PENGARUH PEMBERIAN DAUN JARAK (Jatropha curcas L

advertisement
PENGARUH PEMBERIAN DAUN JARAK (Jatropha curcas L)
TERHADAPCITA RASA PADA IKAN TONGKOL(Euthynnus affinis) DI DESA
BUANO UTARA KECAMATAN WAESALA KABUPATEN SERAM BAGIAN
BARAT
PROPOSAL
OLEH
RUSLAN HITIMALA
2009 15 234
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS DARUSSALAM
AMBON
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sebagai negara yang memiliki banyak pulau, negara kita juga memiliki
banyak laut yang berarti pula menghasilkan banyak ikan. ikan merupakan bahan
makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dalam dan bahkan luar negeri. selain
karena rasanya, ikan banyak disukai karena memberi manfaat untuk kesehatan tubuh
yaitu mempunyai kandungan protein yang tinggi dan kandungan lemak yang lebih
rendah dibanding sumber protein hewani lain. namun, ikan cepat membusuk karena
adanya bakteri dan enzyme jika dibiarkan begitu saja tanpa proses pengawetan.
proses pengawetan ikan yang umum dilakukan adalah dengan penggaraman,
pengeringan, pemindangan, pengasapan dan pendinginan (adawyah 2007).
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) sudah lama dikenal oleh masyarakat kita
sebagai tanaman obat dan penghasil minyak lampu atau sebagai energi alternatif
yaituBijinyadigunakan
sebagai
Bio-diesel
dandaunnyabiasadigunakansebagaiobatkarnabahankimia
yang
terkandungdidalamnyaadalahα-amirin, kampesterol, β-sitosterol, 7-ketosittosterol,
dan HCN. Efek farmakologisnya diantaranya melancarkan peredaran darah,
menghilangkan bengkak, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan gatal
(Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2009).
Pulau Buano yang terletak di Kabupaten Seram Bagian Barat yang dikelilingi
oleh laut, dan di dalam pulau Buano terdapat dua desa yaitu desa Buano utara dan
Desa Buano Selatan dua desa tersebut terletak di penggiran pantai sehingga
masyarakat sebagian besar mata pencaharian sebagai nelayan dan petani, dari hasil
tangkapan yang banyak di dapat adalah ikan tongkol, sehingga perlu di lakukan
pengawetan yaitu pencegahan kegatalan pada ikan dengan menggunakan daun jarak
sehingga Ikan tersebut dapat di konsusmsi dengan baik, salah satu metode ini telah
dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat di Desa Buano Utara, Kecamatan
Waisala, Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku.
2.1 Rumusan Masalaah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian
daun jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadap cita rasa pada ikan tongkol (Euthynnus
affinis) ?
3.1 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
daun jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadap cita rasa pada ikan tongkol (Euthynnus
affinis) .
4.1 Manfaat Penelitian
1. Masyarakat
1. Memberikan laporan tentang cara mencegah gatal pada
menggunakan daun jarak pagar (Jatropha curcas L.)
ikan dengan
2. Meningkatkan nilai guna daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebagai bahan
untuk mencegah kegatalan secara alami pada ikan yang aman terhadap kesehatan
manusia
3. Memberikan informasi tentang daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebagai
bahan untuk mencegah kegatalan pada ikan.
2. Pemerintah
Meningkatkan pembinaan melalui penyuluhan kapada masayarakat tentang
pentingnya pemakaian pengawetan secara alami khususnya daun jarak
pagar(Jatropha curcas L) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pencegahan
kegatalan pada ikan.
3. Mahasiswa
Menambah, serta memperluas wawasan berfikir dan sebagai pengalaman
dalam upaya pengetahuan mempelajari manfaat daun Jarak pagar (Jatropha curcas
L.) sebagai bahan pengawetan pada ikan .
Untuk dapat mengaplikasikan yang di dapat selama mengikuti perkuliahan,
khususnya yang berkaitan dengan ikan dan tanaman.
