DANA DIPA UNNES PENGENALAN HURUF KANJI BAGI CALON TENAGA PERAWAT DI SEMARANG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Oleh Yoyok Nugroho, S.Pd., M.Pd, NIP 197502012005011001 Ketua Dyah Prasetiani, S.S, M.Pd, NIP 197310202008122002 Anggota Dibiayai oleh DIPA UNNES No. 023-04.2.189822/2014 MAK 4078032.012.525112 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul : PENGENALAN HURUF KANJI BAGI CALON TENAGA PERAWAT DI SEMARANG 2. Bidang 3. Ketua Tim Pengusul a. Nama b. NIP. c. Pangkat/Golongan d. Jabatan e. Sedang melakukan pengabdian f. Fakultas g. Jurusan h. Bidang Keahlian i. Alamat Kantor/Telp./Fax/E-mail j. Alamat Rumah/Telp./Fax/E-mail 4. Jumlah Anggota a. Nama Anggota I 5. Jangka Waktu Kegiatan 6. Bentuk Kegiatan 7. Lokasi Kegiatan 8. Biaya yang Diperlukan a. Sumber dari UNNES b. Sumber lain c. Jumlah : Bahasa Jepang : Yoyok Nugroho, S.Pd., M.Pd : 197502012005011001 : Penata Muda / IIIa : Asisten Ahli : Tidak : Bahasa dan Seni : Pendidikan Bahasa : Bahasa : FBS Unnes Gd B4 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang Telp 8508072 : Perum Anugerah No 23, Ngijo, Gunungpati, Semarang : 1 Orang : Dyah Prasetiani, S.S, M.Pd : 6 bulan : Pelatihan Huruf Kanji : Semarang : Rp. 6.000.000,: Rp. : Rp. 6.000.000,Semarang , Nopember 2014 Ketua Pelaksana, Mengetahui : Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum Yoyok Nugroho, S.Pd, M.Pd NIP. 196008031989011001 NIP. 197502012005011001 Menyetujui : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr Totok Sumaryanto F., M.Pd NIP 196410271001021001 ii PRAKATA Laporan ini menyampaikan hasil pengabdian kepada masyarakat mengenai “Pengenalan Huruf Kanji Bagi Calon Tenaga Perawat Di Semarang” Atas berkat dan rakhmat Allah SWT, pengabdian ini telah dapat kami selesaikan. Pengabdian ini dapat terselenggara berkat dukungan dan kemudahan dari berbagai pihak, khususnya DIPA UNNES. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga kami sampaikan kepada: 1. Rektor, Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Dekan FBS UNNES yang telah memberi kepercayaan, fasilitas, prosedural, dan administratif untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat. 2. Para peserta pengabdian kepada masyarakat yang telah berpartisifasi aktif mengikuti kegiatan. 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga pengabdian ini bermanfaat. Semarang, September 2014 Tim Pengabdian iii DAFTAR ISI Halaman Pengesahan .......................................................................................................... ii Prakata................................................................................................................................. iii Daftar Isi ............................................................................................................................. iv Bab I Pendahuluan .............................................................................................................. 5 1.1. Analisis Masalah .............................................................................................. 5 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................................... 7 1.3.Tujuan Kegiatan ................................................................................................ 7 1.4.Manfaat Kegiatan .............................................................................................. 8 Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................................................... 9 2.1. Prospek Perawat di Jepang .................................................................................... 9 2.2. Huruf Jepang ......................................................................................................... 10 2.3. Huruf Kanji ........................................................................................................... 11 2.4. Pengelompokkan Kanji ......................................................................................... 11 2.5 Stikes Elizabeth Semarang .................................................................................... 14 Bab III Materi dan Metode ................................................................................................. 15 3.1. Khalayak Sasaran ............................................................................................. 15 3.2. Materi ............................................................................................................... 15 3.3. Metode Kegiatan .............................................................................................. 19 3.4. Evaluasi ............................................................................................................ 20 3.5. Keterkaitan ....................................................................................................... 20 Bab IV Hasil dan Pembahasan ............................................................................................ 