ANALISIS PENGUNGKIT (LAVERAGE) TERHADAP

advertisement
ANALISIS PENGUNGKIT (LAVERAGE) TERHADAP PROFITABILITAS DU PONT
DALAM INDUSTRI OTOMOTIF: STUDI KASUS MAZDA BEKASI
Noer Ajizah dan Daryanto Hesti Wibowo
[email protected], [email protected]
Abstract. This study analyzed laverage to profitability in Indonesian automotive industry, a case of
Mazda Bekasi. This is a quantitative research using correlation methodology between those two
variables. The results revealed that debt had inversely effect on profitability of Mazda Bekasi, when
debt declined, the profitability increased.
Keywords: Debt, Profitability, Automotive
Abstrak. Penelitian ini menganalisis fungsi pengungkit (utang) terhadap profitabilitas dalam
industri otomotif Indonesia dengan studi kasus pada Mazda Bekasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi antara kedua variabel tersebut. Penelitian
menunjukkan bahwa utang secara signifikan memengaruhi profitabilitas Mazda Bekasi, utang
berbanding terbalik terhadap profitabilitas, yaitu utang menurun, profitabilitas meningkat.
Kata Kunci: Hutang, Profitabilitas, Otomotif
Kondisi keuangan perusahaan dapat
memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
berkembang,
membayar
dividen
dan
menghindari kebangkrutan. Bagi perusahaan,
analisis atas laporan keuangannya akan
membantu dalam hal perencanaan dan
menjadikan salah satu dasar pengambilan
keputusan di bidang keuangan perusahaan.
Menganalisis dan menilai perkembangan
kinerja keuangan dan potensi atau kemajuan
perusahaan, maka hal yang cukup penting
adalah melihat keadaan laporan keuangan, yaitu
Neraca dan Laporan Laba Rugi perusahaan
dalam perbandingan dari laporan-laporan
selama beberapa periode, biasa juga disebut
sebagai analisa horizontal.
Laporan Keuangan merupakan suatu
informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut
(Firmansyah, 2012: 2)
Rasio hutang atau likuiditas adalah
kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kewajiban-kewajiban keuangannya dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
(Munawir, 2010: 93). Sedangkan Rasio
profitabilitas adalah hasil bersih dari
serangkaian
kebijakan
dan
keputusan.
Profitabilitas merupakan sekelompok rasio
yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari
likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang
terhadap hasil operasi (Brigham, 2012: 107).
Laporan keuangan yang diperbandingkan
untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan
kecendrungan perubahan yang terjadi dalam
perusahaan tersebut. Keuntungan utama analisis
ini adalah perubahahan besar pada keadaan
keuangan akan dapat terlihat dengan jelas, dan
dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa
lebih lanjut dan menunjukkan sampai sejauh
mana perkembangan keadaan keuangan
perusahaan dan hasil-hasil yang telah
dicapainya.
Salah satu hal yang bisa dijadikan ukuran
sebagai alat untuk mengetahui kesehatan
keuangan
perusahaan
adalah
dengan
menganalisis kinerja keuangan perusahaan
yang dilihat dari keadaan laporan keuangan
perusahaan yang diperoleh selama beberapa
periode dengan bantuan alat analisis tersebut.
Analisis keuangan atau lebih dikenal
sebagai analisis rasio, rasio (perbandingan)
dapat dilakukan untuk dan antar sepasang pos
baik dalam neraca maupun perhitungan laba
rugi (Rahardjo, 2009).
