PSIKOLOGI SOSIAL DAN KESEHATAN Definisi SEHAT? Perspektif biomedis: objektif: tidak ada tanda-tanda bahwa tubuh tidak berfungsi dengan baik Subjektif: tidak ada simptom subjektif dari penyakit atau luka Perspektif biopsikososial: kesehatan adalah hasil interaksi yg kompleks antara faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosial Fisik/biologis: predisposisi genetik pd penyakit tertentu Psikologis: stres, Sosial: dukungan sosial, Perspektif biopsikososial Sistem sosial: • Masyarakat • Komunitas • keluarga Individu Sistem psikologis • Kognisi • Emosi • motivasi Sistem biologis: • Organ • Jaringan • sel Determinan kesehatan (Dahlgren & Whitehead) Jenis kelamin, usia & faktor genetis Faktor individu/gaya hidup Pengaruh sosial dan komunitas Kondisi pekerjaan Faktor sosioekonomi, kultural, kondisi lingkungan Mengapa psikologi berperan penting dalam penelitian tentang kesehatan? terjadi pergeseran paradigma sehat ( biomedis biopsikososial) Pergeseran penyebab kematian: penyakit akibat infeksi penyakit kronis. Kesehatan ditentukan oleh pola perilaku dan gaya hidup Psikologi kesehatan Adl kajian mengenai efek-efek psikologis dalam perkembangan, pencegahan, dan pengobatan penyakit fisik. Kontribusi: Promosi dan pemeliharaan kesehatan Prevensi dan treatment penyakit Indentifikasi faktor etiologis dan diagnostik thd penyakit dan kesehatan Peningkatan sistem pelayanan kesehatan. Bab ini membicarakan tentang: A. Perilaku sehat B. Menghadapi informasi kesehatan C. Stres dan penyakit D. Gejala, penyakit, dan perawatan A. Perilaku Sehat (adl tindakan untuk menambah atau mempertahankan kesehatan yang prima) Perilaku sehat: Perilaku tidak sehat: Konsumsi makanan sehat Merokok Olah raga teratur Konsumsi alkohol, Obat Tidak merokok, alkohol dan Seks berisiko obat-obatan Tidur cukup Gunakan sabuk keselamatan Mengontrol berat badan Program pemantauan kesehatan Sikap sehat dan perilaku sehat Model keyakinan kesehatan: praktik perilaku sehat berpusat pada lima keyakinan: 1. nilai-nilai kesehatan umum termasuk perhatian pd kesehatan 2. Persepsi bahwa ada ancaman terhadap kesehatan yg datang dari gangguan atau penyakit 3. Keyakinan akan kerapuhanseseorang dalam menghadapi penyakit 4. Keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan tindakan yg diperlukan untuk mengurangi ancaman (self-efficacy) 5. Keyakinan bahwa respon akan efektif dalam mengatasi ancaman (kecakapan respon) Nilai kesehatan umum (saya peduli pada kesehatan saya) Ancaman thd kesehatan oleh adanya penyakit( saya akan mati jika terkena kanker paru) Keyakinan kerapuhan personal (sbg perokok saya bisa kena kanker paru) Kecakapan respon (jk saya berhenti merokok, tdk terkena kanker paru) Kecakapan diri (saya mampu berhenti merokok) Perilaku sehat (BERHENTI MEROKOK) Mengubah sikap sehat Riset tentang sikap sehat bermanfaat untuk memprediksi siapa yang akan melakukan perilaku sehat dan menjelaskan kondisi-kondisi di mana orang akan mengubah perilakunya. Bagaimana mengubah sikap sehat? 1. Afirmasi diri 2. Persuasi dengan pesan kesehatan. B. Menghadapi informasi kesehatan Basmi nyamuk demam berdarah dengan 3M Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin No drug, no free sex, no AIDS Upaya-upaya pencegahan penyakit salah satunya ditentukan oleh cara kita memproses informasi terkait dengan kesehatan Dipengaruhi oleh: • Pemahaman thd informasi • Sumber informasi • Cara penyampaian pesan • Belief dan ekspektasi 1. Pemahaman informasi kesehatan. Knowledge-Attitude-Behavior (KAB) values Knowledge attitudes intention beliefs 2. Sumber informasi ahli, kredibel, menarik, dapat dipercaya. behavior 3. Cara penyampaian pesan a. Dibingkai secara negatif: yg disampaikan adalah pesan yg sifatnya negatif. Narkoba membuat anda menjadi mayat hidup Merokok dapat membunuh anda Pesan-pesan tsb sering ditolak krn dapat mengancam self image shg menimbulkan respon self defensif dlm rangka mempertahankan self image positif. b. Bingkai positif : menyatakan perubahan tingkah laku dpt membawa keuntungan. Mengkonsumsi makanan berserat baik untuk kesehatan organ pencernaan. Olah raga secara teratur meningkatkan kesehatan tubuh. 