1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, menurut Lexy (2013:6)
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah. Pada penelitian ini, pendekatan kualitatif mampu menjelaskan fenomena
yang terjadi saat proses produksi program "Usaha Anda" studi pada PT TATA
LOGAM LESTARI yang menayangkan kegiatan koorporate perusahaan tersebut.
3.2 Jenis Penelitian
Menggunakan penelitian deskriptif yaitu, suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penggunaan deskriptif studi pada PT
TATA LOGAM LESTARI merupakan, penelitian yang melakukan kegiatan
mengeksplorasi dan memotret situasi sosial secara menyeluruh, luas dan mendalam.
3.3 Metode Penelitian
Metodelogi terbagi dua, metodelogi kuantitatif dan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsif dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah (Lexy, 2013:6).
Dibantu dengan melakukan observasi, wawancara dan mengumpulkan datadata pendukung untuk kredibel sebuah penelitian. Metode ini disesuaikan dengan
keinginan peneliti meneliti bentuk komunikasi manusia dalam melakukan sebuah
aktivitas, pada dasarnya manusia hidup saling berdampingan dan membutuhkan satu
dengan lainnya. Dalam perusahaan komunikasi terbentuk karena adanya aktifitas
yang dilakukan secara bersama-sama walaupun berbeda kepentingan, ini
29
30
membuktikan bahwa komunikasi sudah menjadi dasar manusia untuk saling
berinteraksi secara verbal maupun nonverbal.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut
juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif
(Sugiyono, 2013:8)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, fungsi dari
kedua data ini untuk saling melengkapi. Lalu peneliti akan melaksanakan wawancara
dengan menentukan informan yang tepat. Data primer adalah data yang didapatkan
secara langsung dari narasumber yang bersangkutan. Wawancara, observasi
merupakan jenis data yang didapatkan secara primer. Data sekunder adalah data yang
didapatkan melalui perantara, sehingga data ini tidak bersifat langsung dari
narasumber. Dokumentasi, naskah atau foto merupakan data sekunder.
Peneliti menggunakan tahapan data primer dan data sekunder untuk
melengkapi kesempurnaan penelitian ini, kesempurnaan penelitian ini didukung
dengan :
a. Observasi
(Sugiyono,
2013:145)
observasi
sebagai
tehnik
pengumpulan
data
mesmpunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan denga tehnik yang lain,
yaitu wawancara dan kuisioner. Jika wawancara dan kuisioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
b. Dokumentasi
Dokumentasi didapatkan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen secara
tertulis dan tercetak seperti, foto, koran , majalah, brosur dan naskah.
Dokumentasi yang digunakan peneliti untuk mensempurnakan penelitian
produksi program Usaha Anda.
31
c. Wawancara
Wawancara
adalah
proses
komunikasi
antar
pewawancara
dengan
terwawancara, fungsi wawancara untuk mengetahui penjelasan, kejadian
hingga jawaban. Dalam tehnik pengumpulan data ini, wawancara digunakan
sebagai bentuk interprestasi dari sebuah proses yang telah dilakukan oleh
narasumber lalu dijelaskan kepada pewawancara. Menurut Sutrisno Hadi,
saat wawancara pihak pewawancara harus menyadari pihak terwawancra
merupakan pihak yang paling memahami kondisinya. Lalu, pihak
pewawancara harus mempercayai pernyataan dari terwawancara dan
pewawancara
memberikan
pertanyaan
sesuai
dengan
pemahaman
terwawancara.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan
dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan
menggunakan telepon. Wawancara tidak terstruktur digunakan, karena
mampu memahami lebih dalam saat proses wawancara dilaksanakan.
Wawancara ini disebut sebagai, wawancara terbuka dan untuk mendapatkan
informasi awal tentang berbagai isu atau gambaran permasalahan lebih
lengkap.
Wawancara tak berstruktur (unstructured interview), wawancara bebas di
mana peneliti tidak menggunkan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan. ( Sugiyono, 2013:138-140)
d. Triagulasi
Triagulasi
merupakan
tehnik
pengumpulan
data
yang
bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. (Sugiyono, 2013:241).
32
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian kualitatif membutuhkan analisis data, baik secara deskriptif,
wawancara, observasi dan pengumpulan dokumentasi. analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, mimilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2013:244)
1. Analisis Data Model Miles and Hubeman
Dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Peneliti akan melakukan
wawancara kepada narasumber, lalu mengumpulkan hasil wawancara
tersebut untuk diteliti apakah hasil wawancara sudah memuaskan untuk
menjawab penelitian peneliti. Jika belum terjawab, maka peneliti akan
melakukan wawancara kembali hingga dirasa cukup oleh peneliti.
Miles and Huberman menjelaskan bahwa, aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Kegiatan analisis ini
diantaranya: reduksi data, penyajian data dan verification.
a. Reduksi data
Merangkum hasil data yang didapatkan di lanpangan, lalu meilih yang
termasuk dengan inti pokok penelitian, fokus pada hal yang terpenting,
mencari tema dan polanya. Sehingga reduksi akan memberikan gambaran
secara menyeluruh dan jelas, sehingga membantu peneliti untuk
mengumpulkan data selanjutnya dan mengetahui langkah selanjutnya.
b. Penyajian
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan
lainnya. Sehingga dapat lebih tersusun dan terorganisir pola pola
hubungannya, dengan begitu peneliti akan lebih mudah memahami
fenomena-fenomena dan latar belakang yang membelakngi peristiwa.
33
c. Verification
Menarik kesimpulan terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan,
menggabungkan hasil penelitian dengan dokumentasi sebagai pembuktian
bahwa penelitian yang dilakan bersifat kredibel. Memberikan penemuan
baru secara deskriptif tentang gambaran dan objek terkait.
3.6 Teknik Keabsahan Data
Triagulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu (Lexy, 2013:330). Triagulasi sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,
1987: 331). Hal itu dapat dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada,
orang pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
34
Download