. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : [email protected] Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 30 September 2009 Hari Selasa, 29 September 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 30 September 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Prov. Sumatera Utara A. Kejadian 1. Jenis Kejadian 2. Waktu Kejadian 3. Lokasi Kejadian 4. Penyebab : Banjir Bandang : 15 September 2009 pukul 06.30 WIB : Melanda 7 desa (Desa Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Ranto Panjang, Hutaim Baru, Sale Baru, Tagilang dan Mamuncang) di Kecamatan Muara Batang Gadis. : Hujan deras dengan durasi selama 2 hari berturut-turut sejak kejadian. B. Kondisi Mutakhir 1. Korban Jiwa : 9 orang ditemukan meninggal dunia di Desa Lubuk Kapundung I (Yapsah 42 tahun, Nurasni 48 tahun, Raya 26 tahun, Togap 1 tahun, Segar 8 tahun, Edi 6 tahun, Rusdi 4 tahun, bayi 4 bulan dan Dika 1 tahun) dan 1 orang hilang (Gumpok 9 tahun) dalam proses pencarian. Pengungsi : ± 2.783 jiwa. 2. Kerusakan a. Rumah : DESA Ranto Panjang HANYUT TERTIMBUN RUSAK BERAT RUSAK RINGAN 6 Unit 200 Unit 80 Unit 77 Unit Hutaim Baru 25 Unit 307 Unit 45 Unit 130 Unit Lubuk Kapundung I 50 Unit 205 Unit 155 Unit Lubuk Kapundung II 3 Unit 156 Unit 100 Unit Sale Baru 5 Unit Unit 40 Unit 89 Unit Unit 420 Unit Jumlah 868 Unit 56 Unit Unit 263 Unit 1 b. Sarana Umum : Sekolah Tempat Ibadah Alkom Puskesm as lain-lain Ranto Panjang 2 7 1 0 0 Unit Hutaim Baru 3 0 1 0 0 Unit Lubuk Kapundung I 1 2 1 1 Jembatan 2 unit, Pustu 1 unit, Lubuk Kapundung II 0 1 1 0 0 Unit Sale Baru 0 2 0 0 Bendungan (3x8)1 unit & bak air bersih(3x4)1 unit Jumlah 6 12 4 1 5 Unit DESA . c. Sawah & ternak DESA Ranto Panjang Hutaim Baru Lubuk Kapundung I Lubuk Kapundung II Jumlah : Ternak Sawah 750 Ekor 200 Ha 1.500 Ekor 300 Ha 850 Ekor 250 Ha 1.000 Ekor 300 Ha 4100 Ekor 1050 Ha C. Upaya yang dilakukan : 1. Pada tanggal 29 September 2009 masa Tanggap Darurat telah berakhir kemudian akan memasuki proses tahap paska bencana, yaitu rehabilitasi dan rekonstrusi bangunan rumah dan fasilitas umum. 2. Saat ini Pesawat Helikopter TNI sudah ditarik kembali ke Pangkalan Batalyon 123 Rajawali dan pendistribusian bantuan dilakukan melalui sungai dengan mencarter boat milik HTI selama 7 (tujuh) hari. 3. Bantuan beras 13 ton, gula dan mie instand dari Dinas Sosial Sumatera Utara yang berada di Padang Sidempuan sudah didistribusikan sejak hari Sabtu, 26 September 2009. 4. TNI bersama warga masyarakat sudah mulai membersihkan kotoran-kotoran sisa banjir dan memperbaiki rumah warga, sekolah dan sarana umum yang rusak. 5. Personil yang terlibat dalam usaha pembersihan/kerja bakti terdiri dari Makorem 023/ KS 23 Personil, Kodim 0212/ TS 60 Personil, Pemda Kab. Madina 70 Personil, Polres Madina 100 Personil, Yonif 123/ RW 100 Personil, Brimob 36 Personil, Rumkit TK IV PSP 8 Personil, Puskesmas Natal 8 Personil, Puskesmas Muara Batang Gadis 6 Personil, Kesehatan Polres Madina 2 Personil, Basarnas 11 Personil, Tagana Provinsi 15 Personil. 6. Saat ini bantuan radio komunikasi dari BNPB telah terpasang di Posko Kesbang Linmas. 7. Hasil rapat evaluasi Hari, Kamis 24 September 2009 : a. Dinas PU melakukan verifikasi data kerusakan. b. Dinas Pendidikan menyiapkan tenda pleton untuk digunakan sebagai tempat belajar Sekolah Dasar sementara dan mendata dokumen-dokumen ijazah yang rusak. 8. Tim relawan Forum Peduli Bencana Medan (tim kedua) dengan personil yang terdiri dari 1 dokter, 3 perawat, 1 dokumenter, 3 tenaga logistik obat-obatan dengan kemampuan bidang SAR dan operasi minor telah bergabung di lokasi bencana melalui Singkuang. 