Buletin Bulanan Kemanusiaan

advertisement
Buletin Bulanan Kemanusiaan
Indonesia
Edisi 09 | 01 – 30 September 2012
Dalam edisi ini
Ikhtisar kejadian bencana P.1
Kesiapsiagaan & respon bencana P.3
SOROTAN
Pendanaan P.3
• Jumlah orang terdampak
bencana alam di bulan
September turun
TNI
dibandingkan bulan
Kejadian dan dampak bencana alam menurun
di bulan September 2012
sebelumnya.
• Banjir, tanah longsor dan
angin putng beliung
menyebabkan 10 korban jiwa
dan berdampak pada lebih
Banjir, tanah longsor dan angin puting beliung berdampak pada 4,572
orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 4,572 orang terkena
dampak bencana alam di Indonesia selama bulan September 2012, penurunan lebih dari
50% atas angka orang yang terkena dampak di bulan sebelumnya. Sembilan kejadian
bencana tercatat di bulan September, dibandingkan dengan 11 di bulan Agustus. 1
dari 4,500 orang.
• HRF menyetujui 2 proyek
baru untuk menangani
kebutuhan darurat dan
kebutuhan pemulihan awal
untuk sekitar 4,000 orang di
Sulawesi Tengah.
ANGKA-ANGKA
Bencana alam (Sept)
Bencana alam
9
Total populasi
terdampak
4,572
Korban
10
PENDANAAN
Humanitarian
Response Fund
189,601
Disetujui di bulan September
2012 (US$)
531,236
Dana yang belum terpakai
(US$)
Source: OCHA & BNPB
Angin puting beliung, yang menyebabkan dua orang meninggal, menyumbang lebih dari
setengah jumlah kejadian bencana alam. Puting beliung terjadi di Jawa Barat, Sumatera
Barat dan Sumatera Utara. Banjir dan tanah longsor, meskipun hanya terjadi empat kali,
telah menyebabkan 8 kematian 8 dari total 10 korban dan menyebabkan pengungsian
sementara akibat kejadian bencana alam. Banjir dan tanah longsor dipicu oleh hujan
terus menerus in terjadi di Jawa Barat, Sumatera Utara dan Barat. Sumatera Barat
adalah daerah terdampak paling parah dengan empat korban jiwa dan kerusakan
1
Harap dicatat bahwa angka-angka ini adalah indikatif dan mungkin berubah
berdasarkan revisi dari Pemerintah.
Bulletin Kemanusiaan Indonesia | 2
infrastruktur transportasi dan ratusan rumah. Diperkirakan 598 rumah tangga (2.392
orang) di Sumatera Barat dan 545 rumah tangga (2.180 orang) di Sumatera Utara untuk
sementara mengungsi selama terjadinya bencana di bulan September.
.
September
mencatatkan kejadian
bencana paling sedikit
pada tahun 2012,
dengan rasio dampak
bencana paling tinggi.
Rasio dampak bencana drastis di September 2012
Meskipun jumlah kejadian bencana tercatat paling sedikit pada bulan September 2012,
dampaknya kepada masyarakat lebih tinggi dibanding bulan yang sama di tahun 2011.
45 kejadian bencana pada bulan September 2011 dan berdampak pada 84 orang,
dibanding 9 kejadian bencana berdampak pada 4.572 orang di bulan September 2012
dengan rasio dampak bencana 1:508. Rasio dampak bencana mencerminkan keterkaitan
yang kuat antara tempat terjadinya bencana dan kepadatan penduduk. Banjir, tanah
longsor dan angin puting beliung pada bulan September 2012 terjadi di Jawa Barat,
Sumatera Utara dan Barat, provinsi yang merupakan daerah padat penduduk.
Source: OCHA & BNPB
Gempabumi
Hampir tiga kali lipat kejadian gempa bumi di bulan September 2012 dibandingkan
September 2011. Gempa berkekuatan 5,0 skala Richter keatas pada bulan September
2012 terjadi 34 kali dibandingkan dengan 13 kejadian pada bulan September 2011.
Frekuensi gempa bumi tertinggi terjadi di Jawa Timur dan Papua.
