Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari individu yang lainnya. Dengan berkomunikasi manusia dapat menyampaikan ide, saling bertukar informasi, menyampaikan pesan, dll. Komunikasi memiliki hubungan yang saling berkaitan antara seseorang dengan orang yang lainnya. Karena itu, komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi tentunya manusia menggunakan bahasa yang samasama dimengerti dengan sesamanya dan dengan komunikasi, manusia dapat membangun relasi dengan individual lainya. Bahasa juga terus berubah dan berkembang mengikuti jaman. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan dengan menggunakan pengucapan dan pelafalan, sedangkan dalam komunikasi tulisan lebih menggunakan simbol atau lambang. Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada individu lain. Ide dan pesan yang disampaikan tersebut, dapat secara langsung dengan bertatap muka maupun dengan menggunakan media tulisan. Ide dan pesan tersebut dapat dimengerti oleh individu lain, dikarenakan individu tersebut memahami makna yang dituangkan melalui bahasa. Meskipun suatu kalimat terdiri dari satu kata, pasti di dalamnya terkandung suatu makna yang ingin disampaikan (Sutedi, 2003, hal 2). Berbagai macam bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Salah satunya bahasa Jepang. Di jepang memiliki 3 jenis tulisan yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Huruf kanji diadopsi dari huruf mandarin atau China. Menurut Bernard Berelson & Gary A. Steiner dalam Mulyana (2005, hal 68), komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol - simbol atau kata - kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut komunikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dirasakan semakin penting. Disadari atau tidak bahwa tanpa adanya bahasa, interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh. Melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi mendatang (Keraf, 1994, hal 1). Menurut Keraf (1994, hal 3) dilihat dari sejarah pertumbuhan bahasa sejak awal hingga sekarang, maka fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu sendiri, secara garis besarnya dapat berupa : untuk menyatakan ekspresi diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. Sejarah Singkat Terbentuk dan Masuknya Kanji ke Jepang : Kanji adalah aksara yang berasal dari Cina dan setiap huruf menyatakan arti yang berbeda - beda. Berdasarkan asal usulnya, huruf kanji diciptakan sekitar 2000SM - 1500SM dan pertama kali digunakan di sekitar daerah sungai kuning, Cina. Pada awalnya berasal dari bentuk suatu benda yang dipresentasikan ke dalam bentuk tulisan berupa gambar (pictographs) dan terdapat sekitar 3000 karakter yang terukir di tulang, batu dan peralatan perunggu, yang umumnya berupa ramalan. Kemudian sejalan dengan perkembangan, huruf tersebut menjadi lebih meringkas dan pada abad 3SM berangsur - angsur berubah ke bentuk yang lebih sederhana dan menggalami standarisasi. Pada abad 200M huruf kanji telah berkembang menjadi hampir 50.000 karakter (Henshall, 1998, hal xiii). Kanji kokotsu「甲骨」adalah huruf kanji yang paling kuno yang di temukan di Cina sekitar 3500 tahun yang lalu. Digunakan pada zaman In「殷」sekitar abad 14SM sampai 11SM. Kemudian muncul huruf kanji kinbun「金文」yang digunakan pada zaman dinasti Chou「周」sekitar abad 11SM sampai 7SM. Huruf ini ditemukan terukir di peralatan perunggu. Kemudian sekitar abad ke 3SM dikarenakan kesulitan dalam menggunakan huruf kanji kinbun, akhirnya pemerintah menetapkan huruf kanji tenbun「篆文」yang digunakan pada awal kekaisaran dinasti Chin「秦」. Setelah berganti menjadi dinasti Han「漢」 sekitar abad ke 3SM sampai abad ke 3M, huruf kanji berubah lagi menjadi kanji kaisho「楷書」, yang merupakan bentuk dasar atau bentuk asli dari huruf kanji yang kita gunakan sekarang ini. Pada saat ini huruf kanji berubah menjadi bentuk garis lurus atau disebut reisho「隷書」atau karakter persegi. Karakter ini sangat mudah untuk ditulis dan juga digunakan secara umum sampai sekarang (Arimbi, 2010, hal 13 - 14). Gambar 1.1 Sejarah Terbentuknya Kanji Sumber : http://belajar-kanji.blogspot.com/2009/02/pengertian-kanji.html Menurut Sudjianto (2004, hal 68), kanji memiliki tiga bagian yang paling mendasar : bentuk, pengucapan, dan arti. Setiap karakter kanji mempunyai bentuk dari