5.1 Penjelasan Istilah
Agartidak terjadi penafsiran yang keliru terhadap judul yang di kaji, maka
penulis memberikan penjelasan istilah yang berkaitan dengan judul yaitu
1. Ikan
Binatang bertulang belakang yang hidup di air, berdarah dingin, umumnya
bernapas dengan ingsan, biasanya bersisik, bergerak dan menjaga keseimbangan
badannya dengan menggunakan sirip. (Moeliono, M. Anton. Dkk 2009)
2. Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda (Moeliono, M. Anton. Dkk
2009)
3. Tanaman Jarak Pagar
Tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan biodiesel, obat. ((Muhamad L.
Taufan 2007)
4. Cita Rasa
Suatucarapemelihanmakanan yang harusdibedakandari rasa (taste) makanantersebut,
cita rasa merupakanatributmakanan yang meliputipenampakan, bau, rasa, tekstur,
dansuhu(Moeliono, M. Anton. Dkk
6.1 Ruang Lingkup
Untuk menghindari meluasnya pembahasan, sehingga lebih terarah maka
dibatasi pada pengaruh pemberian daun jarak pagar terhadap cita rasa pada ikan
tongkol di Negeri Buano Utara Kecamatan Waisala Kabupaten Seram Bagian Barat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikomsumsi masyarakat
sebagai salah satu sumber protein hewani disamping protein nabati. Ikan cepat
mengalami proses pembusukan dibandingkan dengaan bahan makanan lain. Bakteri
dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan (Anonim, 2000).
Ikan merupakan salah satu hasil perairan yang banyak dimanfaatkan oleh
manusia karena beberapa kelebihannya. Ikan merupakan sumber protein hewani yang
sangat potensial dan kandungan protein sekitar 15-20% tergantung dari jenis ikannya.
Protein ikan mempunyai daya cerna yang sangat tinggi yaitu sekitar 95% (Genisa, A.
S. 1998).
Menurut tempat hidunya dikenal tiga golongan ikan, yaitu ikan laut, ikan
darat dan ikan migrasi. Ikan laut adalah ikan yang hidup dan berkembang biak di air
asin (laut, samudra, selat). Golongan ikan laut ini dapat digolong lagi menjadi dua,
yaitu ikan pelagis dan ikan demersal. Ikan laut pelagis adalah ikan yang terutama
hidup didaerah permukaan, misalnya ikan tongkol, Majkerel, ikan layang, ikan
terbang dan haring. Golongan ikan yang terutama hidup didaerah dasar dan tempat
yang lebih dalam disebut ikan demersal, misalnya cod, kakap dan hiu (Djuanda, T.
1981).
Ikan hasil perikanan lain merupakan “higly perishable food”, maka nilai pasar dan
hasil awetan dan olahannya ditentukan oleh derajat kesegaran dan daya awetnya
(Fardaz. 1980). Kesegaran itu bisa di capai bila dalam penanganan ikan berlangsung
baik, untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1Tanda-tanda ikan segar dan ikan rusak atau busuk
Keadaan
Ikan segar
Ikan rusak/busuk
Kulit dan warna
Cerah
Buram dan pucat
Sisik
Melekat dan kuat
Lepas
Mata
Jernih, tidak terbenam atau Buram, berkerut, masuk
berkeru
Daging
Keras, lentur, tekanan oleh Kendur dan lunak
jari tidak tinggal
Bau
Segar pada bagian luar dan Busuk atau asam terutama
insang
ingsan
Kulit
Sedikit lendir
Berlendir
Tubuh
Kaku atau diam
Lunak dan mudah
Melengkung
Ikan
Tenggelam dalam air
Ikan terapung jika sudah
busuk
Sumber: Buckle, KA, 197
2.2. Klasifikasi Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)
Klasifikasi Tongkol (Euthynnus affinis) Ikan Tongkol Menurut Saanin (1968), adalah
sebagai berikut :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub Phylum
: Vertebrata
Class
: Pisces
Sub Class
: Teleostei
Ordo
: Percomorphi
Family
Genus
: Scombridae
: Euthynnus
Species
: Euthynnus affinis
Struktur daging ikan tongkol terdiri atas daging merah dan daging putih,
perbedaan warna daging disebab karena adanya pigmen daging yang disebut
mioglobin. Daging berwarna merah hanya terdapat pada bagian samping dari tubuh
ikan dibawah kulit, sedangkan daging warna putih hampir disemua bagian (Djuanda,
T 1981).