Dua gempabumi kuat terjadi pada bulan September 2012 termasuk gempa dengan
kekuatan 6.1 Skala Richter (SR) in Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat dan
6.5 SR di Jawa Timur. Tidak ada korban atau kerusakan dilaporkan akibat kedua
kejadian gempa tersebut. Akan tetapi, gempa dengan kekuatan 4,8 SR di Jawa Barat
telah menyebabkan tiga orang luka-lukan dan merusak infrasturktur dan ratusan rumah.
Gempa pada tanggal 9 September tersebut berpusat di barat daya Kabupaten Bogor
dengan kedalaman 10 km.
Source: OCHA & BMKG
http://ochaonline.un.org/indonesia | www.unocha.org
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Bulletin Kemanusiaan Indonesia | 3
Gunung Berapi
Selama bulan ini, aktivitas vulkanik lima gunung berapi meningkat: Gunung Gamkonora,
Ibu dan Gamalama di Maluku Utara, Gunung Lokon dan Soputan di Sulawesi Utara, dan
Gunung Marapi di Sumatera Barat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) menaikkan tingkat siaga Gunung Gamkonora dan Ibu dari Level I ke Level II
dan Gunung Lokon serta Gamalama dari Level II ke Level III. Gunung Lokon, Gamalama
dan Marapi meletus dan memuntahkan abu vulkanik hingga 1.000 sampai 1.500 meter
ke langit.
Tanggap Darurat dan Kesiapsiagaan
Bencana
Pemerintah dan masyarakat bekerjasama dalam tanggap darurat dan terus
memperkuat kapasitas kesiapsiagaan bencana
Untuk merespon kejadian berbagai bencana, pemerintah memberikan bantuan darurat
dan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana. Di Bogor, Jawa Barat, Pemerintah
Kabupaten menyatakan 7 hari masa darurat menyusul gempabumi berkekuatan 4.8 SR.
Tidak ada permintaan bantuan internasional menanggapi bencana alam yang terjadi
pada bulan September.
Dalam upaya untuk mengembangkan kapasitas untuk koordinasi pada saat tanggap
bencana, BNPB dengan dukungan dari USAID melakukan pelatihan untuk pelatih utama
(Master Trainer) Sistem Komando Insiden. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 12
kementerian/lembaga pemerintah, militer, polisi, BPBD, dan PBB.
Menyadari pentingnya data bencana, Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melakukan
pengenalan standarisasi data bencana di Bengkulu pada tanggal 11 September.
Pentingnya standarisasi data bencana dinyatakan dengan berlakunya Peraturan Kepala
BNPB mengenai Standardisasi Data Bencana.
Kepulauan Morotai di Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan simulasi tanggap darurat
tsunami melibatkan 650 orang termasuk pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan ini
diikuti oleh penyediaan pelayanan sosial dan kegiatan pengurangan risiko bencana di
tingkat masyarakat.
Pendanaan
Humanitarian Response Fund (HRF) menyetujui 2 proyek baru
The Humanitarian Response Fund (HRF) menyetujui 2 proyek baru di bulan September
2012 untuk membantu meringankan penderitaan orang yang terkena dampak gempa di
kabupaten Sigi dan orang-orang yang terkena dampak banjir di Parigi Moutong,
Kabupaten Sulawesi Tengah. Proyek-proyek tersebut akan dilaksanakan oleh Church
World Service dan World Vision Indonesia, dengan nilai total $189.601 dan diharapkan
dapat memberikan manfaat untuk setidaknya 1.010 KK di kedua kabupaten. Per akhir
September, sembilan proyek HRF proyek sedang berlangsung di Jakarta, Yogyakarta,
Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah dan Maluku. Dana HRF yang
belum dialokasikan adalah $531.236.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Rajan Gengaje, Head of Office, [email protected], Tel. (+62) 21 3141308 ext. 215
Titi Moektijasih, Humanitarian Affairs Analyst, [email protected], Tel. (+62) 811 987614
Buletin kemanusiaan OCHA dapat diunduh di www.unocha.org | www.reliefweb.int
http://ochaonline.un.org/indonesia | www.unocha.org
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Snapshot Kemanusian Indonesia (September 2012)
Indonesia
Gempa berkekuatan 4,8 pada skala Richter mengguncang Jawa Barat pada tanggal 9 September, menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah dan
mencederai tiga orang. Gempa terjadi pada kedalaman 10 km, dengan pusat gempa yang terletak 31 km sebelah barat daya dari Kabupaten Bogor.