21 4.1. Peserta dan Tempat .......................................................................................... 21 4.2. Kegiatan Belajar Mengajar .............................................................................. 21 4.3. Respon Peserta ................................................................................................. 24 4.4. Hasil Evaluasi .................................................................................................. 26 Bab V Simpulan dan Saran ................................................................................................. 27 5.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 27 5.2. Saran ................................................................................................................ 27 Daftar Pustaka Lampiran iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS MASALAH Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat tahun sebelumnya yaitu tentang Pengenalan bahasa Jepang dan huruf Jepang (Hiragana dan Katakana) di STIKES Elisabeth Semarang telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa pengenalan bahasa Jepang dan huruf Hiragana dan Katakana pada calon tenaga perawat di STIKES Elizabeth sangat diperlukan untuk menambah skill berbahasa asing mereka. Sehingga mereka mempunyai nilai tambah dan kepercayaan diri yang tinggi yang dapat menunjang karir mereka di bidang medis. Dari pelaksanaan dan hasil evaluasi, diketahui bahwa mahasiswa sangat berminat untuk belajar huruf Jepang selain Hiragana dan Katakana, yaitu huruf Kanji Jepang. Bahkan mereka ingin sekali belajar menulis dan membaca huruf kanji, karena kosa kata bahasa Jepang juga ditulis dengan huruf Kanji. Karena setelah diperkenalkan bahasa Jepang dan budaya Jepang serta huruf Hiragana dan Katakana, mereka ingin dapat mengenal bahasa Jepang lebih jauh lagi namun terhalang oleh penguasaan huruf Jepang yaitu Kanji yang sangat minim. Istilah kedokteran dan keperawatan yang ditulis dengan huruf Kanji jumlahnya cukup banyak. Misalnya istilah penting pada buku Pedoman Pengobatan dan Asuransi di Jepang ( 医療・保険の手引き) Antara lain, 病気 =びょうき= Sakit 治療 =ちりょう= Penyembuhan Medis 注射 = ちゅうしゃ= 診察 = しんさつ= 手術 = しゅじゅつ= 輸血 = ゆけつ 入院料= = Injeksi・Suntikan Pemeriksaan Dokter Operasi Transfusi darah にゅういんりょう= Biaya perawatan rumah sakit dan lain-lain 5 6 Jika mereka tahu dan bisa menguasai huruf Jepang (Hiragana, Katakana dan Kanji), mereka memiliki peluang kerja di Jepang. Karena menurut BNP2TKI ( Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia), kebutuhan perawat di Jepang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan peluang Indonesia untuk mengirimkan tenaga kerja skill bidang kesehatan, sebagaimana telah dilakukan pemerintah Indonesia dengan mengirim TKI bidang kesehatan ke Jepang beberapa waktu lalu. Syarat untuk bisa bekerja diluar negeri antara lain: 1. Harus Punya Visa dan Ijin Kerja 2. Memiliki Sertifikat Perawat ( Misal untuk Amerika Serikat NCLEX-RN). sertifikasi perawat ini bisa diperoleh di lembaga pendidikan sejenis di Indonesia 3. Berpengalaman kerja sebagai perawat minimal 6 bulan; 4. Bahasa Asing (Misalnya : Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Jepang) 5. Sponsor dari perusahaan dari Negara yang dituju untuk mendapatkan visa dan ijin kerja Penguasaan bahasa Asing (Inggris, Arab, Jepang) bagi tenaga perawat Indonesia sangat penting untuk meningkatkan daya saing untuk memperoleh pekerjaan diluar negeri. Untuk tahun depan, Jepang menargetkan seribu perawat dari Indonesia. Sementara untuk tahun ini, empat ratus calon perawat diseleksi untuk dikirim ke Jepang. Saat ini ada 104 perawat dan 104 caregiver Indonesia yang bekerja di Jepang. Gaji tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jepang memang paling rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain. Namun, tidak demikian dengan perawat dan Caregiver. Mereka digaji hingga Rp 18 juta/bulan seperti tenaga kerja dari Jepang. Di Semarang persiapan untuk pembekalan bahasa asing bagi calon tenaga perawat sudah mulai dilakukan seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin, namun untuk bahasa Jepang belum ada padahal kebutuhan perawat di Jepang sangat tinggi. Untuk itu penulis berusaha untuk memenuhi harapan mereka yaitu mengajarkan huruf Kanji (漢字) Jepang bagi calon tenaga perawat di Semarang untuk meningkatkan kompetensi bahasa Jepang, dalam hal ini huruf Kanji (漢字) Jepang. Bahkan diharapkan setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini mereka juga 7 dapat membaca, menulis dan mengetik kosa kata atau kalimat bahasa Jepang menggunakan huruf Kanji Jepang. 