2.3 Komposisi Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)
Secara biologis ikan tongkol termasuk salah satu jenis ikan tuna, yaitu termasuk
dalam salah satu famili scombridae. Komposisi ikan dipengaruhi oleh umur, kelamin,
musim dan jenis tuna itu sendiri (Murniyati dan sunarman 2000).
Menurut Djuanda, T. 1981, secara anatomi komposisi ikan tongkol terdiri atas:
a. Tulang-tulang, antara lain tulang belakang tulang kepala, tulang iga dan tulang
sirip.
b. Otot, sebagian besar terdiri dari otot putih dan sebagian kecil pada permukaan
terdiri atas otot merah.
c. Kulit dan sirip
d. Viscera, usus dan termasuk didalamnya saluran kencing yang merupakan faktor
utama penyabab pembusuk.
Selain dilihat dari segi anatomi, perlu juga mengetahui kompsisi ikan tongkol
berdasarkan bagian protein dan lemaknya. DirjenIPerikanan 1979, ikan tongkol
termasuk kedalam ikan yang mengandung lemak 36,0%, protein 11,2%, air 52,5%
dan moneral 0,53% (Djuanda, T. 1981).
Tabel 2.2 komposisi kimia ikan tongkol dalam 100 gram
Zat gizi
Satuan
Kadar
g%
68
Protein
G
26
Energi
Kalori
180
Karbohidrat
G
0
Serat kasar
G
0
Lemak
G
6
Kolesterol
Mg
430
Kalsium
Mg
9
Besi
Mg
1,15
Mangan
Mg
57
Potasium
Mg
285
Sodium
Mg
44
Zink
Mg
0,68
Vitamin A
Re
740
Tiamin
Mg
0,27
Ribovlavin
Mg
0,28
Niasin
Mg
9,28
Air
SumberInformasiGizi :BerbagaipublikasiKementerianKesehatanRepublik Indonesia
sertasumberlainnya.
2.4 Ciri-ciri spesifik ikan tongkol (Euthynnus affinis)
Ikan tongkol memiliki ciri-ciri badan memanjang kaku, bulat seperti cerutu,
memilki dua sirip punggung pertama berjari-jari keras 10, sedang yang kedua berjarijari keras 11diikuti 6-9 sirip tambahan. Sirip dubur berjari-jari lemah sebanyak 14
diikuti 6-9 jari-jari sirip tambahan. Terdapat satu lidah atau cuping diantara sirip
perutnya. Badan tanpa sisik kecuali pada bagian korselet tang tumbuh sempurna dan
mengecil dibagian belakangnya. Satu lunas kuat diapit dua lunas kecil pada daerah
sirip ekornya (Dirjen perikanan, 1979).
2.5 Tanaman Jarak
Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman jarak, antara lain jarak pagar
(Jatropha cucas L.), jarak kepyar atau jarak kaliki (Ricinus communis), jarak ulung
(Jatropha gossypifolia L), dan jarak bali (Jatropha podagrica). Diantara jenis jenis
tanaman jarak tersebut, yang paling umum dikenal dan berpotensi berpotensi sebagai
penhasil minyak (bofuel) adalah tanaman jarak pagar. Jatropha curcas disebut jarak
pagar karena memang ditanam sebagai pagar hidup di pekarangan rumah.
