Esterberg (2002) a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic Susan Stainback (1988) interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation Digunakan jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan Mengungkap hal-hal yang lebih mendalam dari subjek penelitian Dasarnya pada self-report, pengetahuan atau keyakinan pribadi Dalam penelitian kualitatif biasanya menggabungkan teknik observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview) Sudah diketahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh Instrumen berupa pertanyaan dan alternatif jawaban telah disiapkan Setiap responden mendapatkan pertanyaan yang sama Wawancara terstruktur bisa dilakukan oleh beberapa pewawancara yang sebelumnya telah di training Termasuk dalam kategori in-depth interview Pelaksanaannya lebih bebas Tujuannya untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka Mendengarkan dengan teliti dan mencatat apa yang diutarakan subjek Wawancara bebas Pedoman wawancara tidak disusun secara sistematis dan lengkap Menggunakan garis besar permasalahan sebagai pedoman wawancara Dapat digunakan sebagai penelitian pendahuluan Mendapatkan informasi yang lebih mendalam Pertanyaan dikembangkan berdasarkan jawaban subyek penelitian Wawancara akan bias tergantung dari pewawancara, responden dan situasi/kondisi Mencegah wawancara yang bias: Pewawancara harus ada dalam posisi yang netral pertanyaan harus jelas agar responden menangkap dengan jelas pertanyaannya Memahami dan memilih waktu dan kondisi yang tepat dalam melakukan wawancara Menetapkan subyek wawancara Menyiapkan pokok masalah yang akan jadi bahan pembicaraan Mengawali atau membuka alur wawancara Melangsungkan alur wawancara Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya Menuliskan hasil wawancara ke catatan lapangan Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara Buku catatan: mencatat percakapan dengan subyek penelitian Tape recorder: berfungsi merekam semua percakapan dengan subyek penelitian Kamera: mendokumentasikan jalannya wawancara Menghindari hilangnya data wawancara Wawancara secara terbuka dan tidak terstruktur perlu dibuat rangkuman yang lebih sistematis Mencatat mana data yang penting, data yang sama dikelompokkan Mengkonstruksikan hubungan data yang satu dengan yang lain Data yang masih meragukan bisa dikonfirmasikan kembali kepada subyek penelitian