Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 PENGEMBANGAN INVENTORI PEMINATAN KARIR (IPK) SEBAGAI ALAT UKUR ARAH PILIH KARIR SISWA 1 Erni Marlina, 2M. Arifin Ahmad dan 2Abdullah Pandang 2 SMK Negeri 7 Makassar - Sulawesi Selatan 2 Universitas Negeri Makasar Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa peserta didik tamatan jenjang pendidikan dasar yang memasuki sekolah kejuruan, belum semuanya didasarkan atas peminatan peserta didik yang didukung oleh potensi dan kondisi diri secara memadai sebagai modal pengembangan potensi secara optimal, seperti kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kondisi fisik serta sosial budaya dan minat karir mereka. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manajemen efektif dalam menggambarkan kemampuan belajar siswa pada jurusan bisnis manajemen. Penelititan ini menggunakan tehnik pengumpulan data melalui angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inventori Peminatan Karir efektif untuk mengukur peminatan secara akurat. Kata Kunci: Inventori, Karir, Minat PENDAHULUAN Dalam proses pendidikan, peserta didik di bekali dengan berbagai ilmu dan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk memasuki persaingan ketat di dunia kerja. Oleh kerena itu, hal tersebut jelas diuraikan pada panduan peminatan kurikulum 2013 mengatakan bahwa untuk menghasilkan generasi yang berkualitas, proses pendidikan perlu ditunjang dengan konseling pendidikan dan konseling karir untuk memastikan bahwa (1) peserta didik mendapatkan kesempatan yang setara untuk mendapatkan pendidikan dan pilihan karir yang layak sesuai dengan minat dan kemampuan mereka; dan (2) pilihan pendidikan dan peminatan karir tersebut berdasarkan minat setiap peserta didik. Dalam hal ini peranan konselor sekolah sangatlah penting untuk membantu peserta didik membuat keputusan karir sesuai minat masing–masing peserta didik (Panduan Peminatan peserta didik Kurikulum 2013 Kemendikbud RI). Peminatan pada kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minat secara luas dan terbuka sesuai dengan prinsip perbedaan individu. Ini memungkinkan peserta didik berkembang over achievement yakni peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah di tentukan baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan, ditambahkan pula bahwa peminatan pada kurikulum 2013 memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik untuk lebih kreatif, inofatif dan menunjukkan minat yang merupakan potensi dalam dirinya yang selama ini belum tersalurkan. Fenomena dalam melanjutkan atau memilih program studi menunjukkan bahwa peserta didik tamatan jenjang pendidikan dasar yang memasuki sekolah kejuruan, dan tamatan sekolah kejuruan yang memasuki perguruan tinggi belum semuanya didasarkan atas peminatan peserta didik 35 yang didukung oleh potensi dan kondisi diri secara memadai sebagai modal pengembangan potensi 59 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 1, Januari 2015 secara optimal, seperti kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kondisi fisik serta sosial budaya dan minat karir mereka. Akibatnya perkembangan mereka kurang optimal, tidak seperti yang diharapkan. Oleh sebab itu, pengarahan lebih awal dalam peminatan karir yang sesuai dengan potensi dan kondisi yang ada pada diri peserta didik serta lingkungannya perlu segera dilakukan oleh konselor sekolah secara profesional. Peserta didik dapat berkembang secara maksimal jika dia berada dalam lingkungan kerja yang memiliki sifat yang sesuai dengan kepribadian. Individu mengekspresikan diri, minat dan nilai melalui pilihan kerja atau pengalaman yang mereka lalui. Pilihan karir menjadi satu yang penting untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Siswa yang tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki kebutuhan untuk menentukan jurusan yang akan mereka tempuh untuk dapat mencapai karir yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Dampak siswa yang salah memilih jurusan atau tersesat pada jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya mengakibatkan siswa tidak bisa menerima pelajaran dengan baik, kurang konsentrasi acuh tak acuh dan kadang berakhir dengan putus sekolah karena ketidaktahuan siswa atau peserta didik pada saat pendaftaran penerimaan siswa baru di SMK, karena seleksi siswa baru hanya melihat dari nilai akhir Ujian Nasional dan nilai Ijazah tanpa memperhatikan minat siswa. Menurut Ahmadi dan Widodo (2005) Inventori adalah sejenis kuesioner atau daftar beberapa item pertanyaan yang harus dijawab oleh responden secara singkat, item pertanyaan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat berita. Sedangkan menurut Crow & Crow (dalam Abror, 1993) minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatn tersebut. Minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Menurut Sukardi (1984) Karir seseorang bukanlah hanya sekedar pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi-potensi diri dari orang-orang yang menjabatnya, sehingga setiap orang yang memegang pekerjaan yang dijabatnya itu akan merasa senang untuk menjbatnya, dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya, lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya Rumusan penelitian ini yaitu Apakah inventori peminatan karir bidang bisnis manajemen efektif dalam manggambarkan kemampuan belajar siswa program keahlian bisnis manajemen? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui apakah Inventori peminatan karir bidang bisnis manajemen efektif dalam menggambarkan kemampuan belajar siswa program keahlian bisnis manajemen. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis “Penelitian dan Pengembangan” (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), yang dimaksud dengan jenis penelitian dan pengembangan adalah “a process used develop and validate educational product”. Kadang–kadang penelitian ini juga disebut „research based development‟, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil– hasil pendidikan, Research and Development juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan– pengetahuan baru melalui „basic research‟, atau untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan khusus 60 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 1, Januari 2015 tentang masalah–masalah yang bersifat praktis melalui „applied research‟, yang digunakan untuk meningkatkan praktik–praktik pendidikan. Subyek penelitian ini yaitu 10 siswa jurusan akuntansi dan 10 siswa jurusan administrasi perkantoran SMK 7 Makassar. Penelititan ini menggunakan tehnik pengumpulan data melalui angket, observasi dan wawancara Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan analisis statistik yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial, dalam hal ini adalah analisis regresi dengan peubah bebas campuran. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh oleh peneliti dilapangan, hasil kajian teoritis dan empirik sangatlah diperlukan adanya Inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manajemen sebagai alat ukur dalam menempatkan siswa pada program studi yang sesuai dengan minat siswa. Sejalan dengan analisis kebutuhan telah dilakukan pengumpulan informasi sebelum pengembangan Inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manajemen, studi leteratur mengenai penyususn inventori, syarat-syarat penyusunan inventori dan uji validitas dan realibitas yang kemudian dirumuskan dalam perumusan masalah. Dengan kajian literatur dan assesmen kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan tentang pengembangan atau penyususn inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manajemen. Melalui kajian literatur dan assesmen kebutuhan maka landasan filosofis, psikologis, kerangka teoritis, dan implementatif inventori ditetapkan. Dengan demikian, diharapkan lahirnya sebuah alat ukur yang berbentuk inventori yang berlandas pada kerangka teoritis yang kuat dan memiliki peluang implementatif yang baik. Proses semacam ini, dipertegas oleh Borg & Gall bahwa kajian literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam rangka merencanakan dan pengembangan. Salah satu tujuannya adalah untuk menentukan area kajian atau implementasi dari hasil penelitian yang dikembangkan. Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya didasarkan pada asumsi– asumsi dalam menganalisis kebutuhan saja tetapi juga pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekolah, dengan menggunakan teknik survey melalui wawancara (interview) dengan siswa dan guru Bimbingan konseling beserta ketua program studi Administrasi Perkantoran dan Akuntansi yang berkaitan dengan pengembangan inventori yang akan di susun oleh peneliti. Dari hasil wawancara dengan 20 orang siswa masing–masing 10 dari program keahlian Akuntansi dan 10 orang dari program keahlian Administrasi Perkantoran kelas X, diperoleh data yang dapat disimpulkan bahwa siswa pada awalnya memilih jurusan tersebut karena anjuran orangtuanya bahkan ada yang tidak sesuai dengan minat dan cita–citanya, sehingga mereka kurang mampu memperoleh prestasi yang baik. Hasil wawancara yang berdasarkan dari pedoman wawancara pada 10 orang siswa kelas X bahwa dari siswa yang diwawancara, mereka menuturkan bahwa mereka memilih sekolah di SMK karena ingin cepat mendapatkan pekerjaan setelah tamat, hanya 2 orang siswa yang mengetahui ketika tamat dari jurusan akuntansi akan bekerja sebagai tenaga akuntan di bank. Selanjutnya dari hasil penuturan 10 (sepuluh) orang siswa jurusan administrasi perkantoran sejalan dengan siswa yang ada pada jurusan akuntansi bahwa mereka awalnya tidak tahu sama sekali tentang jurusan yang dia pilih, bahkan ada 1 (satu) orang siswa yang diwawancarai pada awalnya duduk satu semester pada jurusan Akuntansi, akan tetapi siswa tersebut tidak bisa mengikuti pelajaran pada program Akuntansi maka siswa tersebut meminta untuk pindah jurusan pada jurusan Administrasi Perkantoran, dan disinilah kurikulum 2013 sangat dirasakan manfaatnya oleh siswa tersebut bahwa jika siswa tidak mampu menyesuaikan diri dan mengikuti pelajaran pada program studi terdahulu yang dipilih maka siswa diberikan kesempatan untuk memilih program 61 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 1, Januari 2015 studi lagi yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa tersebut, pada kurikulum 2013 disebut lintas minat. Kemudian dari penuturan siswa