MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi FIKOM Humas Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh MK10230 Novi Erlita, Sos.M.A Abstract Kompetensi Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk digunakan dalam modul perkuliahan Universitas Dosen Pengampu dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan Mercu Buana dipergunakannya Standarisasi Modul Latar Belakang POKOK BAHASAN : Mampu memahami dan menjelaskan proses komunikasi intra personal DESKRIPSI : Modul 13 menjelaskan pengertian psikologi komunikasi dan Mampu membuat konsep diri yang positif serta Mampu menjelaskan konsep diri Konsep Diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu. Individu memandang atau menilai dirinya sendiri akan tampak jelas dari seluruh perilakunya, dengan kata lain perilaku seseorang akan sesuai dengan cara individu memandang dan menilai dirinya sendiri.Apabila individu memandang dirinya sebagai seorang yang memiliki cukup kemampuan untuk melaksanakan tugas, maka individu itu akan menampakan perilaku sukses dalam melaksanakan tugasnya. ‘13 2 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sebaliknya apabila individu memandang dirinya sebagai seorang yang kurang memiliki kemampuan melaksanakan tugas, maka individu itu akan menunjukkan ketidakmampuan dalam perilakunya.Rogers (dalam Burns, 1993:353) menyatakan bahwa konsep diri memainkan peranan yang sentral dalam tingkah laku manusia, dan bahwa semakin besar kesesuaian di antara konsep diri dan realitas semakin berkurang ketidakmampuan diri orang yang bersangkutan dan juga semakin berkurang perasaan tidak puasnya. Hal ini karena cara individu memandang dirinya akan tampak dari seluruh perilakunya. Konsep diri berperan dalam mempertahankan keselarasan batin, penafsiran pengalaman dan menentukan harapan individu. Konsep diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keselarasan batin karena apabila timbul perasaan atau persepsi yang tidak seimbang atau saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan.Untuk menghilangkan ketidakselarasan tersebut, ia akan mengubah perilakunya sampai dirinya merasakan adanya keseimbangan kembali dan situasinya menjadi menyenangkan lagi.Hurlock (1990:238) mengemukakan, konsep diri merupakan inti dari pola perkembangan kepribadian seseorang yang akan mempengaruhi berbagai bentuk sifat. Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realitas, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya apabila konsep diri negatif, anak akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Mereka merasa ragu dan kurang percaya diri, sehingga menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk pula. Konsep diri juga dikatakan berperan dalam perilaku individu karena seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya akan mempengaruhi individu tersebut dalam menafsirkan setiap aspek pengalamanpengalamannya. Suatu kejadian akan ditafsirkan secara-berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena masing-masing individu mempunyai pandangan dan sikap berbeda terhadap diri mereka.Tafsirantafsiran individu terhadap sesuatu peristiwa banyak dipengaruhi oleh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sendiri. Tafsiran negatif terhadap pengalaman disebabkan oleh pandangan dan sikap negatif terhadap dirinya sendiri, begitu pula sebaliknya. ‘13 3 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selanjutnya konsep diri dikatakan berperan dalam menentukan perilaku karena konsep diri menentukan pengharapan individu. Menurut beberapa ahli, pengharapan ini merupakan inti dari konsep diri. Pengharapan merupakan tujuan, cita-cita individu yang selalu ingin dicapainya demi tercapainya keseimbangan batin yang menyenangkan. Menurut Rakhmat (2005:104) konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Misalnya bila seorang individu berpikir bahwa dia bodoh, individu tersebut akan benarbenar menjadi bodoh. Sebaliknya apabila individu tersebut merasa bahwa dia memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan, maka persoalan apapun yang dihadapinya pada akhirnya dapat diatasi. Ini karena individu tersebut berusaha hidup sesuai dengan label yang diletakkan pada dirinya.Dengan kata lain sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep diri seseorang, positif atau negatif. Proses pengembangan kesadaran diri ini diperoleh melalui tiga cara, yaitu; Cermin diri (reflective self) terjadi saat kita menjadi subyek dan obyek diwaktu yang bersamaan, sebagai contoh orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi biasanya lebih mandiri. Pribadi sosial (social self) adalah saat kita menggunakan orang lain sebagai kriteria untuk menilai konsep diri kita, hal ini terjadi saat kita berinteraksi. Dalam interaksi, reakasi orang lain merupakan informasi mengenai diri kita, dan kemudian kita menggunakan informasi tersebut untuk menyimpulkan, mengartikan, dan mengevaluasi konsep diri kita. Menurut pakar psikologi Jane Piaglet, konstruksi pribadi sosial terjadi saat seseorang beraktivitas pada lingkungannya dan menyadari apa yang bisa dan apa yang tidak bisa ia lakukan [3] ‘13 4 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh: Seseorang yang optimis tidak melihat kekalahan sebagai salahnya, bila ia mengalami kekalahan, ia akan berpikir bahwa ia mengalami nasib sial saja saat itu, atau kekalahan itu adalah kesalahan orang lain. Sementara seseorang yang pesimis akan melihat sebuah kekalahan itu sebagai salahnya, menyalahkan