Peningkatan Kemampuan Disiplin Pada Anak Usia Dini Melalui

advertisement
Peningkatan Kemampuan Disiplin Pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain
Peran di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah
Dwi Puji Rahayuningsih (10262051-ST)
Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
ABSTRAK
Dunia anak adalah bermain, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak.
Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan bagi anak RA/ TK. Dengan bermain anak dapat
memuaskan tuntutan dan perkembangan anak dalam dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa,
emosi sosial dan sikap hidup. Kondisi belajar yang optimal dapat terjadi jika guru mampu mengatur
siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan. Untuk
mencapai tujuan pengajaran . Juga hubungan inter personal antara guru dan peserta didik
merupakan sarat kenerhasilan pengelolaan kelas. Rumusan masalah : Apakah kegiatan bermain
peran dapat meningkatkan disiplin anak di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus tahun Pelajaran 2012/ 2013. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui kegiatan
bermain peran dapat meningkatkan disiplin pada anak di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah
Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus tahun Pelajaran 2012/ 2013. ManfaatPenelitian : 1) bagi siswa,
dapat meningkatkan disiplin 2) bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih pendekatan
mengajar yang efektif dan efisien sehingga siswa lebih disiplin dalam belajar, 3) Bagi Sekolah :
sebagai acuan dasar pengembangan penelitian berikutnya. Pendekatan penelitian ini menggunakan
teknik Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilakukan dua siklus dengan tahapan 1) perecanaan
2) Pelaksanaan tindakan 3) Pengamatan 4) analisis dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa
kelompok B RA Mafatihul Islamiyah Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yang berjumlah 19 anak,
terdiri dari : 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan, yang dilaksanakan pada tahun pelajaran
2012/ 2013. Hasil penelitian, menunjukkan dari kondisi awal yang sebelum diadakan tindakan para
siswa kurang perhatian dan disiplin yang rendah mengalami perubahan dari siklus 1 ke siklus 2.
Dengan demikian dapat disimpulkan bermain peran dapat meningkatan kemapuan disiplin pada
anak usia din di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus tahun
pelajaran 2012/ 2013.
Kata Kunci : Peningkatan, disiplin, bermain peran
PENDAHULUAN
Dunia anak adalah bermain, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
anak. Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan bagi anak RA/TK, dengan bermain anak dapat
memuaskan tuntutan dan perkembangan anak dalam dimensi: motorik kognitif, kreativitas, bahasa
emosi social nilai dan sikap hidup. Bermain dapat membawa harapan dan antisipasi tentang dunia
yang memberikan dan memungkinkan anak berkhayal seperi sesuatu atau seseorang. menyatakan
“melalui bermain akan belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan, memahami
dunianya. Jadi bermain merupakan cermin perkembangan anak.” Pada kegiatan proses belajar
mengajar tidak lain adalah untuk menanamkan sejumlah norma ke dalam jiwa peserta didik. Maka
dari itu dalam kegiatan ini dipakai istilah proses interaksi kreativitas ataupun edukatif. Sejumlah
norma yang diyakini mengandung kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa peserta didik melalui
26
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
peranan guru dalam pengajaran. Guru dan peserta didik berada dalam satu relasi kejiwaan. Interaksi
ini terjadi karena saling membutuhkan.
Peraturan menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 tahun 2009 tentang
standar pendidikan anak usia dini.
Pasal 1, standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan formal dan non formal yang
terdiri atas:
1. Standar tingkat pencapaian perkembangan
2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
3. Standar isi, proses, dan penilaian
4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Surat edaran Derektur jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah nomor
1839/C,C2/TU/2009 tanggal 23 April 2009 perihal penyelenggaraan pendidikan taman kanak-kanak,
dan penerimaan siswa baru sekolah dasar, yang isinya: penyelenggaraan pendidikan TK yang
meliputi: dasar penyelenggaraan pendidikan TK, kebijakan penyelenggaraan TK, tujuan pendidikan
TK, bentuk dan program pendidikan TK, pelaksanaan pendidikan TK, dan pembinaan kelembagaan.
