. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : [email protected] Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 16 Agustus 2009 Pada hari Sabtu, 15 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu, 16 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Sabtu, 15 Agustus 2009, data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum di Sumatera dan Kalimantan tercatat sebagai berikut : Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) Sumatera Utara - Hujan Ringan Riau - Hujan Ringan Jambi Sumatera Selatan. - Hujan Ringan - Hujan Ringan Kalimantan Barat 7 Hujan Ringan Kalimantan Selatan 19 Berawan Kalimantan Tengah 26 Berawan Kalimantan Timur 31 Berawan Daerah SUMATERA KALIMANTAN *) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 2. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 16 Agustus 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut : Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 SUMATERA Medan 4.000 m 3.000 m 4.000 m 8.000 m Pekanbaru 1.000 m 10.000 m 10.000 m 9.000 m Jambi 3.000 m 5.000 m tad 10.000 m Palembang 3.000 m 8.000 m 10.000 m 8.000 m KALIMANTAN 1 Pontianak 1.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m Banjarmasin 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Palangkaraya 7.000 m 9.000 m 9.000 m 9.000 m Samarinda 8.000 m 10.000 m 8.000 m 8.000 m Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 16 - 18 Agustus 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Riau, Sumut, Jambi, Sumbar, Lampung, Babel, Bengkulu, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kaltim. b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Sumatra terdapat di Sumbar, Riau, Sumut, Sumsel, Babel, Bengkulu dan Lampung. Di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng dan Kaltim. c. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 18 Agustus 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Laut-Utara sampai ke wilayah Bengkulu dan Pesisir Barat Sumatera, di wilayah Babel arahnya menuju Barat Daya-Barat Laut sampai ke wilayah Sumbar, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Laut-Timur Laut sampai ke Selat Karimata dan Laut Natuna, di wilayah Kalteng arahnya menuju BaratBarat Laut sampai Kalbar dan Laut Natuna dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Timur Laut-Tenggara sampai Kaltim bagian Utara. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar. 4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 5. Dinas Kehutanan Prov. Riau saat ini telah menurunkan 60 personil kuntuk melakukan pemadamkan api. 6. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. 7. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. 2 - Kasi Ops REM 121 ABW, telah menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat telah menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas Kantor SARNAS Pontianak telah menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak ( 30 orang ). - Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar dan Meneg LH. II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 2 (Dua) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Sejak hari Selasa, 9 Juni 2009 hingga hari Sabtu, 15 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Sabtu, 15 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Sabtu, 15 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. 2. 3. 4. Masyarakat diharapkan tidak boleh mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu dan G. Karangetang dalam radius 2 km dari kawah Gunung Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau dan G Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi. III. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Minggu, 16 Agustus 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI Pagi (00.05 – 12.00) CUACA Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00) 1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan 2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan 3 Jakarta Selatan Berawan Berawan Berawan 4 Jakarta Timur Berawan Berawan Berawan 5 Jakarta Barat Berawan Berawan 6 Jakarta Kep.Seribu Berawan Berawan 7 Bogor Berawan Berawan dan Hujan Ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan Hujan Ringan Berawan dan Hujan Ringan 3 NO L0KASI Pagi (00.05 – 12.00) Berawan dan hujan ringan CUACA Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00) Berawan Berawan 8 Tangerang 9 Depok Berawan Berawan Berawan 10 Bekasi Berawan Berawan Berawan Keterangan : - Hujan Ringan - Hujan Sedang - Hujan Lebat - Hujan Sangat Lebat : : : : 1.0 – 5.0 mm/jam 5.0 – 10 mm/jam 10 – 20 mm/jam > 20 mm/jam 5 – 20 mm/hari 20 – 50 mm/hari0 50 – 100 mm/hari > 100 mm/hari Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika IV. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi tanggal 17 Agustus 2009, pukul 07:00 - 19.00 WIB sebagai berikut : - 2.0 – 3.0 m : Perairan barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Perairan P. Rote, Laut Timor, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Perairan selatan Sulawesi, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kep. Kai - 3.0 – 4.0 m : Perairan Kep. Aru dan Kep. Tanimbar, Laut Arafuru - 4.0 – 5.0 m : Perairan Merauke Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pengawas, Jakarta, 16 Agustus 2009 Ketua Kelompok Piket, Ir. Untung Sarosa, M.M Dra. Enny Supartini, M.M 4