diri sendiri dalam waktu yang lama dan akan memengaruhi apapun yang mereka lakukan selanjutnya, karena itulah seseorang yang pesimis akan menyerah lebih mudah. Perwujudan diri (becoming self). Dalam perwujudan diri (becoming self) perubahan konsep diri tidak terjadi secara mendadak atau drastis, melainkan terjadi tahap demi tahap melalui aktivitas serhari hari kita. Walaupun hidup kita senantiasa mengalami perubahan, tetapi begitu konsep diri kita terbentuk, teori akan siapa kita akan menjadi lebih stabil dan sulit untuk diubah secara drastis. Contoh, bila kita mencoba mengubah pendapat orang tua kita dengan memberi tahu bahwa penilaian mereka itu harus diubah - biasanya ini merupakan usaha yang sulit. Pendapat pribadi kita akan 'siapa saya' tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih sulit untuk diubah sejalan dengan waktu dengan anggapan bertambahnya umur maka bertambah bijak pula kita.Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial, dan peran sosial. Konsep diri adalah pandangan mengenai siapa diri kita dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat orang lain tentang diri kita. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki seseorang dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaluasi orang lain mengenai diri orang tersebut. Individu akan mengetahui bahwa dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya. Sebaliknya, individu akan tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung, individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak. ‘13 5 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id A. II Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2004:100) memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri , antara lain: 1. Orang lain. Sebagai mana dibahasakan diatas bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap individu dalam menyimpulakan konsep dirinya. Selain itu mengutip pernyataan Gabriel Marcel dalam Rakhmat (2004:100), “The fact is that we can understand ourself by starting from the other, or from others, and only starting from them.” Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana anda menilai diri saya akan membentuk konsep diri saya. Kita sepakat bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Tetapi, tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Adayang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan diri kita. George Herbert Mead dalam Rakhmat (2004:101) menyebut mereka Significant others – orang lain yang sangat penting. 2. Kelompok rujukan Dalam bermasyarakat kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok masyarakat.Adakelompok yang secara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan diri dengan ciri-ciri kelompoknya. ketika kita menjadi anggota kelompok persatuan bulu tangkis, ikatan mahasiswa Universitas Trunojoyo madura, dan lain-lain. . ‘13 6 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengaruh Konsep diri pada Komunikasi Interpersonal, antara lain: A. Nubuat yang dipenuhi sendiri Yaitu kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep sendiri. Setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. Brooks dalam Rakhmat (2004:105), mengindentifikasi konsep diri manusia menjadi positif dan negatif. Adapun ciri orang yang memiliki konsep diri negatif :1. Peka pada kritik 2. sangat responsif terhadap pujian 3. Sikap hiperkritis, Sikap berlebihan dalam melakukan penilaian terhadap orang lain. ia selalu mencela, mengeluh, meremehkan, dan tak pandai dan tak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain. 4. merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, hingga ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tak dapat merasakan kehangatan persahabatan. 5. Pesimis untuk bersaing dalam sebuah kompetisi. ‘13 7 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep diri menyebabkan: 1.Terpaan selektif 2.Persepsi selektif 3.Ingatan selektif Salah satu penentu keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.Paraahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi konsep diri sehingga terdapat beberapa pengertian. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang, pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Seseorang kerap pesimis merasa ia tidak mempunyai kemampuan padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan. Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya. ‘13 8 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Simpulan: 1. Jadi, Konsep diri adalah pandangan kita terhadap diri kita yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, dan sosial yang mana kita memperoleh informasi tentang diri kita bisa melalui evaluasi ari orang lain maupun dari pembelajaran terhadap diri kita sendiri. Pengaruh konsep diri bisa berasal dari orang lain maupun kelompok rujukan. 2. Jadi, Atraksi Interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Atraksi Interpersonal mempengaruhi dalam hal penafsiran pesan dan efektivitas komunikasi. Semakin kita menyukai seseorang tersebut, maka penilaian positif kita terhadap dia semakin meningkat, begitu juga sebaliknya. ‘13 9 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi.PT. Remaja Rosdakarya,Bandung.2009 Communication Works. Seventh Edition, by Teri Kwak Gamble dan Michael Gamble. Psikologi Sosial, Jilid 1. Edisi ke-10. Oleh Roberta A. Baron dan Donn Byrne. Penerbit Erlangga ‘13 10 Modul Psikologi Komunikasi Novi Erlita.S.Sos,MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id