RA atau Taman kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak
memasuki sekolah dasar. Lembaga ini dianggap penting karena usia ini merupakan usia emas (golden
ege) yang merupakan masa peka dan hanya datang sakali. Masa peka adalah suatu masa yang
menuntut pengembangan anak secara optimal. Penelitian menunjukkan bahwa 80% perkembangan
mental dan kecerdasan anak berlangsung pada usia ini. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
anak sekolah dasar yang tinggal kelas, drop out, khususnya pada kelas rendah disebabkan anak yang
bersangkutan tidak melalui pendidikan di RA/TK.
Berdasarkan latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini lebih difokuskan pada masalah
Meningkatkan Kemampuan Disiplin pada Usia 4-5 tahun melalui Kegiatan Bermain Peran. Hal ini
terkait dengan dengan pertimbangan bahwa faktor Kemampuan Disiplin pada anak usia dini dapat
meningkatkan kegiatan bermain Peran. Sehingga membentuk kejujuran anak dan membentuk daya
pikir anak lebih kreatif dan inovatif di sekolah, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
dengan judul: "Meningkatkan Kemampuan Disiplin pada Usia Anak 4-5 Tahun melalui Kegiatan
Bermain Peran di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus”.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kedisiplinan Belajar
Disiplin adalah proses mengarahkan atau mengabdikan kehendak-kehendak langsung,
dorongan-dorongan, keinginan atau kepentingan-kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan
tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar.
Kedisiplinan berasal dari kata dasar "disiplin", yang mendapat awalan –ke dan akhiran an-.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata "disiplin" berarti "ketaatan pada aturan dan, tata tertib"
27
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
(Poerwadarminta, 254). Menurut Henry Clay Lindgren dalam bukunya Educational Psycology In The
Class Room dikatakan, "Definisi dari disiplin adalah mengontrol dengan cara mematuhi peraturan
atau berperilaku baik".
Disiplin juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban" (D. Soemarno, 1997 :
20). Pengertian lain disiplin adalah sejenis perilaku taat atau patuh yang sangat terpuji. Menurut
Elizabeth B. Hurlock disiplin adalah berasal dari kata yang sama dengan "discipline" yakni seorang
yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin.
Kegiatan Bermain Peran
Bermain peran merupakan salah satu cara pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di
TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang
menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta
mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain peran anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan obyek-obyek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi
anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya
(Sosialisasi/Workshop KBK bagi Guru TK Tingkat Provinsi Jawa Tengah, 2006 : 8). Sedangkan
bermain peran menekankan kenyataan dimana para siswa/anak diikut sertakan dalam permainan peran
didalam mendemonstrasikan masalah-masalah sosial.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan tehnik penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan adalah studi yang diakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi
dilaksanakan secara sistematis, terencana dan sikap mawas diri. PTK merupaka penelitian yang
bersifat reflektif dan didasakan pada permasalahan yaitu yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar
mengajar sehingga mendapatkan alternative pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan
tindakan – tindakan nyata yang terencana dan terukur.
Setting
1. Waktu
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kegiatan belajar mengajar semester I tahun
pelajaran 2012 / 2013, tepatnya pada Bulan Juli.
2. Tempat
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di RA Mafatihul Islamiyah Japan Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus.
28
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas B RA Mafatihul Islamiyah Japan Kecamatan
Dawe Kabupaten Kudus berjumlah 19 siswa, terdiri dari ; 8 Laki – laki, 11 Perempuan.
Data dan Sumber Data
Data penelitian yang diambil merupakan
hasil penelitian dari lembar penilaian anak dan
kemampuan dalam bermain peran yang di dapat dari ;
1. Data Primer, meliputi data tentang pelaksanaan kegiatan bermain peran di RA Muslimat NU
Mafatihul Islamiyah
2. Data Sekunder, bersumber dari dokumen atau arsip RA Muslimat NU Mafatihul Isalmiyah seperti
profil sekolah, struktur organisasi, data personalia, dokumen dari kegiatan bermain peran dan buku
– buku referensi yang terkait dengan penelitian dan dapat digunakan sebagai data sekunder.
Tehnik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Dokumentasi
Tehnik Analisis
Penelitian yang digunakan untuk menganalisis data ini adalah dengan tehnik anlisis kritis,
serta akan membandingkan antar siklus.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
1. Data siklus I
Kegiatan pada siklus I dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan anak terhadap
kegiatan bermain peran dan merupakan data awal yang digunakan sebagai acuan untuk
dilaksanakan pengembangan kegiatan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK).
