BERITA TERKINI Manfaat Suplementasi Vitamin C pada Wanita Hamil Perokok terhadap Fungsi Paru Bayi yang Dilahirkan M erokok selama kehamilan merupakan salah satu hal yang harus dihindari karena akan berhubungan dengan efek buruk pada kehamilan, Efek buruk pada ibu dan bayi tersebut telah dibuktikan oleh banyak studi. Merokok dianggap faktor risiko mayor baik di negara maju maupun negara berkembang. Hal tersebut khususnya bermakna, karena merokok dapat memberikan efek buruk permanen bagi fetus yang belum lahir.1 Berikut ini beberapa efek buruk dari merokok 300 Table 1. Pregnancy complications due to smoking; modified after [23,24] Pregnancy complication AR OR Cl (95%) Preterm rupture of membrane 1.67 1.43-1.96 Chorioamnionitis 1.65 1.36-2..00 Incompetent cervix 1.63 1.35-1.96 Threatened premature delivery 1.38 1.17-1.64 Placental abruption 1.37 1.10-1.72 Pregnancy-induced hypertension 1.20 1.01-1.41 Stillbirth 1.23 1.09-1.38 CDK-227/ vol. 42 no. 4, th. 2015 BERITA TERKINI Table 2. Clinical Characteristics and PFTs of Newborns Newborns of placebo treated smokers (n=83) Newborns of vitamin C treated smokers (n=76) Newborns of non smokers (n=76) 3311 ± 475 3163 ± 694 3303 ± 596 Gestational age (wks) 38.9 ± 1.6 38.5 ± 2.1 38.7 ± 2.1 Mid gestational Ascorbic Acid level (μmol/L) 39.8 ± 20.5 58.9 ± 26.8* 57.8 ± 22.8 57 ± 1.2 57 ± 12 53 ± 12 0.345 ± 0.078 0.383 ± 0.084* 0.399 ± 0.077 1.20 ± 0.24 1.32 ± 0.30* 1.36 ± 0.30 Birth weight (g) Respiratory rate (bpm) TPTEF : TE Crs/kg (mL/cmH2O/kg) Values are Mean ± SD; *p <0.01 for vitamin C versus placebo treated selama masa kehamilan (Tabel 1):1 Plasenta merupakan sumber penting hormon, agen pro-oksidan, dan enzim antioksidan, serta dalam fisiologi kehamilan merupakan organ vital yang mampu mengontrol peroksidasi lemak. Beberapa studi menyimpulkan bahwa merokok pada masa prenatal mengganggu keseimbangan sistem oksidan dan antioksidan, yang menyebabkan stres oksidatif dan meningkatkan peroksidasi lemak. Merokok selama kehamilan juga meningkatkan kerusakan radikal bebas pada fetus yang belum lahir dan juga pada ibu hamil tersebut.1,2 Wanita tidak dianjurkan merokok selama kehamilan, salah satu akibatnya akan berdampak buruk pada paru bayi dan akan berlanjut menjadi wheezing atau masalah paru lain, karena ibu yang merokok selama kehamilan mempengaruhi perkembangan paru janinnya berupa penurunan fungsi paru seumur hidup dan risiko asma meningkat. Apabila wanita hamil tersebut tidak berhasil meninggalkan kebiasaannya, penggunaan vitamin C selama kehamilan dapat memperbaiki fungsi paru bayi yang baru dilahirkan dan mencegah wheezing pada tahun pertama kehidupan. Dalam model primata, vitamin C memblokir beberapa efek nikotin intrauteri pada pengembangan dan fungsi paru. Hal ini sesuai dengan studi yang dikemukakan pada the Pediatric Academic Societies (PAS) annual meeting.2 Studi yang dipaparkan tersebut mempunyai desain studi acak, tersamar ganda, dilakukan di 3 tempat di Pacific Northwest antara Maret 2007 dan Januari 2011. Studi ini mengevaluasi apakah bayi yang baru dilahirkan dari ibu yang selama kehamilannya merokok, akan mengalami perbaikan