yang sudah memiliki pemahaman tentang program keahlian dipilihnya itupun atas informasi yang didapat dari guru bimbingan dan konseling pada saat Masa Orientasi Siswa penerimaan siswa didik baru. Dari keseluruhan siswa yang menjadi obyek wawancara mengharapkan adanya alat ukur atau inventori yang dapat membantu mereka untuk menentukan program keahlian yang sesuai dengan minat siswa tersebut, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan dapat berprestasi di sekolah. Dalam perencanaan pengembangan yang dilakukan dalam pengembangan inventori yang dirancang dalam bentuk manual atau prototype inventori merujuk pada kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum 2013 dan teori SDS dari Holland yang tergambar pada gambar Hesegonal Riasek yang kemudian dikembangkan kembali oleh peneliti. Prototype inventori awal yang telah dirumuskan dilakukan validasi untuk memperoleh inventori yang memiliki kelayakan isi dan praktis. Berdasarkan validasi isi, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa semua aspek atau isi yang ada pada prototype inventori peminatan karir bisnis manajemen dinilai oleh para ahli psikologi dan ahli konseling yang bertindak sebagai validator telah memiliki kelayakan konseptual yang memadai. Validasi ahli dilakukan dengan Mengajukan protototype inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manajemen yang akan dikembangkan menjadi dua tahap yaitu tahap wawancara kepada tiga ahli untuk menentukan validitas prototype inventori peminatan karir bidang keahlian bisnsis manejemen kemudian dilakukan uji akseptibilitas yang mencakup: Kegunaan, kelayakan serta ketepatan pada inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manejemen. Hasil penelitian ini berupa produk, yaitu Instrumen inventori peminatan karir bidang keahlian Bisnis Manajemen dan manual atau pentunjuk penggunaan Invetori peminatan karir (IPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inventori peminatan karir bidang keahlian manajemen sangat dibutuhkan oleh SMK, selanjutnya prototype Inventori dinyatakan layak digunakan oleh beberapa ahli dan Hasil uji coba menunjukkan bahwa produk telah memenuhi kriteria kepraktisan dan keefektifan. Nilai Cronbach‟s Alpha untuk skala inventori peminatan karir sebesar 0,987 atau 98,7% untuk jurusan Akuntansi dan 0,988 atau 98,8 % untuk jurusan administrasi perkantoran dengan 82 butir item pernyataan yang intinya semua skala yang digunakan memiliki interpretasi sangat tinggi dan dinyatakan Valid dan realibilitas. Selanjutnya hasil korelasi antara Skor Nilai hasil belajar siswa dengan skor hasil uji coba menunjukkan bahwa efektif dalam menggambarkan kemampuan belajar siswa. Tabel 1. Skala Inventori Peminatan Karir No Jurusan 1. Jurusan Akuntansi 2. Jurusan Administrasi Perkantoran 62 Hasil 98,7 % 98,8 % Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 1, Januari 2015 Gambar 1. Skala Inventori Peminatan Karir Secara keseluruhan hasil validasi yang dilakukan kepada ketiga ahli, hasil yang diperoleh, validator mengapresiasi pengembangan inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manejemen yang dikembangkan untuk segera diterapkan di sekolah-sekolah. Namun masih ada saran-saran yang diberikan guna penyempuraan pengambangan inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manejemen. Hal ini dilihat dan disimpulkan berdasarkan hasil wawancara dan angket akseptibilitas yang diisi oleh ketiga ahli. Hasil uji validitas yang telah dilakukan dijadikan sebagai bahan revisi Inventori sebelum diujikan ke lapangan secara langsung. SIMPULAN Inventori peminatan karir bidang keahlian manajemen sebagai alat ukur pemilihan program studi sangat dibutuhkan di sekolah, kemudian dikembangkanlah Inventori peminatan karir bidang keahlian bisnis manajemen yang berdasar pada kompentensi dasar yang tertuang pada kurikulum 2013 dan di uji coba dengan teori SDS dari Holland. Prototype Inventori peminatan karir bidang bisnis manajemen yang dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, oleh karena peneliti melengkapi dengan manualnya, sehingga guru bimbingan dan konseling dapat mempergunakan inventori tersebut. Inventori peminatan karir (IPK) Efektif dalam menggambarkan prestasi siswa, ini dibuktikan oleh skor yang tinggi pada inventori dan memeliki prestasi belajar yang tinggi pula yaitu untuk skala inventori peminatan karir sebesar 0,987 atau 98,7% untuk jurusan Akuntansi dan 0,988 atau 98,8 % untuk jurusan administrasi perkantoran. UCAPAN TERIMAKASIH Widyastuti, S.Psi., M.Psi.,Psikolog, Dr. Farida Aryani, M.Pd dan Putra Jaya, S.Pd., M.Pd (Validator Ahli); Bapak/Ibu Guru & siswa SMK 7 Makassar. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi & Supriyono Widodo. (2005). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Abror, A. 1993. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: Tiara Wacana Yigya. Borg, W. R.& Gall, M.D. 2003. Educational Research: An Introduction. America. Kemendikbud. 2013a. Pedoman Peminatan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 63 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 1, Januari 2015 Sukardi, Dewa Ketut. 1984. Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia 64