KANJI 1. Asal mula Kanji yang sekarang dipakai di Jepang berasal dari Cina dan dibawa ke Jepang sekitar abad 5 setelah masehi. Diceritakan pada masa itu pendeta Budha membawa teks berbahasa Cina ke Jepang. Itulah kali pertama orang Jepang mengenal huruf kanji. Huruf kanji sendiri dikatakan muncul di Cina sejak 2000 tahun sebelum masehi. Kata “kanji” berasal dari kata “hanzi” dalam bahasa Cina yang berarti karakter huruf dari Han. Han merujuk pada dinasti Han (206 SM- 320 M). Bahasa Jepang belum memiliki format penulisan saat pertama kali diperkenalkan pada huruf kanji. Biasanya teks ditulis dengan bahasa Cina dan dibaca seperti apa adanya. Ke depannya dikenal kanbun (漢文) yang memungkinkan pembicara bahasa Jepang membaca huruf Cina dengan mengganti urutan huruf dan menambahkan partikel dan akhiran kata kerja yang sesuai dengan kaidah tata bahasa Jepang. 2. Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari Kokuji (国字) Disebut juga dengan karakter huruf nasional, yang merupakan karakter huruf yang dibuat sendiri oleh orang Jepang. Kokuji biasa disebut juga dengan wasei kanji (和製漢字). Kokuji dibuat dengan mengkombinasikan komponen yang sudah ada, walaupun kombinasi tersebut tidak digunakan dalam bahasa Cina. Umumnya Kokuji hanya memiliki cara baca kun, tapi dalam beberapa kasus dia juga memiliki cara baca on (dilihat dari fonetiknya). Kokuji jumlahnya ratusan, banyak yang jarag digunakan tapi banyak juga yang sering digunakan dalam bahasa Jepang, yaitu: Joyo kanji ( 常用漢字) Huruf Jepang menggunakan karakter kanji antara 5.000 sampai 10.000 karakter. Pada tahun 1981, pemerintah Jepang (Kementrian Pendidikan) memperkenalkan joyo kanji untuk mempermudah penggunaan kanji di kehidupan masyarakat Jepang sehari-hari, jumlahnya 1.945 karakter ditambah dengan karakter tambahan yang digunakan pada nama orang (jinmeiyoo kanji). Joyo kanji didasarkan dari daftar karakter pada toyo kanji yang dipublikasikan tahun 1946. Pada tahun 2010 ditambahkan 196 karakter yang biasa dipakai dalam joyo kanji, sehingga totalnya menjadi 2.136 karakter. Ke-2.136 kanji ini terdiri dari: - 1.006 kanji yang diajarkan di sekolah dasar (disebut dengan kyouiku kanji) - 1.130 kanji yang diajarkan di sekolah menengah Jinmeiyo kanji (人名用漢字) Merupakan kanji yang biasa digunakan dalam penulisan nama. Jumlahnya sebanyak 861 karakter huruf. Pada awalnya, 25 Mei 1951, jumlah karakter huruf pada jinmeiyo yang dipublikasikan sebanyak 90 karakter. Jumlah karakter ini terus bertambah seiring waktu. Hyogaiji (尿外字) Merupakan kanji yang tidak tidak masuk dalam daftar Joyo kanji maupun Jinmeiyo Kanji. Biasanya ditulis menggunakan karakter tradisional, Kokkun (国訓) Selain Kokuji, adapula kanji yang memiliki arti bahasa Jepang yang berbeda dengan arti aslinya dalam bahasa Cina. Karakter ini misalnya: 藤 fuji (bunga wisteria; Cina téng: rotan, tebu, tanaman merambat) 沖 oki (lepas pantai; Cina chōng: membilas, 椿 tsubaki (Camellia Japonica; Cina chūn: Ailanthus) 3. Cara baca Kanji yang merupakan hasil adaptasi dari huruf Cina bisa digunakan untuk menuliskan satu atau lebih kata yang berbeda, atau biasa disebut memiliki beberapa cara baca. Untuk memutuskan akan menggunakan cara baca yang mana tergantung pada konteks, makna kata, penggunaan dalam komponen, dan letaknya kalimat. Cara baca ini dapat dikategorikan menjadi: On yomi (音読み) Biasa disebut sebagai cara baca berdasarkan bunyinya. Merupakan turunan pengucapan dalam bahasa Jepang yang terdekat dari pengucapan Cina saat awal kali diperkenalkan. Beberapa kanji diperkenalkan dari daerah Cina yang berbeda-beda dalam waktu yang berbeda, sehingga memiliki beberapa on yomi dan arti yang bermacam-macam. Secara umum, on yomi dapat digolongkan menjadi: Go on (呉音) Disebut juga bunyi Wu. Merupakan cara baca selama dinasti Utara dan Selatan pada abad 5-6 M. Kata Go mungkin merujuk pada