2 9. Bahan permakanan dan minuman serta kebutuhan-kebutuhan dasar pengungsi sudah terpenuhi karena bantuan-bantuan sudah terdistribusikan melalui sarana transportasi yang ada. 10. Untuk melayani warga masyarakat korban bencana yang terserang penyakit pasca bencana, saat ini di posko pengungsian telah ditugaskan 4 (empat) personil dokter jaga yang bertugas setiap hari dibantu oleh 8 (delapan) perawat. 11. Melalui kesimpulan rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir bandang di Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Mandailing Natal antara Tim BNPB dengan Muspika dan Muspida yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara maka kegiatan tanggap darurat penanggulangan bencana berakhir pada hari Senin, 28 September 2009 yang selanjutnya akan memasuki proses pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi. D. Kendala dan permasalahan 1. Tempat lokasi bencana yang sulit dijangkau melalui darat, sungai dan laut, namun demikian usaha pendistribusian bantuan tetap dilakukan melalui jalur sungai dengan menggunakan kapal boat. 2. Jaringan komunikasi terbatas/sinyal komunikasi handphone yang sulit sehingga untuk sementara digunakan pesawat radio/rig yang beroperasi di Penyabungan. Sumber : Satlak PB Kab. Mandailing Natal & TRC BNPB II. Gempa Bumi Tektonik di Kabupaten Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik 2. Waktu Kejadian : Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55:00 WIB 3. Lokasi Kejadian : Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 4. Detail : Gempa berkekuatan 7,3 SR kedalaman 30 Km, di koordinat 8,24 LS – 107,32 BT (142 km barat daya Tasikmalaya). Sempat dikeluarkan peringatan tsunami, namun pukul 16.20 WIB peringatan tsunami dinyatakan berakhir. A. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa No Lokasi Provinsi Jawa Barat 1 Kab. Cianjur 2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi 4 Kab. Tasikmalaya 5 Kota Tasikmalaya 6 Kab. Bandung 7 Kab. Bandung Barat 8 Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 13 Kab. Subang Provinsi Jawa Tengah Korban Jiwa Meninggal Luka - luka Hilang Mengungsi 28 8 2 5 5 23 2 8 42 123 4 10.047 2 nama krbn trtmbun dsbt 2kali 40.894 Lokasi pengungsi 14 titik 1.029 33.962 3.387 75.805 2.369 663 249 26.400 Lokasi pengungsi 11 titik - 1 Kab. Cilacap Total 21 190 14 109 22 771 16 17 Keterangan Lokasi pengungsi 1 titik dan 1.348 sebagian tinggal di rumah saudara 10 81 1.297 42 196.153 3 2. Kerusakan Sekolah Rumah No Masjid Pontren Kantor Lokasi RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR 5.317 6.245 7.103 183 99 147 260 166 248 57 20 22 2 Kab. Garut 3 Kab. Sukabumi 13.139 669 7.037 5.334 25.699 19.057 243 11 429 77 196 339 13 252 165 462 611 86 4 39 16 73 59 4 Kab. Tasikmalaya 11.484 30.597 363 718 718 515 1.074 77 5 6 7 8 2.116 15.538 2.179 396 122 14.081 158 7.454 23.099 1.684 1.010 472 11.068 583 98 1.087 98 915 4 918 87 29 256 84 161 230 30 2 RB RR 2 1 ProvProp. Jawa Barat 1 Kab. Cianjur Kota Tasikmalaya Kab. Bandung Kab. Bandung Barat Kab. Bogor 9 Kab. Kuningan 10 Kab. Ciamis 11 Kota Banjar 12 Kab. Purwakarta 13 Kab. Majalengka 14 Kab. Subang 15 Kota Sukabumi ProvProp. Jawa Tengah 15 Kab. Cilacap Total 249 4 191 7.492 3.918 733 145 16.304 255 448 1 837 1.220 66.863 48.749 5 448 2 663 114 1 1 30 6 945 1 2 1 2.345 11 132.369 2.274 17 17 5 1.365 17 17 5 4 7 1.884 2.384 613 9 46 7 14 4 2 1 1 2 2 1 20 5 2.968 442 5 84 372 Sumber: Laporan Satkorlak Hari Rabu, 16 September 2009, Pukul: 06.00 WIB B. Upaya Penanganan . − Masih berlangsung proses tahap paska bencana, yaitu rehabilitasi dan rekonstrusi bangunan rumah dan fasilitas umum. − BNPB akan melaksanakan penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana (Damage