1.2. PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang dapat diangkat ke permukaan berbagai fakta yang ada. Fakta ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Kebutuhan perawat b. Persaingan global membuka peluang perawat kerja di luar negeri c. Pengetahuan bahasa Jepang yang harus dimiliki calon perawat untuk meningkatkan kompetensinya. d. Perlunya menguasai huruf Jepang yaitu Kanji untuk meningkatkan kompetensi bahasa Jepang. Permasalahan yang diangkat dalam pengabdian ini adalah : 1. Bagaimanakah bentuk dan fungsi, cara baca dan menulis huruf Kanji 2. Bagaimanakah mengetikkan huruf Kanji menggunakan Komputer. Batasan Masalah : Huruf Jepang yang dipakai Hiragana, Katakana dan Kanji, namun dalam kegiatan pengabdian ini yang dipelajari adalah huruf Kanji (漢字) 1.3. TUJUAN KEGIATAN Tujuan diadakannya pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk mengenalkan dan mengajarkan huruf Kanji Jepang untuk meningkatkan kompetensi bahasa Jepang, sehingga mereka dapat: 1) Memperoleh bekal pengetahuan membaca dan menulis huruf Kanji 2) Memperoleh bekal pengetahuan mengetikkan kalimat bahasa Jepang dengan huruf Jepang (Hiragana, Katakana dan Kanji ) menggunakan komputer. 1.4. MANFAAT KEGIATAN Ada 2 manfaat yang diharapkan dalam kegiatan ini: a. Bagi calon perawat 8 Diharapkan calon perawat mengenal dan memiliki kemampuan membaca dan menulis kalimat berbahasa Jepang yang tertulis menggunakan huruf Kanji b. Bagi lembaga STIKES ELISABETH Meningkatkan kualitas lulusan lembaga untuk masuk dalam kancah persaingan global. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prospek perawat di Jepang Jepang bekerja sama dengan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan calon perawat dan perawat homecare (caregiver) bagi para lanjut usia (lansia) di Jepang. Dalam setahun, Jepang membutuhkan sepuluh ribu caregiver. Kepala Asosiasi Panti Jompo Jepang Nakamura Hirohiko menuturkan, jumlah lansia (di atas 65 tahun) di Jepang mencapai dua puluh persen dari total penduduk Jepang 127 juta jiwa. Artinya, ada hampir 25,5 juta lansia di Jepang. (Pikiran Rakyat Online) Untuk tahun depan, Jepang menargetkan seribu caregiver dari Indonesia. Sementara untuk tahun ini, empat ratus calon caregiver yang sebelumnya telah diseleksi oleh Jepang tengah mengikuti peningkatan kompetensi di UPI Bandung. Saat ini ada 104 perawat dan 104 caregiver Indonesia yang bekerja di Jepang. Menurut Nakamura, gaji tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jepang memang paling rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain. Namun, tidak demikian dengan perawat dan caregiver. Mereka digaji hingga Rp 18 juta/bulan seperti tenaga kerja dari Jepang. (Pikiran Rakyat) Tidak lama setelah Perang Dunia II usai proporsi penduduk Jepang usia 65 tahun ke atas adalah sebesar 5 persen dari keseluruhan populasi, jumlah itu lebih rendah dibandingkan Inggris, Perancis dan AS. Sekarang jumlah lansia di Jepang merupakan seperlima dari populasi dan rata-rata umur harapan hidup orang Jepang meningkat pula. Rata-rata umur harapan hidup kini menjadi 82 tahun, meningkat dibandingkan hanya 50 tahun pada tahun 1947. Hingga tahun 2015 diperkirakan proporsi penduduk lansia akan menjadi satu berbanding empat dibandingkan jumlah populasi penduduk atau lebih dari 30 juta orang. Hal itu disebabkan anjloknya angka kelahiran bayi dari 2,1 persen pada 1970an menjadi hanya 1, 26 persen pada tahun 2005. National Institute and Social Security Research memperkirakan pada tahun 2050 jumlah penduduk Jepang sekitar 95 juta dengan 40 persen penduduknya terdiri dari kaum lansia. Bila antara 1947 dan 1949, terjadi boom kelahiran bayi sejumlah 2,7 juta setahun sebagai akibat kembalinya tentara Jepang yang selamat dari medan tempur 10 yang lalu menikah dan hidup mapan. Kini generasi baby boomers itu telah memasuki masa pensiun dengan usia rata-rata 60 tahun. Mereka dalam kondisi sejahtera karena perusahaan dan pemerintah memberikan skema dana pensiun yang bagus. Mengapa jumlah lansia meningkat sedangkan jumlah orang muda menurun ? Salah satu penyumbang terbesar terhadap fenomena itu adalah sistem kerja yang disebut Kaisha di perusahaan Jepang yang lebih menghargai senioritas serta jam kerja yang panjang. Di Jepang seorang yang pulang larut malam lebih dihargai dibandingkan yang pulang awal dari kerja. Akibatnya interaksi hubungan suami istri turun secara drastis yang mengakibatkan turunnya angka kelahiran secara signifikan pula. Akibatnya diagram penduduk Jepang telah berubah dari bentuk pohon menjadi layang-layang dengan proporsi penduduk lansia yang makin meningkat. Lihat grafik Sumber : http://abgnet.blogspot.com 2.2 Huruf Jepang Secara umum, aksara yang digunakan dalam bahasa Jepang ada empat yaitu hiragana, katakana, kanji, dan romaji. Huruf hiragana digunakan untuk menuliskan kosa kata asli bahasa Jepang, katakana digunakan untuk menuliskan kata serapan yang berasal dari bahasa asing, huruf kanji merupakan gambar atau symbol dimana satu kanji melambangkan bunyi satu suku kata. Sedangkan huruf romaji merupakan aksara latin. Berbeda dengan huruf latin, satu huruf Jepang melambangkan satu suku kata, kecuali untuk bunyi vokal. Cara baca huruf Jepang hampir sama dengan tulisannya, misalnya 