Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Zn

advertisement
Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Zn
Menggunakan Tanaman Jarak pagar
(Jatropha curcas)
SENJA IKE RISMAWATI
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Raya ITS, Sukolilo-Surabaya 10111
Email : [email protected]
ABSTRACT
Has done research on the phytoremediation of zink using Jatropha curcas in zinc contaminated soil. This
study aims to determine the potential Jatropha curcas in remediate zink contaminated soil and to
determine growth of Jatropha curcas in zinc contaminated soil. ZnCl 2 , Jatropha curcas, garden soil and
dung are used to achieve goal of the research. Providing treatment metal done after acclimatization
process plant at the media for one week. Zinc is given in four different concentrations of 0 mg/l, 500 mg/l,
1500 mg/l and 2500 mg/l for 28 days exposure time. Observation of growth parameters and analysis of
zinc content in the plant and the media carried out on 7 , 14, 21 and 28 days. Data were analyzed by
Analysis of Variance (ANOVA), and if any treatment effect will be further tested with Fisher’s test with α
5%. The results showed the variance concentration of zink influence on pl ant height, leaf are and, dry
weigh. Jatropha curcas has the ability to accumulate zink. Accumulation of Zn in roots was higher than
non-root. Value of transfer f actor (FT) obtained at the highest concentration of 2500 mg/l and in the
exposure time of 28 days is equal to 1,45 (FT>1). Overall Jatropha curcas as potential an accumulator
of zinc, but is considered less effective and economical (value of (FT<20) to be applied as
phytoremediator agent of zink.
Key Words : Phytoremediation, Zinc, Jatropha curcas, phytoremediator agent
PENDAHULUAN
Perkembangan dan kemajuan teknologi yang
berhubungan dengan pembangunan dibidang industri
banyak memberikan keuntungan bagi manusia, akan
tetapi kemajuan teknologi juga memberikan dampak
yang buruk pada manusia. Pembangunan di bidang
industri tidak jarang menimbulkan dampak negatif
berupa limbah yang dihasilkan baik dalam bentuk padat,
cair dan gas [1]. Meningkatnya industrialisasi akan
menyebabkan pula meningkatnya keluaran bahan kimia
berbahaya ke lingkungan yang berasal dari limbah
industri [2]
Limbah industri merupakan toksikan yang sangat
berbahaya, terutama yang melibatkan logam berat dalam
proses produksinya [3]. Logam berat banyak digunakan
pada industri, seperti industri kimia, semen, peleburan
logam, pertambangan, baterai, cat dan industri lainya [1].
Kontaminasi oleh logam berat menjadi perhatian serius
karena dapat mencemari tanah maupun air tanah serta
dapat menyebar kedaerah sekitarnya melalui air, angin
dan terakumulasi oleh tumbuhan [4]. Logam berat j uga
tidak dapat didegradasi oleh tubuh dan memiliki sifat
racun pada mahluk hidup serta dapat terakumulasi dalam
jangka waktu tertentu [5]
Zn merupakan logam berat esensial, dalam jumlah
rendah dibutuhkan oleh tubuh (manusia, hewan dan
tumbuhan) tetapi dalam jumlah tinggi dapat memberi
efek racun [3]. Pada tumbuhan Zn merupakan komponen
dari berbagai enzim, seperti: dehydrogenase, proteinase,
peptidase serta terlibat dalam metabolisme karbohidrat,
protein, fosfat dan pembentukan ribosom [6]. Gejala
keracunan Zn pada tumbuhan secara umum berupa
klorosis pada daun muda, nekrosis pada daun yang
akhirnya menyebabkan kematian daun [7] dan memiliki
daun yang lebih kecil dari tanaman kontrol [8]. Pada
akar, keracunan Zn menyebabkan pengurangan
pertumbuhan akar utama dan lateral [7]
Upaya pemulihan perlu dilakukan agar tanah yang
tercemar dapat digunakan kembali dengan aman. Salah
