METODE PENGUMPULAN DATA OUTLINE JENIS DATA: SUMBER 1 2 JENIS DATA : SIFAT 3 PROSES PENGAMBILAN DATA 4 TEKNIK PENGAMBILAN DATA JENIS DATA: SUMBERNYA Langsung dr sumber Cara: observasi, wawancar a, kuesioner, FGD Primer Peneliti tangan ke2 Data asli/baru Sekunder Sifatnya up to date BPS, buku, laporan, jurnal,dll Cara: dari berbagai sumber data JENIS DATA: SIFATNYA Data penelitian merupakan faktor yang sangat mempengaruhi teknik atau jenis penelitian yang akan digunakan a. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, penjelasan, pendapat, gambar. Teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video b. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika PROSES PENGAMBILAN DATA Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk: • Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya: 1. Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20. 2. Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang. • Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh data kontinum misalnya: 1) Tinggi badan Budi adalah 150,5 centimeter. 2) Suhu udara di ruang kelas 24o Celcius. Data kontinum ini dibagi lagi menjadi 4 jenis yaitu Data nominal adalah atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Misalnya klasifikasi jenis kelamin (laki-laki/ wanita), agama, pekerjaan dst. Data ordinal adalah data yang berbentuk peringkat. Misalnya juara 1, 2 dan seterusnya. Pada kuesioner yang berskala Likert, data ordinal seperti penyataan tidak setuju diberi skor 1, ragu diberi skor 2, dan setuju diberi skor 3. contoh : tingkat pendidikan, rangking/ peringkat dan lain-lain. Data interval adalah data yang dihasilkan dari pengukuran, yg di dlm pengukuran itu diasumsikan terdpt satuan (unit) pengukuran yg sama. Memiliki sifat kesamaan jarak atau memiliki rentag yang sama antara data yang telah diurutkan. Tidak memiliki nilai 0 Contoh data interval: • Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 sampai 110 memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai 120. Namun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari kurang yang memiliki IQ 100. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut (mutlak) Contoh; Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat-sifat sebagai data interval. Benda yang beratnya 1 kg, berbeda secara nyata dengan benda yang beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang terringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. dengan 2 kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg dengan 3 kg. Angka 0 kg, menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2 kg, 2 kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg. TEKNIK PENGAMBILAN DATA OBSERVASI WAWANCARA KUESIONER PENGUKURAN FISIK PERCOBAAN LABORATORIUM OBSERVASI • Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. • Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan Berstruktur Tidak berstruktur •Observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya menggunakan pedoman pengamatan •Observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya dan melakukan pengamatan secara bebas Kelebihan dari observasi adalah sebagai berikut : a) Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individuindividu. b) Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaanpekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan. c) Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain. d) Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu. Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut : a) Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya. b) Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu. c) Dapat mengganggu proses yang sedang diamati. d) Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya. WAWANCARA TERSTRUKTUR Pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data/informasi apa yang dibutuhkan WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR • Merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur • Pertanyaan yang diajukan merupakan upaya menggali isu awal • Sifat pertanyaan spontan Teknik Wawancara: a) Wawancara langsung (face to face) b) Wawancara tidak langsung: misalnya dengan telepon atau internet (on-line) Bias dalam wawancara: kesenjangan antara informasi/data yang dinginkan oleh peneliti dengan informasi/data yang diberikan oleh responden Bias dalam wawancara harus diminimalkan Sumber bias dalam wawancara: a. Pewawancara b. Responden c. Situasi saat wawancara Kelebihan Teknik Wawancara : • Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis • Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan • Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pemabanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik responden Kekurangan Teknik Wawancara : • Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data • Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil • Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM WAWANCARA : • Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dpat memberikan kesan apakah pewawancara dapat dipercaya atau tidak • Sikap dan tingkah laku • Identitas, pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan jika perlu menunjukan tanda pengenal atau surat tugas • Kesiapan materi, dalam arti pewawancara memahami dan menguasai apa yang akan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila diperlukan • Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka bersedia untuk diajak wawancara • Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat pembuka atau kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara gunakan bahasa yang baik dan benar • Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun seperlunya agar ia tidak mengalami banyak kesulitan dalam menjawab atau mengemukan pendapat • Wawancara dicatat dan direkam dengan seijin atau sepengetahuan responden • Menggunakan bahasa atau istilah yang sesuai dengan kondisi (misalnya: pendidikan) responden KUESIONER Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan. • MERANCANG KUESIONER 1.Tetapkan Informasi Yang Ingin Diketahui. 2. Tentukan Jenis Keusioner Dan Metode Administrasinya. 3. Tentukan Isi Dari Masing-Masing Pertanyaan. 4. Tentukan Banyak Respon Atas Setiap Pertanyaan. 5. Tentukan Kata-Kata Yang Digunakan Untuk Setiap Pertanyaan. 6. Tentukan Urutan Pertanyaan. 7. Tentukan Karakteristik Kuesioner. 8. Uji Kembali Langkah 1 Sampai 7 Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu. 9. Lakukan Uji Awal Atas Kuesioner Dan Lakukan Perubahan Jika Perlu. PENGUKURAN FISIK 1. Alat ukur harus dikalibrasi sebelum mulai melakukan pengukuran 2. Alat ukur harus memenuhi standar penelitian 3. Alat ukur harus mudah dijalankan dan dikendalikan 4. Pengukuran memperhatikan kondisi yang disyaratkan dalam perumusan masalah (misalnya: suhu atau tekanan) PERCOBAAN LABORATORIUM 1. Sebelum melakukan percobaan laboratoium, dilakukan perancangan percobaan 2. Dalam proses perancangan percobaan, unit penelitian dan perlakuan yang akan dikenakan pada setiap unit penelitian direncanakan INSTANSI PENYEDIA DATA Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia data: • Badan Pusat Statistik (BPS) • Bank Indonesia • BMKG • Bappeda • dll.