「 は 」 (ha) dibaca ’ha’. Karena itu tidaklah terlalu sulit untuk mengucapkan kosa kata bahasa Jepang. Hanya ada beberapa huruf yang mempunyai cara baca khusus seperti 「つ」(tsu) dibaca ’tsu’ dengan cara menempelkan ujung lidah di gigi belakang kemudian ujung lidah diturunkan saat 11 udara dihembuskan ke luar melalui mulut. Selain itu ada juga huruf 「 び ゃ 」 yang dibaca ’bya’,「ひゃ」dibaca ’hya’ dan lain-lain. Disamping itu ada juga suku kata yang diucapkan dengan bunyi pendek seperti pada kata ’isha’ (dokter), bunyi panjang seperti pada kata ’byooin’ (rumah sakit), serta bunyi konsonan rangkap seperti pada kata ’gakki’ (alat musik). Berikut ini contoh penggunaan huruf Jepang dalam kalimat bahasa Jepang, sesuai materi pengabdian sebelumnya. Contoh kalimat yang menggunakan : huruf romaji /latin (cetak tebal dan bergaris bawah), huruf Katakana( bergaris bawah) dan huruf Kanji (huruf cetak tebal) dan huruf hiragana ( tidak bergaris, tipis) : あした、LL へ サントスさんとかわりの看護士がきます。 Besok, Tuan Santos dan suster pengganti akan datang ke Laboratorium) このたび、ジョンさんを Kali ini saya akan menjadi penanggung jawab Bpk/Saudara Jhon. 担当することに なりました。 2.3 Huruf Kanji Dalam mempelajari bahasa Jepang ada 3 huruf : 1. Hiragana 2. Katakana 3. Kanji Mengenai jumlah Kanji diperkirakan kurang lebih 50.000 Kanji. 5000 diantaranya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan Kanji yang wajib dikuasai di sekolah sejumlah 1945 huruf (jooyoo Kanji). 2.4 Pengelompokan Kanji Berdasarkan kamus Kanji ReiKai Gakushū Kanji Jiten (例解学習漢字辞典) (Akiyasu, 2003; 1025) Pengelompokan Kanji berdasarkan asal-usul Kanji atau yang biasa di sebut naritachi (成り立ち) ada empat macam: 12 1. Shōkei Moji (象形文字) Shō (象) mempunyai arti “meniru” dari bentuk sebuah benda ditiru begitu saja menjadi huruf. Pada jaman dahulu dari bentuk gambar berkembang menjadi huruf yang seperti kita kenal sekarang. Pengelompokan ini gagasannya ialah bahwa Kanji yang berupa gambar merupakan perlambangan dari suatu objek ke dalam bentuk yang di sederhanakan. Contoh : 2. Shiji Moji (指事文字) Shiji (指事) mempunyai arti “menunjuk” dari sebuah gambar yang berupa lambang titik atau berupa garis menunjukkan sebuah huruf. Pada Shiji Moji ini aksara Kanji lebih cenderung menunjukkan sebuah gagasan atau konsep yang memiliki hubungan yang saling bertautan. Contoh : 3. Kai-i Moji (会意文字) 13 Kai-i (会意) yang berarti “makna”. Dua kanji atau lebih saling bertemu yang menunjukkan makna baru. Pada Kai-i Moji hampir dalam semua situasi aksara-aksara Kanji dirangkai dengan Kanji bergambar sehingga arti baru terbentuk atas dasar saling berhubungan yang melekat dengan pengertian awalnya Contoh : Kanji Jin/Nin/Hito (人) yang mempunyai arti “manusia” bertemu dengan kanji Ki (木) yang mempunyai arti “pohon”, sehingga memembentuk aksara kanji Kyū ( 休 ) yang mempunyai makna orang berada di samping pohon,sehingga mempunyai arti ‘beristirahat”. 4. Keisei Moji (形声文字) Keisei (形声) yang merujuk pada Sei (声) yang artinya “suara”. Dua Kanji saling bertemu yang salah satunya menunjukkan bunyinya dan salah satunya menunjukkan maknanya. Pengelompokan yang ke empat ini juga merupakan aksara berrangkai, akan tetapi ia disatukan dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan pengelompokan yang ketiga. Kanji ini mempersatukan satu unsur dengan Kanji yang lain, biasanya satu unsur dipilih pengucapannya dan unsur yang lain dipilih untuk artinya. Disamping itu sering juga terjadi tumpang tindih seperti satu unsur yang dipilih untuk pengucapannya sehingga dapat menolong dalam pengambilan arti dan aksaranya. Paling sedikit ada 80% dari semua aksara Kanji Jepang yang berasal dari kategori seperti ini (Moriyama, 1997: 21). Contoh : Kanji shō ( 症 ) berasal dari kanji dasar Yamaidare ( 疒 ) yang mempunyai arti “sakit”, bertemu dengan kanji Shō/Sei ( 正 ) yang mempunyai arti “benar”. Jadi kanji Shō ( 正 ) diambil sebagai pengucapannya dan kanji Yamaidare ( 疒 ) menunjukkan maknanya. Sehingga artinya “penyakit”. 2.5 STIKES ELISABETH SEMARANG Kampus STIKES ELISABETH SEMARANG berlokasi di Jalan Kawi no 11 berseberangan dengan Rumah sakit Elisabeth Semarang, yang telah meluluskan banyak tenaga perawat tingkat D3 dan S1. Alumninya banyak berasal dari kota 14 Semarang dan sekitarnya, namun alumni dari luar jateng bahkan luar Jawa juga banyak baik dari kalimantan, NTT dan lain-lain. Demi untuk meningkatkan kualitas lulusan STIKES ELISABETH, banyak menggunakan tenaga pengajar yang profesional dan praktisi yang handal untuk mendidik mahasiswanya, beberapa alumni STIKES ELISABETH juga ada yang bekerja diluar negeri, termasuk Jepang. Untuk meningkatkan daya saing lulusannya lembaga ini mahasiswanya. bersedia menyelenggarakan pengenalan bahasa Jepang bagi Dengan melihat kondisi seperti ini, penulis berusaha untuk memberikan bekal pengetahuan huruf Kanji (漢字)Jepang bagi calon perawat di STIKES Elisabeth Semarang, untuk mahasiswa S1 Keperawatan 15 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. KHALAYAK SASARAN Khalayak sasaran yang dituju dalam kegiatan ini adalah mahasiswa STIKES ELISABETH, S1 Keperawatan, dengan pertimbangan mereka belum mendapat pelajaran huruf Kanji Jepang dan pada kegiatan pengabdian sebelumnya (2011)sudah mempelajari bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan huruf Hiragana dan Katakana Pemilihan STIKES ELISABETH Semarang adalah karena mereka membutuhkan program pengajaran bahasa Jepang untuk tujuan medis, info yang penulis terima 80%, mahasiswa menghendaki untuk belajar bahasa Jepang selain bahasa Inggris yang mereka pelajari. 