satu metode yang aplikatif dan diharapkan mampu
menangani masalah pencemaran logam berat pada tanah
adalah fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan teknik
pemulihan lahan tercemar dengan menggunakan
tumbuhan untuk mengimobilisasi bahan pencemar,
menyerap dan mentransformasi logam berat dalam sel
jaringan [9]. Metode fitoremediasi sangat berkembang
pesat karena metode ini mempunyai beberapa
keunggulan diantaranya merodenya sederhana, efisien,
hemat biaya, murah dan ramah lingkungan [10]
Dalam penelitian ini tanaman yang akan digunakan
dalam proses fitoremediasi adalah tanaman Jarak pagar
(Jatropha curcas) tanaman ini dipilih karena mudah
tumbuh pada berbagai jenis tanah, tahan kekeringan,
mudah didapatkan dan diperbanyak [11] Tanaman jarak
pagar (Jatropha curcas) yang digunakan adalah varietas
IP3 yang berumur 2,5 bulan dengan tinggi yang relatif
seragam. Tanah tercemar logam berat Zn berupa tanah
tanaman yang dicemari dengan pencemar buatan ZnCl 2
dengan konsentrasi 0 mg/l, 500 mg/l, 1500 mg/l dan 2500
mg/l.Penelitian dilakukan selama 28 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi
tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) dalam
meremediasi tanah tercemar logam berat Zn serta untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman
Jarak pagar (Jatropha curcas). Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang ilmu
pengetahuan dan lingkungan serta diharapkan
memberikan informasi mengenai pengolahan tanah
tercemar logam Zn menggunakan jarak pagar (jatropha
curcas) secara fItoremediasi.
METODOLOGI
Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) y ang
digunakan adalah varietas IP3 yang berumur 2,5 bulan
dengan tinggi yang relatif seragam. Tanah tercemar
logam berat Zn berupa tanah tanaman yang dicemari
dengan pencemar buatan ZnCl 2 dengan konsentrasi 0
mg/l, 500 mg/l, 1500 mg/l dan 2500 mg/l. Penelitian
dilakukan selama 28 hari waktu pemaparan. Analisis
kandungan logam berat pada tanah dan tanaman
dilakukan di BBLKS (Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Surabaya). Kandungan unsur hara pada media
tanam diukur satu kali pada awal sebelum ditanami yang
meliputi unsur N, P dan K
1. Pembenihan dan Persiapan Penanaman
Biji tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) varietas
IP3 diperoleh dari Balai Besar Penelitian Tanaman
Tembakau da n Serat (Balittas) tahun 2012. Biji
dikecambahkan pada media tanah dibanding pupuk
kandang 2:1 dan dipelihara selama dua setengah bulan.
Pembenihan ini dilakukan di Balai Besar Penelitian
Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas),
Malang.
Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) yang memiliki
rata-rata tinggi yang sama selanjutnya dipindah ke rumah
kaca untuk perlakuan proses aklimatisasi tanaman selama
satu minggu.
2. Pemberian Perlakuan Logam
Tanah terkontaminasi Zn didapatkan dengan
mencemari media tanam dengan pencemar buatan
setelah satu minggu proses aklimatisasi. Pencemar buatan
Zn didapatkan dengan cara melarutkan ZnCl 2 dengan
aquades Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 0 mg/l, 500 m g/l, 1500 m g/l, dan 2500 mg/l.
Aklimatisasi dan pemebrian perlakuan logam Zn
dilakukan di rumah kaca Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Surabaya (DKP).
3. Parameter yang Diamati
Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi:
1.
Pengukuran pH dan temperatur tanah
2.
Pengukuran tinggi tanaman
3.
Pengamatan morfologi dan pengukuran luas daun
4.
Pengamatan morfologi dan pengukuran panjang
akar
5. Analisis kandungan logam berat pada tanah dan
tanaman (akar dan non akar)
6.