and Losses Assessment/DaLA) sekaligus melakukan verifikasi data rumah penduduk yang rusak akibat bencana di daerah Kabupaten/Kota yang terkena bencana. − Tim DaLA/verifikasi yang terdiri dari unsur Pemerintah Pusat sektor terkait dan Daerah, Perguruan Tinggi dan unsur terkait lainnya akan melaksanakan tugasnya ke Kabupaten/Kota di Prov. Jawa Barat dan Jawa Tengah mulai tanggal 25 September s/d 10 Oktober 2009. Sumber : Satkorlak PB Jawa Barat , Satlak PB Kab. Cianjur, Kodim 0612/Tasikmalaya, BPBD Kab. Cilacap dan BMKG III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Selasa, 29 September 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan sebagaimana tercatat dalam tabel. Berikut adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum : Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) Sumatera Utara 2 Berawan Riau Jambi Sumatera Selatan 1 1 27 Hujan Ringan Hujan Ringan Hujan Ringan KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah 229 14 124 Berawan Cerah berawan Cerah Berawan Kalimantan Timur 11 Hujan Ringan Daerah 13 1 179 9 37 13 13 5 14 186 3 SUMATERA *) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 4 15 56 2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 29 September 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota SUMATERA Medan Pekanbaru Jambi Palembang 07:00 10:00 13:00 16.00 12.000 m 5.000 m 3.000 m 800 m 11.000 m 10.000 m 1.800 m 8.000 m 8.000 m 12.000 m 800 m 8.000 m 800 m tad 1.600 m 6.000 m Pontianak 1.000 m 1.000 m 8.000 m 7.000 m Banjarmasin Palangkaraya Samarinda 400 m 300 m 5.000 m 3.000 m 200 m 7.000 m 1.200 m 400 m 7.000 m 7.000 m 300 m 7.000 m KALIMANTAN Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 29 September – 01 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, jambi, Sumbar, Sumsel, Babel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel. 4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 01 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Riau arahnya menuju Utara sampai ke Riau bagian Utara, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat - Utara sampai ke Jambi dan Bengkulu, di wilayah Babel arahnya menuju Barat Laut sampai ke Jambi dan Riau, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Serawak, Kep. Natuna, Laut Natuna Selat Kalimata dan Laut Cina Selatan, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat – Timur Laut sampai ke Kalbar, Serawak, Kep. Natuna, Laut Natuna Selat Kalimata dan Laut Cina Selatan. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut. 6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). 5 - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. - Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ). 7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan saat ini dalam proses perbaikan di Bandara Cilik Riwut. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau). Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH. IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 29 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Selasa, 29 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 29 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 29 September 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi. 6 V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 30 September 2009 dilaporkan sebagai berikut : CUACA NO L0KASI Pagi Siang Malam (00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) (18.05 – 24.00) 1 Jakarta Pusat 2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan 3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 4 Jakarta Timur Berawan Berawan Berawan 5 Jakarta Barat Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 6 Kep. Seribu Berawan Berawan Berawan 7 Bogor Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 8 Tangerang Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 9 Depok Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 10 Bekasi Berawan Berawan Berawan Keterangan : - Hujan Ringan - Hujan Sedang - Hujan Lebat - Hujan Sangat Lebat Berawan : : : : 1.0 – 5.0 mm/jam 5.0 – 10 mm/jam 10 – 20 mm/jam > 20 mm/jam Berawan Berawan 5 – 20 mm/hari 20 – 50 mm/hari 50 – 100 mm/hari > 100 mm/hari Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika VI. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Selasa, 29 September 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari Rabu, 30 September 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut : • • • 2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Perairan Kep. Natuna, Perairan Merauke. 3.0 – 4.0 m : Perairan utara Aceh, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga selatan Banten 4.0 – 5.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika VII. Lain-lain 1. Kebakaran Pemukiman di Penjaringa Jakarta Utara A. Kejadian - Telah terjadi kebakaran pemukiman penduduk pada hari Minggu, 27 September 2009 pukul 11.45 WIB yang melanda RW 011 (RT 011, 018, 020 dan 021) dan RW 012 (RT 01, 03, 04, 05, 06 dan 07) yang berlokasi di Jl. Tanjung Wangi II Gedong Panjang Kampung Rawa Bebek, Kel. Penjaringan, Kecamatan Penjaringan. - Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh Polsek Metro Penjaringan Jakarta Utara. B. Kondisi Mutakhir - Kebakaran tersebut mengakibatkan korban 8 orang luka ringan, 1.446 KK / 5.761 Jiwa menderita dan 1.158 bangunan rumah terbakar. - Korban luka-luka sudah dirujuk ke Rumah Sakit AtmaJaya dan warga yang rumahnya terbakar di tampung di tenda-tenda pengungsian yang didirikan antara lain 2 unit tenda di RW 06, 5 unit tenda di RW 012 dan 2 unit tenda di kantor Kelurahan. C. Upaya yang dilakukan - Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara telah mengerahkan 35 unit mobil untuk melakukan pemadaman api. - Dinas Sosial dan Palang Merah Indonesia Jakarta Utara telah mendirikan dua unit tenda di sekitar lokasi kejadian dan menyiagakan satu unit mobil dapur umum. Sumber : Satlak PB Jakarta Utara 7 2. Gempa Bumi Tektonik - Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari, Selasa 29 September 2009 pukul 16:14:06 WIB dengan kekuatan 5.1 SR kedalaman 146 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 7 LS - 129.75 BT ( 205 km Barat Laut Saumlaki – Maluku, 364 km Barat Daya Tual – Maluku dan 414 km Tenggara Ambon – Maluku ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari, Selasa 29 September 2009 pukul 19:59:13 WIB dengan kekuatan 5.0 SR kedalaman 74 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 4.51 LU - 128.01 BT ( 159 km Timur Laut MELONGUANE – SULUT ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari, Rabu 30 September 2009 pukul 06:38:38 WIB dengan kekuatan 5.2 SR kedalaman 533 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.98 LS - 125.66 BT ( 176 km Timur Laut Dili – Timorleste, 379 km Tenggara Baubau – Sultra dan 423 km Timur Lut Kupang - NTT ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari, Rabu 30 September 2009 pukul 08:39:38 WIB dengan kekuatan 5.8 SR kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat WIB 4.78 LU - 126.74 BT ( 87 km Timur Laut MELONGUANE - SULUT ). Gempa di rasakan 10 – 20 detik di Melonguane, gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dari dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan Koraml Melonguane. Pengawas, Jakarta, 30 September 2009 Ketua Kelompok Piket, Ir. Siti Noerhayati, MM Hendro Sigit Prabowo, SH 8