3.2. MATERI Kegiatan pengabdian ini meliputi Perencanaan pembelajaran, Pelaksanaan metode dan Evaluasi. A. Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran terbagi dalam empat aktivitas, yakni: Penyusunan materi, Penyusunan langkah-langkah pembelajaran, Penyusunan aktivitas pembelajaran dan Penyusunan agenda/jadwal 1. Penyusunan materi bahasa Jepang. No. Kompetensi Dasar 1. Membaca dan menulis huruf Kanji yang 月、日、雨、山、人、 terbentuk dari gambar benda sekitar 火、目、口、木、田、 2. Membaca dan menulis huruf Kanji yang terbentuk dari gambar suatu ide atau gagasan sekitar 3. Materi 上、下、中、一、二、三、 四、五、六、七、八、九、十 Membaca dan menulis huruf Kanji yang 会社、銀行、日本、中国、タ 16 イ人、医者、先生、学生、店 Terkait dengan pekerjaan umum 員 今、朝、昼、晩、夜、半、 4. Membaca dan menulis huruf Kanji yang 分、時、間、午前、後、 Terkait dengan Waktu 5. 休、毎、何 機、電車、駅、自動車、歩く Terkait dengan Transportasi 6. 行く、来る、自転車、飛行 Membaca dan menulis huruf Kanji yang Membaca dan menulis huruf Kanji yang 病気、治療、注射 Terkait dengan Istilah Medis/Kesehatan dan mengetik Huruf Kanji 診察、手術、輸血 Jepang 入院料 menggunakan komputer 2. Penyusunan langkah-langkah pembelajaran a. Pengajar mengucapkan beberapa huruf dengan jelas dan lantang lalu diikuti oleh mahasiswa secara berulang-ulang. b. Pengajar menunjuk beberapa mahasiswa untuk mengucapkan mandiri dengan jelas. c. Pengajar menggunakan alat bantu berupa Materi Kanji dengan media power point sebagai media pengajaran untuk membantu memahamkan mahasiswa terhadap Kanji. d. Pengajar melontarkan pertanyaan untuk menguji tingkat pemahaman mahasiswa terhadap huruf Kanji. e. Pengajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk latihan menulis huruf Kanji dalam kalimat sederhana. f. Pengajar memberikan contoh berupa: latihan kosa kata dan kata untuk ditulis dengan huruf Kanji, meliputi angka, nama-nama hari, waktu, bulan, tanggal dan tahun. g. Pengajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghafal apa yang sudah ia peroleh lalu dikembangkan sendiri sesuai variasi yang dikehendaki mahasiswa. 17 h. Pengajar memberikan motivasi berupa stimulus dan bantuan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan. Misal menuliskan nomor telepon dengan huruf Kanji. i. Pengajar memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk mengkreasi tanya jawab dengan mahasiswa lainnya. Yaitu menggunakan lembar Sudoku ( game angka ala Jepang) j. Penilaian berbentuk tes lisan diantaranya berupa: beberapa pertanyaan menguji pemahaman, kosa kata dalam Kanji(漢字). Penilaian juga berbentuk non tes diantaranya: hafalan Huruf Kanji k. serta partisipasi mahasiswa di dalam kelas. 3. Penyusunan aktivitas pembelajaran Aktivitas yang digunakan dalam pembelajaran: a. Demontrasi : Dosen memberikan contoh huruf yang dipelajari meliputi cara baca dan penulisan, serta keterangan lain yang mendukung. Menggunakan papan tulis dan Power Point. b. Tanya Jawab : Dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa tentang huruf meliputi cara baca dan cara penulisan. c. Menghafal Huruf Kanji Mahasiswa menghafal huruf-huruf yang diberikan oleh tim pengabdian sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak diraih pada tiap bahasan. Tagihan dilaksanakan pada pertemuan tersebut dan pertemuan berikutnya bagi yang belum. Tagihan dalam bentuk lembar kerja mahasiswa. d. Menggunakan Powerpoint sebagai media pengajaran 18 Untuk memperoleh informasi yang tepat dan menambah motivasi mahasiswa, sehingga huruf-huruf Kanji yang dipelajari bisa lebih mudah diingat dan dihafalkan. 4. Penyusunan agenda/jadwal Tatap Muka. 1. Materi 月、日、雨、山、人、火、 目、口、木、田、 2. 上、下、中、一、二、三、四、 五、六、七、八、九、十 3. 会社、銀行、日本、中国、タイ 人、医者、先生、学生、店員 4. 今、朝、昼、晩、夜、半、 分、時、間、午前、後、休、 毎、何 5. 行く、来る、自転車、飛行機、 電車、駅、自動車、歩く 6. 病気、治療、注射 診察、手術、輸血 入院料 Mengetik huruf Kanji di Ms Word B. Pelaksanaan metode 1. Mahasiswa memperhatikan, mengucapkan kembali huruf Kanji yang di sampaikan Pengabdi, dan menghafal huruf yang telah dipelajari. 19 2. Mahasiswa memperhatikan, mengucapkan kembali cara baca yang diajarkan Pengabdi, menghafal sendiri, tanya jawab dengan teman maupun Pengabdi 3. Mahasiswa memperhatikan latihan baca huruf Kanji dan dikaitkan dengan media gambar yang ada 4. Mahasiswa latihan untuk menggunakan huruf Kanji sesuai dengan kemampuan masing-masing. C. Evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan tes tulis dan pengamatan saat mahasiswa berpartisipasi dikelas baik pribadi maupun kelompok yaitu saat berlatih tanya jawab huruf baik menggunakan lembar kerja, papan tulis maupun powerpoint. 