Berat kering tanaman
Pangamatan paremeter dilakukan setiap 7 hari sekali (hari
ke-7, 14, 21 dan 28)
D. Analisis Data
Data hasil pengukuran pertumbuhan tanaman
(meliputi tinggi, luas daun dan berat kering tanaman)
untuk mengetahui pengaruh perlakuan dianalisis secara
statistik dengan menggunakan ANOVA yang dilanjutkan
dengan uji Fisher’s pada taraf kepercayaan 95%. Potensi
tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) dalam
meremediasi tanah tercemar logam Zn diperoleh melalui
nilai Faktor Transfer (FT).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penurunan Kandungan Zn dalam Tanah
Penyerapan Zn oleh tanaman Jarak pagar (Jatropha
curcas) menyebabkan penurunan konsentrasi Zn dalam
tanah. Konsentrasi Zn pada tanah terus menurun selama
waktu pengamatan.
Tabel 1.
Nilai Penurunan Zn pada Tanah Selama Waktu Pemaparan
Konsentrasi Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari KeZn
7
14
21
28
0 mg/l
85,71
79,56
71,55
65,82
500 mg/l
436,59
348,32
327,02
302,05
1500 mg/l
1119,29
1108,92
932,76
853,8
2500 mg/l
1980,03
1778,39
1620,14
1174,55
Pada Tabel 1 m enunjukkan bahwa kandungan logam
berat Zn yang ada di dalan tanah p ada tiap konsentrasi
dan selama waktu pemaparan mengalami penurunan.
Penurunan kandungan Zn dalam tanah mengindikasikan
bahwa telah terjadi permindahan logam dari tanah ke
tumbuhan. Menurut rujukan [21], bahwa akan terjadi
penurunan konsentrasi logam berat pada tanah setelah
fitoremediasi dibandingkan sebelum fitoremediasi.
2. Akumulasi Zn pada Jarak pagar (Jatropha curcas)
Setiap tumbuhan memiliki sensitifitas terhadap logam
berat dan memperlihatkan kemampuan yang berbeda
dalam mengakumulasi logam berat. Untuk kemampuan
tiap bagian tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) dalam
mengakumulasi logam Zn, tanaman Jarak pagar
(Jatropha curcas) dipisahkan menjadi bagian akar dan
non akar (batang dan daun) yang masing-masing bagian
tersebut dianalisis dengan AAS (Atomic Absorption
Spectrofotometer).
Gambar 1.Akumulasi Zn pada Akar dan Non Akar Jarak
pagar (Jatropha curcas) Selama waktu pemaparan
Pada Gambar 1 m enunjukkan bahwa akumulasi Zn
lebih tinggi pada bagian akar dibandingkan bagian non
akar (batang dan daun). Hal ini karena akar merupakan
organ tanaman yang berfungsi sebagai penyerap unsur
hara dan sekaligus organ yang kontak langsung dengan
media tanam, maka tingginya konsentrasi logam pada
tanah akan mempengaruhi tinginya kandungan logam
pada akar tanaman yang ada di dalamnya [12]. Menurut
rujukan [13] menyebutkan ba hwa logam berat lebih
banyak diserap pada bagian akar daripada bagian daun.
Besarnya penyerapan kadar Zn pada akar tanaman juga
dikarenakan akar mempunyai sistem penghentian
transpor logam menuju daun sehingga ada penumpukkan
logam di akar [14]. Selain itu, menurut rujukan [15]
dalam penelitiannya menyebutkan bahwa akar tumbuhan
memiliki kemampuan mentraslokasikan logam berat
lebih banyak dibandingkan bagian tunas atau pucuk.
Adanya akumulasi logam berat Zn pada bagian akar
dan non akar (batang dan daun) mengindikasikan adanya
mekanisme
fitoremediasi.
Fitoremediasi
adalah
pemanfaatan tumbuhan untuk meminimalisasi dan
mendetoksifikasi polutan, karena tumbuhan mempunyai
kemampuan menyerap logam dan mineral yang tinggi
dari media tanamnya.