Dari latar belakang di atas maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
(1) Untuk dapat bertahan dalam persaingan,
perusahaan dituntut untuk memanfaatkan
barang
modal
secara
efisien,
serta
menghasilkan keuntungan dalam waktu jangka
116
pendek, tanpa mengabaikan keuntungan jangka
panjang. (2) Analisis terhadap keadaan
keuangannya akan membantu dalam hal
perencanaan perusahaan. (3) Laporan keuangan
perusahaan yang dapat dijadikan bahan penguji
sebagai alat dalam mengukur dan menilai
tentang perkembangan kinerja keuangan suatu
perusahaan pada waktu tertentu. (4) Kegiatan
fungsional dalam suatu perusahaan meliputi
kebijakan keuangan serta kebijakan sumber
daya manusia. (5) Proses aliran keuangan
secara terus-menerus dan mencatatnya dalam
laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari
neraca dan perhitungan laba rugi. (6) Tingkat
kinerja merupakan salah satu alat pengontrol
kelangsungan hidup perusahaan. (7) Kekuatan
dan kelemahan perusahaan saat ini, salah satu
aspek yang dapat dilihat adalah dari analisis
kinerja keuangan perusahaan. (8) Menganalisis
dan menilai perkembangan kinerja keuangan
dengan melihat keadaan laporan keuangan yaitu
Neraca dan Laporan Laba Rugi perusahaan. (9)
Memperbandingkan
keadaan
keuangan
perusahaan dalam beberapa periode akan
diperoleh hasil yang lebih memuaskan
mengenai kinerja keuangan perusahaan dilihat
dari aspek laporan keuangan, agar dapat
mengetahui tingkat kesehatan keuangan. (10)
Alat untuk mengetahui kesehatan keuangan
perusahaan adalah dengan menganalisis kinerja
keuangan perusahaan yang dilihat dari keadaan
laporan keuangan perusahaan yang diperoleh
selama beberapa periode dengan bantuan alat
analisis.
Dalam penelitian ini, analisis yang
digunakan untuk menilai tingkat kesehatan
keuangan pada Mazda Bekasi hanya analisis
index. Dan laporan keuangan yang digunakan
untuk menganalisa adalah laporan laba rugi
periode dua tahun, yaitu 2011-2012.
Penelitian
ini
menganalisis
fungsi
pengungkit (utang) terhadap profitabilitas
dalam industri otomotif Indonesia dengan studi
kasus pada Mazda Bekasi Bagi industri
otomotif, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi kontribusi yang baik bagi perusahaan
dalam proses menilai kinerja perusahaan pada
aspek pengungkit (laverage) yang lebih efektif
dan efisien.
METODE PENELITIAN
117
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan korelasional.
Pendekatan ini untuk mendeteksi sejauh mana
variabel pada suatu faktor berkaitan dengan
variabel pada faktor lainnya berdasarkan
koefisien korelasi.
Penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu data-data yang diambil dari catatan atau
sumber lain yang sudah ada sebelumnya. Data
sekunder yang digunakan adalah laporan
tahunan Showroom Mobil PT. Mimosa Abadi
Mazda Bekasi dengan periode penelitian dari
tahun 2011 sampai 2013.
Analisis data merupakan bagian terpenting
dalam penelitian; data yang telah diperoleh
akan dianalisis untuk mendapatkan pemahaman
dan interprestasi data. Di dalam menganalisis
data, metode yang dipakai adalah statistik, yang
diharapkan dapat membantu dalam mengambil
keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Pada proses perhitungan dilakukan dengan
menggunakan program aplikasi komputer
Statistical Package For The Sosial Science
(SPSS 20 for Windows).
Adapun pengolahan data pada penelitian
ini dengan menggunakan analisis sebagai
berikut:
Untuk mengolah data mentah menjadi
angka pembanding antar rasio dalam bentuk
persen yang mudah untuk dipahami, yaitu
dengan teknik, di antaranya: (a) Utang, dengan
menggunakan Total Debt to Total Asset Ratio,
dan untuk profitabilitas menggunakan rasio
Return on Investment (Dengan Pendekatan Du
Pont). (b) Membandingkan dengan rasio yang
sama pada industri otomotif lain, yaitu: PT
Astra Internasional, Tbk, dan PT Indomobil
Sukses Internasional, Tbk.
Analisis profitabilitas yang digunakan
adalah Du Pont System menurut Harahap
(2011: 333), analisis ini memiliki keunggulan:
(1) Sebagai salah satu teknik analisis keuangan
yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa
mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan
aktiva, (2) Dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas masing-masing produk yang
dihasilkan oleh perusahaan, (3) Dalam
menganalisis laporan keuangan menggunakan
pendekatan yang lebih integratif dan
menggunakan laporan keuangan sebagai
elemen analisisnya.
Tabel 4. Total Debt to Total Assets Ratio
Sumber : Data sekunder diolah
Uji Normalitas
Menurut Santoso (2012: 212-214), Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen, variabel
independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal.
Sebelum analisis dapat dilakukan, data
harus diuji dengan mengunakan uji normalitas.