3.3. METODE KEGIATAN Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan needs analysis, melaksanakan pengenalan materi (belajar mengajar), dan evaluasi terhadap hasil pelatihan. Needs analysis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ketrampilan pengajaran dalam memanfaatkan multimedia sebagai media pembelajaran untuk mendukung materi dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang. Kemudian berdasarkan needs analysis, dibuat perencanaan materi Powerpoint untuk materi huruf Kanji dan waktu yang pelaksanaan pelatihan atau tatap muka. Rancangan materi diawali dari pengantar materi seperti tujuan mengenal huruf Kanji, berlatih membaca dan menulis huruf Kanji, tanya jawab, dan latihan menggunakan lembar kerja huruf Kanji. Setelah memilih materi pengabdian, tim pengabdi menyusun langkah-langkah pembelajaran, mengembangkan media latihan contoh kuis Kanji dan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui kegiatan ini, para peserta diberi informasi-informasi yang bersifat teoritis tentang pengetahuan sejarah huruf Kanji, latihan membaca dan menulis kanji, tanya jawab dan mengerjakan latihan pada lembar kerja yang diberikan. Dalam kegiatan pembelajaran, langkah-langkah yang dilakukan adalah memberikan materi, tanya jawab, latihan, dan presentasi. 3.4. EVALUASI 20 Maksud diadakan evaluasi ini adalah agar tim pengabdian mendapat gambaran hasil yang dicapai, untuk selanjutnya kekurangan-kekurangan yang ada dapat diperbaiki pada pengabdian yang akan datang. Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara mengukur hasil yang dicapai baik dari ranah kognitif, psikomotor maupun afektif. Evaluasi atau penilaian dilakukan selama kegiatan berlangsung dan di akhir pertemuan. Selama kegiatan berlangsung, tim mengamati peserta saat berpartisipasi di kelas, menjawab pertanyaan, dan saat berlatih menggunakan lembar kerja, kuis Kanji dengan program Powerpoint, baik pribadi maupun kelompok. Di akhir pertemuan, dilaksanakan evaluasi, setelah peserta membuat Quiz Kanji dan mempresentasikannya. 3.5. KETERKAITAN Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi bertanggung jawab mencerdaskan masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini merupakan realisasi Tridarma perguruan tinggi. Pemilihan mahasiswa STIKES ELISABETH Semarang adalah karena mereka membutuhkan program pengajaran bahasa Jepang untuk tujuan medis dan telah mengikuti kegiatan pengabdian pengenalan bahasa Jepang serta unsur kedekatan jarak. Antara dua lembaga pendidikan kemungkinan adanya kerja sama perlu digalakkan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PESERTA DAN TEMPAT Kegiatan pengabdian masyarakat ini semula ditargetkan diikuti oleh 25 mahasiswa. Namun ketika kegiatan mulai dilaksanakan, jumlah peserta mengalami peningkatan hingga mencapai lebih dari 25 orang. Karena 1 kelas bisa mencapai kurang lebih 60 orang. Kegiatan pengenalan bahasa Jepang dilakukan di sebuah ruang kelas C 04 di STIKES Elizabeth Semarang. 4.2. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Kegiatan ini dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan dalam waktu 3 hari pada bulan Agustus 2014 yaitu mulai hari Kamis tanggal 7, .jumat tanggal 8, Sabtu tanggal 9 . Pengenalan bahasa Jepang dimulai dengan memberikan penjelasan singkat mengenai pengantar huruf Kanji Jepang kemudian menyampaikan batasan materi yang akan dipelajari adalah huruf Kanji Jepang sesuai materi yang direncanakan. Secara garis besar pembagian materi disusun sebagai berikut : Tatap Muka 1-2 Materi Pengantar Sejarah kanji 月、日、雨、山、人、火、目、口、木、田, 上、下、 中、一、二、三、四、五、六、七、八、九、十 3-4 会社、銀行、日本、中国、タイ人、医者、先生、学生、 店員 今、朝、昼、晩、夜、半、分、時、間、午前、後、休、 毎、何 5-6 行く、来る、自転車、飛行機、電車、駅、 自動車、歩く, 病気、治療、注射 診察、手術、輸血 Mengetik Huruf Jepang Adapun aktivitas yang digunakan dalam pembelajaran: 21 入院料, 22 a. Demontrasi : Dosen memberikan contoh huruf yang dipelajari meliputi cara baca dan penulisan, serta keterangan lain yang mendukung. Menggunakan papan tulis, menuliskan huruf Kanji Jepang. b. Tanya Jawab : Dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa tentang huruf Kanji meliputi cara baca dan cara penulisan. c. Menghafal Huruf Kanji Jepang Mahasiswa menghafal huruf-huruf yang diberikan oleh tim pengabdi sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak diraih pada tiap bahasan. Tagihan dilaksanakan pada pertemuan tersebut dan pertemuan berikutnya bagi yang belum. Tagihan dalam bentuk lembar kerja mahasiswa. d. Menggunakan Powerpoint sebagai media pengajaran Untuk menyampaikan materi yang jelas dan menarik akan dapat menambah motivasi mahasiswa, sehingga huruf-huruf Kanji yang dipelajari bisa lebih mudah diingat dan dihafalkan. Pengenalan materi ini disampaikan dengan menggunakan beberapa teknik ajar yang telah disusun sebelumnya, sehingga mahasiswa tertarik dan tetap semangat untuk belajar Huruf Kanji Jepang hingga akhir pertemuan. 