Mekanisme fitoremediasi yang mungkin terjadi pada
Jarak pagar (Jatropha curcas) berdasarkan data yang
didapat pada penelitian ini adalah Rhizofiltration dan
Phytoextraction (Phytoaccumulation). Rhizofiltration
merupakan proses dimana adsorpsi atau pengendapan zat
kontaminan dilakukan oleh akar [16]. Mekanisme
Rhizofiltration mungkin terjadi karena dari data yang
didapatkan, akumulasi logam Zn terbanyak terdapat pada
bagian akar. Secara umum Rhizofiltration mempunyai
kemampuan lebih efektif dalam mengolah logam berat.
Hal tersebut dapat terjadi karena akar tumbuhan
mempunyai peranan afinitas yang tinggi dan sistem
transport aktif secara biologis dalam mengakumulasi
logam-logam [17]
Mekanisme fitoremediasi yang kedua yang mungkin
terjadi pada tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas)
adalah
Phytoextraction
(Phytoaccumulation).
Berdasarkan Gafik 1 terlihat bahwa Jarak pagar
(Jatropha curcas) juga mengakumulasi logam Zn pada
bagian non akar (batang dan daun). Mekanisme
Phytoextraction
(Phytoaccumulation)
meliputi
penyerapan kontaminan oleh akar tanaman selanjutnya
ditranslokasikan kedalam organ tanaman (Ghosh dan
Singh, 2005). Pada prosesnya pengubahan kontaminan
terjadi dibagian akar dan sebagian diantaranya
diakumulasikan kedalam biomassa tumbuhan (bagian
batang maupun daun [18].
3. Potensi Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas)
Sebagai Agen Fitoremediator
Terdapat beberapa pendekatan untuk menentukan
tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) berpotensi
sebagai fitoremediator lingkungan atau tidak. Menurut
rujukan [19] potensi fitoremediator tersebut dapat
ditinjau dari faktor transfer. Faktor transfer dari tanah ke
tanaman merupakan proses penting dalam kaitanya
dengan proses fitoremediasi [20]. Faktor t ransfer
diperoleh dengan membandingkan kandungan Zn di
dalam tanaman setelah pemanenan dengan kandungan
Zn di dalam tanah.
ekonomis tidaknya suatu tanaman sebagai fitoremediator
lingkungan. Menurut rujukan [19] nilai faktor transfer
yang kurang dari 20 kali, maka tanaman tersebut
dikatakan kurang ekonomis.
Berdasarkan Grafik 2 dan dapat diketahui bahwa
tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) berpotensi
sebagai tanaman akumulator Zn. Hal ini terlihat dari nilai
faktor transfer yang lebih dari 1 tetapi kurang ekonomis
(FT<20)
4. Pertumbuhan Tanaman Jarak pagar (Jatropha
curcas)
Gambar 2.Nilai Faktor Transfer Zn dari Tanah ke Tanaman
Jarak pagar
(J
h
)
Nilai faktor transfer Z n dari tanah ke tanaman Jarak
pagar (Jatropha curcas) terlihat paling tinggi pada hari
ke 28 setelah tanaman dipelihara dalam media tanah yang
mengandung Zn, yaitu sebesar 1,44 (Gambar 2). Sedang
untuk bagian t anaman (akar dan non akar), nilai faktor
transfer berfluktuatif.
Faktor transfer tanaman melampaui angka satu
(Gambar 2) mengindikasikan bahwa jumlah Zn yang
terkonsentrasi pada tanaman lebih besar dari Zn yang
terkonsentrasi pada tanah. Dapat juga dikatakan bahwa
tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan
akumulator Zn. Hal ini didasari dari pernyataan rujukan
[22], yang menyatakan bahwa nilai faktor transfer yang
lebih besar dari 1 dapat dikategorikan sebagai metal
accumulator species, sedangkan tumbuhan yang
mempunyai nilai faktor transfer yang kurang dari 1
dikategorikan sebagai metal excluder species. Tanaman
yang dikategorikan sebagai metal accumulator species
merupakan tanaman yang mengkonsentrasi logam yang
tinggi pada bagian aerialnya (batang dan daun) tanpa
ekskresi kerusakan struktur dan fungsi tanaman.