Pada tanggal 16 September 2012, Gn. Gamalama di Ternate, Maluku Utara, memuntahkan lava vulkanik dan awan abu tebal hingga 1.000 meter ke langit.
Snapshot ini dibuat berdasarkan informasi yang
disediakan oleh badan-badan PBB, Pemerintah
Indonesia, LSM nasional dan internasional,
Abu kemudian menyelimuti beberapa bagian kota, tetapi tidak ada evakuasi diperintahkan. PVMBG telah meningkatkan status siaga gunung berapi dari
ASEAN dan laporan media.
level 2 ke 3.
Pada tanggal 15 September 2012, Gn. Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, memuntahkan abu vulkanik 1.500 meter ke udara. PVMBG mempertahankan
tingkat siaga gunung berapi di level 3.
Angin Puting beliung
ACEH
Lokasi: Sumatra Utara
Kab. Serdang Bedagai, Kec. Tebing Tinggi,
Paya Lombang, Paya Mabar, Desa Kuta Baru
2 Meninggal atau Hilang
10 Luka
759 Rumah rusak
Lokasi: Sumatra Utara
Kec. Tebing Tinggi Kota, Kec. Rambutan
dan Kota Tebing Tinggi
Tanah Longsor
4 Meninggal atau Hilang
1 Luka
1 Rumah rusak
Banjir
KEPULAUAN RIAU
SUMATERA
UTARA
RIAU
SUMATERA
BARAT
KALIMANTAN
BARAT
JAMBI
KEP. BANGKA
BELITUNG
KALIMANTAN
TENGAH
Lokasi: Sumatra Barat
Kota Padang, Pauh , Lubuk Kalingan
dan Kec. Nanggola
DKI
JAKARTA
BANTEN
Lokasi: Sumatra Barat
Kab. Solok Selatan dan
Kab. Tanah Datar, Kec. Lintau Duo,
Nagari Tigo Ampe
Lokasi: Jawa Barat
Kec. Kalanganyar, Kec. Cibadak dan
Kec. Rangkasbitung
UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia
Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250
Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003
JAWA
JAWA
BARATCENTRAL
JAVA
TENGAH JAWA
DI TIMUR
YOGYAKARTA
BALI
Lokasi: Jawa Barat
Kab. Garut, Kec. Pakenjeng
Desa Tegal Gede
Lokasi: Jawa Barat
Kab. Bogor, Kec. Tamansari dan Kec. Ciomas
Lokasi: Jawa Barat
Kab. Bogor dan Kab. Sukabumi
GORONTALO
SULAWESI
UTARA
MALUKU
Gn. Lokon
UTARA
Gn. Gamalama
SULAWESI
TENGAH
SULAWESI
BARAT
KALIMANTAN
SELATAN
SULAWESI
SELATAN
SUMATERA
SELATAN
Lokasi:
BENGKULU
Sumatra Barat
LAMPUNG
Kab. Sijunjung, Nagari Muaro
KALIMANTAN
TIMUR
4 Meninggal atau Hilang
4,572 Mengungsi dan terdampak
31 Rumah rusak
Gempa Bumi
PAPUA
BARAT
MALUKU
3 Luka
562 Rumah rusak
PAPUA
SULAWESI
TENGGARA
NUSA TENGGARA
BARAT
NUSA TENGGARA
TIMUR
Sumber Peta dasar:
OCHA, Pemerintah Indonesia, BNPB and Badan Informasi Geospatial
Disclaimer:
Materi yang dipergunakan dan dipresentasikan di peta ini tidak mewakili pengekspresian
opini apapun dari pihak Sekretariat PBB mengenai status hukum negara, kota wilayah,
atau daerah atau otoritasnya, atau mengenai batas-batas wilayah atau perbatasan.
Download