tinggi yaitu correlation r
hitung > r tabel sebaiknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
dengan nilai correlation r hitung.
b. Uji Reliabilitas
Pengertian. dapat diartikan tentang sejauh mana pengukuran dapat memberikan
suatu hasil yang relatif sama jika dilakukan pengukuran kembali pada subyek penelitian
yang sama, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil
diantara hasil beberapa pengukuran, atau dengan kata lain jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Menurut (Suharsimi Arikunto,2009) yang
dimaksud dengan reliabilitas adalah “menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu intrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu”. Pengujian
reliabilitas dapat menggunakan metode Cronbach Alfa, dengan kriteria Cronbach Alfa dari
masing-masing variabel lebih dari 0,6 maka alat ukur dalam penelitian ini dapat dikatakan
reliabel.
Uji Asumsi Klasik.
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE),
artinya hasil analisis tidak boleh bias. Oleh karena itu perlu dilakukan uji asumsi klasik
terhadap variabel independen, karena salah satu syarat uji regresi adalah data harus
memenuhi beberapa asumsi dasar (klasik). Menurut Ghozali (2006:91) mengemukakan
bahwa uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolonieritas dan
autokorelasi.
a. Normalitas
Pengertian. Uji normalitas menurut Imam Ghozali (2007:110) bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian
ini pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat normal probability plot yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
9
membandingkan distribusi komulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonalnya Yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statisk
non-parametik kolmogrov-smirnov (K-S) dengan I-sampel. Di dapatkan angka signifikan jauh
diatas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi
klasik (Ho ditolak Ha diterima).
b. Heterokedastisitas
Pengertian. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas
adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scotterplot antar SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi–
Y sesungguhnya) yang telah di-stundentized. Dasar analisisnya adalah jika sebaran titik-titik
berada diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Multikonieritas
Pengertian. Menurut Ghozali (2007:91) mengemukakan bahwa multikolonieritas
dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF=1/tolerance) menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum
dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10.
d. Autokorelasi
Pengertian. Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2007:100). Yang dapat dicari menggunakan test
Durbin-watson.
Uji Hipotesis 1: Uji t (Parsial).
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah
variabel X1, X2, X3, dan X4 (product, price, promosi, dan distribution channels) secara parsial
berpengaruh siqnifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian).
Kriteria hipotesis adalah sebagai berikut: (a) Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima dan HA
ditolak, berarti variabel independent tersebut secara individu tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependent; (b) Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak dan HA
diterima, berarti variabel independent tersebut secara individu berpengaruh secara signifikan
dan positif terhadap variabel dependent.
Uji Hipotesis 2: Uji F (Simultan).
Menurut Ghozali (2005:84) mengemukakan bahwa uji F digunakan untuk mengetahui
tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (a) Ho : β1, β2, β3, β4, β5 =
0, Variabel X1, X2, X3, dan X4, (product, price, promotion, dan distribution channels) tidak
berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian; (b) HA : β1, β2,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
10
β3, β4, β5 ≠ 0, Variabel X1, X2, X3, dan X4 (product, price, promotion, dan distribution channels)
berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.
Koefisien Determinasi (R²).
Menurut Sugiyono (2007:183) mengemukakan bahwa koefisien determinasi pada
intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam
menerangkan variasi variabel terikat dan mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar
variabel X dan Y. Koefisien determinasi (R²) merupakan perbandingan antara variasi
variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-sama
dibandingkan dengan variasi total variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Karakteristik Responden
Metode pengumpulan data adalah melalui metode penyebaran daftar pertanyaan atau
kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang disebarkan
pada 43 nasabah CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya. Kuesioner ini meliputi
karakteristik responden dibagi menjadi 4 yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan
bidang pekerjaan responden dan terdiri atas empat jenis pertanyaan yaitu pertanyaan I
meliputi pertanyaan mengenai product (X1), pertanyaan II meliputi pertanyaan mengenai
price (X2), pertanyaan III meliputi pertanyaan mengenai promotion (X3), pertanyaan IV
meliputi pertanyaan mengenai Distribution Channels (X4), dan pertanyaan V meliputi
pertanyaan mengenai keputusan pembelian (Y), selanjutnya dilakukan tabulasi sesuai
dengan nilai skor yang diberikan atas pilihan jawaban yang dipilih oleh responden. Sesuai
dengan batas terakhir tanggal pengembalian kuesioner, berdasarkan 43 kuesioner yang
disebarkan, sebanyak 43 kuesioner yang kembali dan datanya layak untuk diolah lebih
lanjut.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Product, Price, Promotion, Distribution Channels, dan
Keputusan Pembelian.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada responden CV. Sarana
Makmur Sejahtera Surabaya mengenai product (X1), price (X2), promotion (X3) distribution
channels (X4), dan keputusan pembelian (Y) dengan keseluruhan responden yang berjumlah
43 responden menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan puas dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan tentang semua aspek yang berkaitan dengan product (X1), price
(X2) promotion (X3) distribution channels (X4), dan keputusan pembelian (Y).
Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas. Hasil uji validitas terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai
variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4), dan keputusan
pembelian (Y) menunjukkan bahwa keseluruhan pertanyaan memiliki nilai koefisien
korelasi > r tabel (r hitung > 0,254). Berdasarkan hasil uji validitas dapat ditarik suatu
simpulan bahwa seluruh pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3)
distribution channels (X4), dan keputusan pembelian (Y) adalah valid.
b. Uji Reliabilitas. Hasil uji teliabilitas terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai
pengaruh variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4), terhadap
keputusan pembelian (Y) menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha memiliki nilai
reliabilitas > 0,600. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat ditarik suatu simpulan bahwa
seluruh pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution
channels (X4) tersebut memiliki nilai yang reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
11
pertanyaan mengenai variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4)
memiliki nilai konsistensi dan dapat dipercaya dari waktu ke waktu meskipun instrumen
tersebut digunakan untuk mengukur berkali-kali selama variabel yang diukur tidak
berubah.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas. Pengujian Kolmogorov Smirnov (K-S) berdasarkan variabel product
(X1), price (X2) promotion (X3) distribution channels (X4) memiliki nilai absolute, nilai Z Hitung,
dan nilai Sig. Kolmogorov Smirnov (K-S )> 0,05. Berdasarkan pengujian Kolmogorov Smirnov (KS) di atas menunjukkan bahwa variabel product (X1), price (X2) promotion (X3) distribution
channels (X4) adalah bersifat normal.
b. Uji Heterokedastisitas. Metode Uji Lagrange Multiplier (LM) digunakan untuk
menguji heteroskedastisitas. Metode yang digunakan adalah membandingkan N x R² dengan
nilai tabel Chi-Square derajat kebebasan 5 dan Alpha 5%, pada model regresi diperoleh R² =
0,038 maka
N.R² = 30 x 0,038 = 1,4 < dari nilai tabel Chi-Square 101,880 sehingga dapat ditarik suatu
simpulan bahwa standar error (e) tidak mengalami heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas. Berdasarkan uji multikolinieritas, menunjukkan bahwa nilai
Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel product (X1) adalah sebesar 1,043, price (X2)
adalah sebesar 1,061, promotion (X3) adalah sebesar 1,051, distribution channels (X4) adalah
sebesar 1,009, dimana nilai VIF adalah < 10. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian tidak
terjadi gejala multikolienaritas.
d. Uji Autokorelasi. Hasil pengujian Durbin-Watson (D-W) dengan menggunakan
SPSS menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (D-W) untuk k = 4 dan n = 30, pada derajat
kepercayaan = 5%, adalah:
dL = 1,14
dU = 1,74
Sehingga : 4 – du = 4 – 1,74 = 2,26
4 – dl = 4 – 1,14 = 2,86
Nilai Durbin-Watson (D-W) yang didapat dari model regresi adalah 2,008 yang
menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (D-W) berada diantara nilai dU < d < 4-dU dimana
1,74 < 2,008 < 2,26. Sesuai dengan kriteria Durbin-Watson (D-W) di atas maka dapat ditarik
suatu simpulan bahwa pengujian tidak terdapat autokorelasi.
Analisis Regresi Berganda
Tabel 1 analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara
variabel terikat (variabel yang dijelaskan) dan variabel bebas (variabel yang menjelaskan).
Tabel 1
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
.24,829
6.561
Product
.239
.105
Price
.191
.112
Promotion
.341
Distribution
channels
.215
Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig.