Sedangkan Tanaman yang dikategorikan sebagai metal
excluder species merupakan tanaman yang mencegah
masuknya logam berat dari tanah dan menjaga
konsentrasi logam berat tersebut mengeksudat bahan
chelating tanaman melalui akar.
Faktor transfer juga digunakan untuk menentukan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran
sel atau organisme yang bersifat kuantitatif t erukur.
Menurut rujukan [23] pertumbuhan suatu tanaman dapat
ditunjukkan melalui banyak parameter yaitu pertambahan
volume (misal: tinggi, panjang dan luas) atau
pertambahan massa (seperti berat basah dan berat kering)
Berdasarkan pengamatan terhadap pertumbuhan
tanaman yang meliputi tinggi, luas daun dan berat kering
pada Tabel 2, 3 dan 4. Pada perlakuan penambahan
logam berat Zn, semua parameter dipengaruhi oleh
konsentrasi Zn pada setiap waktu pemaparan. Semakin
besar konsentrasi Zn yang ditambahkan maka tinggi
tanaman dan luas daun akan semakin kecil. Sedangkan
semakin tinggi konsentrasi Zn yang ditambahkan, maka
berat kering tanaman akan semakin meningkat.
Tabel 2
Pengaruh Logam Berat Zn Terhadap Tinggi Tanaman (cm)
Jarak pagar
(Jatropha curcas)
Konsentrasi Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari KeZn
7
14
21
28
0 mg/l
43 b
44,35 c
46,37 b
48,88 b
500 mg/l
42,37 b
43,37 b
45,75 a
47,13 ab
1500 mg/l
42,25 b
43,12 bc
44,5 a
46,75 ab
2500 mg/l
42 a
42,75 a
43,63 a
44,75 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada
kolom yang sama memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap tinggi tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas).
Pada taraf 5% dengan uji Fisher’s
Menurut rujukan [24] hambatan pertumbuhan tanaman
(tinggi dan luas daun) dikarenakan konsentrasi Zn yang
tinggi dapat menghambat α-amilase, ATPase, fitase dan
IAA Oksidase yang merupakan hormon perangsang
multiplikasi tanaman. Konsentrasi Zn yang tinggi pada
tanaman juga dapat mengakibatkan penghambatan
Fotosistem I dan Fotosisten II (berkaitan dengan peran
Zn dalam mekanisme perpindahan Mg pada pemisahan
air di fotosistem II). Sehingga proses fotosintesis akan
Tabel 3
Pengaruh Logam Berat Zn Terhadap Luas Daun (cm²) Jarak
pagar
(Jatropha curcas)
Konsentrasi
Zn
0 mg/l
1516,34 a
Hari Ke14
1523,86 a
Hari Ke21
1528,51 a
Hari Ke28
1576,88 a
500 mg/l
1505,16 a
1439,43 b
1455,24 b
1449,47 b
1500 mg/l
1535,66 a
1466,71 b
1427,22 b
1406,82 c
2500 mg/l
1491,72 a
1392,34 c
1373,09 c
1353,63 d
Hari Ke-7
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada
kolom yang sama memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap tinggi tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas).
Pada taraf 5% dengan uji Fisher’s
Tabel 4
Pengaruh Logam Berat Zn Terhadap Berat Kering (gr)
Jarak pagar (Jatropha curcas)
Konsentrasi Hari Ke- Hari Ke- Hari Ke- Hari KeZn
7
14
21
28
16,56
19,64
21,91
22,97 a
b
c
b
0 mg/l
17,02 b
17,58 b
19,55 a
24,7 ab
500 mg/l
1500 mg/l
17,82 b
18,07 bc
22,15 a
25,02 ab
2500 mg/l
20,99 a
21,61 a
23,65 a
26,36 b
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada
kolom yang sama memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap tinggi tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas).
Pada taraf 5% dengan uji Fisher’s
terhambat pula [25]
Pada Tabel 4 m enunjukkan bahwa berat kering
meningkat seiring dengan meningkatnya akumulasi
logam berat Zn. Hal ini diduga karena adanya mekanisme
toleransi terhadap logam berat yaitu menghasilkan
senyawa polipeptida pengikat logam seperti fitokelatin.
