BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( BNPB ) JI. Ir

advertisement
.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB)
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia
Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500
Email : [email protected]
Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB
Senin, 30 November 2009
Hari Minggu, 29 November 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 30 November 2009 pukul 08.00
WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops
BNPB sebagai berikut :
I. Gempa Bumi di Raba Provinsi NTB
A. Kejadian
1. Jenis Kejadian
: Gempa Bumi Tektonik
2. Waktu Kejadian
: Senin, 09 November 2009 pukul 02:41:46 WIB
3. Lokasi Kejadian
: Kota Bima dan Kab. Bima, Provinsi NTB.
4. Pusat Gempa
: Gempa berkekuatan 6,7 SR dengan pusat gempa di kedalaman 25 Km
pada koordinat 8.24 LS–118.19 BT (28 km Barat Laut Raba - Nusa
Tenggara Barat). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
1
B. Kondisi Mutakhir
Dampak
Kerusakan
Lokasi
bencana
No.
Korban
MD
LB
Rumah
LR
RB
RS
Sekolah
RR
RB
RS
Kantor
T. Ibadah
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
1.
Kota Bima
2
3
-
491
679
3.020
2
15
-
2
15
14
4
26
1
2.
Kab. Bima
-
-
-
756
-
1.208
11
-
3
5
-
8
4
-
6
2
3
-
1.247
679
4.228
13
15
3
7
15
22
8
26
7
Jumlah
Dampak
Kerusakan
Lokasi
bencana
No.
Puskesmas
RB
RS
Pertokoan
RR
RB
RS
Jl. Raya
RR
1.
Kota Bima
-
-
1
7
-
-
2.
Kab. Bima
2
-
-
-
-
-
Jumlah
2
-
1
7
-
-
Jembatan
RB
RS
P.airan
RB
RS
RR
RR
RB
RS
RR
-
-
-
-
-
-
7
-
-
Km 37 - Km38
6
-
-
8
-
-
6
-
-
15
-
-
Sumber : Posko Terpadu Tanggap Darurat Kota/ Kab. Bima
C. Upaya Penanganan
1.
Hari Rabu tanggal 18 November 2009, Kota Bima telah melakukan evaluasi dan pembuatan
laporan hasil kegiatan akhir masa tanggap darurat selama 7 ( tujuh) hari dan untuk Kab. Bima
mendistribusikan beras masing-masing 1 ton untuk kec. Ambalawi, Bolo dan Soromandi dari
DWP Kab. Bima, mendistribusikan sarden 15 dos untuk Kec. Ambalawi dan Soromandi dari
Dinas Sosial Kab.Bima serta melanjutkan pendirian tenda darurat 3 lokal untuk SDN Nipa, SMA
1 Ambalawi dan Puskesmas Ambalawi, SSK bantuan sebanyak 225 orang terdiri dari kodim
1608/Bima 100 orang, Polres Bima 50 orang dan Polresta Bima 75 orang.
2.
Tanggal 14 Nov 2009 bantuan yang sudah didistribusikan untuk Kota Bima berupa uang tunai
Rp. 370.000.000,- ( BNPB Rp. 100.000.000,- ; Pemkot Bima Rp. 50.000.000,- ; Gubernur NTB
; Rp. 200.000.000,- dan Bank NTB Rp. 20.000.000,- ), sembako sebanyak 4.380 paket, terpal
82 lembar, selimut 54 lembar, tikar 163 lembar, batik 21 lembar.
3.
Untuk Kab. Bima berupa uang Rp. 430.000.000,- ( BNPB Rp. 100.000.000,- ; Gubernur NTB
Rp. 300.000.000,- ;dan Bank NTB Rp. 30.000.000,-) ; 1. Kecamatan Ambalawi berupa : beras
5,2 ton, mie instan 478 dos, minyak goreng 120 dos, gula pasir 300 kg, semen 10 zak, terpal 96
lembar, sarden 34 dos, saos/kecap 6 dos, susu 50 kg, air mineral 145 dos dan kantong plastik 10
pc. 2. Kecamatan Soromadi berupa : beras 2.075 kg, mie instan 330 dos, minyak goreng 20 dos,
sarden 19 dos, selimut 29 lembar, terpal 20 lembar, gula pasir 150 kg dan kantong plastik 10 pc.
3. Kecamatan Bolo berupa : beras 1 ton, mie instan 100 dos.
4.
BNPB telah mengerahkan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari petugas Departamen Sosial,
Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Dalam Negeri telah
tiba di kota Bima, untuk melakukan assesment/kajian secara cepat agar lebih fokus dalam
penanganan.
5.
BNPB memberikan santunan kepada korban meninggal dunia masing – masing @ Rp. 2,5 juta.
6.
Untuk korban luka berat 3 orang di rawat inap dan 1 orang dirujuk ke RSU Mataram.
7.
Posko BNPB terus memantau perkembangan dampak dan operasi penanganan bencana.
D. Kebutuhan Mendesak
1.
2.
Kota Bima: membutuhkan 4 unit tenda pleton dan 70 unit tenda gulung.