3.784
.001
-.106
2.276
.009
.021
1.705
.013
.111
.201
3.072
.001
.110
.0216
1.949
.044
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
12
Persamaan Regresi. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan persamaan regresi yang
didapat adalah:
Y = 24,829 + 0,239 X1 + 0,191 X2 + 0,341X3 + 0,215X4
Koefisien Regresi. Konstanta (a) adalah intersep Y jika X = 0. Hal ini menunjukkan
bahwa jika variabel dependen yang digunakan dalam model penelitian akan sebesar
konstanta jika variabel independennya = 0.
a. Besarnya nilai konstanta (α) adalah 24,829.
Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen (product, price, promotion, distribution
channels) = 0, maka variabel dependen yaitu kepuasan nasabah akan menjadi sebesar 24,829.
b. Koefisien regresi product (1) = 0,239.
Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara assurance (X1) dengan
kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel assurance (X1) naik 1 satuan maka akan
menggerakkan nilai kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,239.
c. Koefisien regresi price (2) = 0,191.
Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara reliability (X2) dengan
kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel reliability (X2) naik 1 satuan maka akan
menggerakkan kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,191.
d. Koefisien regresi promotion (3) = 0,341.
Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara responsiveness (X3)
dengan kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel responsiveness (X3) naik 1 satuan maka
akan menggerakkan kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,341.
e. Koefisien regresi distribution channels (4) = 0,215.
Hal ini menunjukkan bahwa arah hubungan positif (searah) antara tangible (X4) dengan
kepuasan nasabah, hal ini berarti jika variabel tangible (X4) naik 1 satuan maka akan
menggerakkan kepuasan nasabah untuk naik sebesar 0,215.
Hasil Uji t (Parsial)
Tabel 2 uji signifikasi secara parsial (Uji-t), yaitu untuk mengetahui pengaruh secara
parsial dan masing-masing variabel apakah ada pengaruh signifikan variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat.
Tabel 2
Uji T
T
Hitung
Significance
Product(X1)
2,276
0,009
Price(X2)
1,705
0,013
Promotion(X3)
3,072
0,001
Distribution channels(X4)
1,949
0,044
Variabel
T Tabel
1,697
a. Uji t Product (X1) terhadap Keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar
2,276 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,009. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30
diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 2,276 lebih besar dari pada nilai
ttabel sebesar 1,697dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,009 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
13
menunjukkan bahwa pengaruh Product (X1) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara
parsial adalah signifikan.
b. Uji t Price (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar
1,705 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,013. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30
diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 1,705 lebih besar dari pada nilai
ttabel sebesar 1,697dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,013 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh Price (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara parsial
adalah signifikan.
c. Uji t Promotion (X3) terhadap Keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar
3,072 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,001. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30
diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 3,072 lebih besar dari pada nilai
ttabel sebesar 1,697dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,001 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh Promotion (X3) terhadap Keputusan pembelian (Y) secara
parsial adalah signifikan.
d. Uji t Distribution channels (X4) terhadap Keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil SPSS 16 diperoleh hasil thitung sebesar
1,949 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,044. Pada tingkat signifikansi α = 5% dan N = 30
diperoleh nilai ttabel sebesar 1,697. Nilai thitung adalah sebesar 1,949 lebih besar dari pada nilai
ttabel sebesar 1,697 dan nilai Sig.(Significance) bernilai 0,044 lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh Distribution channels (X4) terhadap Keputusan pembelian (Y)
secara parsial adalah signifikan.
Uji F (Simultan)
Tabel 3 uji F digunakan secara simultan untuk menguji seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 3
Uji F
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
26.391
4
6.598
141.075
25
5.643
167.467
29
F
1.169
Sig.