Detoksifikasi ion logam yang masuk dalam sel dapat
dilakukan dengan pembentukan fitokelatin yang berasal
dari gluthation sebagai perkursornya. Dengan bantuan
fitokelatin ion logam akan berikatan dengan gugus
surfihidril pada sistein sehingga membentuk kompleks
fitokelatin logam yang kemudian ditransport kedalam
vakuola untuk disimpan [26]. Fitokelatin yang mengikat
logam berat Zn dan disimpan pada vakuola menyebabkan
tanaman tetap mampu melakukan proses-proses fisiologis
sehingga berat kering tanaman menjadi meningkat.
5. Hasil Pengamatan Morfologi Tanaman Jarak Pagar
(Jatropha curcas) Setelah Fitoremediasi
Pencemaran logam berat menyebabkan kerusakan dan
perubahan fisiologi tanaman yang diekspresikan dalam
gangguan pertumbuhan. Menurut rujukan [27]
pencemaran menyebakan perubahan pada tingkatan
biokimia sel kemudian diikuti perubahan fisiologi pada
tingkat individu hingga tingkat komunitas tanaman.
Menurut rujukan [28] toksisitas logam Zn mengakibatkan
kerusakan pada morfologi daun yang ditandai dengan
klorosis pada daun muda (daun yang kehilangan klorofil
ditandai dengan menguningnya daun), pertumbuhan daun
yang tidak normal (daun yang lebih kecil/kerdil), pada
toksisitas yang lebih tinggi daun menunjukkan gejala
nekrosis (gejala kematian sel tanaman yang ditandai
dengan daun yang menggulung dan daun yang
keriput/berparut). Kondisi Morfologi daun Jarak pagar
(Jatropha curcas) selama proses
fitoremediasi
ditunjukkan pada Gambar 3 berikut :
Gambar. 3. Kondisi Morfologi D aun Tanaman Jarak pagar
(Jatropha curcas) Selama Proses Fitoremediasi
Pada Hari ke 0 dan ke 7 terlihat bahwa semua daun
dari Jarak pagar (Jatropha curcas) masih berwarna hijau
(Gambar 3). Setelah hari ke 7, yaitu hari ke 14
pemaparan terlihat bahwa daun Jarak pagar (Jatropha
curcas) mengalami perubahan pada dua atau tiga helai
daunya menjadi kekuningan. Pada 21 hari hingga 28 hari
pemaparan terlihat warna kekuningan pada daun Jarak
pagar (Jatropha curcas) semakin bertambah kuning
hingga kecokelatan (gambar 10). Gejala klorosis
ditunjukkan pada daun Jarak pagar (Jatropha curcas)
pada 14-21 hari pemaparan dan pada konsentrasi 500
mg/l, 1500 m g/l dan 2500 m g/l logam berat Zn yang
ditambahkan pada media tanam. Hal ini dikarenakan
kandungan Zn pada konsentrasi 500 mg/l, 1500 mg/l dan
2500 selama 14-21 hari waktu pemaparan semakin
bertambah. Pada hari ke 28 waktu pemaparan, kandungan
Zn semakin tinggi sehingga menyebabkan gejala nekrosis
daun. Gejala nekrrosis daun tersebut ditandai dengan
berubahnya warna kuning menjadi coklat dan daun yang
keriput (Gambar 4). Selain gejala klorosis d an nekrosis
potential
and
challenges”.
Journal
of
Phytoremediation. Department of Biology University
of Waterloo. Elsevier Science Limited.Canada.
[3] Palar, Heryando.1994.”Pencemaran dan Toksikologi
Logam Berat”. Rineka Cipta. Jakarta
[4] Knox AS,Seaman J, Andriano DC, Pierzynski G.
2000. “Chemostabilization of metals in contaminated
soils”. di dalam: Wise DL, Trantolo DJ, Cichon EJ,
Inyang HI, Stottmeister U (ed). Bioremediation of
Cotaminated Soils. New York: Marcek Dekker Inc.
hlm 811-836.
