Document

advertisement
Sumber Antioksidan Di Halaman Rumah Sendiri
Tanaman di halaman rumah penting untuk menciptakan suasana nyaman. Tanaman
sayuran dan buah-buahan dapat dimanipulasi untuk tujuan itu. Hasilnya adalah sebuah
halaman rumah multifungsi, yaitu keindahan alami berwawasan lingkungan dan gizi.
Pagar sangat penting artinya bagi sebuah rumah. Namun, pagar halaman sebaiknya
tidak terlalu tinggi, agar bangunan rumah tampak lebih anggun dan memikat. Tinggi
pagar sebaiknya kurang dari 1,5 m. Pagar halaman yang kompak, kuat dan kokoh tidak
hanya dapat dibuat dari kayu, bambu atau besi, tetapi juga dari tanaman hidup.
Dengan penataan yang baik, pagar dari tanaman dapat berkesan lebih segar, luwes,
asri, kompak dan kuat. Tanaman tahunan, seperti: beluntas, mangkokan, cakra-cikri,
katuk, kelor, kedondongan dan turi, merupakan contoh tanaman yang baik untuk pagar.
Selain tanaman tahunan, tanaman musiman yang dirambatkan pada kayu atau kawat,
seperti kacang panjang, buncis, kara dan kecipir, juga baik untuk digunakan sebagai
pagar hijau yang menawan.
Pengganti Rumput
Di sepanjang jalan yang menuju ke bangunan rumah atau di kiri dan kanan bangunan
rumah, dapat ditanami aneka tanaman sayuran yang berawarna-warni seperti: talas, kol
hijau, kembang kol, kol merah, bayam merah, aneka terung, leunca, peterseli, selada,
tomat, gelang, seledri, cabai rawit, cabai merah, dan sebagainya. Tanaman ini dapat
langsung ditanam di tanah atau di dalam pot.
Apabila halaman rumah berdebu, maka selain rumput penutup tanah dapat juga
digunakan tanaman merambat, seperti ubi jalar, labu waluh, kangkung darat, semangka,
mentimun, melon, dan lain-lainnya. Efektivitas tanaman ini dalam menahan debu sama
baiknya dengan rerumputan.
Supaya halaman terlindung dari terik matahari yang berlebihan, di tengah halaman
dapat ditanami pohon buah-buahan yang berdahan dan beranting ban-yak, seperti:
mangga, sirsak, kedondong, belimbing manis, sawo kecik, jambu biji, rambutan,
kemang dan sebagainya. Di batang-batang pohon ini dapat digantungkan pot dari
berbagai tanaman hias, misalnya anggrek. Selain sebagai peneduh, tanaman ini juga
bisa dijadikan sarana bermain.
Di halaman belakang, jika ada, dapat ditanami pisang, kelapa hibrida, singkong,
pepaya, tanaman obat dan bumbu-bumbuan. Tanaman ini membuat halaman belakang
jadi lebih sejuk dan dapat digunakan sebagai ajang bercengkerama anggota keluarga.
Tidak perlu kecil hati bila halaman rumah kita sempit. Bertanam sayuran tidak selalu
perlu areal yang luas, sebab sayur-an dapat ditanam dalam sebedeng lahan sempit
bahkan di dalam pot.
Pot untuk tanaman juga tak harus dibeli. Kita bisa membuatnya dengan kreasi sendiri
dari bambu, kaleng bekas, ban mobil bekas, ember bekas dan sebagainya. Yang
penting adalah bagaimana menyusunnya agar menjadi pot yang indah sekaligus
berguna.
Sumber Gizi
Dengan cara seperti itu, halaman rumah dapat ditingkatkan fungsinya sebagai sumber
zat gizi, yaitu dengan cara menanaminya dengan berba-gai tanaman penghasil zat gizi.
Tanaman sayuran dan buah-buahan apabila ditata dengan baik, akan menghasilkan
sebuah pemandangan yang indah, menyejukkan dan tentu saja berperan dalam
menghemat uang belanja dan meningkatkan gizi keluarga.
Secara bergiliran tanaman di halaman rumah dapat dipetik, sehingga kita tidak perlu
terlalu sering ke pasar atau warung untuk membeli kebutuhan dapur. Berbagai macam
masakan dapat dibuat dengan memanfaatkan sayuran asal halaman, misalnya lalapan,
pecel, sayur bobor, sayur bening, aneka tumis, oseng-oseng, dan sebagainya.
Tanaman sayuran dan buah-buahan yang akan ditanam sebaiknya dipilih yang bergizi
tinggi dan beraneka ragam, disesuaikan dengan selera dan kesukaan keluarga. Dengan
cara ini pemetikan dapat dilakukan secara bergantian, sehingga tidak timbul rasa bosan
terhadap menu yang sama.
Diyakini, buah dan sayuran merupakan bahan makanan yang berkhasiat untuk menjaga
kesehatan dan awet muda. Keyakinan tersebut didasari oleh sifat sayuran dan buahbuahan yang mengandung aneka vitamin, mineral dan serat. Vitamin dan mineral
berfungsi untuk membantu kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh, se-dangkan
serat banyak peranannya dalam pencegahan berbagai penyakit yang berhubungan
dengan sistem pencernaan.
Salah satu teori tentang proses menua yang saat ini banyak diyakini orang adalah teori
radikal bebas. Teori ini menyatakan bahwa proses menjadi tua terjadi karena reak-sireaksi oleh radikal bebas yang terjadi di dalam sel dan jaringan tubuh. Reaksi-reaksi
tersebut bersifat merusak dan mempercepat proses penuaan. Di dalam tubuh, radikal
bebas tersebut terutama berasal dari hasil oksidasi lemak, terutama lemak tidak jenuh
yang sifatnya sangat mudah teroksidasi.
Untuk melindungi agar lemak tidak mudah teroksidasi, maka diperlukan sejumlah zat
antioksidan. Zat ini secara alami dapat diperoleh dari vitamin C, Vitamin E dan karotenoida (bahan pembentuk vitamin A), yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-
buahan, terutama yang berwarna pekat, seper-ti: hijau, kuning, oranye, ungu dan
merah. Vitamin tersebut mampu mencegah oksidasi lemak, sehingga sangat sedikit
radi-kal bebas yang terbentuk dan bereaksi dengan sel-sel tubuh kita. Dengan
demikian maka proses penuaan dapat dihambat.
Download