.348a
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa uji simultan ini menghasilkan Fhitung
sebesar 1,169 dengan (α) 0,384 atau lebih dari 0,05. Nilai Ftabel untuk model regresi dengan
nilai N=30 dan (α)=0,05 adalah 2,76. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel
yaitu 1,169 < 2,76. Hal ini menunjukkan bahwa product (X1), price (X2), promotion (X3),
distribution channels (X4) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Koefisien Determinasi Majemuk (R2)
Menurut Sugiyono (2007:183) Tabel 4 mengemukakan bahwa koefisien determinasi
pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam
menerangkan variasi variabel terikat dan mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antar
variabel X dan Y. Koefisien determinasi (R²) merupakan perbandingan antara variasi
variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-sama
dibandingkan dengan variasi total variabel dependent.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
14
Tabel 4
Model Summaryb
Model
1
R
.397a
R Square
.158
Adjusted R
Square
.023
Std. Error of the
Estimate
2.37550
Kemampuan variabel bebas dalam menerangkan atau menjelaskan perubahan variabel
terikat dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi majemuk (R2). Berdasarkan hasil SPSS di
atas menunjukkan bahwa nilai dari koefisien determinasi adalah sebesar 0,158. Hal ini
menunjukkan bahwa 15,8% perubahan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y)
mampu dijelaskan oleh variabel bebas yang dimasukkan dalam model product (X1), price (X2),
promotion (X3), distribution channels (X4) secara bersama-sama, sedangkan sisanya 0,852 atau
sebesar 85,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model.
Pengaruh Variabel Yang Dominan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel thitung menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel distribution
channels (X4) lebih besar dari variabel product (X1), price (X2), dan promotion (X3). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel distribution channels (X4) adalah variabel dominan yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan di atas menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan (product, price, promotion, dan distribution channels) memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) menunjukkan
bahwa variabel product (X1), price (X2), promotion (X3), dan distribution channels (X4), secara
individual (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
pada CV. Sarana Makmur Sejahtera Surabaya; (2) menunjukkan bahwa variabel X1, X2, X3, X4,
dan X5 (product, price, promotion, dan distribution channels) secara bersama-sama (simultan)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada CV. Sarana
Makmur Sejahtera Surabaya; dan (3) menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel
distribution channels (X4) lebih besar dari variabel product (X1), price (X2), dan promotion (X3)
menunjukkan bahwa variabel distribution channels (X4) adalah variabel dominan yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) pada CV. Sarana Makmur Sejahtera
Surabaya.
Saran
1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian
selanjutnya di bidang yang sama yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki,
misalnya dengan memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat lebih
mencerminkan hasil penelitian yang lebih optimal.
2. Serta penelitian ini dapat juga dikembangkan sebagai bahan untuk membandingkan jenis
perusahaan lainnya yang menggunakan indikator pemasaran yang berbeda serta pada
jenis industri yang berbeda pula.
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, A. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta.
Craven, David W. 2008. Strategic Marketing. Eighth Edition. New York : McGrawHill.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.12 (2012)
15
Dharmestha dan Irawan. 2007. Manajemen Pemasaran Modern edisi Kedua.
Yogyakarta: Liberty.
Duwi Priyatno. 2010. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan
SPSS. Yogyakarta : Gava Media
Goni, Roy, 2007, Playing To Win; langkah-langkah cerdas ditengah pusaran Copycat Economy,
Jakarta: PT Gramedia
Ghozali, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit UNDIP.
Hurriyanti, R. 2009. Bauran Pemasasaran Dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV.
Alfabeta
J. Supranto, 2009. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh Jilid 2: Jakarta, Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip, and Armstrong. 2009. Principles of Marketing. New Jersey.
Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid Dua. Jakarta: Indeks.
Madura, J. 2007.Pengantar Bisnis, Edisi ke Empat. Jakarta: Salemba Empat.
Nazir, Moh. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Raymond, Mc.Leod, Jr, Widjaja 2009, Bauran Pemasaran, edisi bahasa Indonesia jilid 8, PT.
Buana Ilmu Populer.
Rodhiah.
2007.
Definisi
Produk.
[Online].
Tersedia:
http://rodhiahplasacom.blogspot.com/2007/07/definisiproduk.html
Setyorini, W. 2007. Metode pengembangan Populasi dan Sampel. Jakarta: Rieneka Eka Cipta.
Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. 2007. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. CV. Alfabeta: Bandung.
. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas. CV Alfabeta: Bandung
. 2010. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta: Bandung
Supranto, J. & Limakrisna, N. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk
memenangkan persaingan bisnis. Edisi Asli. Jakarta: Mitra Wacana.Media.
Suharsimi,Arikunto. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Eka Cipta.
Swastha, B. dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketiga belas.
Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarya: CV Andi Offset.
Uma Sekaran. 2007. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
●●●
Download