1 Cerah Berawan - Badan Nasional Penanggulangan Bencana

advertisement
.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB)
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia
Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500
Email : [email protected]
Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB
Jum’at, 07 Agustus 2009
Pada hari Kamis, 06 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Jum’at, 07 Agustus 2009 pukul 08.00
WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops
BNPB sebagai berikut :
I.
Antisi-pasi Kebakaran Hutan dan Lahan
A. Kondisi Terkini
1. Hari Kamis, 06 Agustus 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/
hotspot di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Data hotspot/titik panas tanggal 06 Agustus
2009 dan kondisi cuaca secara umum dari BMKG dapat dilihat dalam tabel berikut :
Jumlah Hot Spot*)
Kondisi Cuaca**)
-
Hujan Ringan
Riau
Jambi
210
43
Berawan
Berawan
Sumatera Selatan
173
Berawan
Daerah
SUMATERA
Sumatera Utara
KALIMANTAN
Kalimantan Barat
1014
Berawan
Kalimantan Selatan
9
Berawan
Kalimantan Tengah
53
Cerah Berawan
Kalimantan Timur
69
Berawan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)
** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 06 Agustus 2009 di beberapa kota di Sumatera
dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :
Nama Kota
SUMATERA
Medan
07:00
10:00
13:00
7.000 m
4.000 m
300 m
8.000 m
8.000 m
10.000 m
Jambi
3.000 m
10.000 m
13.000 m
12.000 m
Palembang
6.000 m
10.000 m
10.000 m
10.000 m
Pekanbaru
4.000 m
16.00
6.000 m
1
KALIMANTAN
Pontianak
2.000 m
Banjarmasin
9.000 m
Palangkaraya
Samarinda
7.000 m
9.000 m
7.000 m
7.000 m
10.000 m
10.000 m
800 m
5.000 m
7.000 m
7.000 m
10.000 m
8.000 m
9.000 m
8.000 m
Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 05 Agustus - 07 Agustus 2009, wilayah
Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :
a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah Sumatera terdapat di Wilayah NAD, Riau, Sumut,
Jambi, Sumbar, Bengkulu, Sumsel, dan Lampung. Wilayah Kalimantan terdapat di
Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel.
b. Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi Wilayah Riau, Jambi, Bengkulu,
Babel, Sumsel, dan Lampung. Wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng, Kalbar, Kalsel
dan Kaltim.
c. Tanda Panah menunjukan arah penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter.
Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 07 Agustus 2009 pukul 07.00 WIB,
di wilayah Jambi arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke wilayah Sumut dan
Riau, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke wilayah Riau, di
wilayah Babel arahnya menuju Barat Laut – Timur Laut sampai ke Semenanjung
Malaysia, di wilayah Kalbar dan Kalteng arahnya menuju Utara – Timur laut sampai ke
Laut Cina Selatan dan wilayah Kalsel dan Kaltim arahnya menuju Timur Laut – Timur
sampai ke Serawak dan Laut Cina Selatan.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan
1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG untuk
memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan
instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi
titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah
Sumatera dan Kalimantan.
3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina
masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.
4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya
untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini
dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.
5. akibat kabut asap, Bandara Pinang Kampai di Prov. Riau ditutup dialihkan ke Bandara
Sultan Syarif Kasim II, dan dalam operasionalnya diberlakukan sistem buka tutup.
6. saat ini 60 personil dari Dinas Kehutanan Prov. Riau telah diturunkan untuk memadamkan
api.
7. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya pemerintah
daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi
Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat,
Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan
sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI.
8. Saat ini warga masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah mengggunakan masker penutup
mulut untuk mengurangi dampak kesehatan.
9. Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain :
2
-
Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi
dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang
cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).
-
Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan
dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli
dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap
dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.
-
Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk
di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan
pengawasan/potroli.
Sumber : Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Meneg LH, berita online elshinta dan detik.com
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia
Saat ini ada 2 (Dua) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :
A. Status Gunung Berapi
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara
Sejak hari Selasa, 9 Juni 2009 hingga hari Kamis, 06 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB
status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung
Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Kamis, 06 Agustus 2009, pukul 06.00 WIB status
kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).
B. Rekomendasi
1.
2.
3.
4.
Masyarakat diharapkan tidak mendekati pulau gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km
dari kawah G. Anak Krakatau.
Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang dan G. Anak Krakatau dihimbau agar tetap
tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu
mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.
Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup
hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan
BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan
gunung api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.
III. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK
Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jum’at, 07 Agustus 2009 dilaporkan
sebagai berikut :
NO
L0KASI
Pagi
(00.05 – 12.00)
CUACA
Siang
(12.05 – 18.00)
Malam
(18.05 – 24.00)
1
Jakarta Pusat
Berawan
Berawan
Berawan
2
Jakarta Utara
Berawan
Berawan
Berawan
3
Jakarta Selatan
Berawan
Berawan
Berawan
4
Jakarta Timur
Berawan
Berawan
Berawan
5
Jakarta Barat
Berawan
Berawan
Berawan
6
Jakarta Kep.Seribu
Barawan
Berawan
Berawan
Berawan
Berawan dan Hujan
Ringan
7
Bogor
Berawan
3
NO
L0KASI
Pagi
(00.05 – 12.00)
CUACA
Siang
(12.05 – 18.00)
Malam
(18.05 – 24.00)
8
Tangerang
Berawan
Berawan
Berawan
9
Depok
Berawan
Berawan
Berawan
10
Bekasi
Berawan
Berawan
Berawan
Keterangan :
-
Hujan Ringan
: 1.0 – 5.0 mm/jam
5 – 20 mm/hari
-
Hujan Sedang
: 5.0 – 10 mm/jam
20 – 50 mm/hari0
-
Hujan Lebat
: 10 – 20 mm/jam
-
Hujan Sangat Lebat :
> 20 mm/jam
50 – 100 mm/hari
> 100 mm/hari
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
IV. Prakiraan Gelombang Tinggi
Prakiraan gelombang tinggi tanggal 06 Agustus 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 07
Agustus 2009, pukul 07:00 WIB sebagai berikut :
-
2.0 – 3.0 m : Perairan barat Aceh, Perairan barat Kep. Nias hingga Mentawai, Perairan barat
Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB,
Perairan P. Rote, Laut Natuna, Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan,
Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kep. Talaud,
Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Laut Banda, Perairan Kep. Kai dan
Tanimbar, Perairan Kep. Aru, Laut Arafuru
-
3.0 – 4.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan Kep. Sangihe, Perairan Merauke
-
4.0 – 5.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
V. Kejadian Lain – lain
1. Gempa Bumi di Saumlaki - Maluku
Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Kamis, 06 Agustus 2009 pukul 15:13:51 WIB
dengan kekuatan 5.3 SR kedalaman 138 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.57
LS -130.44 BT ( 183 km Barat Laut Saumlaki – Maluku ). Gempa tersebut tidak berpotensi
tsunami dan sampai saat ini belum diperoleh laporan korban dan kerusakan akibat dari gempa
tersebut.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Pengawas,
Jakarta, 07 Agustus 2009
Ketua Kelompok Piket,
Ir. Fatchul Hadi, Dipl. HE
Ir. Neulis Zuliasri, M.Si
4
Download