2.6 Asal-Usul dan Ciri Morfologi Tanaman Jarak Pagar
Asal-usul tanaman ini masih diperdebatkan. Namun, diperkirakan asalnya dari
Amerika Latin, menyebar ke Afrika kemudian keseluruh penjuru dunia. Karena sudah
lama ada di berbagai daerah Indonesia, tanaman ini menpunyai banyak nama daerah.
Nama daerah antara lain, jarak kosta/jarak budge (Sunda), jarak gundul/jarak pager
(Jawa), kelekhe paghar (Madura), jarak pager (Bali), lulu mau/paku kase/jarak pageh
(Nusa Tenggara), jarak wolanda//bindalo/bintalo/tondo utomene (Sulawesi), dan ai
howa kamala/balacai/kadata (Maluku).
Tanaman jarak pagar satu famili dengan karet dan ubi kayu, dengan klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Classis
: Dicotyledoneae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Jatropha
Spesies
: Jatropha curcas L.
Morfologi tanaman Jarak pagar berbentuk pohon kecil atau belukar besar
dengan tinggi mencapai 5 meter dan bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu,
berbentuk silindris, dan bergetah. Tanaman ini mampu hidup sampai berumur 50
tahun.
2.7 Kandungan, Manfaat Dan Khasiat Tanaman Jarak
1. Kandungan kimia
Bahan kimia yang terkandung dalam tanama Jarak Pagar diantaranya sebagai berikut
:
a. Biji
Minyak ricinic 40-50% dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid,
isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung
ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin
D. Dengan cara pemurnian bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin.
b. Daun
α-amirin, kampesterol, β-sitosterol, 7-ketosittosterol, dan HCN. (Depkes dan
Kesejahteraan Sosial RI, 2009).
c. Minyak
Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic acid,
dihydroxystearic acid, triricinolein 68,28%, diricinolein 28 % monoricinolein 2,9%,
nonricinolein 0,9%.
b. Akar
Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate,1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Beta-sitosterol.
2. Manfaat Tanaman Jarak
Keseluruhan tanaman reboisasi penghijauan lahan tandus dan kritis penahan erosi,
kayu bakar, tanaman pagar, perlindungan tanaman lain (karena baeracun).
a. Daun
Pengembangan ulat sutra (eri silkworm)
b. Getah
Mengandung protase penyembuhan luka (curcain), pengobatan (infeksi jamur,
sengatan serangga, masalah pencernaan)
c. Biji
Insektisida, makanan/pakan ternak (jika berasal dari varietas yang tidak beracun),
prodiktivitas 5 -25 ton/ha/tahun (setelah umur 5 tahun)
d. Daging Buah
Bahan bakar, pupuk hijau, produksi biogas
e. Minyak Biji
Produksi sabun, bahan bakar, insektisida
f. Bungkil Biji
Pupuk, produksi biogas, pakan ternak (dari varietas tidak beracun)
g. Cangkang Biji
Bahan bakar.
3. Khasiat Tanaman Jarak
a. Manfaat biji jarak untuk prolapsus uterus dan rectumz lumatkan biji jarak dan
dipakai/ditempelkan pada titik pai hui yang terletak di kepala
b. Manfaat biji jarak untuk kesulitan melahirkan dan retensi placenta lumatkan biji
jarak dan tempelkan ketititk akupuntur yungchuan VIII/1 = K – 1 yang terletak di
tengah-tengah telapak kaki
c. Manfaat biji jarak untuk kelumpuhan otot wajah lumatka biji jarak, tempelkan pada
sendi mandi bular dan lengkungan multu, 1 x sehari, selama 10 hari
d. Manfaat biji jarak untuk kanker cervix salep/cream berisi 3-5/o ricin 3% dimethyl
sulfoxide, dioleskan pada kanker cervix 1 x /hari, 5 -6x /minggu untuk 1-2 bulan
dilakukan bersama-sama dengan penyinaran extracorporal
e. Manfaat daun jarak pengobatan untuk bangkak
dibungkus ditempat yang sakit
daun dikukus matang dan
f. Manfaat daun jarak untuk hernia, ambil daun +sedikit garam dilumatkan,
tempelkan dititik tengah telapak kaki
g. Manfaat daun jarak untuk koreng, ambil daun segar direndam air panas sampai
lemas tempelkan ketempat yang sakit
h. Manfaat minyak jarak untuk constipasi, anak-anak 4 ml dan dewasa 5 -20 ml,
minum pagi hari sewaktu perut kosong, wanita hamil dan sedang haid dilarang
minum (sebabkan kongesti ringan pada organ panggul)
i. Manfaat akar jarak untuk Rheumatik persendian, epilepsi (ayan), akar 15 – 30 gram
kemudian direbus, diminum
j. Manfaat akar jarak untuk pegal-pegal, luka terpukul, ambi akar 9-12 gram akar
kering kemudian direbus dan diminum (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2009).
