INTISARI Peraturan pembangunan yang buruk tentang pergerakan seismik yang tinggi merupakan suatu ancaman serius tidak hanya pada kota-kota besar, tetapi juga pada daerah pedesaan, dengan cepat pembangunan meluas didekat zone sesar aktif, di lereng bukit yang tidak stabil, dan sepanjang garis pantai yang mudah terkena tsunami. Ancaman gempa di Tegal dan sekitarnya diakibatkan oleh gempa tektonik dan gempa vulkanik yang terus bergerak dinamis. Kebanyakan bangunan di daerah ini tidak mampu untuk penahanan setiap gerakan tanah horizontal akibat perencanaan yang cenderung tidak aman terhadap gempa. Obyek penelitian dalam tesis ini adalah konsultan di Kodia Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes berjumlah 30 konsultan dari 52 konsultan yang ada dengan menggunakan metode kuisioner dan wawancara. Uji hipotesis meliputi variabel-variabel: pemahaman (independent), perencanaan (moderating) dan keberhasilan (dependent). Teknik yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan korelasi parsial. Berdasarkan analisis didapatkan Korelasi antara tingkat pemahaman dan perencanaan didasarkan terhadap hasil perencanaan bangunan tahan gempa.dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.841, sedangkan sisanya 0.159 dipengaruhi oleh variabel lain selain pemahaman dan perencanaan dengan standar kesalahan estimasi adalah 0.463. Informasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja konsultan dalam perencanaan bangunan tahan gempa di Tegal dan sekitarnya. Akhirnya dari penelitian ini peneliti menyarankan adanya sosialisasi peraturan SNI03 -1726 - 2002 dan PPTGIUG 1987 bagi konsultan dalam perencanaan bangunan tahan gempa di Tegal dan sekitarnya. Kata kunci: Pemahaman gempa, perencanaan, dan keberhasilan bangunan tahan gempa.