yang sederhana sampai yang kompleks pada goresan-goresan huruf kanji. Kanji juga memiliki dua pengucapan, yaitu pengucapan China yang biasa di sebut On Yomi「音読み」dan pengucapan Jepang yang biasa di sebut Kun Yomi 「 訓 読 み 」 . Dalam tiap-tiap huruf kanji memiliki banyak arti. Pengucapan Om Yomi sulit untuk dipahami artinya namun pada pengucapan Kun Yomi mudah untuk memahami artinya. Berdasarkan kamus Kanji Rei Kai Gakushū Kanji Jiten 「例解学習漢字辞 典」(Akiyasu, 2003, hal 1025), pengelompokan kanji berdasarkan asal-usul kanji atau yang biasa di sebut naritachi 「成り立ち」ada empat macam : Shoukei Moji「象形文字」, Shiji Moji「指事文字」, Kai-i Moji「会意文 字」, Keisei Moji「形声文字」. Gambar 1.2 Pengelompokan Kanji Shoukei Moji Sumber : http://belajar-kanji.blogspot.com/2009/03/pengelompokanbushu.html#more Gambar 1.3 pengelompokan Kanji Shiji Moji Sumber : http://belajarkanji.blogspot.com/2009/03/pengelompokan-bushu.html#more Moriyama (2001, hal 16), menyatakan bahwa salah satu cara untuk mendapat semangat dalam mempelajari kanji, terlebih dahulu harus memahami struktur dasar pembentukan kanji tersebut. Salah satu unsur dasar pembentuk kanji adalah bushu, merupakan bagian yang terpenting dari kanji, karena berfungsi untuk menyatakan. Dalam huruf kanji terdapat bushu. Bushu adalah Karakterkarakter dasar yang menyusun dan membentuk huruf kanji. Karena huruf kanji yang begitu banyak, hingga mencapai ribuan, sekitar tiga abad yang lalu, bangsa China telah mengembangkan sistem penggolongan karakter-karakter dasar menjadi 214 unsur karakter dasar. Bushu dibagi menjadi 7 kelompok : Hen「偏」, Tsukuri 「旁」, Kanmuri 「冠」, Ashi「脚」, Tare「垂」, Nyoo「繞」, dan Kamae「構」. Dalam huruf kanji terdapat banyak bushu, seperti : bushu hito「人」, bushu te「手」, bushu hi「火」, bushu sui「水」, dan sebagainya. Penulis akan membahas bushu te「扌」. Dengan dibahasnya tema ini, penulis berharap agar dapat membantu pemahaman tentang huruf kanji ini serta dapat dimengerti dengan baik oleh pembaca. 1.2 Rumusan Permasalahan Penulis akan menganalisis kanji yang menggunakan te-hen yang tidak langsung menyentuh benda. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan dalam skripsi ini adalah menganalisis kanji yang menggunakan te-hen yang tidak langsung menyentuh benda. Kanji yang akan dibahas oleh penulis adalah 招、拝、推、損、指. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam makna dari kanji-kanji yang menggunakan te-hen yang tidak langsung menyentuh benda dan dapat memahami makna tersebut dengan baik. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pembaca awam memahami makna dari kanji – kanji Jepang berdasarkan pembentukannya dan menjadi sumber dalam mempelajari kanji serta dapat memahami makna kanji tersebut. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan dan deskriptif analitis. Deskriptis analitis adalah menjelaskan analisis dengan cara menjabarkan dan mengambarkan dengan kalimat jelas dan mudah dimengerti sehingga dapat memberikan pengertian yang mudah dipahami kepada pembaca. Penulis mencari data-data yang ada di perpustakaan dan browsing internet. Serta mengumpulkan beberapa kanji yang menggunakan te-hen yang berhubungan dengan kegiatan tangan secara tidak langsung. Selain itu, menganalisis dan diteliti sesuai dengan korpus data yang ada. 1.6 Sistematika Penulisan Pada bab 1 penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang dalam memilih tema yang akan diangkat, perumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat melakukan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan, Yang bertujuan agar pembaca memiliki gambaran tentang tema yang akan diteliti oleh penulis. Pada bab 2 akan membahas tentang teori yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisis data te-hen yang tidak langsung menyentuh benda Pada bab 3 penulis akan menganalisis data yang akan dihubungkan dengan teori yang ada pada bab 2, teori yang digunakan untuk menganalisis kanji yang memiliki te-hen untuk mendapatkan kesimpulan dari proses penelitian ini. Pada bab 4 penulis akan memberikan simpulan dan saran. Simpulan merupakan hasil dari hasil penelitian dan analisis berdasarkan korpus data yang dikumpulkan. Serta pemberian saran bagi pembaca penelitian. Pada bab 5 penulis akan mengulang kembali bahasan dan isi skripsi secara singkat dan mudah dipahami oleh pembaca.