a. Kriteria uji organeleptik
Adapun kriteria dalam pengujian organeleptik adalah sebagai berikut :
- Pengetahuan prinsip uji organoleptik meliputi pengertian bagaimana mekanisme
proses pengindraan selama proses pencicipan dan penciuman seperti rasa asam,
manis, asin dan pahit, bagaimana perbedaan tersebut dapat terdeteksi. Juga meliputi
proses deteksi mouthfeel dan penampakan.
- Pengetahuan sistem dan prosedur uji organoleptik, yang meliputi pengertian
penggunaan sampel reference, peran individu dalam analisis organoleptik dan
bagaimana sistem validasi dalam menganalisa hasil.
- Pengetahuan uji ambang rasa, meliputi empat (4) rasa dasar, yaitu : rasa asam,
manis, asin dan pahit
b. Indikator penilaian
Adapun pengujian organeleptik dinilai melalui :
- Keterampilan dalam memberi penilaian terhadap sampel uji
- Ketepatan pemberian respon
- Kemampuan untuk mengikuti prosedur pengujian sesuai instruksi
- Kemampuan untuk menilai sampel
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe penelitian
Tipe penelitian yang di gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah tipe
penelitian Experimen guna melihat pengaruh pemberian Daun Jarak Pagar (Jatropha
curcas L) terhadap tingkat pengawetan pada ikan tongkol .
3.2 Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan pada Negeri Buanoutara kecamatan Waesala
kabupaten Seram Bagian Barat.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan setelah proposal di seminarkan dan di rencanakan
berlangsung selama 1 bulan.
3.3 Subjek dan Objek Penilitian
a. Subjek
Yang menjadi subjek dalam penilitian ini adalah pengamatan ikan tongkol yang
telahgatal.
b. Objek
objek dalam penilitian ini adalah daun jarak.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terbagi atas 2 yaitu:
1. Variabel bebas :
Daun Jarak (Jatropha curcas L).
2. Variabel Terikat:
Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)
3.5 Alat dan Bahan
1. Alat:
1. Ember : Sebagai wadah/tempat menaruh ikan
2. Kamera digital :Untuk mengambil gambar/dokumentasi pada proses penelitian
3. Alat memotong :Untuk memotong daun jarak pagar (Jatropha curcas L).
2. Bahan:
1. Ikan Tongkol
2. Daun Jarak Pagar
3. Air
3.6 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menentukan tempat dan waktu penelitian
3 Ikan yang gataldisiapkanpadasatuwadah (ember)
4.
Tuangkan
air
3
liter
didalamwadah,
laluambilkan
6
helaidaunjarakpagardikucakbersamaandengan air 3 liter tersebut, setelahitu 2
ekorikantuangkandidalamwadah yang telahdisiapkan, rendamikanselama 5 menit,
laluikantersebutdiangkatdandicucikembalidengan
air
yang
bersihdanseterusnyaikandigoreng, masak, ataudiasar.