wilayah Wu (letaknya di sekitar Shanghai saat ini), yang mana masih memiliki kesamaan lingkuistik dengan bahasa Jepang modern. Kan on (漢音) Disebut juga bunyi Han. Merupakan cara baca selama dinasti Tang pada abad 7-9 M. Too on (唐音) Disebut juga bunyi Tang. Merupakan cara baca selama dinasti terakhir, yaitu dinasti Song dan Ming. Cara baca ini meliputi semua bacaan yang diadaptasi selama masa Heian sampai Edo. Cara baca ini disebut juga dengan Toosoo on (唐宋音). On yomi biasanya muncul pada paduan kanji (熟語 jukugo), yang cara bacanya diadaptasi dari cara baca Cina dikarenakan konsep kata tersebut tidak ada dalam bahasa Jepang atau tidak dapat diartikulasikan dengan baik dalam bahasa Jepang. Kun yomi (訓読み) Biasa disebut cara baca berdasarkan artinya atau cara baca Jepang. Cara baca ini didasarkan dari pengucapan dari kata asli bahasa Jepang atau yamato kotoba yang artinya dekat dengan karakter Cinanya. Sama seperti on yomi, paduan kanji dapat terdiri dari beberapa kun atau tidak memiliki kun yomi sama sekali. Sebagian besar kanji nama tempat di Jepang dibaca menggunakan kun yomi. Apabila karakter kanji digunakan sebagai singkatan dari nama tempat, cara bacanya mungkin akan berbeda dari aslinya. Misal, tim baseball Osaka (大阪) dan Kobe(神戸)bernama Hanshin (阪神) Tiger, yang diambil dari on yomi kedua dari Osaka dan on yomi pertama dari Kobe. Nama keluarga dalam bahasa Jepang biasanya dibaca menggunakan kun yomi. 4. Jenis Karakter Kanji (Rikusho) Shokei moji (象形文字) Karakter ini berupa pictogram, sketsa dari objek yang dirujuk. Misal, 目 untuk mata dan 木 untuk pohon. Shiji moji (指事文字) Shiji moji merupakan ideogram, sering disebut dengan simple ideogram. Karakter ini digunakan untuk menunjukkan objek yang abstrak dan arah yang tidak bisa ditunjukkan dengan bentuk. Misal, 上 untuk atas dan 下 untuk bawah. Kaii moji (会意文字) Merupakan karakter yang terbentuk dari paduan karakter huruf yang sudah ada. Misal, 休 yang merupakan perpaduan dari 人(orang) yang beristirahat di samping 木(pohon). Keisei moji (形声文字) Kadang disebut juga karakter semantic-phonetic atau phonetic-ideographic. Karakter ini merupakan komponen dari elemen yang menunjukkan objek yang sesungguhnya dan elemen lain yang digunakan secara fonetik untuk pengucapannya dan memberikan arti secara bersamaan. Tenchu moji (転注文字) Kadang disebut sebagai karakter turunan atau karakter mutually synonymous. Merupakan karakter yang merupakan turunan dari makna asli yang menunjukkan hal serupa. Misal, 楽 yang memiliki cara pengucapan yang berbeda, yaitu on yomi gaku yang berarti musik dan kun yomi raku yang berarti kesenangan. Kashaku moji (仮借文字) Kategori ini lebih mengutamakan cara baca dibandingkan artinya. Misal, 亜米利加 (Amerika), 倫敦 (London), 巴里 (Paris), 華盛頓(Washington). Biasanya digunakan untuk kata-kata serapan. 5. Tambahan Karena memiliki beberapa cara baca, kadang kanji diberikan cara baca (ruby character) yang disebut dengan furigana (huruf kana kecil yang dituliskan di atas atau di kanan karakter kanji) atau kumimoji (huruf kana kecil yang dituliskan dalam baris setelah karakter kanji). Okurigana digunakan bersama dengan kun yomi untuk menandai infleksi akhir dari kata kerja atau kata sifat dari bahasa Jepang atau berdasarkan konvensi. Negara-negara yang pernah (dan masih) menggunakan kanji: 1. Cina 2. Jepang 3. Korea 4. Vietnam Huruf Hiragana dulunya digunakan oleh para wanita Jepang (oleh karena itu bentuk tulisannya halus). Penggunaanya adalah untuk : - Kata keterangan - Perkataan dimana kanjinya lama tidak digunakan atau bahkan sudah tidak diketahui - Digunakan untuk situasi yang formal Huruf Katakana dan Hiragana keduanya berunsur daripada tulisan kanji dan dikembangkan pada abad kedelapan Masehi oleh rohaniawan Budha untuk membantu melafazkan karakter-karakter China. Negara yang pernah memakai kanji: Thailand, Kamboja/Myanmar