Berikut ini akan disajikan data awal tingkat keberhasilan anak setelah pelaksanaan kegiatan
bermain peran pada siklus I, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Disiplin Anak Pada Siklus I
( Kegiatan bermain peran )
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
29
Nama
Kaila
Aulia
Zaqy
Fahrur
Nizam
Tabah
Azka
Riza
Nilai
Siklus I
●
√
○
●

●
○
√
●
√
√
○
No.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Nama
Alinka
Najwa
Rinda
Zayyina
Faris
Riyan
Adib
Dinda
●
●
Nilai
Siklus I
√
○
√
√
●
○
○
√
○
9.
10.
√
Reyhan
Farid
19.
√
Nabih
○
Jumlah
5
8
6
Keterangan Nilai :
●
= nilai 80,anak mampu mengerjakan tugas tanpa bantuan
√
= nilai 70,mampu mengerjakan tugas tetapi sedikit dibantu
○
= nilai 60, anak sama sekali tidak mampu melaksanakan tugas
Prosentase hasil proses pembelajaran pada siklus I dalam meningkatkan kreativitas
menggunting bahan daur ulang dapat diperoleh rumus sebagai berikut :
Prosentase (%) = Jumlah Nilai
x 100%
Jumlah Siswa
Dan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Presentase Penilaian Siklus I
Tabel Presentase Penilaian Siklus I
●
26,31%
Siklus
Siklus I
√
42,10%
○
31,58%
50
40
30
Sikl…
20
10
0
Series 1
Series 2
Series 3
Grafik 1. Penilaian siklus 1
Keterangan :
Series 1 menunjukkan anak yang mampu (●)
Series 2 menunjukkan anak yang sedang (√)
Series 3 menunjukkan anak yang kurang (○)
Pada tabel dan grafik diatas terlihat bahwa peningkatan kedisiplinan dalam kegiatan bermain
peran kegiatan bermain peran belum tercapai secara optimal sehingga perlu dilakukan pengembangan
kegiatan pembelajaran dengan baik dan teratur.
Jadi dari rekapitulasi penilaian anak didik diperoleh data bahwa kegiatan bermain peran masih
kurang optimal.Sehingga masih di perlukan perbaikan nilai melalui pembelajaran hari kedua.
30
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Tabel 3. Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Anak Pada Siklus II
( Kegiatan bermain peran )
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nilai
Siklus I
●
√
○
●

●
○
√
●
●
●
√
√
√
○
Jumlah
Nama
Kaila
Aulia
Zaqy
Fahrur
Nizam
Tabah
Azka
Riza
Reyhan
Farid
No.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama
Alinka
Najwa
Rinda
Zayyina
Faris
Riyan
Adib
Dinda
Nabih
●
●
Nilai
Siklus I
√
○
√
√
●
○
○
√
○
○
7
7
6
Keterangan Nilai :
● = nilai 80,anak mampu mengerjakan tugas tanpa bantuan
√
= nilai 70,mampu mengerjakan tugas tetapi sedikit dibantu
○
= nilai 60, anak sama sekali tidak mampu melaksanakan tugas
Prosentase hasil proses pembelajaran pada siklus I dalam meningkatkan kreativitas
menggunting bahan daur ulang dapat diperoleh rumus sebagai berikut :
Prosentase (%) = Jumlah Nilai
x 100%
Jumlah Siswa
Dan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Presentase Penilaian Siklus II
Tabel Presentase Penilaian Siklus II
Siklus
●
√
○
Siklus II
36,84 % 36,84% 26,31 %
40
35
30
25
20
Siklus 2
15
10
5
0
Series 1
Series 2
Series 3
Grafik 2. Penilaian siklus II
31
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Keterangan :
Series 1 menunjukkan anak yang mampu (●)
Series 2 menunjukkan anak yang sedang (√)
Series 3 menunjukkan anak yang kurang (○)
Pada tabel dan grafik diatas terlihat bahwa peningkatan kedisiplinan dalam kegiatan bermain
peran kegiatan bermain peran belum tercapai secara optimal sehingga perlu dilakukan pengembangan
kegiatan pembelajaran dengan baik dan teratur.