Kualitas ikan meliputi, warna, bau, rasa dan tekstur (organoleptik)
3.7 Teknis analisis data
Metode penilaian pangan yang menggunakan panca indera adalah penilaian
organoleptik dan secara umum disebut uji sensorik. Penilaian dengan indera tersebut,
banyak digunakan untuk menilai mutu komoditas hasil pertanian termasuk perikanan
dan bahan pangan. Data hasil uji organoleptik selama ini dianalisis secara statistik
dengan menggunakan metode uji kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S.A. 2009. Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-Tumbuhan Obat
Indonesia. Bandung: ITB.
Affandi, Ridwan 1992. Ichtyologi Suatu Pedoman Kerja Laboratorium IPB Bogor
AnonimI2000.iBahaniMakananIhttp://susilobae.wordpress.com/2013/02/06/proposal/
akses di Ambon pada tanggal 12 maret 2013 pukul 15:12 wit
Anonim, 2011. Ikan http//id,wikipedia.0rgAmbon13 Maret 2013
Ak’yunin. 2008. Toksisitas Beberapa Golongan Insektisida terhadap Mortalitas
Selenothrips tubrocintus (GIARD) pada tanaman Jarak Pagar. Laporan
tidak diterbitkan. Malang: Biologi UIN Malang.
Direktorat BPTP dan Ditjenbun, 1994 Petsida Nabati http//www.beritaiptek.com
Ambon14 Maret 2013
Depkes dan Kesejahtraan Sosial RI, 2009 Kandungan dan Manfat Tanaman
Jarakhttp://hanya-senang-berbagi.blogspot.com/2012/04/kandungan-dan
manfaat-pohon-jarak-pagar.htmldiakses di ambon pada tanggal 6 pebruari
pukul 17:25 wit
DirjenIPerikanan,I1999IKomposisiIKimiaIIkanIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan
tongkol#cite_note-fao2-4 diakses di ambon pada tanggal 7 pebruari pukul
08:13 wit
Djuanda, T. 1991 Taksonomi Morfologi dan Istilah-istilah Teknik Perikanan
Bandung
Fardaz. 1990. Pengantar Tehnologi Pangan. PT.Grmedia. Jakarta
Genisa, A. S. 1998. Beberapa Catatan Tentang Biologi ikan Layang Marga
Decapterus. Jurnal Oseana Volume XXIII. Balai Penelitian Biologi Laut,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, Jakarta
GlenIevan.I2009.IUjiIOrganeleptikIhttp://tekhnologihasilpertanian.blogspot.com/200
8/08/sifat-sifat-organoleptik_8614.htmldiakses di ambon 6 juni 2013 pukul
16:25 wit
H.M.Supli Effendi, Ir.,M.S. 2009
TeknologiPengolahanDanPengawetanPanganPenerbitAlfabeta, Bandung
Hambali, E. 2006. JarakPagarTanamanPenghasilBiodisel. Jakarta Penebarbit
Swadaya.
Illudaya, S. dm S.S. Dardjat. 1992. Dasar-dasar Pengawetan Jllid II. Departemen
Pendidikan d m Kebudayaan. Direktorat Menengah Kejuman. Jakarta.
IIyas, S. 1993. TehnologiHasilPerikananJilidI. TehnologiPendinginanIkan. CV
Paripurna Jakarta.
Lagler 1997. FAO Spices Indentification Sheat For Fisheries Purpose Kodansha
Japan
Moeliono, M. Anton, Dkk 2009 Kamus Online www.KamusBahasaIndonesia.org
diakses di ambon 6 April 2013 pukul 10.05
Muhamad L Taufan, S.Hut. Taufiq H, S.T. 2007 Budi Daya Tanaman Jarak Pagar
(Penghasil Biodiesel) Semarang : Penerbit CV. ANEKA ILMU
Rabiatual Adawyah 2007 Pengolahan dan Pengawetan ikan Penerbit Bumi Aksara
Jakarta
Rusdi. 1990. Tetumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat. Padang: Pusat Penelitian
Universitas Andalas.
Saanin, H. 1998 Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Bina Tjipta Bandung
Download