[5] Buhani.2007.” Alga Sebagai Biondikator
dan
Biosorben Logam Berat Bagian :1”. tersedia di:
http//www.chemistry.org
Gambar. 4. Toksisitas Zn pada Morfologi Daun Tanaman Jarak [6] Jadia, Madhusudan.2008. “Phytoremediation: The
pagar (Jatropha curcas)
Application Of Vermicompost To Remove Zinc,
Cadmium, Copper, Nickel And Lead By Sunflower
Hal ini sesuai dengan pernyataan rujukan [25] bahwa
Plant”. Environmental Engineering and Management
kelebihan logam Zn pada tanaman dapat mempengaruhi
Journal. Vol.7, No.5, 547-558
proses fotosintesis dan penghambatan pembentukan
[7] Harmens, H., Gusmao, Den Hartog, P.R., Verkeij,
klorofil. Selain itu juga dapat menyebabkan klorosis pada
J.A.C. and Ernst, W.H.O. 1993. “Uptake and
daun muda dan nekrosis [7]
Transport of Zinc In Zinc-Sensitive and Zinc-Tolerant
Silene Vulgaris”. Journal of Plant Physiology. 141,
KESIMPULAN
309-315.
Tanaman Jarak pagar ( Jatropha curcas) berpotensi [8] Ren, F., Liu, T., Liu, H. and Hu, B. 1993.”Influence
sebagai akumulator Zn, tetapi kurang ekonomis (nilai
of Zinc on The Growth, Distribution of Elements, And
Faktor Transfer < 20) untuk diaplikasikan sebagai agen
Metabolism of One-Year Old American Ginseng
fitoremediator Zn pada 28 hari perlakuan.
Plants”. Journal of Plant Nutrition. 16, 393-405.
Logam berat Zn berpengaruh terhadap tinggi tanaman, [9] Mangkoedihardjo,
Sarwoko.2010.”Fitoteknologi
luas daun, dan biomassa. Tanaman Jarak pagar (Jatropha
Terapan. Graha Ilmu”.Yogjakarta
curcas) mampu tumbuh pada tanah tercemar logam berat
[10] Schanoor, J.L. and S.C. McCutcheon, 2003.”
Phytoremediation Transformation And Control of
Contaminants”. Wiley-Interscience Inc. USA
UCAPAN TERIMA KASIH
[11] Hambali,C. Anis,S. Dadang, Hariyadi,Hasan,Iman K,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada: Kedua
Mira,R, Ikhsanur,Prayoga, Tatang H.S 2007.”Jarak
orang tua penulis yang selalu memberikan doa,
Pagar :Tanaman Penghasil Biodisel”.Swadaya.Jakart
dukungan,
dan
nasehat
kepada
penulis.Bapak
Aunurohim, S.Si., DEA dan Ibu Dini Ermavitalani, S.Si., [12] Lahudin. 2007. “Aspek Unsur Mikro dalam
Kesuburan Tanah”. Disampaikan pada Pidato
M.Si. selaku dosen pembimbing tugas akhir. Saudara dan
Pengukuhan Guru Besar Universitas Sumatera Utara.
saudari mahasiswa Biologi ITS angkatan 2007 atas
24 Ferbuari.Medan
bantuan, dukungan, dan informasinya. Saudara dan
[13] Shanker AK, Cervantes C, Loza TH, Avudainayagam
saudari ku di PLH SIKLUS ITS atas
S, 2005. “Chromium toxicity in plants”. Enveiron. Int
31 (5): 739-753Yoon JC, Xinde Z, Qixing, Ma LQ,
DAFTAR PUSTAKA
2006. Accumulation of Pb, Cu, and Zn in Native
Plants Growing on a Contaminated Florida Site.
[1] Khasanah, Eliya. 2009. “Adsorpsi Logam Berat”.