Jadi dari rekapitulasi penilaian anak didik diperoleh data bahwa kegiatan bermain peran masih
kurang optimal. Sehingga masih di perlukan perbaikan nilai melalui Siklus II
Pembahasan Dari Setiap Siklus
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik di RA Muslimat NU
Mafatihul Islamiyah Japan dalam kegiatan pembelajaran bermain peran. Adapun indicator yang
hendak di capai dalam penelitian ini adalah: Peserta didik terbiasa melakukan disiplin dalam kegiatan
sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang di laksanakan pada tanggal 17 Juli
sampai tanggal 24 Juli 2012 menunjukkan bahwa melalui kegiatan pembelajaran bermain peran anakanak diharapkan mampu melakukan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga
dan sekolah.
Observasi pembelajaran kegiatan pembelajaran di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah
dengan menerapkan kegiatan bermain peran di dapati hasil sebagai berikut :
Pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Juli 2012 dengan hasil dari 19 anak
yang mendapat nilai 80 ada 5 anak , nilai 70 ada 8 anak sedangkan nilai 60 ada 6 anak. Pembelajaran
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Juli 2012 dengan hasil dari 19 anak yang mendapat nilai
80 ada 7 anak, nilai 70 ada 7 anak sedangkan nilai 60 ada 6 anak.
Penerapan metode bermain peran dalam penelitian ini terbukti dapat :
1. Mengarahkan keberhasilan belajar
2. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat atau perhatiannya.
3. Mendorong usaha meningkatkan pembiasaan disiplin pada peserta didik.
4. Meningkatkan pembiasaan disiplin pada peserta didik dalam lingkungan sekolah maupun keluarga.
KESIMPULAN
Hasil sajian dan analisis data serta pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada peningkatan kedisiplinan pada kegiatan bermain peran sebanyak 10 % dari presentase awal
26,31 % menjadi 36,84 %.
2. Bahwa hypotesa bermain peran di RA Muslimat NU Mafatihul Islamiyah dapat diterima sebagai
hasil kreatifitas dna inovasi dari guru dalam upaya menigkatkan kedisiplinan anak
32
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
3. Perlu adanya fariasi model pembelajaran dan pengelolaan siklus untuk mempermudah siswa dalam
menerima proses pembelajaran.
Kesimpulan yang didapat setelah penelitian ini berakhir adalah melalui metode bermain perran
yang diterapkan dalam setiap kegiatan di kelas maupun di luar kelas dapat meningkatkan kedisiplinan
peserta didik. Tercapainya tujuan penelitian ini tidak terlepas dari sikap professional guru dalam
memberikan layanan dan bimbingan dalam mendukung kegiatan perbaikan.
Strategi yang diterapkan dalam setiap kegiatan perbaikan merupakan hasil kreativitas dan
inovasi dari guru dan upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik. Kesulitan yang ditemui siswa
dalam bermain peran dapat diadaptasi sehingga kedisiplinan siswa juga ikut meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, Jakarta : Bina Aksara.
Asnawir, 2002, Media Pembelajaran Bilangan, Jakarta: Ciputat Press.
Chatib, Munif, 2009, Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences Di Indonesia,
Bandung : Mizan Pustaka
Diknas, 2008, Pengembangan Model Pembelajaran Di Taman Kanak – Kanak.
Hadi, Sutrisno, 2001, Metodology Research Jilid I, Jogjakarta: Andi Offset.
Hadi, Sutrisno, 1989, Metodology Research, Jogjakarta: Andi Offset.
http://www.bpkpenabur.or.id/id/node/78844
http://qodrat.wordpress.com/2009/02/10/peran-lingkungan-sekolah-dalam-pendidikan/
http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/37/37945/lewat-bermain-pengenalan-konsepbilangan-huruf-lebih-mudah-diingat-balita.http///www.ensiklopedimatematikanak///artikelSudono.com akses 20 Juli 2011 1:7
id.wikipedia.org/wiki/teori perkembangan kognitif
Isnawati, Nurlaela, 2009, Membuat Anak Pintar Berhitung Hanya Dalam 30 Hari, Jogjakarta:
Gerailmu.
Jannah, Raodatul, 2011, Membuat Anak Cinta Bilangan dan Eksak Lainnya, Jogjakarta: Diva Press.
Margono, S, 1997, Metode Penelitian pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Mulyono, Abdurrahman, 2000, Pendidikan Bagi Anak Berkesulian Belajar Bilangan, Bandung:
Rineka Cipta.
Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Suroso, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta, Pararaton.
Wijana, Widami D, 2008, Kurikulum PAUD, Jakarta: Universitas Terbuka.
33
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Download