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji
apakah data yang digunakan berdistribusi
normal. Dalam uji normalitas, data diuji
menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test dengan
hipotesis:
Ho : Data berdistribusi normal.
Ha : Data tidak berdistribusi normal.
Pengambilan keputusan mengenai normalitas
adalah sebagai berikut:
Jika p > 0.05, maka data berdistribusi
secara normal.
Jika p < 0.05,
maka data tidak
berdistribusi secara normal.
Analisis Korelasi. Analisis korelasi sering
digunakan untuk mendeskripsikan tujuan
sebagai poin penilai dari koefisien populasi
korelasi ρ. Analisis ini digunakan untuk
menganalisis hubungan linear antara dua
variabel.
Untuk
dilakukan
pengetesan
dibutuhkan distribusi normal dari kedua
variabel.
Analisis korelasi yang digunakan, yaitu:
Pearson Correlation (Pearson Product
Moment). Menurut Yamin (2014: 85), Pearson
Product Moment adalah salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur korelasi dari satu
faktor ke faktor lain. Formula koefisien pearson
product moment ialah:
Keterangan:
r : Koefisien Korelasi Pearson
n : Jumlah sampel
X : Nilai variabel independen
Y : Nilai variabel dependen
Asumsi:
Koefisien korelasi pearson hanya valid jika
asumsi berikut dipenuhi: (a) Untuk setiap nilai
X, nilai Y terdistribusi secara normal; (b)
Untuk setiap nilai Y, nilai X terdistribusi secara
normal; (c) Perkalian antara X dan Y
terdistribusi secara normal.
Hipotesis statistik:
Ho : ρ ≤ 0, Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara hutang dan
profitabilitas.
Ha : ρ > 0,
Ada pengaruh yang signifikan
antara hutang dan profitabilitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Total Debt to Total Assets Ratio
Perhitungan utang menggunakan total debt
to total asset ratio dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 dapat dihitung sebagai
berikut:
Total Dept to Total Asset =
x 100%
Tahun 2011 =
x 100% = 55,08%
Tahun 2012 =
x 100% = 49,99%
Tahun 2013 =
x 100% = 35,95%
Berikut adalah gabungan hasil total debt to
total asset ratio dari beberapa perusahaan
otomotif: [lihat Tabel 4]
Total debt to total asset ratio (DAR)
menunjukkan berapa besar bagian dari aktiva
yang dibiayai oleh hutang. DAR diperoleh dari
total utang bagi total aktiva. Semakin tinggi
DAR, semakin besar jumlah modal pinjaman
yang digunakan di dalam menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan dan disertai
118
PT. Astra Internasional, Tbk
PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk
PT. Mimosa Abadi (Mazda Bekasi)
Sumber : Data sekunder diolah
Gambar 4. Total Debt to Total Asset (dalam Persen) Beberapa Perusahaan Periode 2011-2013
Tabel 5. Aktiva Lancar
Tahun
Jumlah
2011
149.149.142.317,54
2012
280.228.331.303,91
2013
497.410.873.256,67
dengan semakin besar risiko keuangan bagi
kreditur maupun pemegang saham. DAR PT
Astra Internasional, Tbk mengalami fluktuasi,
di tahun 2011 sebesar 50,60 %, tahun 2012 PT
Astra Internasional, Tbk mengalami sedikit
kenaikan 0,12 % yaitu menjadi 50,72 %, dan
tahun 2013 mengalami penurunan kembali
yaitu sebesar 151,70 %. PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk juga mengalami fluktuasi, di
tahun 2011 sebesar 79,86 %, dan di tahun 2012
PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk
mengalami penurunan yang cukup drastis, yaitu
naik 19,23 %, menjadi 60,63 %, tapi di tahun
2013 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk
mengalami kenaikan mencapai 6,89 %, menjadi
67,52 %. Untuk Mazda Bekasi mengalami
penurunan yang cukup signifikan dari tahun ke
tahun, DAR Mazda Bekasi di tahun 2011
sebesar 52,09 %. Tahun 2012 DAR Mazda
Bekasi mengalami penurunan sebesar 2,10 %
menjadi 49,99 %. Untuk Tahun 2013, DAR
Mazda Bekasi mengalami penurunan lagi dari
tahun sebelumnya 14,06 %, yang menjadi 35,93
%.