Kab. Bima : membutuhkan 10 unit tenda pleton dan 100 unit tenda gulung.
Sumber : Posko Terpadu Tanggap Darurat Kota/ Kab. Bima
2
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia
Saat ini ada 3 (tiga) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :
A. Status Gunung Berapi
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara
Sejak tanggal 9 Juni 2009. Walaupun terjadi peningkatan aktifitas hingga hari Minggu, 29
November 2009, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam
keadaan tetap ”Siaga” (Level III).
2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara
Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 29 November 2009, pukul 06.00 WIT
status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan tetap ”Siaga” (Level III).
3. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat
Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Minggu, 29 November 2009, pukul 06.00 WIB
status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan tetap”Siaga” (Level III).
B. Rekomendasi
1.
Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau G. Ibu, G. Karangetang dan
G. Talang dalam radius 3 km dari kawah gunung.
2. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup
hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.
3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan
BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung
api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
A. Kondisi Terkini
1. Hari Minggu, 29 November 2009 posko BNPB tidak menerima adanya data informasi
pana/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot /
titik panas dan kondisi cuaca secara umum :
Daerah
Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
2
-
Hujan Ringan
Hujan Ringan
Hujan Ringan
SUMATERA
Sumatera Utara
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
-
Hujan Ringan
KALIMANTAN
Kalimantan Barat
3
Hujan Sedang
Kalimantan Selatan
2
Hujan Ringan
Kalimantan Tengah
-
Hujan Ringan
Kalimantan Timur
1
Hujan Ringan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)
**) Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 29 November 2009 di beberapa kota di
Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:
Nama Kota
07:00
10:00
SUMATERA
Medan
Pekanbaru
Jambi
tad
7.000 m
4.000 m
4.000 m
8.000 m
10.000 m
Palembang
8.000 m
10.000 m
13:00
8.000 m
9.000 m
12.000 m
10.000 m
16.00
7.000 m
7.000 m
12.000 m
tad
3
KALIMANTAN
Pontianak
8.000 m
10.000 m
8.000 m
8.000 m
tad
10.000 m
8.000 m
10.000 m
Palangkaraya
7.000 m
10.000 m
6.000 m
5.000 m
Samarinda
8.000 m
8.000 m
10.000 m
6.000 m
Banjarmasin
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 29 - 1 Desember 2009, wilayah Sumatera dan
Kalimantan diperkirakan mempunyai :
a. Potensi kebakaran Tinggi terdapat di Sumut, Sumbar, Jambi, Sumsel, Babel, Kaltim,
dan Kalteng
b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di Jambi dan
Kalimantan terdapat di Kalteng dan Kaltim.
c. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 1 Desember 2009 pukul 07.00 WIB
dengan level ketinggian 50 Meter, di wilayah Sumut arahnya menujuBarat Laut – Utara
sampai ke pesisir Barat Sumatra bagian Utara, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat
Laut – Utara sampai Kep. Natuna dan Laut Natuna dan di wilayah Kaltim arahnya
menuju Timur – Tenggara sampai Kaltim bagian Timur dan Selatan Makasar.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan
1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG,
BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik
panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap
upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009.
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian
dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan
kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di
wilayah Sumatera dan Kalimantan.
3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya
untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini
dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.
4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api.
5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah
memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan
Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten
Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1
pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah
Komandan Korem, dan poskonya terdapat di Bandara Cilik Riwut.
6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan
upaya antara lain :
- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi
dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat diambil tindakan yang cepat
dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial attack).
- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan
dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam
wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat
dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.
- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di
Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan
pengawasan/potroli.
- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi
Lapangan dalam rangka pemadaman api.
- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan
pemantauan lokasi kebakaran dan hotspot / titik panas
- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang
tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, Pos Kab. Ketapang, dan shelter SAR Pontianak.
4
7.
Satkorlak PB Prov. Kalimantan Tengah telah mendirikan posko-posko Pasukan
Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14
Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel
(Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14
Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit
dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di
Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K.
Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun,
2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).
Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng dan
Meneg LH.
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK
Data informasi prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK hari Senin, 30 November 2009
dilaporkan sebagai berikut :
CUACA
Siang
(12.05 – 18.00)
Berawan dan hujan
ringan
Berawan dan hujan
ringan
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan sedang
NO
LOKASI
Pagi
(00.05 – 12.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
6
Jakarta
Kep.Seribu
Berawan
Berawan
7
Bogor
8
Tangerang
9
Bekasi
Betawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan
10
Depok
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan
Malam
(18.05 – 24.00)
Berawan
Berawan dan hujan
ringan
Berawan dan hujan
ringan
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan
Berawan dan hujan
ringan sedang
Berawan dan hujan
ringan
Berawan
Berawan
Berawan dan hujan
ringan
Keterangan :
-
Hujan Ringan
: 1.0 – 5.0 mm/jam
Hujan Sedang
: 5.0 – 10 mm/jam
Hujan Lebat
: 10 – 20 mm/jam
Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam
5 – 20 mm/hari
20 – 50 mm/hari
50 – 100 mm/hari
> 100 mm/hari
Peringatan Dini: Waspada potensi hujan sedang - lebat yang disertai kilat/petir dan angin
kencang berdurasi singkat terutama di wilayah Selatan, Barat dan Timur.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
V. Prakiraan Gelombang Tinggi
Prakiraan gelombang tinggi berlaku hari Minggu, 29 November 2009 Pukul 19.00 s.d 30 November
2009 Pukul 07.00 WIB, sebagai berikut :
•
2.0 – 3.0 m
: Perairan Bara Mentawa Hingga Lampung,Selatan Sunda Bagian Selatan,
Perairan Selatan Banten Hingga Jawa Barat, Perairan Kepulauan Natuna,
Perairan Utara Bangka Samudra Pasifik Utara Papua.