4. Belief dan ekspektasi Keyakinan akan kemampuannya melakukan suatu tindakan dan keyakinan bahwa dirinya rentan terhadap gangguan/penyakit mendorong seseorang untuk terlibat dalam perilaku terkait kesehatan. Optimisme yang tidak realisitis atau optimisme yg bias. C. Stres dan Penyakit Stres adl peristiwa fisik atau psikologis yg dipersepsi memiliki potensi dalam menyebabkan gangguan fisik maupun emosional. Stres sering terkait dg kecemasan, depresi, penyalahgunaan obat maupun gangguan pola makan. Coping: cara seseorang untuk mengatasi atau menghadapi ancaman-ancaman dan konsekuensi emosional dari ancamanancaman tersebut. Penyebab stres Nilai ujian rendah, hub. Romantis yg tdk stabil, tinggal di lingkungan baru Hub interpersonal yg buruk, pekerjaan terlalu banyak, hilangnya pekerjaan Masalah sehari-hari: cekcok dlm rumah tangga, tempat tinggal yg sesak, gaduh/bising Menjadi korban bencana alam Persepsi thd diri: kita sangat rapuh dan mudah terancam karena tidak mampu mengendalikan apa yang terjadi. Dampak emosional dan fisiologis stres STRESS Efek tdk langsung: • Perilaku preventif berkurang • Menunda usaha mencari Perawatan • Menghindari perawatan medis Efek tidak langsung: • Konsumsi rokok, alkohol & obat-obatan • Perilaku makan • Kurang tidur Efek langsung: Jml lemak naik •Tek darah •Kekebalan menurun PENYAKIT Cara-cara aktif untuk coping terhadap stres: Tingkatkan kebugaran fisik Strategi coping EFC (emotion focus coping): usaha mengurangi respon emosional negatif yg muncul akibat dari suatu ancaman dan untuk meningkatkan afeksi positif PFC (problem focus coping): usaha untuk mengatasi ancaman itu sendiri, dan untuk memperoleh kontrol terhadap situasi Cari dukungan sosial: kenyamanan secara fisik dan psikologis yg diberikan oleh orang lain (emosional, informasional, penghargaan, instrumental) katarsis: menuliskan perasaan-perasaan, menuliskan pengalaman/peristiwa traumatis. Manajemen stres D. Gejala, penyakit & perawatan 1. Pengenalan dan interpretasi gejala: Fokus perhatian: internal vs eksternal Ekspektasi seseorang memandu interpretasi atas informasi gejala Mood negatif lebih sering merasakan keluhan Pengalaman sakit Faktor kognitif skema penyakit Interaksi sosial– pembandingan sosial 2. Interaksi pasien-praktisi Berinteraksi dengan dokter/perawat adl proses sosial kompleks yg melibatkan komunikasi interpersonal, persepsi dan kognisi sosial, dan pengaruh sosial. Karena kebanyakan orang tidak mengetahui standar praktik medik, maka evaluasi thd perawatan cenderung didasarkan pd keramahan dokter, dan kualitas interpersonal lain. Problem interaksi-praktisi: Komunikasi yg keliru: dokter gunakan istilah teknis Pasien tidak memperhatikan Dokter punya terlalu banyak pasien (tidak ada waktu) Kepatuhan pada perawatan medis. Ketidakpatuhan mengikuti saran medis dipengaruhi: Pasien kecewa dengan perawatan Pasien kurang memahami perawatan Pasien mendapat penjelasan ttg diagnosis secara jelas dan mudah dimengerti Instruksi ditulis, diberikan lebih dari sekali Sifat perawatan (medis/tidak medis), minum obat lebih nyata daripada saran untuk beristirahat, lamanya perawatan. Adanya kebiasaan yg sulit diubah mis: merokok Meningkatkan komunikasi pasien-dokter Pelatihan komunikasi efektif Komunikasi akrab dengan perilaku nonverbal: senyum, perhatian, jabat tangan (DiMatteo dkk) Penggunaan strategi pengaruh sosial untuk meningkatkan kepatuhan pasien 3. Kontrol psikologis dan penyesuaian perawatan Kontrol psikologis: keyakinan bhw seseorang dapat melakukan kontrol personal atas suatu kejadian. Untuk mengantisipasi pengobatan yg tidak menyenangkan pasien diberi tahu langkah-langkah yg dpt mereka lakukan untuk mengontrol ketidaknyamanan prosedur perawatan. Dg cara ini pasien menunjukkan lebih sedikit tanda tertekan dan lebih mampu menyesuaikan diri dg prosedur pengobatan. Contoh: memutar rekaman video proses pengobatan kepada pasien .