Dari gambaran di atas, dapat terlihat bahwa
Mazda Bekasi dapat dikatakan layak, karena
perbedaan angka yang tidak terlalu jauh.
119
Dari penjelasan di atas, dapat digambarkan
dalam gambar: [lihat Gambar 4]
Return on Investment (dengan Pendekatan
Du Pont)
Dalam melakukan perhitungan Du Pont
(ROI), dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Langkah I
Menentukan Perputaran Total Aktiva/Total
Asset Turnover. Perputaran Total Aktiva adalah
suatu rasio yang bertujuan untuk mengukur
tingkat efisiensi aktiva perusahaan didalam
menghasilkan volume penjualan tertentu.
(1) Aktiva Lancar
Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga
+ Piutang + Persediaan
Berikut adalah aktiva lancar Mazda Bekasi:
[lihatTabel 5]
(2) Total Aktiva
Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap
Berikut adalah total aktiva: [lihat Tabel 6]
(3) Perputaran Total Aktiva
Tabel 6. Total Aktiva
Tahun
Jumlah
2011
149.855.376.877,54
2012
283.495.195.183,91
2013
504.906.387.199,67
Tabel 7. Perputaran Total Aktiva
Tahun
Jumlah
2011
0,94
2012
0,79
2013
0,75
Tabel 8. Total Biaya
Tahun
Jumlah
2011
107.351.670.219,54
2012
155.768.027.013,04
2013
220.016.335.037,00
Tabel 9. Laba Setelah Pajak
Tahun
Jumlah
2011
33.730.499.866,16
2012
69.977.471.439,37
2013
161.718.349.241,76
Tabel 10. Net Profit Margin
Tahun
Jumlah
2011
23,93
2012
31,15
2013
42,48
Perputaran Total Aktiva =
Pe ju
x1
Berikut adalah hasil perputaran total aktiva
perusahaan: [lihat Tabel 7]
Laba Setelah Pajak = Penjualan – Total Biaya
Berikut adalah total laba setelah pajak: [lihat
Tabel 9]
(3) Net Profit Margin
Langkah II
Menentukan Rasio Laba Bersih/Net Profit
Margin Ratio, mengukur besarnya laba bersih
yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu.
(1) Total Biaya
Total Biaya = Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha
Net Profit Margin =
Pe ju
Berikut adalah hasil net
perusahaan: [lihat Tabel 10]
x 100%
profit
margin
+ Bunga + Pajak
Berikut adalah total biaya Mazda Bekasi: [lihat
Tabel 8]
(2) Laba Setelah Pajak
Langkah III
Menentukan Return on Investasi (ROI) Du
Pont. ROI dapat mengukur tingkat keuntungan
yang dihasilkan dari investasi total perusahaan.
Berikut perhitungan ROI (Du Pont):
120
Tabel 11. ROI (Du Pont)
No
Perusahaan
2011 2012 2013 Jumlah Rata-rata
1 PT Astra Internasional, Tbk
13,75 23,35
11
48,10
16,03
2 PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk 6,37 7,50 5,14
19,01
6,34
3 PT Mimosa Abadi (Mazda Bekasi)
22,51 24,68 32,03 79,22
26,41
Sumber : Data sekunder diolah
ROI = Net Profit Margin x Total Asset Turnover
Berikut adalah hadil ROI (Du Pont) beberapa
perusahaan otomotif: [lihat Tabel 11]
Return on Investasi (ROI) Du Pont
bertujuan untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan, kinerja keuangan perusahaan,
diantaranya: (a) Kriteria perusahaan yang baik.
ROI (Du Pont System) berada di atas rata-rata
industri menunjukkan bahwa perputaran aktiva
dan net profit margin sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba semakin baik. (b) Kriteria
Perusahaan yang kurang baik. ROI (Du Pont
System) berada di bawah rata-rata industri
menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net
profit margin sangat rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba kurang baik.
Dari hasil ROI (Du Pont) di atas dapat
dilihat
bahwa
Mazda
Bekasi
dapat
dikategorikan dalam perusahaan yang baik,
karena hasil ROI (Du Pont) nya adalah yang
tertinggi dibanding dengan perusahaan lain.