23 Gambar 1. Kegiatan pengenalan Huruf Kanji Jepang Gambar 2. Penyampaian materi huruf Kanji 24 Gambar 3 Mahasiswa Stikes Elizabeth sedang mencatat dan latihan menulis huruf Kanji 4.3. RESPON MAHASISWA Materi huruf Kanji Jepang merupakan hal baru yang belum pernah dipelajari oleh mahasiswa STIKES Elizabeth. Karena itu ketika kegiatan ini ditawarkan, pihak lembaga dan mahasiswa merespon dengan baik. Selama pelaksanaan kegiatan, para mahasiswa sangat tertarik dan bersemangat untuk belajar dan berlatih huruf Kanji Jepang. Dan karena pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan, maka suasana kelas menjadi santai, sehingga mahasiswa tidak tegang ataupun takut membuat kesalahan pengucapan, penulisan dan sebagainya. Bahkan mereka tampak antusias belajar bahasa Jepang. Motivasi dan minat mahasiswa yang tinggi ini terlihat tidak hanya di awal pertemuan, melainkan hingga akhir pertemuan. Mereka antusias ketika berlatih mengulang huruf yang dipelajari serta saat diminta untuk menuliskan huruf Kanji Jepang di buku ataupun di papan tulis. Kehadiran mahasiswa selama mengikuti kegiatan ini mencapai 95%. Antusiasme ini mungkin disebabkan karena motivasi untuk dapat menuliskan angka, kosa kata maupun kalimat bahasa Jepang menggunakan huruf Kanji. Disamping itu untuk meningkatkan pengetahuan bahasa Jepang yang dimiliki sebelumnya. 25 Gambar 4 dan 5 Antusias mahasiswa Stikes Elizabeth ketika belajar huruf Kanji Jepang 26 Gambar 6 mahasiswa Stikes Elizabeth hasil latihan belajar huruf Kanji Jepang 4.4. HASIL EVALUASI Evaluasi dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dan di akhir pertemuan. Hasil evaluasi menunjukkan nilai yang diperoleh mahasiswa rata-rata baik. Hal ini mungkin disebabkan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung tim pengabdi beberapakali mengadakan demonstrasi, drill dan tanya jawab dengan mahasiswa (tentang Huruf Kanji) kadang dilaksanakan juga kuis, dan review pelajaran yang telah lalu. Kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan yang diajukan dapat menunjukkan progress belajar mahasiswa selama mengikuti kegiatan pengabdian ini 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan, menunjukkan bahwa pengenalan bahasa Jepang dalam hal ini huruf Kanji Jepang pada calon tenaga perawat STIKES Elizabeth Semarang sangat diperlukan untuk menambah skill berbahasa Jepang mereka. Sehingga mereka mempunyai nilai tambah dan kepercayaan diri yang tinggi yang dapat menunjang karir mereka di bidang medis dan memperbesar peluang untuk bersaing bekerja di Jepang. Dari pelaksanaan dan hasil evaluasi, diketahui bahwa mahasiswa sangat berminat untuk belajar Huruf Kanji Jepang. Hal ini dapat terlihat saat pelaksanaan pengabdian tampak antusias mengikuti materi hingga akhir pertemuan. 5.2. Saran Melihat animo mahasiswa masih begitu tinggi terhadap bahasa Jepang, maka disarankan: 1. Kegiatan ini perlu dilanjutkan dengan materi Huruf Kanji lebih lanjut agar mahasiswa STIKES Elizabeth yang memiliki pengetahuan bahasa Jepang yang cukup untuk bekerja sebagai tenaga perawat di Jepang. Mengingat bahwa nama-nama daerah di Jepang, toko, stasiun, bagian-bagian di rumah sakit, dan lain-lain di Jepang menggunakan huruf kanji. 2. Untuk menunjang hal tersebut perlu diberikan pengenalan materi bahasa Jepang tujuan medis yang berjenjang, antara lain meliputi istilah-istilah medis dalam bahasa Jepang, dialog sederhana dokter dan pasien, perawat dan pasien, atau perawat dengan dokter dan lain-lain. 3. Melihat kenyataan bahwa tingginya animo mahasiswa terhadap bahasa Jepang, maka dosen STIKES Elizabeth merasa tertarik untuk mengenal dan mempelajari bahasa Jepang agar tidak ketinggalan oleh mahasiswanya. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan mengadakan kerjasama antara FBS UNNES dan STIKES ELIZABETH untuk menyelenggarakan program pengenalan bahasa Jepang bagi dosen-dosen STIKES Elizabeth Semarang 28 DAFTAR PUSTAKA http://www.bnp2tki.go.id/content/view/451/231/ http://bocahkeperawatan07.blogspot.com/2008/12/kebutuhan-perawat-masih-sangattinggi.html http://abgnet.blogspot.com www.nihongodecarenavi.com Azis, Furqonul. A. Chaedar Al Washilah. 1996 Pengajaran Bahasa komunikatif Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kano,Chieko dkk.(1989). Basic Kanji Book Vol. 1 Kihon Kanji 500. Tokyo : Bonjinsha IMM Japan.(2002). Pedoman Pengobatan dan Asuransi.(医療・保険の手引き).Tokyo Kumiko Ariga,dkk.(2009).介護の言葉と漢字ハンドブック(インドネシア語版) Tokyo Shinya、Makiko dkk.(2000).Minna no Nihongo no KANJI 1. Tokyo:Suri-e-nettowa-ku William T. Little Wood. 1989. Foreign and Second Language Learning. New York: Cambridge University. http://benkyou413.files.wordpress.com/2012/06/pixture3.jpg http://bayartidak.wordpress.com/huruf/huruf-kanji/ http://www.arif-febriyanto.com/2010/02/cara-menulis-dengan-huruf-jepang-di.html http://www.japanese-lesson.com/characters/kanji/kanji_drill4/kanji4_01.html Lampiran 1 29 Daftar Riwayat Hidup 1. Nama Lengkap dan Gelar Akademik 2. Tempat dan Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Fakultas/Jurusan/Program Studi/Pusat : Yoyok Nugroho, S.Pd., M.Pd : Tulungagung, 1 Pebruari 1975 : Laki-Laki : Fakultas Bahasa dan Seni, Bahasa dan Sastra Asing, Pendidikan Bahasa Jepang 5. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda/IIIa/197502012005011001 6. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Jepang Tahun Perolehan Gelar Akademik Terakhir : 2012 7. Kedudukan dalam Tim : Ketua 8. Alamat Kantor : Gedung B.4 FBS Kampus Unnes Semarang Kode Pos 50229 Telepon/Faksimili : 024 8508072 Alamat Rumah : Perum Anugerah No. 23 Gunungpati, Semarang Telepon/Faksimili : 081914507423 e-mail : [email protected] 9. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat: No. Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana 1 2008 DIPA 2 PENGENALAN BAHASA DAN BUDAYA JEPANG BAGI SISWA SD DI KECAMATAN GAJAHMUNGKUR Ketua KOTA SEMARANG PENGENALAN APLIKASI WINDOWS JEPANG 2009 SEBAGAI SARANA MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU SMA DI SEMARANG DP2M PENGENALAN BAHASA JEPANG TUJUAN KHUSUS 2010 MEDIS BAGI CALON TENAGA PERAWAT DI SEMARANG DIPA PENGENALAN HURUF JEPANG BAGI TENAGA PERAWAT DI SEMARANG DIPA Ketua 3 Anggota 4 CALON 2011 Anggota 5 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN 2012 BAHASA JEPANG DI SMA MELALUI ” QUIZ GAME” Anggota MENGGUNAKAN POWERPOINT Semarang, Nopember 2014 Pelaksana, (Yoyok Nugroho, S.Pd, M.Pd) NIP.197502012005011001 30 Daftar Riwayat Hidup 1. Nama Lengkap dan Gelar Akademik 2. Tempat dan Tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Fakultas/Jurusan/Program Studi/Pusat : Dyah Prasetiani, S.S, M.Pd. : Bogor, 20 Oktober 1973 : Perempuan : Fakultas Bahasa dan Seni, Bahasa dan Sastra Asing, Pendidikan Bahasa Jepang 5. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk. 1/IIIb/ 197310202008122002 6. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Jepang Tahun Perolehan Gelar Akademik Terakhir : 2005 7. Kedudukan dalam Tim : Anggota 8. Alamat Kantor : Gedung B.4 FBS Kampus Unnes Semarang Kode Pos 50229 Telepon/Faksimili : 024 8508072 e-mail : Alamat Rumah : Jl. Bakti II A-19 Perum Trangkil Sejahtera Semarang Telepon/Hp. : 0815742227496 e-mail : [email protected] 9. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat: No. Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana 1 PENGENALAN BAHASA JEPANG TUJUAN 2010 DIPA KHUSUS MEDIS BAGI CALON TENAGA Ketua PERAWAT DI SEMARANG 2 2011 PENGENALAN HURUF JEPANG BAGI CALON TENAGA PERAWAT DI SEMARANG 3 PENINGKATAN Ketua KUALITAS 2012 PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DIPA DIPA Ketua DI SMA MELALUI ” QUIZ GAME” MENGGUNAKAN POWERPOINT Semarang, Nopember 2014 Pelaksana, (Dyah Prasetiani, SS, M.Pd) NIP. 197310202008122002 31 Lampiran 3 MATERI MENGETIK HURUF KANJI JEPANG Cara mengetik huruf Jepang ( Hiragana, Katakana dan Kanji Jepang ) di Microsoft Word Beberapa laptop sudah ada yang terinstall font east asia, jadi tinggal mengaktifkan saja. Bila belum maka memerlukan CD install seperti Windows XP service Pack 2. Jika sudah terinstall maka cara mensettingnya sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Buka Microsoft Word, biarkan tetap terbuka Buka control panel Pilih clock, region and language Buka tab “change keyboard or other input methods” Klik tombol add di sebelah kanan tengah Cari Japan, kemudian klik tanda (+) di sebelah kirinya, centang di kotak microsoft IME. Lalu klik ok 7. Kemudian klik bagian yang terdapat tulisan “Indonesian (Indonesia) – US” lalu ganti menjadi “Japanese (Japan) – Microsoft IME” 8. Restart komputer untuk mengaktifkan settingan kita. ( untuk versi windows terbaru tidak perlu restart) 9. Setelah restart, lihat tulisan IN atau EN di dekat logo baterai pada taskbar. Kemudian klik, tombol tersebut dan ganti menjadi JP 10. Lalu klik huruf A besar, masih di tempat tersebut 11. Pilih yang paling atas, yang ada tanda (H) di ujung kalimatnya. Maka huruf A di tombol tersebut akan berubah menjadi A dalam hiragana. 12. Coba ketikkan “tanaka” “daigaku” “kaisha” “gakusei” “nihongo” atau “sensei” 13. Untuk mengembalikan menjadi huruf latin, klik tombol A hiragana tadi lalu pilih yang ada (P) di ujung kalimatnya. 14. Untuk mengembalikan sistem ke normal, klik tombol JP lalu pilih IN atau EN (sesuai semula). 32 33 34 Lampiran 4 Gambaran Teknologi yang diterapkan Sebelum kegiatan Identifikasi Materi huruf Kanji Jepang Seleksi beberapa materi huruf Kanji Jepang Penyampaian Materi Demonstrasi, Drill, Tanya Jawab Mengerjakan Lembar kerja Presentasi Evaluasi Kemampuan membaca dan menulis huruf Kanji Jepang 35 Lampiran 5 Lokasi Pelaksanaan Kegiatan: Kampus Stikes Elisabeth Semarang, Jalan Kawi, no 11 Semarang, 50231 Ke arah Semarang Rumah sakit bawah dan simpang STIKES ELISABETH Elisabeth lima semarang Ke banyumanik Ungaran Taman kota arah Semarang 36 Lampiran 6 Contoh : Hasil latihan Kanji Jepang