•
3.0 – 4.0 m
: Prairan Kep. Anambas, Perairan Timur Kep. Riau, Samudra Pasifik Timur
Philipina.
•
4. 0 – 0 m
: Laut Cina Selatan.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
5
VI. Lain-lain
¾ Gempa Bumi Tektonik
¾ Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Minggu, 29 November 2009 Pukul 12:12:31
WIB dengan kekuatan 5.1 SR kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat
7.31 LS – 130.76 BT ( 112 km Barat Laut Saumlaki - Maluku ). Gempa tersebut tidak
berpotensi Tsunami dan setelah di konfirmasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun
korban jiwa nihil
¾
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Minggu, 29 November 2009 Pukul 19:29:33
WIB dengan kekuatan 5.5 SR kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat
0.47 LU - 126.13 BT ( 142 km Barat Daya Ternate – Maluku Utara ). Gempa tersebut tidak
berpotensi Tsunami dan setelah di konfirmasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun
korban jiwa nihil.
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, Kodim 1507-01/Saumlaki, Kodim 1501/Ternate.
¾ Kapal Motor Tenggelam
Hari Minggu, 22 November 2009 pukul 09.30 WIB, telah terjadi peristiwa Kapal Motor
Dumai Ekspres 10 tenggelam di Perairan Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau karena
cuaca buruk dan gelombang laut. Hingga saat ini akibat kecelakaan tersebut korban yang
diselamatkan berjumlah 255 orang sedangkan korban meninggal dunia mencapai 39 orang
yang telah dievakuasi di RSUD Tanjung Balai untuk keperluan identifikasi.
Tim
pencari/evakuasi yang melakukan upaya pencarian antara lain dari SAR Tanjung Pinang,
Kapal TNI AL, Kapal KPLP, Polair, Tim pencari dari Bea Cukai dan Kapal Feri Miko NataliaBaruna Purnama-Dumai Express 1 dan 5.
Sumber : Kodim 0303/ Dumai dan BASARNAS.
¾ Banjir di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak Prov Banten
1. Jejadian
Banjir pada hari Rabu, 25 Nopember 2009, di Kab. Pandeglang ( Kec. Panimbang, Kec.
Sobang, Kec. Picung, Kec. Pagelaran, Kec. Angsana, Kec. Keuslik, Kec. Sandang resmi Kec.
Sukaresmi, Kec. Munjul dan Kec. Patia ) dan Kab Lebak ( Kec. Rangkas Bitung, Kec. Karang
Anyar, Kec. Cimarga dan Kec. Leuwi Damar ), penyebab dari bencana tersebut akibat hujan
deras dan luapan air laut sehingga Sungai Ciliman tidak mampu menampung debit air.
2. Kondisi Mutakhir
- Kabupaten Pandeglang
1 orang meninggal, 1 orang dinyatakan hilang, 40 KK mengungsi, 1.405 unit rumah dan
740 Ha persawahan serta 370 Ha perkebunan terendam, beberapa desa aliran listrik
dimatikan untuk menghindari resiko korban jiwa, ketinggian air sudah mulai surut kecuali
kec. Sukaresmi dan Kec. Pagelaran.
- Kabupaten Lebak
1 orang meninggal, 556 unit rumah dan 1 P0npes terendam, ketinggian air sudah mulai
surut.
3. Upaya Penanganan
- BNPB dan Dinsos provinsi serta Dinsos Kabupaten sudah turun kelapangan untuk
membantu korban banjir.
- Pengungsi ditempatkan di lokasi SLTP 1 Sukaresmi.
- Pemda telah mengerahkan 11 unit perahu karet untuk memantau dan mengevakuasi warga
ketempat yang lebih aman.
- Puskesmas telah disiapkan untuk pos kesehatan penanganan korban banjir.
- Sampai saat ini Pemda masih dapat menangani dan belom ada kendala yang berarti.
6
4. Kebutuhan Mendesak
5 unit perahu karet, lauk pauk dan obat-obatan.
Sumber :posko darurat Satkorlak, Kodim 0601/Pandeglang dan Kodim 0603/ Lebak.
Pengawas,
Jakarta, 30 November 2009
Ketua Kelompok Piket,
Drs. Mulatno, M.Si
R. R. Sriyati Surya Dewi, SH
7
Download