Pada tahun 2011, PT. Astra Internasional, Tbk
sebesar 13,75 %, lalu di tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 9,60 % menjadi 23,35 %,
namun pada tahun 2013 mengalami penurunan
yang cukup tinggi, yaitu sebesar 12,35 %,
menjadi 11,00 %. Untuk PT Indomobil Sukses
Internasional, Tbk pada tahun 2011 sebesar
6,37 %, di tahun 2012 PT Indomobil Sukses
121
Internasional, Tbk mengalami peningkatan
sebesar 1,13 % menjadi 7,50 %, dan di tahun
2013 mengalami penurunan sebesar 2,36 %
menjadi 5,14 %. Untuk Mazda Bekasi di tahun
2011 sebesar 22,51 %, dan di tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 2,18 %
menjadi 24,68 %, di tahun 2013 mengalami
peningkatan juga sebesar 7,35 % menjadi
32,03.
Dari penjelasan di atas, dapat digambarkan
dalam gambar: [lihat Gambar 5]
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, proses analisis data
menggunakan program computer SPSS
(Statistical Product and Services Solution) versi
20.0 for windows. Hasil analisis data sebagai
berikut:
Uji normalitas dilakukan terlebih dahulu
dengan tujuan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen dalam
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian ini dilakukan penulis dengan
menggunakan statistik non-parametrik OneSample Kolmogorov Smirnov Test.
[lihat Tabel 12]
Apabila sig dari KS-Z > 0.05, maka baik
untuk kedua variabel tersebut. Tabel B.1
menunjukkan bahwa variabel Total Debt to
Total Asset dan ROI (Du Pont) berdistribusi
normal, karena nilai signifikan atau nilai
probabilitas > 0.05. Tabel di atas menghasilkan
total debt to total asset yaitu 0.875 > 0.05, dan
ROI (Du Pont) yaitu 0.947 > 0.05, maka
kesimpulan, DISTRIBUSI DATA NORMAL.
Analisis Korelasi: Pearson Correlation.
Alat yang digunakan untuk menganalisis
adalah Pearson Correlation, yaitu mengukur
korelasi dari satu faktor ke faktor lain.
[lihat Tabel 13]
Sumber : Data sekunder diolah
Gambar 5. ROI (Du Pont) (dalam Persen) Beberapa Perusahaan Periode 2011-2013
Tabel 12. Uji Normalitas
One-Sample K ol mogorov-Smi rnov Test
N
Normal Parametersa,b
Mos t Extreme
Dif f erences
Mean
Std. Dev iation
Absolut e
Positiv e
Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed)
Tot al Debt to
Tot al Asset
3
46, 0033
8, 78672
,342
,244
-, 342
,592
,875
Ret urn On
Inv es tment
(Pendekat an
Du Pont)
3
26, 4067
4, 98935
,302
,302
-, 217
,523
,947
a. Tes t dis tribution is Normal.
b. Calculated f rom data.
Tabel 13. Uji Bivariate
Correlati ons
Tot al Debt t o Total Ass et Pears on C orrelation
Sig. (1-t ailed)
N
Ret urn On I nv estment
Pears on C orrelation
(Pendekat an D u Pont )
Sig. (1-t ailed)
N
Tot al Debt t o
Tot al Asset
1
.
3
-, 995*
,032
3
Ret urn On
Inv es tment
(Pendekat an
Du Pont)
-, 995*
,032
3
1
.
3
*. Correlat ion is signif icant at the 0. 05 lev el (1-tailed).
122
Tabel 14. Rasio Keuangan
No Rasio Keuangan
2011 2012 2013
1 DAR
52,09 49,99 35,93
2 ROI (Du Pont)
22,51 24,68 32,03
Sumber : Data sekunder diolah
Nilai negatif pada koefisien korelasi
menjelaskan apabila DAR naik maka ROI (Du
Pont) turun, dan apabila DAR turun maka ROI
(Du Pont) naik. Nilai koefisien (r) = -0.995
menjelaskan tingkat hubungan DAR dan ROI
cukup kuat, karena ada tanda (*) pada (r) = 0.995 yang menjelaskan bahwa korelasi kedua
variabel bersifat tidak searah, namun ada
hubungan yang signifikan antara DAR dan ROI
(Du Pont).
Pengujian Hipotesis:
Ho : ρ ≤ 0.05,
Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara utang dan
profitabilitas
Ha : ρ > 0.05,
Ada
pengaruh
yang
signifikan antara utang dan
profitabilitas.