pulmonary function tests (PFTs) / fungsi paru apabila diberi vitamin C dan apakah terjadi penurunan wheezing dibandingkan plasebo. Subjek terdiri dari 159 bayi yang baru lahir dari wanita yang merokok selama kehamilan, secara acak mendapatkan vitamin C 500 mg/hari (n=76) dan plasebo (n=83), serta 76 bayi baru lahir dari wanita bukan perokok juga dinilai fungsi parunya/ PFT. Follow up studi, termasuk wheezing, dinilai sampai umur anak 1 tahun, dan PFT juga dinilai pada umur 1 tahun.3 Primary outcome adalah pengukuran fungsi paru pada bayi baru lahir (rasio time to peak tidal expiratory flow dengan expiratory time [TPTEF:TE] serta passive respiratory compliance per kilogram [Crs/kg]) dalam usia 72 jam. Secondary outcomes termasuk insiden wheezing sampai usia 1 tahun dan hasil PFT saat usia 1 tahun.3 Bayi wanita yang mendapat vitamin C (n=76) dibandingkan dengan yang mendapat plasebo (n=83), mengalami perbaikan fungsi paru yang diukur menggunakan: • TPTEF:TE (0,383 vs 0,345 [adjusted 95% CI for difference, 0,011-0,062]; P = 0,006) • Crs/kg (1,32 vs 1,20 mL/cm H2O/kg [95% CI 0,02-0,20]; P = 0,01). • Pemberian vitamin C pada wanita hamil perokok secara bermakna menurunkan frekuensi wheezing pada anak sampai berumur 1 tahun (15/70 [21%] vs 31/77 [40%]; relative risk 0,56 [95% CI 0,33-0,95]; P = 0,03). • Tidak ada perbedaan bermakna pada PFT antara kelompok vitamin C dan plasebo. • Efek merokok saat kehamilan pada fungsi paru bayi yang baru dilahirkan berhubungan dengan maternal genotype α5 nicotinic receptor (rs16969968) (P < 0,001 untuk interaksi).3 Dari studi ini didapatkan hasil bahwa suplementasi vitamin C pada wanita hamil yang merokok dapat memperbaiki PFT pada bayi baru lahir dan menurunkan wheezing sampai umur 1 tahun. Vitamin C pada wanita hamil yang merokok dapat menjadi alternatif yang tidak mahal dan pendekatan sederhana untuk menurunkan efek merokok pada kehamilan, khususnya untuk fungsi paru bayi baru lahir dan morbiditas saluran napas.3 Simpulannya, suplementasi vitamin C dosis tinggi pada wanita hamil mempunyai data terbatas. Sebuah studi baru mengevaluasi suplementasi vitamin C 500 mg/ hari pada wanita hamil yang merokok, ternyata suplementasi vitamin C ini dapat memperbaiki fungsi paru pada bayi yang dilahirkan, serta menurunkan wheezing sampai bayi tersebut berusia 1 tahun dibandingkan dengan pemberian plasebo. (AYN) REFERENSI: 1. Mund M, Louwen F, Klingelhoefer D, Gerber A. Smoking and pregnancy--a review on the first major environmental risk factor of the unborn. Int J Environ Res Public Health 2013 Nov 29;10(12):6485-99. doi: 10.3390/ijerph10126485. 2. Kemp C. Vitamin C may head off lung problems in babies born to pregnant smokers. AAPNews [Internet]. 2013 [cited 2014 Nov 05]. Available from: http://aapnews.aappublications.org/ content/early/2013/05/04/aapnews.20130504-3 3. McEvoy CT, Schilling D, Clay N, Jackson K, Go MD, Spitale P, et al. Vitamin C supplementation for pregnant smoking women and pulmonary function in their newborn infants: A randomized clinical trial. JAMA. 2014 May;311(20):2074-82. doi: 10.1001/jama.2014.5217. CDK-227/ vol. 42 no. 4, th. 2015 301