Science of the Total Environment: 456-464
Oceana. Vol XXXIV No 4:1-7
[14] Kumar, P.B.A.N., Dushenkov, V., Motto, H. a nd
[2] Gerdhart, Karen E., Huang, Xiao-Dong., Glick,
Raskin, I. 1995.”Phytoextraction: The Use of P lants
Bernard
R.,
Greenberg,
Bruce
M.
to Remove Heavy Metals from Soils” . Environ. Sci.
2008.”Phytoremediation of organic soil contaminants:
Technol, 29: 1232-1238
daun Jarak pagar ( Jatropha curcas) mengalami
pertumbuhan daun yang tidak normal yaitu daun menjadi
kecil.
[15] Prihandrijanti,
M., T. Lidiawati, E. Indrawan, H.
Winanda, dan H. Gunawan, 2009. “Fitoremediasi
dengan enceng gondok d an Kiambang U ntuk
Menurunkan Konsentrasi D eterjen, Minyak Lemak
dan K rom Total”. Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia – SNTKI 2009. Bandung
[16] Salt,D.E dan Baker,A.J.M. 1998.”Phytoremediation
Of Metals Biotechnology Environmental Process I.
Vol II.B.Wiley.VCH.Germany.
[17] Dita, Ratih. 2008. Fitoremediasi Tanah Tercemar
Kromium
Menggunakan
Tanaman
Angsana
(Pterocarpus
indicus).TA
Jurusan
Teknik
Lingkungan. FTSP.ITS
[18] Tjahaja, P. Intan, Suhulman, P. Sukmabuana, dan
Ruchijat. 2006. “Fitoremediasi Lingkungan Perairan
Tawar: Penyerapan Radiosesium oleh Ki Ambang
(Salvinia molesta)”. Jurnal Sains dan Teknologi
Nuklir Indonesia Volume VII, No. 1: 83-96.
134
[19] Tjahaja, Poppy I. 2007.” Penyerapan
Cs dari Tanah
oleh Tanaman Bunga Matahari (Helianthus anuus,
Less)”. Jurnal Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan
Radiometri, BATAN. Bandung.
[20] Rossiana, N., 2007. “Penurunan Kandungan Logam
Berat
dan
Pertumbuhan
Tanaman
Sengon
(Paraserianthes falcataria L (nielsen) Bermikoriza
dalam Medium Limbah Lumpur Minyak Hasil
Ekstraksi”. Laboratorium Mikrobiologi dan Biologi
Lingkungan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran.
Bandung
[21] Zhu, Y.L., E.A.H. Pilon-Smits, L. Jouanin dan N.
Terry. 1999. “Overexpression of Glutathione
Synthetase In Indian Mustard Enhances Cadmium
Accumulation A nd Tolerance”. Plant Physiology.
119:73-79
[22] Salisbury, Frank B., Cleon W Ross. 1995. “Fisiologi
Tumbuhan”: Jilid 3. Diterjemahkan oleh DiahR.
lukman dan Sumaryono. Bandung: Penerbit ITB
[23] Nag, P., Nag, P., Paul, A.K. and Mukherji, S.1984.
“Toxic action of zinc on growth and enzyme activities
of rice Oryzasativa L. Seedlings”. Environmental
Pollution (series A). 36, 45-59.
[24] Van Assche, F. and Clijsters, H.1986.”Inhibition of
photosynthesis in Phaseolus vulgaris by Treatment
With Toxic Concentration of Zinc: effect on ribulose1,5-biphosphate carboxylase/oxygenase”. Journal of
Plant Physiology. 125, 355-360.
[25] Gardner, P.D., Pearce, R.B., and Mitchell, R.L. 1991.
“Fisiologi Tanaman Budidaya”. Jakarta: UIPress
[26] Kozlowski,
T.T., P.J. Kramer., S.G. Pallardy. 1991.
“The Physiological Ecology of Woody Plants”.
Academic Press Inc. London.
[27] Fontes, R.L.F. and Cox, F.R. 1995. “Effects of Sulfur
Supply on Soybean Plants Exposed To Zinc
Toxicity”. Journal of Plant Nutrition. 18, 1893-1906
Download