Sig dari r = 0.032 < 0.05 yang artinya Ho
ditolak (Ha diterima) sehingga disimpulkan
terbukti bahwa hutang memiliki pengaruh yang
cukup signifikan terhadap profitabilitas.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
penulis dalam menguji variabel penelitian ini,
berikut adalah pembahasan mengenai hasil
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
Penelitian ini menguji pengaruh utang
terhadap profitabilitas dengan menggunakan
Total Debt to Total Asset sebagai rasio utang
dan Return on Investment (dengan Pendekatan
Du Pont) sebagai rasio profitabilitas. Dari hasil
pengujian bivariate pearson correlation
diperoleh hasil bahwa hutang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Berikut adalah hasil perhitungan ratio
keuangan dalam bentuk persen pada Mazda
Bekasi: [lihat Tabel 14]
Hubungan (-) negatif antara DAR terhadap ROI
(Du Pont) dari hasil statistik dengan rasio yang
ada dalam tabel di atas adalah benar memiliki
harapan agar utang dapat membantu
meningkatkan profitabilitas dapat terealisasi;
123
pengaruh negatif kuat. Artinya bahwa hutang
tidak membantu meningkatkan profitabilitas.
Fungsi utang sebenarnya membantu
mendongkrak keuntungan. Tapi dari hasil
perhitungan rasio perusahaan menjelaskan
bahwa tingkat utang dari tahun ke tahun
menurun, namun tingkat profitabilitas dari
tahun ke tahun meningkat. Jadi, utang dalam
kasus ini bukan merupakan faktor utama yang
menyebabkan tingginya tingkat profitabilitas.
Padahal utang yang diharapkan dapat
membantu meningkatkan profitabilitas. Jadi
fungsi utang di Mazda Bekasi tidak efektif.
SIMPULAN
Dari penelitian dan pengujian yang telah
dilakukan dengan menggunakan pengujian
Pearson Correlation selama periode 2011-2013
pada Mazda Bekasi, simpulan penelitian
sebagai berikut: (1) Jumlah penjualan Mazda
paling sedikit dibanding perusahaan otomotif
lainnya, namun margin keuntungan dalam
aspek keuangan lebih tinggi dibanding
perusahaan otomotif lainnya; (2) Hasil
perhitungan dari Debt to Total Asset Ratio
mengalami penurunan dari tahun ke tahun,
untuk tahun 2011 senilai 52,09. Untuk tahun
2012 senilai 49,99. Dan untuk tahun 2013
senilai 35,93; (3) Hasil perhitungan dari ROI
(dengan pendekatan Du Pont) mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, untuk tahun
2011 senilai 22,51. Untuk tahun 2012 senilai
24,68. Dan untuk tahun 2013 32,03; (4) Peran
hutang dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan otomotif tidak efektif.
Beberapa hal yang bisa dilakukan bagi
industry otomotif untuk mengoptimalkan
hutang sebagai fungsi pengungkit, di antaranya:
(a) Manajemen keuangan harus tetap
mempertahankan
tingkat
keuntungan
perusahaan tanpa adanya jumlah utang yang
tinggi; (b) Memperbaiki manajemen utang,
untuk meningkatkan efisiensi utang, sehingga
(c) Mencari sumber permodalan lain, yang bisa
membantu dalam pengelolaan utang menjadi
lebih baik, dan
profitabilitas.
berfungsi
meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Houston
Brigham.
2012.
Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen
Keuangan Peusahaan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Firmansyah, Irman. 2012. Tanggung Jawab
Sosial Perbankan Syariah. Bandung:
Mujahid Press.
Sofiati. 2009. Pengaruh Debt Equity Ratio
terhadap Nilai Perusahaan dan Analisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi Studi
pada Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta:
Program Pasca Sarjana.
Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
Santoso, Singgih. 2012. Statistik dengan SPSS.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Prastowo, Dwi. 2011. Analisis Laporan
Keuangan
Konsep
dan
Aplikasi.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Yamin, Sofyan. 2014. SPSS Complete (Teknik
Analisis Terlengkap dengan Software
SPSS). Jakarta: Salemba Infotek.
Rahardjo, Budi. 2009. Dasar-Dasar Analisis
Fundamental Saham Laporan Keuangan
Perusahaan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
124
Download